< PreviousKelas X SMA/MA/SMK/MAK40d)Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yangberisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahanpeserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Sikap sosial dan spritual yang nampak pada diri peserta didiki diamati dan dicatat dalamlembar jurnal. Bentuk format lembar jurnal dapat dibuat berdasarkanpeserta didik secara individu atau waktu muncul sikap.Penilaian sikap tersebut dilakukan sesuai kebutuhan guru dilapangan, misalnya dilakukan setiap bulan sekali, tiga bulan sekali, atau enam bulan sekali. 2)Penilaian PengetahuanKompetensi pengetahuan merupakan kompetensi ranah kognitifdalam taksonomi pendidikan. Perkembangan pencapaian kompetensipengetahuan melalui tahapan mengingat, memahami, menerapkan,menganalisis, mengevaluasi. Gradasi pencapaian kompetensipengetahuan PPKn pada jenjang SD/MI adalah mengingat, SMP/MTs adalah memahami dan menerapkan, dan SMA/MA/SMK/MAKadalah memahami, menganalisis, dan mengevaluasi. Tahapan ini perludipahami guru dalam menyusun indikator pencapaian kompetensidalam menyusun kisi-kisi penilaian.Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui teknik tes tulis,tes lisan, dan penugasan.a)Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,benar salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapipedoman penskoran.(1) Pilihan GandaSoal pilihan ganda secara umum terdiri atas pertanyaan danalternatif pilihan jawaban. Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakan saat ulangan tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah, atauuntuk latihan bagi pengayaan.(2) IsianBentuk ini merupakan salah satu bentuk soal yang jawabannyamenuntut siswa untuk melengkapi atau mengisi kata-kata atau kelompok kata yang dihilangkan. Soalnya disusun seperti kalimat lengkap, kemudian dihilangkan pada bagian tertentu yang harus diisi oleh siswa. Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakan saat ulangan tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.Buku Guru PPKn 41(3) Jawaban SingkatBentuk ini merupakan salah satu bentuk soal obyektif yangjawabannya menuntut siswa menjawab soal dengan singkat yaitujawabannya dapat berupa satu kata, kelompk kata/frase, simbolmatematika, atau angka. Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakansaat ulangan tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah, atauuntuk latihan bagi pengayaan.(4) Benar SalahBentuk ini merupakan salah satu bentuk soal obyektif yangsetiap soalnya terdapat dua macam kemungkinan jawaban yangberlawanan yaitu benar atau salah. Bentuk soal benar-salah biasanyadipergunakan untuk menanyakan fakta, ide, dan konsepsi yangkompleks. Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakan saat ulangantengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuklatihan bagi pengayaan.(5) MenjodohkanBentuk ini wujudnya terdiri atas dua kelompok atau kolom. Tugas siswa adalah mencari pasangan yang tepat dalam dua kelompok itu.Biasanya bentuk menjodohkan hanya terbatas untuk mengukurkemampuan ingatan.(6) UraianSoal uraian adalah soal yang menuntut jawaban peserta tesdengan mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang dipelajaridengan cara mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk tulisan.Soal uraian dibagi atas uraian tertruktur dan uraian tidakterstruktur. Soal uraian terstruktur memiliki jawaban yang terbatasdan jelas. Sedangkan uraian tidak terstruktur memiliki jawaban yang sangat variatif.Bentuk soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah dan menjodohkan, lebih tepat digunakan saat ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan. Sedangkan saat ulangan harian lebih tepat menggunakan soal uraian, sehingga dapat mengembangkan berpikir divergen (beragam). b)Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.Tes lisan adalah tes yang pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Tes lisandapat dilaksanakan dengan menggunakan pedoman pertanyaan atautanpa pedoman pertanyaan.Kelas X SMA/MA/SMK/MAK42c)Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yangdikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristiktugas.Penugasan yang bertujuan untuk mencapai komptensi pengetahuanantara lain membuat kliping, mencari data, wawancara, merangkum,kajian tokoh, kajian historis, dan menulis gagasan,3)Penilaian KeterampilanPenilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitupenilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatukompetensi tertentu. Perkembangan pencapaian kompetensi keterampilanmelalui tahapan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,menalar, dan mencipta. Gradasi pencapaian kompetensi ketrampilan matapelajaran PPKn pada jenjang SD/MI adalah mengamati dan menanya,SMP/MTs adalah mencoba (interaksi dan partisipasi kewarganegaraan),menyaji, dan menalar, sedangkan jenajang SMA/MA/SMK/MAK adalahmencoba dan menyajikan. Tahapan ini perlu dipahami oleh guru untukmenyusun indikator pencapaian kompetensi dalam kisi-kisi penilaian.Teknik penilian kompetensi ketrampilan menggunakan tes praktik,projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftarcek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.a)Tes PraktikTes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupaketerampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengantuntutan kompetensi. Tes praktik dalam pembelajaran PPKn antara lainmelalui simulasi, tes perbuatan, sosiodrama.b)ProyekPenugasan proyek adalah suatu teknik penilaian yang menuntutpeserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual ataukelompok. Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatanperencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisandalam waktu tertentu umumnya menggunakan data. Penilaian proyekmencakup penilaian proses dan hasil belajar. Penugasan proyek dalamPPKn antara lain melalui proyek belajar kewarganegaraan. Penilaianproyek belajar kewarganegaraan dilaksanakan pada setiap langkahkegiatan mulai dari identifikasi masalah sampai dengan penyajian.Penilaian meliputi penilaian proses dan hasil dari kegiatan ini. Penilaianproses antara lain mencakup persiapan, kerja sama, partisipasi,koordinasi, aktifitas, dan yang lain dalam penyusunan maupun dalampresentasi hasil kerja. Sedangkan penilaian hasil mencakup dokumenlaporan dan presentasi laporan.Buku Guru PPKn 43c)PortofolioPenilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengancara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidangtertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurunwaktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yangmencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.Penilaian portofolio dapat dilakukan saat menerapkan modelpembelajaran pengabdian masyarakat, partisipasi kewarganegaraan,mengajukan usul/petisi, partisipasi dalam asosiasi, membangun koalisi,mengelola konflik, berlatih empati dan toleransi, kunjungan lapangandan model pembelajaran yang lain.Penilaian portofolio dapat dilakukan untuk menilai kompetensidasar tentang berinteraksi dengan teman dan menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan. Kedua kompetensi dasar ini merupakan praktikkewarganegaraan yang dapat dilaksanakan pada setiap materi pokok.F.RemedialPembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagipeserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Pemberianpembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosiskesulitan belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaranremedial.Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar antaralain adalah tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat keterampilan), tesdiagnostik, wawancara, pengamatan, dsb.Bentuk-bentuk kesulitan belajar peserta didik adalah sebagai berikut.1.Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang kurangperhatian saat mengikuti pembelajaran.2.Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang mengalamigangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya faktorkeluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dsb.3.Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami ketunaanpada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra¸tuna daksa, dsb.Kelas X SMA/MA/SMK/MAK441)Melalui pengajaran remedial dapat diadakan pembentukan atau perbaikanterhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang diharapkandalam keseluruhan proses belajar mengajar.2)Melalui pengajaran remedial membantu murid untuk menyesuaian dirinyaterhadap tuntutan kegiatan belajar. Murid dapat belajar sesuai dengan keadaandan kemampuan pribadinya sehingga mempunyai peluang besar untukmemperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Tuntutan belajar yang diberikanmurid telah disesuaikan dengan sifat jenis dan latar belakang kesulitannyasehingga murid diharapkan lebih terdorong untuk belajar.3)Melalui pengajaran remedial memungkinkan guru, murid dan pihak-pihaklain dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap pribadi murid.Demikian pula murid diharapkan dapat lebih memahami dirinya dan segalaaspeknya. Begitu pula guru dan pihak-pihak lainnya dapat lebih memahamiakan keadaan pribadi murid.4)Melalui pengajaran remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar.Bahan pelajaran yang tidak disampaikan dalam pengajaran reguler, dapatdiperoelh melalui pengajaran remedial. Pengayaaan lain adalah dalam segimetode dan alat yang dipergunakan adalam pengajaran remedial. Dengandemikian diharapkan hasil yang diperoleh murid dapat lebih banyak, lebih luasdan lebih dalam sehingga hasil belajarnya lebih kaya.5)Dengan pengajaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapatmenyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian murid yangdiperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan. Penyembuhan kondisikepribadian dapat menunjang pencapaian prestasi belajar, demikian padasebaliknya.6)Melalui pengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam artiwaktu maupun materi. Misalnya; murid yang tergolong lambat dalam belajardapat dibantu lebih cepat proses belajarnya melalui pengajaran remedial.Pembelajaran remedial tidak hanya dilaksanakan kepada peserta didik yangmemiliki capaian kompetensi di bawah yang diharapkan. Pembelajaran remedial dalam pembelajaran PPKn dilaksanakan untuk kelompok peserta didik di antaranya yang memiliki hal-hal sebagai berikut. 1)Perhatian yang sangat kurang dan mudah terganggu dengan sesuatu yang laindisekitarnya pada saat belajar.2)Secara relatif lemah kemampuan memahami secara menyeluruh.3)Kurang dalam hal memotivasi diri dalam belajar.4)Kurang dalam hal kepercayaan diri dan rendah harapan dirinya.Pembelajaran remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Beberapa fungsi pengajaran remedial tersebut adalah sebagai berikut:Buku Guru PPKn 455)Lemah dalam kemampuan pemecahan masalah.6)Sering gagal dalam menyimak suatu gagasan dari suatu informasi.7)Mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep yang abstrak.8)Gagal menghubungkan suatu konsep lainnya yang relevan.9)Memerlukan waktu relatif lama daripada yang lainnya untuk menyelesaikantugas-tugas (Kunandar, 2008).Pembelajaran remedial dilaksanakan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut.a.Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jikajumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%.b.Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan jikajumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.c.Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remediallebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%.d.Pemanfaatan tutor teman sebaya.G. Pengayaan1.Prinsip-Prinsip Kegiatan PengayaanKegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada peserta didikkelompok cepat dalam memanfaatkan kelebihan waktu yang dimilikinyasehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilanyang lebih baik.2.Ragam Kegiatan PengayaanBeradasarkan panduan penyelenggaraan pembelajaran pengayaan, jenis-jenis Program Pengayaan yaitu :a)Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedangdilaksanakan yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajianyang dimaksud contohnya: bisa berupa peristiwa sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.b)Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.c)Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memilikikemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyatadengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekataninvestigatif/ penelitian ilmiah.Kelas X SMA/MA/SMK/MAK46Pemecahan masalah ditandai dengan:a)Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan;b)Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;c)Penggunaan berbagai sumber;d)Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;e)Analisis data; danf)Penyimpulan hasil investigasi.Jenis kegiatan yang dirancang guru dalam mengembangkan potensi siswadengan memanfaatkan sisa waktu yang dimiliki siswa kelompok cepat yaitu :1)Tutor SebayaKegiatan ini membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dapatmerupakan kegiatan penambahan wawasan pengetahuan siswa. Melaluikegiatan ini, pemahaman siswa terhadap suatu konsep atau ide yang akandijelaskan mereka juga harus mencari teknik untuk menjelaskan konsepatau ide tersebut.2)Mengembangkan LatihanDisamping memberikan tutorial kepada temannya, siswa kelompokcepat dapat juga diminta untuk mengembangkan latihan praktis yang dapat dilaksanakan oleh teman–temannya. Kegiatan ini dapat dilakukan untukpendalaman materi yang menuntut banyak latihan misalnya pengerjaansoal cerita.3)Mengembangkan Media dan Sumber PembelajaranMemberikan kesempatan pada siswa untuk menghasilkan suatu karyayang berkaitan dengan materi yang dipelajari merupakan sesuatu yangmenarik bagi siswa kelompok cepat.4)Melakukan ProyekSalah satu kegiatan pengayaan yang paling menyenangkan bagikelompok cepat adalah mendapat kesempatan untuk terlibat dalam proyekkhusus atau mempersiapkan suatu laporan khusus. Keterlibatan siswadalam melakukan suatu proyek merupakan kesempatan bagi merekauntuk mengembangkan bakat yang mereka miliki atau untuk menambahwawasan baru mereka.5)Memberikan Permaianan, Masalah atau Kompetensi AntarsiswaDalam kegiatan pengayaan guru dapat memberikan tugas kepada siswauntuk memecahkan suatu masalah atau permainan yang berkaitan denganmateri pelajaran. Melalui kegiatan ini mereka akan belajar satu sama laindengan membandingkan strategi atau teknik yang mereka pergunakandalam memecahkan permasalahan atau permainan yang diberikan.Buku Guru PPKn 47H.Interaksi dengan Orang TuaDalam penyelenggaraan pendidikan banyak pihak yang terlibat mensukseskan keberhasilan pendidikan. Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 menyebutkanpihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut.1.Peserta didik.2.Pendidik (guru mata pelajaran, guru kelas, dan guru pembina kegiatanekstrakurikuler).3.Tenaga kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamongbelajar pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisisumber belajar.4.Pimpinan satuan pendidikan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas).5.Dinas pendidikan atau kantor Kementerian Agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.Orang Tua tentunya memiliki peran dan andil yang sangat besar dalammensukseskan pendidikan nasional, termasuk dalam pembelajaran. Orang tua dapat menjadi pendorong sukses atau tidaknya peserta didik dalam menempuh pembelajaran.Oleh karenanya sekolah harus melakukan interaksi dengan orang tua mengenai seluruh aktivitas dan kemajuan belajar peserta didik. Prinsipnya pendidikan adalah pelayanan, orang tua menjadi para pihak yang menggunakan sekolah dan tentunya harus dilayani. Dilayani dalam kapasitas dunia pendidikan seperti hal-hal sebagai berikut.a.Mendapatkan informasi tentang program sekolah.b.Memiliki akses untuk mempengaruhi kebijakan sekolah.c.Mendapatkan informasi kemajuan belajar anaknya.d.Memiliki kesempatan untuk menyampaikan harapannya tentang kemajuanbelajar anaknya, dsb.Untuk informasi kemajuan belajar anak, orang tua dapat mendapatkaninformasi dari guru atau wali kelas. Diperlukan sebuah informasi khusus yang dibuat oleh guru/wali kelas dan ditujukan kepada orang tua siswa. Kemudian orang tua menandatangani serta memberikan komentarnya. Apabila semua itu dilakukan maka seluruh kegiatan pembelajaran menjadi lengkap, diharapkan peserta didik memiliki kemajuan kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan. Adapun interaksi antar guru dan orang tua dapat menggunakan format di bawah ini.Kelas X SMA/MA/SMK/MAK48Aspek PenilaianNilai Rata-rataKomentar GuruKomentar Orang TuaPengetahuanKeterampilanSikapParaf/Tanda tanganBuku Guru PPKn 49Bagian2Petunjuk KhususPembelajaran Per BabBuku ini merupakan pedoman guru dalam mengelola program pembelajaran terutama dalam memfasilitasi peserta didik untuk mendalami Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagaimana terdapat dalam buku siswa. Materi pelajaran PPKn yang terdapat pada buku siswa akan diajarkan selama 1 (satu) tahun pelajaran. Seseusi dengan desain waktu dan materi, setiap Bab akan diselesaikan dalam waktu 4 minggu atau 4 kali pertemuan. Agar pembelajaran itu lebih efektif, efisien dan sistematis, maka secara umum, program pembelajaran setiap pertemuan dirancang terdiri dari: (1)Kompetensi Inti (2) Kompetensi dasar (3) Indikator Pencapaian Kompetensi (4) Materi dan Proses Pembelajaran, (5) Penilaian, (6) Remedial, (7 Pengayaan) dan (8) Interaksi Guru dan Orang tua.Berdasarkan pemahaman tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), guru PPKn dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.1.Guru diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan membaca dari berbagailiteratur atau sumber bahan ajar yang relevan dengan materi pembelajaran.2.Guru dapat menggunakan isu-isu aktual untuk dapat mengajak peserta didikdalam mengembangkan kemampuan analisis dan evaluatif dengan mengambilcontoh kasus dari situasi yang berkembang saat ini.3.Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif guru dapatmenampilkan foto-foto, gambar, dan dokumentasi audiovisual (film) yang relevandengan materi pelajaran.4.Guru harus memberikan motivasi dan mendorong peserta didik secara aktif (activelearning) untuk mencari sumber dan contoh-contoh konkret dari lingkungansekitar.5.Guru harus menciptakan situasi belajar yang memungkinkan peserta didikmelakukan observasi dan refleksi. Observasi dapat dilakukan dengan berbagaicara, misalnya membaca buku yang relevan disertai dengan analisis yang bersifatkritis, membuat laporan tertulis secara sederhana, melakukan wawancaradengan narasumber, menonton film dan lain sebagainya yang berkaitan denganpembahasan materi.6.Peserta didik dirangsang untuk berpikir kritis dengan membuat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan wacana/gambar, memberikan pertanyaan-pertanyaanserta mempertahankan pendapatnya pada setiap jalannya diskusi dalam prosespembelajaran di kelasNext >