< Previous Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 96 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Mulut potong dirancang dengan berbagai ukuran untuk bermacam-macam ketebalan bahan dan penggunaan; serta masing-masingnya ditandai dengan ukuran. Mulut potong yang biasa digunakan, yaitu nozzle asetilin (type 41) dan nozzle LPG (type 44). Kebanyakan nozzle asetilin mempunyai lima atau enam lubang untuk pemanasan awal (preheat) dan satu lubang ditengah untuk saluran oksigen potong (cutting). Nozzle potong LPG bentuknya relatif sama, tapi pada ujung mulut nozzle ada ceruk untuk mengarahkan nyala pemanasan awal. Gambar Mulut Potong ( Cutting Nozzle ) 2. Alat Bantu ( review ) Pemotongan secara manual (dengan tangan) meliputi semua pemotongan manual, dimana tidak menggunakan alat bantu pemotongan. Pemotongan secara manual terutama kalau memotong bentuk yang tidak beraturan, atau gerakan pemotong yang tidak teratur, sehingga selama proses pemotongan tidak menggunakan alat bantu. Sedangkan alat bantu yang sering digunakan pada motongan dengan tangan adalah berupa alat bantu yang dipasang pada nozzle. Alat bantu potong yang digunakan pada proses pemotongan dengan tangan adalah untuk memotong lurus dan linkaran. Blowpipe-attachment Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 97 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Gambar Alat Bantu Pemotongan 3. Pemeliharaan Nozzle Potong Saat pemotongan dilakukan, maka oksigen potong ( cutting jet ) merupakan/ berfungsi sebagai alat potong. Pemotongan tidak akan berhasil dengan baik bila nozzle tidak dalam keadaan baik. Ini seperti mencoba melakukan potongan pada bahan dengan alat yang tumpul. Hasilnya akan kehilangan kecepatan dan ketepatan serta akan membuang bahan. Saat pemotongan dioperasikan, oksigen potong akan terlihat memanjang/ bayangan garis lintang sejajar pada titik api. Proses ini akan menimbulkan suara pancaran yang cukup jelas terdengar; tergantung pada ukuran diameter oksigen potong yang dipakai. Jika saluran/ lubang tertutup oleh partikel/ terak, pancaran gas akan menyebar keluar dan lebih pendek, sehingga akan mengakibatkan tidak akan terpotongnya bahan secara benar dan baik. Semua nozzle potong perlu dibersihkan dalam jarak waktu tertentu penggunaan, yakni untuk membersihkan percikan dan partikel kecil/ terak yang pada akhirnya akan menyumbat saluran gas. Ini biasanya terjadi selama proses pemotongan berlangsung. Beberapa dari partikel ini akan berada pada tepi lubang potong atau lubang pemanasan awal yang bila dibiarkan akan mengganggu proses pemotongan dan merusak hasil pemotongan. Memotong lurus atau bentuk Memotong lingkaran atau radius Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 98 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Ada dua macam alat pembersih, yakni berupa tip kecil ( tip cleaner ) dengan berbagai ukuran dan kikir kecil rata yang dapat dipakai untuk menghilangkan kotoran yang terkumpul diujung nozzle. Kikir ini harus dipakai dengan hati-hati agar penampang nozzle tidak miring, sedang penggunaan tip cleaner yang berlebihan akan dapat juga merusak atau merubah ukuran diameter lubang nozzle. Dalam keadaan yang lebih parah ( sulit dibersihkan ), dapat dipergunakan mata bor dengan sangat hati-hati, yakni tanpa merubah ukuran diameter lubang. Bor dipakai untuk menghilangkan semua yang mengendap di dalam lubang, baik pada lubang oksigen potong ataupun pada lubang pemanasan awal. 4. Pemilihan Nozzle Ukuran nozzle potong yang dipakai dalam suatu pemotongan sangat tergantung pada tebal bahan yang akan dipotong. Biasanya tiap produk pembuat nozzle mengeluarkan tabel yang menerangkan antara lain: tebal bahan, ukuran diameter lubang tip pemanasan awal, oksigen potong serta konsumsi penggunaan gas. Berikut ini adalah salah satu contoh tabel tentang pemilihan dan penggunaan gas pada proses pemotongan dengan menggunakan oksi-asetilin : Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 99 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemotongan dan Pengaluran Bahaya utama dari pemotongan dan pengaluran dengan nyala api relatif tidak berbeda dengan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh proses las. Pada proses pemotongan dan pengaluran dengan nyala api secara manual dapat menimbulkan bahaya-bahaya sebagai berikut : Panas dari nyala api pada pemanasan awal dan pemotongan Radiasi infra merah dan cahaya tampak (cahaya yang menyilaukan) TABEL PENGGUNAN NOZZLE DAN GAS Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 100 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Percikan api dan terak Asap Konsentrasi bahan bakar gas 1. Panas dari Nyala Api Panas dari api pemanasan awal dapat membakar pakaian dan anggota tubuh , bila dalam menggunakan pembakar potong manual terlalu dekat dengan sumber api dan tidak memakai pakaian kerja yang sesuai. Pakaian kerja sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, seperti katun tenunan yang tertutup atau dianjurkan yang terbuat dari kain kepar. Untuk pekerjaan yang bersifat massal, maka peralatan perlindungan juga termasuk penutup tambahan yang terbuat dari kulit, sarung tangan dan pelindung kaki. Jaket kulit kadangkala juga direkomendasikan untuk memberikan perlindungan yang optimal. 2. Radiasi dan Cahaya Tampak Kaca mata las asetilin dapat digunakan untuk melindungi mata dari radiasi dan cahaya tampak. Nyala pengelasan dan pemotongan dan pengaluran biasanya dengan kaca penyaring no 5. Untuk memperoleh perlindungan yang optimum terhadap mata dan wajah, maka dapat juga dipakai pelindung yang berbentuk kedok. 3. Percikan Api dan Terak Percikan api biasanya merupakan bagian dari terak pemotongan yang meleleh yang dihasilkan oleh potongan. Sesekali bagian-bagian kecil yang panas atau bahkan karat bisa berterbangan keluar dari permukaan yang sedang dipotong dan ini bisa menimbulkan masalah. Adapun untuk melindungi diri dari resiko akibat percikan api adalah sama melindungi diri dari bahaya nyala api, yakni dengan memakai pakaian pelindung diri yang memenuhi syarat. 4. Asap Proses pemotongan dengan nyala api dapat menghasilkan asap beracun, yakni dari pelapisan permukaan pada logam. Material seperti seng atau bahan galvanis, zincanneal dan bahan yang mengandung cat serta berbagai macam jenis plastik akan menghasilkan asap yang berbahaya saat dilakukan Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 101 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 pemotongan ataupun pengaluran. Bahan lain seperti minyak atau oli pada permukaan logam, akan mengeluarkan asap yang dapat merusak kualitas potongan dan menimbulkan bau tak sedap serta mengganggu pernafasan. Untuk itu, sebelum melakukan pemotongan yakinkan bahwa material terbebas dari bahan-bahan tersebut. Namun bila hal tersebut tidak mungkin dihindari, maka pastikan bahwa pada daerah pemotongan tersedia sirkulasi udara yang baik atau bila memungkinkan tersedia alat penyedot asap. 5. Konsentrasi dari Bahan Bakar Gas Selalu pastikan bahwa pembakar potong dihidupkan secepat mungkin setelah gas pemanasan awal dihidupkan. Jika volume gas yang dikeluarkan/ dibuka terlalu besar dari lambat dinyalakan, maka memungkinkan akan beresiko seluruh volume gas berbakar dan menimbulkan nyala api yang besar atau bahkan meledak saat terjadi penyalaan. d. Teknik-teknik Pemotongan Pemotongan dengan nyala api secara manual sedapatnya dimulai pada tepi pelat, karena pada pemotongan dengan gas diperlukan sisi pelat yang terbuka atau panas yang cukup (bahan mulai mencair) untuk memulai suatu pemotongan. Bila pemotongan dilakukan jauh dari tepi atau ditengah pelat, maka pemanasan akan menjadi lama dan jika daerah pemotongan terlalu panas maka akan mempengaruhi kualitas akhir dari potongan. Untuk keadaan ini ada dua metode yang dapat dilakukan : Memakai pahat untuk membuat torehan atau cekungan pada permukaan, sehingga tepi bekas pahatan yang akan memanas dan terbakar dengan lebih cepat daripada hanya mencoba memanaskan permukaan yang rata, sehingga dengan demikian dapat dilakukan pemotongan. Membuat lubang ( bor ) kecil sebagai permulaan pada pelat atau bagian dimana pemotongan akan dimulai. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memotong secara akurat dengan peralatan potong manual adalah sebagai berikut : Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 102 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Pastikan ukuran nozzle yang tepat untuk ketebalan bahan yang akan dipotong. Atur tekanan gas yang diperlukan ( sesuai dengan tabel / tipe pemotong ) Pastikan bahwa nozzle dalam keadaan bersih dan kondisi baik. Bentuk nyala api harus sesuai ketentuan, dimana saat nyala api asetilin (tanpa ada tekanan oksigen) seharusnya panjang nyala kira-kira 30 mm dan nyala untuk pemanasan awal adalah nyala netral. Ujung dari api pemanasan awal kira-kira 2 mm dari permukaan pelat yang dipotong. Bila memotong lurus, pastikan nozzle tegak lurus terhadap permukaan pelat pada semua arah. Saat memotong miring pastikan pancaran pemotongan pada sudut yang tepat. Kecepatan pemotongan yang dibutuhkan (dalam potongan lurus) bisa diukur dengan memperhatikan suara dari pancaran dan tampilan dari aliran terak. Pancaran seharusnya membuat suara desiran yang stabil dan aliran terak yang berkepanjangan. Jika akan menembus lubang ( dengan torehan pahat ) untuk memulai pemotongan pada permukaan ( pada bidang pelat ), maka prosedur berikut dapat dilakukan : 1. Panaskan bekas pahatan secara tegak lurus sampai temperatur kira-kira 4000 ( warna merah ) kemudian miringkan kearah garis potong. 2. Tekan oksigen potong sehingga terak potong terbuang dan tidak memantul kearah nozzle. 3. Pada saat pemotongan dimulai, pemotong digerakkan perlahan sampai nozzle berdiri tegak untuk dapat menembus lubang seluruhnya. Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 103 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Gambar Prosedur Memotong pada Bidang Pelat Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 104 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 c. Rangkuman Peralatan utama yang digunakan untuk pemotongan dengan gas pada prinsipnya adalah sama dengan peralatan utama untuk las oksi-asetilin, perbedaanya adalah pada pembakar (blowpipe). Yang digunakan. Untuk menghasilkan bentuk potong yang baik perlu diperhatikan kebersihan nozzle pemotong agar jangan sampai kotor atau tersumbat. Pada saat melakukan pemotongan panas perlu diperhatikan bahaya-bahaya Yang ditimbulkan, seperti : panas, radiasi infra merah, percikan api, terak potong, asap dan konsentrasi bahan bakar gas. d. Tugas 1. Lakukan pengesetan peralatan potong gas danuji kebooran peralatan dengan air sabun!. (dipandu dan selalu diawasi oleh pembimbing). 2. Latihan menyalakan, menyetel dan mematikan peralatan potong gas. 3. Lakukan latihan pemotongan besi. e. Tes Formatif 1. Sebutkan peralatan- peralatan apa sajakah yang diperlukan untuk pemotongan dengan gas, Jelaskan. 2. Jelaskan bahaya-bahaya apa saja yang mungkin akan timbul pada saat melakukan pekerjaan pemotongan dengan panas! 3. Sebutkan beberapa kesalahan pemotongan dan bagaimana cara memperbaikinya! f. Lembar Jawaban tes Formatif 1............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 105 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 ............................................................................................................................................................................................................ 2.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... .............................................................................................................. 3........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ g. Lembar Kerja Peserta Didik Pemotongan Bentuk Lingkaran secara Manual A. Tujuan Instruksional Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu memotong diameter dalam pada pelat baja karbon dengan menggunakan pemotong gas manual dengan kriteria : penyimpangan ukuran maks. 1mm hasil potongan halus, rata dan tajam bebas terak dan percikan terak B. Alat dan Bahan 1. Alat : Seperangkat alat potong gas ( oksi-asetilin ) Nozzle potong no 12 atau yang setara Alat keselamatan kerja. Lembaran kerja/gambar kerja Next >