< Previous Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 106 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 2. Bahan : Pelat baja karbon ukuran 150 x 150 x 10mm C. Keselamatan Kerja Periksa kebocoran-kebocoran gas sebelum memulai penyalaan. Gunakan ukuran nozzle sesuai tebal bahan ( lihat tabel ) Perhatikan peletakan dan posisi bahan terhadap lingkungan kerja Biasakan bekerja dengan bersih dan rapi, tempat kerja yang berantakan akan berpotensi menimbulkan kecelakaan. Jauhkan nyala api, bunga api, dan logam panas dari silinder gas, karena oksigen dan asetilin berpotensi menimbulkan bahaya. Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja. D. Gambar Kerja dipahat 150 100 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 107 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 C. Langkah Kerja a. Siapkan alat potong dengan memperhatikan sambungan-sambungan slang las dan pemasangan regulator serta tekanan kerja yang sesuai dengan pekerjaan. b. Buat garis diagonal untuk menentukan titik pusat lingkaran, kemudian tandai/ lukis lingkaran pemotongan , yakni R.50 mm – lebar potongan. c. Buat takikan dengan pahat untuk memulai pemotongan. d. Tempatkan bahan diatas dudukan yang memungkinkan cairan pemotongan dapat bebas terbuang ke bawah. e. Nyalakan pembakar las dan atur nyala netral kemudian lakukan pemanasan awal. f. Lakukan pemotongan dimulai dari bekas pahatan dan kemudian secara manual arahkan pada garis lingkaran potong. g. Lanjutkan pemotongan sampai selesai dengan mengikuti garis lingkaran potong. h. Periksa hasil pemotongan dengan mengacu pada kriteria yang ditentukan. i. Lakukan pemotong ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum mencapai kriteria. j. Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 108 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 6. Teknik Dasar Oksi-Asetilin Welding (OAW) A. Deskripsi pembelajaran Materi Teknik dasar oksi-asetilin ini akan membahas kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, yang melipiti: perangkat las Oksi-asetilin, bahan consumable, K3, macam nyala api dan teknik pengelasan oksi-asetilin. B. Kegiatan Belajar 1) Kegiatan Belajar 1 : Perangkat las Oksi-Asetilin a. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran ini siswa dapat mengidentifikasi dan memilih perangkat las oksi-asetilin yang okan digunakan dengan benar. b. Uraian Materi Perangkat las Oksi-Asetilin Mengelas artinya menyambung dua benda kerja atau lebih, tanpa menggunakan atau dengan menggunakan bahan tambah dengan cara memanasi benda kerja tersebut sampai titik cair dan menyatu menjadi satu, sehingga membentuk suatu sambungan / kampuh. Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 109 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Pengelasan dengan oksi asetilen adalah salah satu cara pengelasan dimana panas untuk pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran bahan bakar gas dengan zat asam . proses las gas memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan proses las yang lain, karena itu pemakaiannya dalam industri terbatas pada pekerjaan – pekerjaan pemeliharaan, mengelas logam dengan temperatur cair rendah, mengelas bahan yang tipis, mengelas pateri dan mematri keras. Untuk mengelas yang baik dan benar terlebih dahulu harus mengidentifikasi jenis material yang akan dilas, dan untuk bahan tertentu diusahakan melakukan pemanasan pendahuluan atau pemanasan setelah pengelasan ( post Heating ). Peralatan Las Oksi Asetilen. Di dalam bengkel las oksi asetilen terdapat dua buah botol dengan warna yang berbeda, botol dengan warna biru tua adalah untuk zat asam (O2) dan warna merah atau orange untuk gas Asetilen (C2H2) yang masing-masing dalam penggunannannya harus dilengkapi dengan regulator tekanan gas. Ciri-ciri khas Regulator untuk zat Asam adalah menggunakan ulir kanan sedangkan untuk gas Asetilen menggunakan ulir kiri. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 110 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Botol Zat Asam Zat Asam atau Oksigen (O2) adalah gas yang sangat penting untuk pembakaran. Zat Asam lebih berat dari udara, tidak berbau dan tidak berwarna. Zat Asam dapat disimpan dengna aman di dalam silinder sampai tekanan 150 bar. Untuk mengetahui isi botol, seumpama diketahui 50 l zat Asam cair dengan tekanan 150 bar. Maka dapat dihitung zat Asam berupa gas = 50 x 150 = 7500 l. Warna botol di dalam perdagangan yaitu biru, hijau dan abu-abu. Katup botol dibuat dari bahan kuningan dan dilengkapi dengan keping pengaman yang akan pecah bila kenaikan tekanan di dalam botol. Kenaikan tekanan dapat terjadi apabila botol jatuh atau terkena panas. 1.Tabung oksigen dengan pengatur tekanan (regulator) 2.Tabung asetilen dengan pengatur takanan (regulator) 3.Katup pengaman api balik 4.Selang Oksigen 5.Selang Asetilen 6.Brander las / pembakar las 7.Kawat Las 8.Mulut pembakar / nozzle 9.Benda Kerja 10.Api Las Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 111 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Apabila botol tidak dipakai tutuplah botol tersebut dengan tutup baja yang sesuai. Kerusakan pada katup dapat menimbulkan bahaya besar, apabila katup pecah zat Asam akan menyembur ke luar dan botol dapat terbang bagaikan roket. Botol Gas Asetilen. Botol gas Asetilen diisi dengan bahan berpori seperti kapas, sutra tiruan atau asbes yang berfungsi sebagai penyerap aseton. Aseton adalah bahan dimana Asetilen dapat larut dengan baik dan aman di bawah pengaruh tekanan. Isi bahan berpori dalam botol ≈ 25% dan dapat menyerap aseton sebanyak ≈ 40% dari isi botol. Tiap 1 liter aseton pada tekanan 15 bar dapat menyerap 360 l asetilen. Jadi botol yang isinya 40 liter pada tekanan 15 bar dapat menampung gas asetilen sebanyak = 40 x 360 x 0,4 = 5.760 l. Perlu diketahui dan diingat bahwa botol akan bertambah panas setiap gas Asetilen keluar dari botol, maka itu janganlah memakai gas Asetilen lebih dari 750 l / jam agar botol tidak panas dan aseton tidak terserap. Katup asetilen dibuka dan ditutup memakai kunci sok. Bukalah katup silinder hanya ¼ - 1 ½ putar dan biarkan kunci terpasang selama katup terbuka. Lepaslah kunci bila katup tertutup atau tida dipakai. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 112 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Perbedaan Silinder Zat asam dan Silinder Asetilen. Bentuk. Zat asam : Tinggi langsing. Asetilen : Pendek gemuk. Tekanan isi maksimum. Zat asam : Sampai 150 kg/cm2. Asetilen : Sampai 15 kg/cm2. Katup atau Pembuka katup. Zat asam : Roda tangan. Asetilen : Kunci sok. Baut dan mur pengikat. Zat asam : Ulir kanan. Asetilen : Ulir kiri. REGULATOR. Fungsi Regulator : Regulator berfungsi sebagai alat penurun dan pengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap besarnya sesuai yang dikehendaki oleh las. Pada regulator terdapat dua buah alat pengukur tekanan atau manometer yaitu: 1. Manometer tekanan isi. 2. Manometer tekanan kerja. Macam-macam regulator : a. Regulator satu tingkat. Dengan regulator tipe ini tekanan isi silinder diturunkan sekaligus menjadi tekanan kerja yang dikehendaki. Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 113 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 b. Regulator dua tingkat, untuk mendapatkan tekanan kerja yang di kehendaki, tekanan isi diturunkan secara bertingkat ialah dua tingkat. Prinsip Kerja Regulator Satu Tingkat (lihat gambar). a. Bila katup silinder dibuka, gas dari silinder masuk keruang A, tekanannya dapat dilihat pada manometer G. b. Bila baut pengatur F diputar searah jarum jam, maka pegas E akan mendesak mem- bran D hingga katup C terbuka. c. Gas dari ruang A masuk ke ruang B dan akan mendesak membran, bila tekanan gas di B lebih besar dari tekanan pegas maka katup C kembali akan menutup. d. Tekanan gas diruang B besarnya dapat dilihat pada manometer H, besar kecilnya tekanan di B (tekanan kerja) dapat dibuat oleh baut pengatur F. e. Bila katup pembakar dibuka, maka gas diruang B keluar melalui selang las dan pembakar. f. Tekanan diruang B turun membran kembali akan membuka katup C sehingga gas dari ruang A masuk kembali ke ruang B. Proses selanjutnya kembali seperti diatas pengaturan tekanan gas berlangsung secara otomatis. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 114 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Perbedaan Regulator Zat asam dan Asetilen : Zat Asam. Tekanan isi sampai 250 kg/cm2. Tekanan kerja sampai12 kg/cm2. Asetilen. Tekanan isi sampai 30 kg/cm2. Tekanan kerja sampai 3 kg/cm2. Baut dan mur pengikat : Zat asam : Ulir kanan. Asetilen : Ulir kiri dan tanda keratan Ditengahnya. Warna latar skala (tidak mutlak) : Zat asam : biru, hitam dan abu-abu. Asetilen : merah. Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 115 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Tekanan kerja Regulator Tekanan kerja yang direkomendasikan: Oksigen 2.5 kgf/cm2, Asetilen 0.5 kgf/cm2 Selang. Slang yang dipergunakan untuk mengelas dapat dikenal dengan mudah melalui warna slang tersebut yaitu ; warna biru atau hijau untuk Zat Asam dan warna merah atau orange untuk gas Asetilen. Panjang slang minimal 5 m, dengan menggunakan klem ganda dapat diikat kedua selang dengan jarak satu dengan yang lain ± 1 m, Next >