< Previous Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 146 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 147 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Pertolongan pertama pada Kecelakaan Pertolongan pertama bukan peran penganti dokter, tetapi pada suatu kecelakaan harus segera ada pertolongan pertama sampai dokter menanganinya Pertolongan pertama jika : Luka – luka Gunakan perban steril jika terjadi pendarahan pada luka maka perlu diperban. Tenangkan bagian yang luka. Mata Mata gelap (hilang pandangan) Beri tetes mata yang sesuai. Mata luka,, perban kedua mata Iritasi zat kimia, cuci dengan air (bukan borwater) Terbakar Dinginkan dengan air cukup lama sampai rasa sakit berkurang gunakan perban steril jangan di saleb. Keracunan gas atau asap Selamatkan penderita dengan memberi udara segar. Akibat zat lemas maka bawa penderita ke dokter dengan ditandu. Kecelakaan karena listrik Matikan listrik, kemudian lepaskan penderita dari jringan listrik dengan penuh kewaspadaan diri. Pingsan Mengusahakan menyadarkan kembali sampai dokter tiba. Usahakan sampai ke tempat kecelakaan secepat mungkin Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 148 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 c. Rangkuman Alat perlindungan diri yang penting pada las oksi-asetilin adalahkaca mata, las, apron, helm/topi, pakaian kerja dan pelindung sepatu. Pencemaran yang ditimbulkan las oksi-asetilin adalah Gas, asap, uap air dan cahaya. d. Tugas Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar 1. Jelaskan mengapa pakaian kerja tidak boleh terbuat dari bahan nilon atau perlon ? 2. Sebutkan sedikit 3 macam yang bahaya terjadi pada pengelasan ! 3. Sebutkan sedikitnya 3 usaha pencegahan kecelakaan karena gas-gas berbahaya yang terjadi saat mengelas ! 4. Mengapa regulatr gas tidak boleh diberi minyak pelumas 5. Apa yang dimaksud dengan api sekunder ? e. Tes Formatif Pilihlah jawaban yang paling benar dan beri tanda silang (x) pada jawaban yang benar 1. Tindakan apa yang harus dilakukan bila terjadi kebakaran pada botol asetilen ? b. Pembakar las dicelupkan ke air c. Menekuk selang gas d. Menutup kedua katup gas pada pembakar las e. Menutup katup botol 2. Bagaimana massa jenis karbon dioksida dibandingkan dengan udara a. lebih ringan b. lebih berat c. sama berat d. sangat lebih ringan 1. Kapan terjadinya gas karbon Monoksida ( CO ) Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 149 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 a. Pada setiap pembakaran b. Pada pembakaran tidak sempurna c. Pada peningkatan oksigen di udara d. Jika aseton ikut terbakar Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 150 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Apa yang tidak boleh digunakan sebagai penyegaran udara ? a. Ventilator b. Udara tekanan c. Oksigen d. Masker udara 2. Untuk menghindari bahaya penguraian Asetilen maka tekanan pada ruang gas di generator asetilen pada ruang gas generator asetilen tidak boleh lebih dari a. 0,5 bar b. 1,0 bar c. 1,5 bar d. 2,0 bar 3. Gas karbon dioksida termasuk gas yang a. beracun b. berbau c. tidak beracun d. berwarna 4. Pada pembakaran yang kekurangan oksigen akan menghasilkan a. karbon dioksida b. zat lemas c. karbon monoksida d. uap 5. Orang pingsan karena pengaruh Co2 semata – mata karena orang tersebut kekurangan a. Uap air b. Zat lemas c. Zat arang d. Oksigen 6. Jika mata terkena iritasi karena zat kimia, maka pemberian pertolongan pertama harus dicuci dengan a. Air b. Borwater c. Obat tetes mata d. Salep mata 7. Percikan las yang masih panas dapat diidetifikasikan dari a. Bentuknya b. Ukurannya a.Warnanya b.Loncatanya Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 151 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 f. Lembar Jawaban tes Formatif 1. A B C D 2. A B C D 3. A B C D 4. A B C D 5. A B C D 6. A B C D 7. A B C D 8. A B C D 9. A B C D 10. A B C D g. Lembar Kerja Peserta Didik Lakukan observasi bengkel las oksi-asetilin. Perhatikan dan amatilah peralatan dan siswa/tukang las yang sedang bekerja dengan menggunakan las oksi asetilin, Bagaimana menurut pendapatmu pada saat tukang las tersebut mengelas dilihat dari sisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3)? No. Aspek K3 Uraian 1 Penenpatan peralatan las oksi-asetilin 2 Penggunaan peralatan las oksi-asetilin Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 152 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 3 Penggunaan alat pelindung diri 4 Tempat kerja 5 Terhadap lingkungan sekitarnya 6 Terhadap bahaya pencemaran udara 7 Unsur –unsur lainnya Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 153 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 4) Kegiatan Belajar 4 : Nyala Api Las Oksi-asetilin a. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan Pembelajaran ini perserta harus dapat : Menyebutkan macam - macam nyala api las Menjelaskan prosedur penyalaan api las Menjelaskan prosedur pemeriksaan kebocoran gas Menjelaskan daerah kerja pada api las untuk pengelasan Menjelaskan prosedur pengintalasian perangkat las gas. b. Uraian Materi Api Las Untuk mendapatkan nyala api mormal yang diperlukan pembakaran Asetilen dan zat asam 1:1 sampai dengan 1:1,1. dalam perbandingan didapatkan suhu maximal. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 154 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Macam –macam nyala api oksi – Asetilen menurut kerperluan, sesuai dengan bahan yang dikerjakan. Nyala netral lemah Pengelsan baja ukuran tipis (sampai 0,3 %C) Nyala netral kuat Pengelasan baja ukuran tebal (sampai 0,3%C) Nyala dengan sedikit lebih zat asam Oks>As (oksida) Pelurusan pemanasan las peteri non alu tembaga dan paduan tembaga Nyala dengan sedikit lebih asitelen As>Oks (karburasi) Pengelasan besi tuang Baja korbon (0,3% - 1,5%C) perunggu –alu Nikel dan Paduan Nikel. Diagaram jumlah Oksi – Asetilen untuk nyala las Prosedur Operasional / Set Up Las Gas (Oksi – Asetilen) Perangakat las gas Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 155 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Keterangan : a. Botol gas b. Warna pengenal asetilen Kuning sampai merah c. Warna pengenal oksigen biru d. Katup botol gas e. Regulator gas f. Pengaman api balik g. Slang gas h. Gangang pembakar i. Katup oksigen j. Katup asetilen k. Mur pengikat l. Pipa pencampur m. Ujung pembakar n. Kawat las o. Benda kerja p. Oksigen q. Gas pembakar r. Penyuntik (Injektor) s. Pipa pencampur Jika dalam mengoperasikan las mulai dari pemasangan awal maka harus menurut prosedur sebagai berikut : a) Botol oksigen dan asetilen disiapkan secara aman. b) Buka sebentar katup–katup botol untuk membersihkan saluran pengeluaran gas. c) Siapkan regulator gas yang masih baik dan bersih serta selang pengatur harus dalam keadaan bebas. d) Pasangkan regulator gas ke botol gas dengan mur pengikat ( untuk oksigen ulir kanan dan asetilen dengan uilir kiri ). e) Buka katup botol ( putaran untuk oksigen ½ putaran asetilen ). Next >