< Previous Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 166 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Petunjuk : Pembakar untuk pengelasan benda kerja ini dijalankan pada garis gambar pertama. Dan titik pemanasan benda kerja dimulai kira-kira 15 mm dari pinggiran benda kerja. Benda kerja harus sampai mencair, kemudian bahan tambah dimasukkan sampai mencair pula. Cairan bahan tambah dan benda kerja kemudian membeku menjadi satu yang merupakan alur-las. Kesalahan pengelasan harus dapat dihindari pada waktu proses pengelasan berlangsung. Pengelasan yang baik adalah alur las sama besarnya dan sama pula tinggi alurnya. Cacat-cacat dari hasil pengelasan bisa terjadi, karena adanya kecepatan pengelasannya terlalu lamban yang mengakibatkan benda kerja terlalu panas dan juga kecepatan pengelasan yang terlalu Jalannya bahan tambah Jalannya pembakar Mengelas benda kerja Alur las yang baik Benda kerja terlalu dingin alur las cacat Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 167 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 cepat mengakibatkan benda kerja terlalu dingin. Bila benda kerja terlalu panas, maka benda kerja akan bolong/lubang dan bila terlalu dingin, benda kerja tidak dapat mencair. Proses pengelasan (pembuatan rigi-rigi las), yaitu pada waktu benda kerja dicairkan dan pada saat itu juga bahan tambah dicairkan pula untuk ditambahkan. Pada gambar ditunjukkan simbol untuk las penambahan (rigi-rigi las). Simbol-simbol dan ketentuan lainnya yang diminta, dicantumkan pada garis petunjuk, di garis ujung cabang dicantumkan suatu petunjuk. Sebagai contoh dalam huruf G – w dimaksudkan adalah pengelasan dengan proses las gas (las oksi Kecepatan las terlalu lamban Alur las cacat Garis panah Garis petunjuk Cabang hasil pengelasan Tanda gambar untuk pengelasan Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 168 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 asetilen) dalam posisi datar dibawah tangan. Garis gambar pada benda kerja dibuat, pertama digaris dengan penggores dan kemudian dititik – titik dengan penitik, supaya dalam proses pengelasan dapat lurus dan hasil pengelasan menjadi baik dan lurus serasi. Apabila nyala api sudah disetel sampai menjadi nyala api netral, maka proses pengelasan dapat dimulai. Gas campuran untuk pemanasan adalah merupakan cahaya yang kelihatan berbentuk kerucut. Temperatur nyala api ini kira-kira 32000C pada waktu jarak kerucut nyala api tersebut berada antara 2 – 5 mm di atas benda kerja. Pada metode mengelas ke kiri ini pembakar dan bahan tambahnya dijalankan bersama-sama dari kanan ke kiri. Sudut pembakar terhadap benda kerja ± 450 dan sudut bahan tambah terhadap benda kerja ± 300. Hasil pengelasan garis gambar yang harus dilas Garis gambar daerah kerja daerah las 32000C Pencapaian Panas Jalannya pembakar dan bahan tambah pada proses pengelasan, metode mengelas Ke kiri Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 169 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Keselamatan kerja : Pada saat mengelas harus selalu memakai pakaian kerja dan kaca mata las. Bila nyala api terjadi peletusan atau pembakar meletus (terbakar), kedua katup pada pembakar harus segera ditutup. Bila perlu mulut segera dicelupkan di dalam air. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 170 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 1 Pelat - St. 37 200 x 100 x 2 Jumlah Nama bagian No.bag Bahan Ukuran Keterangan II II I Perubahan Pengganti dari Diganti dengan Rigi - rigi Las Skala Digambar Diperiksa 1 : 2,5 Dilihat Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 171 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Persiapan : Bahan : Pelat St. 37 200 x 100 x 2 mm. Kawat las Ø 2,5 mm / Ø 3,0 mm. Petunjuk : Proses pengelasan dilaksanakan, dimana gerakan pembakar, bahan tambah, perbedaan nyala api maupun kecepatan pengelasannya harus sama dan konstan, sehingga dapat dihasilkan lebar alur dan tinggi alur yang rata dan sama. Waktu latihan : 16 (enam belas) jam. Instruksi : 1. Siswa dapat memahami tujuan pelajaran. 2. Menerangkan alat-alat. 3. Mendemontrasikan cara kerja. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 172 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Penilaian Pekerjaan (Pre Test) Rigi-rigi las (w) Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 173 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 6) Kegiatan Belajar 6 : Teknik Pengelasan Oksi-astilin Sambungan Tumpang Tujuan Pembelajaran : Setelah latihan ini, peserta harus dapat : Mempersiapkan benda kerja yang akan dilas. Menyetel nyala api las netral. Mengikat kedua benda kerja yang akan dilas. Mengelas sambungan tumpang pada posisi horisontal (h). Memeriksa hasil lasan. Bahan : Pelat St. 37 200 x 100 x 2 mm. Kawat las 2 mm Alat Bantu / Persiapan : Peralatan lengkap untuk las oksi asetilen. Kikir. Tang panas. Kaca mata las oksi asetilen. Pembersih mulut pembakar. Langkah Kerja : 1. Membaca gambar. 2. Mempersiapkan tempat kerja. 3. Mengikir rata pada permukaan besi pelat yang akan dilas. 4. Menyetel nyala api netral. 5. Mengikat kedua buah pelat. 6. Mengelas dengan metoda ke kiri. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 174 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 7. Membersihkan hasil lasan. Cara Kerja : Besi pelat yang akan dilas harus dikikir rata pada permukaannya, agar pada waktu pengelasan dapat menghasilkan lasan yang baik dan benar. Untuk mengelas sambungan tumpang (h) dapat dibagi menjadi 2 bagian : 1. Mengikat kedua besi pelat, jarak yang satu dengan yang lainnya ± 30 mm 2. Mengelas dari ujung kanan ke ujung kiri dari benda kerja. Petunjuk : Pakailah pembakar las dengan nomor 2 untuk tebal pelat 2 mm dan bahan tambah Ø 2 mm. Tekanan pada manometer 0,5 bar untuk gas Asetelin dan 2,5 bar untuk oksigen. Aturlah penyalaan pembakar pada penyalaan normal. Benda kerja yang berada di bawah temperaturnya akan lebih tinggi dari pada benda kerja yang berada di atasnya. Pemakaian nomor pembakar adalah tergantung dari ketebalan pelat yang akan di las. Ketebalan pelat Nomor pembakar 0,5 – 1 mm 1 1 – 2 mm 2 2 – 4 mm 3 4 – 6 mm 4 6 – 9 mm 5 9 – 14 mm 6 14 – 20 mm 7 20 – 30 mm 8 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 175 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Pada penggantian pembakar las sangat ditekankan untuk mempergunakan pembakar dengan merk / tipe dari perusahaan yang sama. Untuk memasang pembakar pada tangkainya cukup dikencangkan dengan tangan. Sambungan tumpang dipakai untuk menutup lubang > Ø 20 mm dan pekerjaan reparasi. Mur penghubung IInjektor Saluran gas campur Mulut pembakar Next >