< Previous Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 216 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 + Seri E 100 dengan kuat tarik min. bahan dilaskan 100.000 psi (690 Mpa) E 10010-X E 10011-X E 10013-X E 10015-X E 10016-X E 10018-X High cellulose sodium High cellulose potassium High titania sodium Low hydrogen sodium Low hydrogen potassium Iron powder, low hydrogen Semua posisi Semua posisi Semua posisi Semua posisi Semua posisi Semua posisi DC + AC atau DC + AC atau DC ± DC + AC atau DC + AC atau DC + Seri E 110 dengan kuat tarik min. bahan dilaskan 110.000 psi (760 Mpa) E 11015-X E 11016-X E 11018-X Low hydrogen sodium Low hydrogen potassium Iron powder, low hydrogen Semua posisi Semua posisi Semua posisi DC + AC atau DC + AC atau DC + Seri E 120 dengan kuat tarik min. bahan dilaskan 120.000 psi (830 Mpa) E 12015-X E 12016-X E 12018-X Low hydrogen sodium Low hydrogen potassium Iron powder, low hydrogen Semua posisi Semua posisi Semua posisi DC + AC atau DC + AC atau DC + Bagan klasifikasi elektroda menurut standarisasi AWS: 1 Huruf 2 atau 3 Angka 1 Angka 1 Angka E Kekuatan tarik Titik luluh Posisi Selubung/fluks Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 217 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Regangan Simbol Posisi 1 2 3 Semua posisi Datar dan horisontal las sudut Hanya untuk posisi datar Jenis Selubung, Arus, dan Polaritas Simbol Kekuatan Tarik min. dalam psi (kg/mm2) Titik Luluh min. dalam psi Regangan dalam %/2” E 60 XX E 70 XX E 80 XX E 90 XX E 100 XX E 110 XX 60.000 (42) 70.000 (49) 80.000 (56) 90.000 (63) 100.000 (70) 110.000 (77) 50.000 60.000 67.000 77.000 87.000 97.000 22 22 19 17 16 – Jenis selubung, arus, dan polaritas: E XXX 0 → Elektroda las selulosa natrium tinggi (DC +). E XXX 1 → Elektroda las selulosa kalium tinggi (AC atau DC +). E XXX 2 → Elektroda las natrium titania tinggi (AC atau DC –). E XXX 3 → Elektroda las kalium titania tinggi (AC atau DC ±). E XXX 4 → Elektroda las titania, serbuk besi (AC atau DC ±). E XXX 5 → Elektroda las natrium hidrogen rendah (DC +). E XXX 6 → Elektroda las kalium hidrogen rendah (AC atau DC +). E XXX 7 → Elektroda las serbuk besi, oksida besi (AC atau DC ±). E XXX 8 → Elektroda las serbuk besi, hidrogen rendah (AC atau DC +). Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 218 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Contoh: E 60 XX untuk mild steel atau carbon steel E 70 XX E 80 XX ke atas untuk baja paduan E 308 – 15 untuk baja tahan karat Rangkuman 1. Pada las busur listrik manual (SMAW), elektroda yang digunakan adalah elektroda terbungkus, dimana terdiri dari batang kawat (inti) dan salutannya (flux). 2. Salutan (fluks) dari elektroda berfungsi sebagai pelindung, yang mana dapat melindungi cairan las dari pengaruh udara luar. 3. Penyimpanan, penanganan, dan perawatan elektroda sangat penting artinya karena dapat menjaga agar salutan dari elektroda tetap dalam kondisi yang baik. 4. Elektroda dibagi menjadi elektroda baja karbon, elektroda baja paduan, dan elektroda bukan besi (non ferrous). 5. Bahan tambah yang berupa elektroda atau batang las haruslah terbuat dari logam yang sama dengan bahan induk atau yang cocok dan sesuai dengan logam dasar yang akan disambung. 6. Kandungan air untuk lapisan pelindung elektroda baja karbon jenis low hydrogen tidak boleh melebihi 0,6% dari berat semula. 7. Elektroda baja karbon jenis low hydrogen sebelum digunakan, sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu di dalam oven elektroda pada suhu 260o C hingga 427o C selama kurang lebih 2 jam. 8. Macam-macam pengujian elektroda meliputi uji analisis kimiawi, uji mekanis, uji pukul takik, uji lengkung, dan uji las fillet. 9. Tanda/kode untuk elektroda las telah dinormalisasikan menurut standart, hal ini dimaksudkan untuk meringankan tukang las dalam memilih elektroda dan mempergunakannya. Tugas Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 219 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Pada las busur listrik manual, bahan tambah yang digunakan sering disebut dengan elektroda. Mari kita cari tahu tentang elektroda SMAW sebanyak-banyaknya! Ambil satu batang elektroda SMAW! Kemudian, perhatikan elektroda yang berada di tanganmu! Apa yang kamu ketahui tentang elektroda SMAW? Tuliskan pendapatmu! Dengan cara yang sama, lakukan pada jenis elektroda yang lain! Tes Formatif Jawablah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Sebutkan bagian-bagian dari elektroda las SMAW! 2. Sebutkan fungsi dari salutan/fluks yang terdapat pada elektroda las SMAW! 3. Apa pengaruhnya bila saat proses pengelasan menggunakan elektroda yang sangat lembab? 4. E 7016 dan E 7018 merupakan simbol atau kode elektroda yang dikeluarkan oleh … 5. Sedangkan E 51 22 RR 6 DIN 1913 merupakan simbol atau kode elektroda yang dikeluarkan oleh …. 6. Berapakah kandungan air maksimum yang diperbolehkan pada elektroda baja karbon jenis low hydrogen? 7. Jelaskan macam-macam pengujian pada elektroda! 8. Jelaskan macam-macam elektroda berdasarkan ketebalan selubungnya! 9. Jelaskan empat huruf sebagai tanda singkatan untuk tipe selubung! 10. Jelaskan penunjukkan masing-masing angka pada klasifikasi elektroda E 7016! Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 220 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 Lembar Jawaban Tes Formatif 1. . ........................................................................................................................... 2. . ........................................................................................................................... 3. . ........................................................................................................................... 4. . ........................................................................................................................... 5. . ........................................................................................................................... 6. . ........................................................................................................................... 7. . ........................................................................................................................... 8. . ........................................................................................................................... 9. . ........................................................................................................................... 10. . ........................................................................................................................... Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 221 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Lembar Kerja Peserta Didik No. Tipe Elektroda Uraian Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 222 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 3) Kegiatan Belajar 3 : K3 las SMAW K3 LAS SMAW b. Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini siswa dapat: Menjelaskan pencegahan kecelakaan terhadap bahaya kebakaran. Menjelaskan pencegahan kecelakaan terhadap bahaya aliran listrik atau kejutan listrik. Menjelaskan pencegahan kecelakaan terhadap bahaya cahaya busur las. Menjelaskan pencegahan kecelakaan terhadap bahaya pencemaran udara (debu dan asap las). Menjelaskan pelaksanaan pengelasan di ruang sempit atau ketel yang memenuhi syarat keselamatan kerja. c. Uraian Materi Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 223 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 a. Keselamatan kerja terhadap bahaya kebakaran Pada proses pengelasan dengan las busur listrik atau las SMAW, pekerjaan yang kecil pun besar artinya, karena dapat menimbulkan kerusakan yang besar dan membahayakan kesehatan pada pekerja/pengelas. Pada proses pengelasan, bunga api yang terjadi merupakan tetesan logam dan percikan yang memijar yang bersuhu antara 1.200o sampai 1.600o C. Apabila percikan tersebut jatuh pada bahan yang mudah terbakar, maka akan dapat menimbulkan sulutan api dan kebakaran. Untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran tersebut, maka bahan – bahan yang mudah terbakar seperti bensin, solar, minyak, cat, kayu, kain, kertas, dan bahan lainnya harus ditempatkan di tempat khusus yang jauh dari percikan las. Untuk itu, sebelum bekerja, kontrollah ruangan atau tempat kerja dimana anda bekerja! b. Keselamatan kerja terhadap bahaya aliran listrik atau kejutan listrik Sebelum terjadi busur las di antara benda kerja (klem massa) dan pistol las atau pengarah elektroda, terdapat tegangan kosong Ek. Pada generator (arus searah), tegangannya hingga 200 V dan pada transformator (arus bolak – balik), tegangannya hingga 80 V. Tegangan sebesar itu dapat membahayakan kehidupan bila juru las memegang benda kerja dan pistol las atau pengarah elektroda dengan tangan telanjang, terutama bila kulit dalam keadaan lembab/basah. Untuk itu, gunakan pelindung seperti sepatu kerja, pakaian kerja, dan sarung tangan sebagai penyekat/pelindung. Pada pengelasan dengan bahaya kontak listrik, misal di ruangan sempit/ketel, hanya boleh menggunakan mesin las dengan tanda berikut, yaitu huruf K yang menunjukkan penyearah las dan 42 V untuk transformator las. Perhatikan beberapa peringatan di bawah ini: 1. Peganglah holder las atau pengarah elektroda dengan sarung tangan. 2. Jangan mengelas tanpa baju, walaupun cuaca panas. 3. Jangan duduk atau bersandar pada dinding logam bila tanpa penyekat. 4. Jangan memakai sepatu yang tungkainya berpaku. 5. Jangan menggunakan kabel yang rusak. Teknik dasar Pengerjaan Logam 2 224 Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 6. Pada pengelasan di dalam ruangan sempit/ketel, jangan menggunakan transformator arus bolak – balik dan jangan menggunakan lampu penerang, kecuali hanya menggunakan tegangan listrik 42 Volt. Gambar Bahaya pengelasan dengan menggunakan kontak listrik Tempat – tempat berbahaya pada aliran arus listrik Kecelakaan karena arus listrik tergantung dari kuat arus yang mengalir ke dalam tubuh dan lamanya arus listrik itu mengalir, sedangkan tempat – tempat yang berbahaya adalah sebagai berikut: 1.Penghantar arus las yang rusak. 2.Pemegang elektroda yang rusak. 3.Sambungan/klem kabel massa 4.Elektroda 5.Benda kerja 6.Meja las 7.Kerusakan kabel penghubung sumber listrik Teknik Dasar Pengerjaan Logam 2 225 Teknik Dasar Penegerjaan Logam 2 Gambar Tempat-tempat berbahaya karena aliran arus listrik pada las SMAW Tabel Dampak terkena aliran listrik Kuat arus Dampak yang didapatkan Di atas 2 mA Terasa kesemutan, menimbulkan tekanan ringan pada sendi-sendi. Di atas 5 mA Terasa sebagai kejutan listrik, kejang urat ringan, mengejutkan. Di atas 10 mA Kejang otot lengan, sering tidak mungkin untuk melepaskan diri dari bidang sentuh. Di atas 20 mA Kejang pada otot-otot, tidak mungkin melepaskan diri dari bidang sentuh. Di atas 40 mA Hilang kesadaran, denyut jantung tak beraturan, keringat dingin, mengurangi tahanan kulit. Di atas 80 mA Kejutan pada ruang jantung. Di atas 8 A Kulit terbakar, mematangkan otot – otot. Kejutan pada ruang jantung karena aliran listrik berfrekuensi sampai 400 denyut/menit dan kemampuan pompa denyut jantung tidak cukup, sehingga sering menimbulkan kematian. Pada suatu kecelakaan karena aliran listrik yang berakibat sampai pingsan, harus segera diusahakan untuk bisa sadar kembali. Kuat arus listrik yang mengalir melalui tubuh manusia sering menimbulkan gangguan kesehatan. Arus listrik yang mengalir dapat ditentukan dengan hukum Ohm: Ketahanan pada tubuh manusia: Pada aliran memanjang : Tangan – kaki ± 1000 Ω Tangan – kedua kaki ± 750 Ω Aliran melintang : Tangan – tangan ± 1000 Ω Pada bagian tubuh : Tangan – badan ± 500 Ω I = E / Next >