< Previous Teknik Kerja Bengkel Rangkuman 1. Peralatan utama dalam kegiatan mengikir adalah kikir.Untuk memasang dan melepas gagang atau pegangan pada tangkai kikir harus dengan cara yang benar dan aman. 2. Menggunakan kikir harus sesuai dengan bentuknya. Bentuk kikir bermacam-macam yaitu kikir datar, bujur sangkar, segitiga, bulat, dan setengah bulat. 3. Gigi kikir dibentuk melalui pemahatan, pahatan yang dalam bersudut 70 terhadap garis tengah kikir dan pahatan dangkal menyilang terhadap pahatan pertama dan bersudut 45 terhadap garis tengah kikir. 4. Selama mengikir harus selalu berdiri, posisi kaki kiri dan kanan diatur sedemikian rupa menyesuaikan dengan panjang kikir yang digunakan. 5. Gerakan mengikir adalah gerakan kedua tangan diikuti oleh ayunan badan supaya gerakan kedepan mendapatkan tekanan yang memadai. 6. Arah pengikiran dapat dilakukan dengan arah menyilang, memanjang, dan melintang. 7. Memeriksa kerataan permukaan benda kerja dapat dilaksanakan menggunakan mistar baja/mal kerataan dari arah digonal, membujur, dan melintang. 8. Memeriksa kesikuan dua bidang dilaksanakan menggunakan siku-siku. 9. Memeriksa kesejajaran dua bidang dilaksanakan menggunakan jangka sorong atau dapat juga dengan jangka bengkok. Teknik Kerja Bengkel Tugas Masing-masing peserta didik memilih salah satu alat utama maupun pendukung yang digunakan untuk kerja teknik mengikir.Mengamati alat tersebut dan hasil pengamatan dideskripsikan dalam laporan pengamatan. Tes Formatif 1. Sebutkan macam-macam kikir dan fungsinya! 2. Gambarkan posisi kaki yang benar pada saat mengikir 3. Bagaimanakah persyaratan tinggi ragum yang sesuai dengan tinggi badanmu? 4. Bagaimana memeriksa kerataan permukaan benda kerja? 5. Bagaimanakah memeriksa kesikuan bendakarja? Teknik Kerja Bengkel Lembar Kerja Peserta Didik Topik : Mengikir Tujuan : Menurut tujuan pembelajaran kegiatan belajar 2: Teknik Mengikir Waktu : 6 (enam) jam pelajaran Alat-alat : Bermacam-macam kikir (kasar - halus). Sikat Kikir Peralatan menggaris. Siku-siku sudut (90 0) dan sudut (135 0). Jangka sorong. Bahan : 1 (satu) Potong Pelat Baja Lunak St. 37 81 x 43 x 4 mm Langkah Kerja : 1. Mengikir semua sisi benda kerja samapai rata, tepat ukuran, dan siku. 2. Membuat pingulan pada benda kerja dengan ukuran 2x450. 3. Memeriksa hasil pengikiran. Teknik Kerja Bengkel Instruksi Kerja : Peserta didik telah memahami tujuan pembelajaran Peserta didik telah memahami pengetahuan mengikir Peserta didik memperhatikan contoh kerja (demonstrasi) oleh pengampu Peserta didik melaksanakan kegiatan dengan sepenuh hati dan sesuai dengan gambar kerja serta instruksi yang diberikan oleh pengampu. Keselamatan Kerja: Pastikan bahwa gagang kikir masih dalam kondisi baik, tidak pecah, dan ikatannya kuat dan lurus terhadap kikir. Lakukan pengencangan ragum hanya dengan tekanan tangan, jangan sekali-kali dengan pukulan palu. Bila perlu gunakan pelat pelindung (pelat ragum) untuk menghindari kerusakan permukaan benda kerja dari jepitan ragum. Pelat pelindung dapat dibuat dari pelat baja lunak, aluminium, seng, atau menggunakan pelat ragum buatan pabrik. Gambar 2.18 Pelat Ragum Laporkan kepada pengampu setiap ada ketidaklayakan yang dapat menimbulkan bahaya Teknik Kerja Bengkel Gambar Kerja : Teknik Kerja Bengkel KEGIATAN 3 Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan belajar teknik menandai, peserta didik dapat: Mengidentifikasi peralatan penanda pada kerja bangku. Menggunakan peralatan penanda pada kerja bangku dengan benar sesuai fungsinya dan aman Menandai benda kerja sesuai dengan tugas (gambar kerja) Merawat peralatan penanda dengan benar Memeriksa hasil kegiatan penandaan. Membersihkan hasil kerja (benda kerja). 2.1.12 Teknik Menandai 2.1.12.1 Menggores Menggores adalah kegiatan menandai permukaan benda kerja dengan menggunakan penggores.Hasil penandaan berupa garis lurus atau lengkung sebagai batas ukuran pengerjaan selanjutnya.Hasil penandaan juga berupa perpotongan dua garis atau lebih, dimana titik perpotongan garis digunakan sebagai titik batas atau titik pusat lingkaran atau lubang. Pekerjaan menggores harus dilakukan dengan benar, terutama bagaimana mengarahkan penggores yang benar.Kesalahan mengarahkan penggores dapat berakibat pada ketidaklurusan hasil goresan dan ketidaktepatan ukuran yang diinginkan. Teknik Kerja Bengkel a b Gambar 3.1 Arah Penggores Keterangan gambar: a. Arah penggores benar b. Arah penggores salah Sebagai pengarah untuk menarik garis lurus, dapat menggunakan mistar baja atau siku-siku.Mistar atau siku-siku ditekan pada benda kerja dengan kuat (jangan sampai bergeser ketika menggores) dan penggores diposisikan sedemikian rupa (lihat gambar 3.1 a) kemudian ketika menarik garis, penggores dimiringkan kearah gerakan penggoresan dan dilakukan hanya sekali saja dengan mantap. Gambar 3.2 Arah Menggores Teknik Kerja Bengkel 2.1.12.2 Menitik Menitik adalah kegiatan memberi tanda pada permukaan benda kerja menggunakan penitik.Hasil kegiatan ini adalah berupa titik cekung berbentuk kerucut. Kegiatan menitik harus dilakukan dengan seksama, karena jika dilakukan serampangan akan menghasilkan titikan yang tidak sempurna dan akan mengakibatkan ketidaktepatan ukuran pada pekerjaan selanjutnya. Kegiatan menitik diawali dengan mengukur dan membuat perpotongan garis ditempat yang akan dititik. Kemudian memegang penitik miring sedemikian rupa dan menempatkan ujung penitik tepat pada perpotongan garis, kemudian menegakkan penitik dan memberi satu kali pukulan ringan.Setelah memeriksa ketepatannya maka hasil penitikan dapat diperbesar dengan menitik sekali lagi dengan pukulan yang lebih keras. ►► Gambar 3.3 Urutan Penitikan Perlu diingat bahwa ujung penitik untuk titik pusat pembuatan lubang (bor) harus bersudut 90 dan ujung penitik untuk titik-titik batas/garis pengerjaan bersudut 60. Gambar 3.4 Sudut Ujung Penitik Teknik Kerja Bengkel Membentuk ujung penitik dilakukan dengan cara menggerinda dan harus dilakukan dengan seksama dan penuh kehati-hatian dengan bersikap yang benar dan mengenakan alat pelindung diri yang sesuai. Untuk memperoleh hasil yang baik, selama menggerinda posisi ujung penitik harus mengarah berlawanan dengan arah putaran gerinda dan penitik sambil diputar dengan ibu jari secara teratur.Kemiringan penitik disesuaikan dengan sudut ujung yang diinginkan.Pemeriksaan hasil dapat menggunakan mal sudut. Gambar 3.5 Cara menggerinda penitik Hasil penggerindaan harus runcing dan benar-benar simetris, karena bentuk ujung penitik yang tidak simetris juga menghasilkan titik yang tidak simetris, seperti halnya jika pada saat menitik penitiknya tidak tegak lurus terhadap benda kerja, hasil titikannya juga tidak simetris (perhatikan gambar berikut). Teknik Kerja Bengkel a b c Gambar 3.6 Hasil penitikan Keterangan gambar: a. Hasil penitikan yang baik b. Hasil penitikan dari ujung penitik yang tidak simetris c. Hasil penitikan dari penitik yang tidak tegak lurus dengan benda kerja 2.1.12.3 Stempel Stempel dibuat dari baja perkakas, yang diperlakukan panas seperti dikeraskan dan ditemper (60 – 62 HRc).Pada batang stempel dituliskan tanda identitas dan ukurannya (tinggi huruf, angka, atau tanda lainnya).Dalam penggunaannya, tanda identitas harus menghadap ke pemakai. Gambar 3.7 Stempel Next >