< Previous Teknik Kerja Bengkel Paku keling tidak memenuhi lubang atau ada kelonggaran terlalu besar, batang keling bengkok. Gambar 7.20 Lubang keling terlalu longgar Kepala penutup tidak normal, karena persediaan batang terlalu pendek. Gambar 7.21 Kepala penutup terlalu kecil Kepala penutup menjadi ceper. Karena persediaan batang terlalu panjang. Gambar 7.22 Kepala penutup berlebihan Kepala penutup tergeser ke sebelah karena penekanan pembentukan tidak merata. Gambar 7.23 Kepala penutup bergeser Teknik Kerja Bengkel 2.1.17.4 Proses pengelingan. Paku-keling baja yang berdiameter sampai kira-kira 6 mm dapat dikerjakan dengan tangan.Cara itu disebut dengan pengelingan dingin. Proses pengelingan dapat dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: Setelah benda kerja disiapkan, yaitu bilah-bilah yang akan disambung sudah dilubangi dan paku keling sudah dipotong sesuai dengan panjang yang dibutuhkan, maka paku keling dimasukkan ke lubang bilah-bilah yang disambung dan dirapatkan menggunakan perpat paku keling. Gambar 7.24 Persiapan pengelingan Setelah persiapan pengelingan dilakukan dengan baik dan benar, pekrjaan dapat dilanjutkan dengan pembentukan kepala penutup keling yaitu diawali dengan pukulan dari arak tegak dan lurus sumbu keling samapi batang keling mengembang dan menutup rapat lubang bilah. Pada tahap ini paku keling tidak boleh bengkok sama sekali. Perapat keling landasan Teknik Kerja Bengkel Gambar 7.25 Pengembangan batang keling Selanjutnya melaksanakan pembentukan kepala penutup dengan cara melakukan pukulan melingkar pada sekeliling penampang batang keling dengan cara memiringkan palu atau lebih baik menggunakan palu konde . Gambar 7.26 Pembentukan kepala penutup Akhir pembentukan kepala penutup dikerjakan dengan alat pembentuk kepala keling, supaya bentuk kepala keling menjadi baik dan simetris. Dengan memukul sambil memutar alat ini, maka hasil bentuk akhir kepala penutupakan lebih baik.Untuk membentuk kepala tirus, dengan pukulan palu sudah cukup. Teknik Kerja Bengkel Gambar 7.27 Penyelesaian akhir kepala penutup Pembentuk kepala keling Teknik Kerja Bengkel Rangkuman 1. Ulir dapat berfungsi jika dibuat berpasangan. Oleh karena itu dikenal adanya ulir luar (baut) dan ulir dalam (mur). Untuk membuatnya juga memerlukan alatnya masing-masing.Ulir luar dapat dibuat dengan alat yang disebut Snei dan untuk ulir dalam dapat dibuat dengan alat yang disebut Tap Pembuatan ulir dalam harus dipersiapkan dengan baik dan benar. Mempersiapkan lubang yang akan diulir yang pertama menetapkan diameter lubang yang akan dibor. 2. Proses pengelingan bisa dilaksanakan dengan proses dingin maupun panas. - Landasan cekung untuk keling setengah bulat dan landasan rata untuk keling tirus. - Dalam penggunaan landasan itu dijepit pada ragum. - Perapat keling gunanya untuk merapatkan bahan dan kedudukan keling pada bahan yang disambung. - Pembentuk kepala keling, untuk membentuk kepala penutup setelah diberi bentuk awal dengan palu. Teknik Kerja Bengkel Tugas Masing-masing peserta didik memilih salah satu alat utama maupun pendukung yang digunakan untuk kerja teknik membuat ulir.Mengamati alat tersebut dan hasil pengamatan dideskripsikan dalam laporan pengamatan. Tes Formatif 1. Apa yang dimaksud dengan ulir ? 2. Sebutkan alat yang digunakan untuk membuat ulir! 3. Apa perbedaan ulir luar dan ulir dalam? 4. Jelaskan langkah-langkah kerja untuk membuat ulir untuk ukuran M8! 5. Apa yang dimaksud dengan teknik kerja keling? 6. Apa fungsi dan tujuan melakukan kerja keling? 7. Jelaskan langkah-langkah kerja melakukan proses keling? Teknik Kerja Bengkel Lembar Kerja Peserta Didik Topik 1: Pembuatan Ulir luar Tujuan: Sesuai dengan tujuan pembelajaran kegiatan belajar 7 Waktu: 4 (empat) jam pelajaran Alat-alat: Alat menggaris Kikir Pemotong ulir luar M8 Pemegang pemotong ulir Mur pemeriksa Siku-siku 90o Oli. Stempel 3 mm. Bahan: Besi bulat St. 37. 8 x 82 Langkah Kerja: 1. Kikir (tirus) kedua ujung benda kerja, yang satu menjadi berbentuk kerucut terpancung dan yang lain cembung seperti puncak lensa. 2. Beri tanda untuk panjang ulir. 3. Buat ulir. 4. Periksa hasil penguliran. Teknik Kerja Bengkel Instruksi Kerja: Posisi/letak alat potong ulir harus tegak lurus dengan benda kerja. Permulaan pemotongan dengan memegang pada lengan tangkai (lihat gambar), kedua tangan lebih dekat ke rumah snei dan putar searah dengan arah jarum jam (untuk ulir kanan) dengan memberi tekanan yang cukup. Gambar 7.28 Awal pembuatan ulir luar Setelah permulaan pemotongan, teruskan tekanan pemotongan seperti dalam pengetapan dengan pemegangan penuh kedua tangan jauh dari rumah snei.Sewaktu-waktu berhenti memotong dan diputar setengah putaran berlawanan jarum jam. Beram akan patah dan jatuh/keluar. Gambar 7.29 Pembuatan ulir penuh Tekanan Teknik Kerja Bengkel Setelah pemotongan pertama, pemotong ulir agak diperkecil, pertama buka baut tengah kemudian kencangkan kedua baut pengatur.Lanjutkan pemotongan kedua seperti di atas.Gunakan media pendingin/pelumas untuk besi.Periksa ulir dengan pemeriksa ulir. Keselamatan Kerja: Jagalah posisi snei tetap tegak lurus terhadap sumbu batang yang diulir supaya hasil ulirnya lurus. Pemakanan yang terus menerus dan terlalu cepat akan meningkatkan panas yang berlebihan yang dapat menimbulkan perubahan bentuk (bengkok) pada batang yang diulir, oleh karena itu atur kecepatan secukupnya putar baliklah untuk memotong bram dan beri media pendingin yang cukup. Gambar Kerja: Teknik Kerja Bengkel Topik 2: Pembuatan Ulir dalam Tujuan: Sesuai dengan tujuan pembelajaran kegiatan belajar 7 Waktu: 4 (empat) jam pelajaran Alat-alat: Alat menggaris Kikir Siku-siku 90o Bor spiral 5 dan 6,8 mm. Bor persing ( Countersink ) 90o Tap M6 dan M8. Pemegang Tap. Oli Stempel 3 mm. Bahan: Besi balok St. 37 80 x 75 x 12 Next >