< Previous TEKNOLOGI MEKANIK 116 13. Perhatikan sudut gunting pada saat pengasahan. Sudut bebas 3° dan sudut serpih maksimal 10°. 1.10. MENGGERGAJI Menggergaji adalah proses menceraikan atau memisahkan benda kerja dengan cara penyayatan memakai daun gergaji. Peralatan utama dalam kegiatan menggergaji dalam kerja bangku adalah gergaji tangan (Hack saw). Gergaji tangan terdiri dari bingkai (sengkang) untuk pembentangan daun gergaji, tangkai (gagang) untuk pegangan, daun gergaji sebagai pemotong, dan mur/baut pengencang untuk menegangkan daun gergaji. Gambar 4.11 Gergaji tangan Daun gergaji tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur yang sederhana, bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang dikeraskan. Bahan daun gergaji pada umumnya terbuat dari baja perkakas (tool steel), baja kecepatan tinggi (HSS/high speed steel), dan baja tungsten (tungsten steel). Gambar 4.12 Daun gergaji TEKNOLOGI MEKANIK 117 Daun gergaji tersedia dalam bergai macam ukuran, antara lain dapat ditinjau dari jumlah gigi pada setiap inchi, pada umumnya yang digunakan yang memiliki jumlah gigi 14; 18; 24; dan 32 setiap inchi. Pemilihan daun gergaji harus disesuaikan dengan bahan yang akan dipotong serta ukurannya. Ada 2 macam jenis tangkai gergaji tangan. 3. Gergaji tangan model handel tegak. 4. Gergaji tangan model handel lurus. Cara Menggergaji g. Menjepit benda kerja pada ragum h. Daun gergaji dijepit pada sengkang secara tegang dengan menggunakan kaitan pemegang yang bercelah. i. Arah muka gigi daun gergaji menghadap kearah tumbukan. j. Memegang gergaji tangan Peganglah sengkang gergaji dengan kuat dan gerakan potong ke arah depan. Peganglah gagang gergaji untuk menarik kebelakang dan mendorong kedepan untuk mengendalikan gergaji agar tetap stabil. k. Posisi siap memotong Tumpuan kaki harus kuat dimana posisi badan miring kearah ragum 30° dan kaki kebelakang 60° dengan posisi TEKNOLOGI MEKANIK 118 ragum agar kaki mampu menahan tekanan akibat gerakan badan dan tangan pada waktu proses pemotongan. l. Gerakan potong gergaji tangan Gerakan potong/maju Gerakan gergaji tangan kedepan disertai dorongan maju dengan kecepatan tetap dan tekanan rata yang kuat untuk memotong kedua bidang benda kerja. Gerakan bebas/kebelakang Gerakan gergaji tangan kebelakang adalah gerakan bebas atau gerakan mengeluarkan serpihan logam yang masih tertinggal pada mata gergaji. 1.11. MENEKUK Menekuk adalah proses membuat benda kerja lurus menjadi bengkok dengan jalan pemberian gaya terhadap benda tersebut. Pada saat proses pembengkokan, serat benda kerja yang terletak disebelah luar diregangkan atau diperpanjang, kemudian bagian dalam dimampatkan atau diperpendek. Hanya serat-serat yang terletak dibagian tengah tetap memiliki panjang atau ukuran semula tidak diregangkan atau dimampatkan. Bagian ini disebut serat netral atau sumbu lenturan. TEKNOLOGI MEKANIK 119 Gambar 4.13 Proses pembengkokan Penggerjaan penekukan dapat dilakukan melalui 2 proses, yaitu: a. Pengerjaan proses dingin Penekukan pada proses pengerjaan dingin biasanya untuk material yang berbahan lunak. Benda kerja dapat langsung di tekuk atau dibengkokkan dengan pemukulan memakai palu, tang jepit, dan mesin tekuk manual. b. Pengerjaan proses panas Penekukan pada proses pengerjaan panas biasanya untuk membuat lenturan sangat kecil dan material bahan yang keras. Untuk menekuk benda kerja ini harus didahului dengan proses pemanasan pada titik yang akan ditekuk sampai benda kerja mudah ditekuk. 4.4.1 MACAM-MACAM PALU KERJA PELAT Palu berfungsi untuk memukul benda kerja, sehingga memberikan tekanan yang akibatnya benda kerja menjadi radius atau tertekuk. Adapun macam-macam palu antara lain: Palu peregang Palu pembentuk radius TEKNOLOGI MEKANIK 120 Palu perata Palu pelipat Palu rivet/keling Palu silang Palu kepala bulat Palu kayu Palu plastik Palu karet TEKNOLOGI MEKANIK 121 4.4.2 MACAM-MACAM LANDASAN KERJA PELAT Landasan (tasso) berfungsi sebagai alas pelat sehingga memudahkan dalam memberikan bentuk-bentuk tekukan . Landasan penekuk lurus lereng tunggal Landasan penekuk lurus lereng ganda Landasan penekuk sisi bulat lereng tunggal Landasan penekuk dua sisi bulat lereng tunggal Landasan penekuk bulat lereng tunggal TEKNOLOGI MEKANIK 122 Landasan kepala bulat rata Landasan rata persegi Landasan bola 4.4.3 CARA MENEKUK PELAT Cara penekukan dalam pembahasan ini adalah proses penekukan pelat menggunakan perkakas tangan. Peralatan untuk pemukul benda kerja juga tergantung pada jenis bahan yang akan ditekuk biasanya memakai martil baja, palu kayu, palu plastik dan palu karet. Beberapa cara dalam penekukan terkadang harus memakai alat bantu dalam proses penekukan manual supaya mudah dalam pembentukan seperti ragum dan landasan (tasso). Penekukan langsung di jepit ragum TEKNOLOGI MEKANIK 123 Penekukan profil dengan palu kayu. Penekukan diantara catok jepitan Penekukan didalam sebuah ragum dengan pertolongan sebuah sisipan. Penekukan sebuah sayap, pembalikan dan penekukan akhir. Penekukan sebuah sengkang ganda dengan bantuan dua buah balok penekukan. Penekukan lingkaran pelat bertumpu pada poros pejal. Penekukan sebuah simpul kawat dengan tang bundar dan dijepit dengan ragum. TEKNOLOGI MEKANIK 124 Gambar 4.14 Contoh model penekukan pelat Peregangan pelat lurus atau pelat siku menjadi bundar dengan memukul pada bagian luar pelat. PENEKUKAN DENGAN LANDASAN (TASSO) Tujuan penekukan pada sisi tepi benda kerja pelat adalah untuk memberikan kekakuan tepi pelat yang merupakan persiapan untuk menyambungkan bagian-bagian pelat dengan pelipatan, pematrian, pengelasan atau pengikatan mur baut dan rivet. Penekukan benda kerja memakai landasan tasso ada dua macam, yaitu penekukan keluar dan penekukan kedalam. Penekukan Keluar Tepi pelat diregangkan keluar. Pertama-tama penekukan awal sepanjang garis goresan pada tepi pelat dengan pukulan palu ringan, kemudian hasil tekukan tersebut diregangkan dalam beberapa putaran terus menerus sampai tepi pelat yang ditegakkan mencapai sudut yang dikehendaki. Gambar 4.15 Penekukan keluar TEKNOLOGI MEKANIK 125 Penekukan Kedalam Tepi pelat dimampatkan kedalam. Pertama-tama dilakukan penekukan awal. Tepi pelat yang dihasilkan dari penekukan dicegah jangan sampai penyok didalam pemampatan selanjutnya. Penekukan pelat dilakukan beberapa putaran sampai mencapai sudut yang dikehendaki. Gambar 4.16 Penekukan kedalam Melipat Pelipatan diterapkan untuk menghubungkan bagian pelat pada wadah, tabung, pipa, peti dan sejenisnya serta macam-macam pekerjaan bangunan dan atap penutup. Pelipatan yang bagus dapat menghasilkan sambungan lipat yang erat dan kedap. Sambungan lipatan tunggal terjadi saling berkaitannya dua tepi pelat yang ditekuk. Mengerut/Memampatkan Proses awal pembuatan pengkerutan/penciutan yaitu, Next >