< Previous 99 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI Institusi/Perusahaan siap untuk mulai memberikan nomor identifikasi kepada trade itemnya (produk atau jasa), Lokasi, Unit Logistik, Asset Perusahaan (individual asset dan returnable asset), service relationship dan penggunaan khusus lainnya. Prosesnya sangat mudah dan dapat dipelajari bagaimana caranya memformat masing-masing nomor tersebut. Gunakan nomor Company (gabungan antara kode negara & kode institusi/perusahaan) dikombinasikan dengan nomor item reference/kode produk yang telah ditentukan oleh perusahaan. Gambar 2. Kode pemberian nomor Langkah 3 : Memilih Perusahaan Pencetakan Bar Code Langkah awal, kita harus memutuskan apa yang akan di barcode dan apakah barcode tersebut akan memuat informasi statis atau dinamis didalamnya. Contoh informasi statis adalah identifikasi produk secara sederhana pada kemasan produk. Sedangkan contoh informasi dinamis biasanya akan tercetak nomor serial pada label seperti pada label unit logistik. Jika Barcode hanya memuat informasi statis dan dibutuhkan jumlah label yang besar maka kita dapat meminta perusahaan percetakan untuk mencetak label tersebut dan jika kita hanya butuh label dalam jumlah kecil atau ingin mencetak label dengan informasi dinamis maka yang kita butuhkan adalah on-demand printer seperti laser printer atau thermal transfer printer. Dalam merencanakan implementasi barcode yang baik adalah dengan mengetahui bagaimana barcode tersebut akan dicetak. TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI 100 Pertimbangan Pada Proses Pencetakan Pertimbangan akhir yang paling utama untuk ukuran simbol adalah kapasitas dari proses printing yang dipilih. Ukuran minimum (magnification) dan Bar Width Reduction (BWR) yang tepat untuk simbol bervariasi tergantung proses pencetakannya. Perusahaan percetakan harus mengetahui ukuran simbol minimum (magnification) dan BWR agar menghasilkan barcode dengan kualitas yang dapat diterima. Langkah 4 : Memilih “Lingkungan Untuk Pembacaan/Scanning” Spesifikasi untuk type barcode, ukuran, penempatan dan kualitas semuanya tergantung kepada dimana pembacaan barcode tersebut akan dilakukan . Empat dasar ruang lingkup pembacaan/scanning untuk trade item : 1. Kemasan produk di scan pada ritel point of sale (POS) 2. Kemasan produk di scan pada distribusi umum 3. Kemasan produk di scan pada POS tapi juga di scan pada distribusi. 4. Lingkungan khusus seperti penandaan pada alat-alat medis. Gambar 3. Lingkup pembacaan/scanning Dengan mengetahui dimana barcode akan di scan, kita dapat membuat spesifikasi yang tepat pada saat barcode tersebut mulai diproduksi. Sebagai contoh, jika sebuah kemasan produk di scan pada Point of Sale (POS) dan distribusi umum, maka kita harus menggunakan simbol EAN/UPC untuk mengakomodasi POS tetapi mencetaknya dalam ukuran yang lebih besar untuk mengakomodasi pembacaan scanner di distribusi/gudang dan pastikan penempatannya memenuhi syarat pembacaan secara otomatis. 101 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI Langkah 5 : Pemilihan Jenis Simbologi Bar Code Memilih jenis simbologi barcode yang tepat sangat penting dalam menentukan keberhasilan rencana pengimplementasian barcode, dibawah ini beberapa tips yang dapat kita jadikan acuan; Jika barcode trade item akan di scan pada point of sale ritel, kita harus menggunakan simbol EAN/UPC ( UPC-A , UPC-E) Jika kita mencetak barcode dengan berbagai macam informasi tambahan seperti nomor seri, tanggal expired atau ukuran, maka digunakan simbol GS1-128, GS1 DataBar (RSS), atau pada kasus khusus digunakan Composite Component atau simbol GS1 Data Matrix. Jika ingin mencetak barcode yang hanya memuat nomor GTIN pada corrugated carton/outer box, maka dipilih simbol ITF-14. Langkah 6: Ukuran Bar Code Setelah ditentukan simbol barcode yang sesuai dan digabungkan dengan informasi yang akan dikodekan kedalamnya, maka dimulailah tahap design. Ukuran simbol didalam design tergantung kepada jenis simbol yang dipilih, dimana simbol akan digunakan, dan bagaimana simbol tersebut akan dicetak dan tak kalah pentingnya adalah ruang/space yang tersedia pada kemasan untuk penempatan bar code tersebut. Simbol EAN/UPC TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI 102 Simbol EAN/UPC berbeda dengan simbol ITF-14 dan GS1-128 karena simbol EAN/UPC di scan pada ritel menggunakan omni-directional scanner. Simbol EAN/UPC mempunyai ukuran yang tetap antara tinggi dan lebar simbol. Apabila ingin merubah salah satu ukurannya maka ukuran yang lain harus dirubah secara proporsional. Ukuran nominal tinggi dan lebar yang diperbolehkan adalah 80% hingga 200% . Dibawah ini beberapa contoh ukuran barcode EAN-13. Minimum (80%) 29.83mm x 20.73mm Nominal (100%) 37.29mm x 25.91mm Gambar 4. EAN/UPC Magnification Memperkecil ukuran simbol EAN/UPC harus dilakukan pada saat mendesign kemasan, memotong tinggi ukuran yang sudah ada atau disebut truncation, tidak diperbolehkan didalam spesifikasi simbologi EAN/UPC dan harus dihindari karena hal tersebut akan mengakibatkan pengaruh buruk terhadap scanning rate untuk omni directional scanner ritel. Apabila simbol EAN/UPC digunakan di logistik (shipping dan distribusi) dan juga pada Point of sale (POS), magnification yang diperbolehkan berkisar antara 150% sampai 200%, contohnya simbol pada carton yang digunakan untuk peralatan besar (misalnya TV atau oven microwave ). Simbol ITF-14 dan GS1-128 103 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI Simbol ITF-14 dan GS1-128 juga mempunyai range ukuran yang sudah ditentukan. Ukuran simbol ITF-14 dan GS1-128 seringkali ditentukan oleh lebar dari X-Dimension bukan dari magnificationnya. Ukuran GS1-128 bervariasi tergantung dari jumlah informasi tambahan yang akan dimasukkan kedalam barcodenya tetapi maksimum 48 karakter. Ukuran nominal simbol ITF-14 (100%): 142.75 mm x 32 mm (tanpa Bearer Bar ) GS1-128 Langkah 7 : Format Teks Bar Code Teks dibawah bar code sangat penting karena jika bar code rusak atau kualitasnya rendah, maka teks digunakan sebagai back-up. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar format teks pada simbol bar code, silahkan simak Frequently Asked Question berikut ini; Apakah Human Readable Interpretation harus mempunyai ukuran tertentu ? Huruf OCR-B semula ditentukan untuk digunakan pada simbol EAN/UPC, tetapi spesifikasi GS1 System sekarang membolehkan huruf apa saja sepanjang huruf tersebut jelas dan dapat terbaca. Apakah Human Readable Interpretation harus diletakkan diatas atau dibawah? Tergantung kepada simbol yang kita pergunakan. Untuk simbol EAN/UPC teks dicetak di bawah simbol. Teks simbol ITF-14 dan GS1-128 dapat dicetak di atas atau di bawah simbol. TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI 104 Apakah tanda kurung (parentheses) pada Application Identifiers (AI) didalam simbol GS1-128 harus selalu digunakan dan apakah tanda kurung tersebut dikodekan kedalam simbol barcode? Seluruh AI harus dimasukkan kedalam tanda kurung didalam Human Readable Interpretation, tetapi tanda kurung tersebut tidak dikodekan didalam simbol. Berapa digit yang harus tercetak dibawah simbol EAN/UPC pada Human Readable text? Di bawah simbol UPC-A kita harus mencetak 12 digit, tanpa kekecualian tidak lebih tidak kurang. Di bawah simbol EAN-13 kita harus mencetak 13 digit, tanpa kekecualian tidak lebih tidak kurang. Di bawah simbol EAN-8 kita harus mencetak 8 digit, tanpa kekecualian tidak lebih tidak kurang. Langkah 8 : Memilih Warna Bar Code Kombinasi warna yang optimum untuk simbol bar code adalah warna hitam untuk garis dan putih untuk background (space dan quiet zones). Jika ingin menggunakan warna lain, penjelasan berikut ini mungkin dapat membantu dalam memilih warna yang diinginkan : Simbol barcode GS1 membutuhkan warna gelap untuk garis (misalnya hitam, biru tua, coklat tua atau hijau tua). Garis harus selalu terdiri dari warna tunggal dan jangan pernah dicetak dengan berbagai alat imaging (misal plate, screen, cylinder). Simbol bar code GS1 membutuhkan background terang untuk space dan quiet zones (misal warna putih). Jika kita menggunakan multiple layer dari tinta untuk meningkatkan opacity pada background, setiap layer harus dicetak secara solid. 105 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI Jika kita menggunakan fine screen untuk menghantarkan tinta ke substrate, pastikan tidak ada kekosongan didalam proses pencetakan yang disebabkan oleh screen tersebut tidak cukup terisi didalamnya. Sekali lagi, dengan tetap menggunakan garis warna hitam dan space putih, kita telah memilih kombinasi yang optimum, tetapi bukan berarti kombinasi warna lain tidak dapat digunakan. Konsultasikan hal ini dengan perusahaan percetakan yang berpengalaman. Gambar 5. Memilih Warna Bar Code Langkah 9 : Penempatan Bar Code Penempatan simbol sebaiknya sudah direncanakan pada saat mendesign kemasan dan juga harus dipertimbangkan proses pengemasannya. Konsultasikan dengan staf bagian pengemasan untuk memastikan simbol tidak akan buram atau rusak (misal diletakan di sisi karton, dibawah lipatan karton, dibawah tutup kemasan atau tertutup oleh tingkat kemasan yang lain ). TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI 106 Setelah ditentukan letak penempatannya, konsultasikan dengan perusahaan percetakan karena beberapa proses pencetakan mensyaratkan barcode harus dicetak dengan orientasi khusus agar arahnya sesuai dengan web atau sheet. Jika memungkinkan, pada saat menggunakan printing flexographic, garis harus berjalan paralel dengan arah tekanan web atau orientasi picket fence. Jika garis dibutuhkan tegak lurus dengan arah tekanan atau ladder orientation, hindari distorsi simbol pada lingkaran plate roll. Apabila menggunakan proses printing silk screen atau rotogravure, simbol harus lurus paralel dengan struktur cell pada screen atau gravure plate cylinder agar didapat garis tepi yang paling halus yang memungkinkan. Langkah 10 : Mengetahui Kualitas Bar Code Standar ISO/IEC 15416 Bar Code Print Quality Test Specifications untuk simbologi linear merupakan metode yang dipakai oleh GS1 dalam menghitung kualitas simbol bar code setelah bar code tersebut dicetak. Verifikasi Barcode sangat penting, walaupun produk tersebut bukan untuk tujuan ekspor. Dengan verifikasi dapat dihindari terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan cetak dan kegagalan baca alat scanner pada barcode yang tidak standar sehingga tujuan dari otomatisasi itu sendiri tidak tercapai terutama pada Point of Sale (POS) di ritel. Selain itu juga untuk memastikan bahwa nomor-nomor yang dikodekan pada produk tersebut diwakili oleh barcode secara benar. Proses verifikasi dilakukan sebelum bar code dicetak pada kemasan secara massal. Gambar 6. Proses verifikasi dilakukan sebelum bar code dicetak 107 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI C. Rangkuman Sistem pengenalan barcode adalah suatu sistem yang mampu mengenali code barcode dimana code ini digunakan untuk menyandikan suatu barang atau buku. „Barcode‟ adalah garis-garis hitam yang dibuat menurut kode tertentu, umumnya digunakan sebagai identifikasi terhadap suatu objek atau barang. Implementasi Barcode -. Langkah 1 : Kunci Identifikasi System -. Langkah 2 : Pemberian Nomor -. Langkah 3 : Memilih Perusahaan Pencetakan Bar Code -. Langkah 4 : Memilih “Lingkungan Untuk Pembacaan/Scanning” -. Langkah 5 : Pemilihan Jenis Simbologi Bar Code -. Langkah 6: Ukuran Bar Code -. Langkah 7 : Format Teks Bar Code -. Langkah 8 : Memilih Warna Bar Code -. Langkah 9 : Penempatan Bar Code -. Langkah 10 : Mengetahui Kualitas Bar Code D. Tugas 1) Lakukan survey bengkel anda tentang sistem pengkodean Bar Code pada sistem pemakaian dan pemeliharaan alat & peralatan.. Hal-hal apa saja yang sudah dilakukan bengkel anda berkaitan dengan sistem pengkodean tersebut ? 2) Jika belum dibangun sistem pengkodean Bar Code pada sistem pemakaian dan pemeliharaan alat & peralatan, buatlah rangkuman hasil survey anda di bengkel tersebut agar terbangun sistem pengkodean Bar Code pada sistem pemakaian dan pemeliharaan alat & peralatan. 3) Bagaimana saran dan tanggapan anda terhadap penerapannya di bengkel anda tersebut. E. Tes Formatif 1. Mengapa sistem pengenalan barcode diperlukan ? 2. Jelaskan pengertian Barcode ! TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI 108 3. Jelaskan langkah-langkah implementasi Barcode ! F. Lembar Jawaban Tes Formatif 1. Sistem pengenalan barcode adalah suatu sistem yang mampu mengenali code barcode dimana code ini digunakan untuk menyandikan suatu barang atau buku. 2. „Barcode‟ adalah garis-garis hitam yang dibuat menurut kode tertentu, umumnya digunakan sebagai identifikasi terhadap suatu objek atau barang. 3. Implementasi Barcode -. Langkah 1 : Kunci Identifikasi System -. Langkah 2 : Pemberian Nomor -. Langkah 3 : Memilih Perusahaan Pencetakan Barcode -. Langkah 4 : Memilih “Lingkungan Untuk Pembacaan/Scanning” -. Langkah 5 : Pemilihan Jenis Simbologi Barcode -. Langkah 6: Ukuran Barcode -. Langkah 7 : Format Teks Barcode -. Langkah 8 : Memilih Warna Barcode -. Langkah 9 : Penempatan Barcode -. Langkah 10 : Mengetahui Kualitas Barcode Next >