< Previous 109 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI G. Lembar Kerja Peserta didik o Alat dan Bahan b. Peralatan tulis. o Camera. (untuk mengambil gambar jika diperlukan). 1. Keselamatan Kerja a. Ikutilah instruksi dari instruktur/guru ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. o Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja. 2. Langkah Kerja a. Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin. b. Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/ instruktur. o Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas. o Lakukan pengambilan gambar dengan camera jika diperlukan sebagai bukti hasil survey anda jika diperlukan. o Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan semula. 3. Tugas o Lakukan survey bengkel anda tentang sistem pengkodean Barcode pada sistem pemakaian dan pemeliharaan alat & peralatan. Hal-hal apa saja yang sudah dilakukan bengkel anda berkaitan dengan sistem pengkodean tersebut ? o Jika belum dibangun sistem pengkodean Barcode pada sistem pemakaian dan pemeliharaan alat & peralatan, buatlah rangkuman hasil survey anda di bengkel tersebut agar terbangun sistem pengkodean Barcode pada sistem pemakaian dan pemeliharaan alat & peralatan. o Berilah saran dan tanggapan anda terhadap sistem tersebut sesuai dengan pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan belajar ini. TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI 110 8. Kegiatan Belajar 8. Macam-macam tipe pengkode barcode 1D dan 2D pada sistem manajemen digital 111 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI A. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan Barcode satu dimensi Menjelaskan Barcode dua dimensi Menjelaskan Metoda Pengkodean B. Uraian Materi Bar coding adalah sebuah bentuk artificial identifier. Barcode merupakan sebuah kode mesin yang dapat dibaca. Barcode terdiri dari sebuah bentuk bar dan spasi (hitam dan putih) dalam rasio yang didefinisikan yang mempresentasikan karakter alphanumerik. Di awal perkembangannya, penggunaan kode baris dilakukan untuk membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada supermarket. Tetapi, saat ini kode baris sudah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti misalnya digunakan sebagai kartu identitas, kartu kredit dan untuk pemeriksaan secara otomatis pada perpustakaan. Kode baris digambarkan dalam bentuk baris hitam tebal dan tipis yang disusun berderet sejajar horisontal. Untuk membantu pembacaan secara manual dicantumkan juga angka-angka dibawah kode baris tersebut. Angka-angka tersebut tidak mendasari pola kode baris yang tercantum. Ukuran dari kode baris tersebut dapat diperbesar maupun diperkecil dari ukuran nominalnya tanpa tergantung dari mesin yang membaca.(Mardiana, 1996). Alat yang digunakan untuk membaca barcode adalah barcode scanner. Penggunaan barcode scanner sangat mudah sehingga pengguna (operator) hanya memerlukan sedikit latihan. Barcode scanner dapat membaca informasi/data dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada mengetikkan data dan barcode scanner memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi.(Galbiati, Jr., 1990). Bentuk Barcode Bentuk Barcode ada dua jenis, yaitu : (Planet Church, tanpa tahun) TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI 112 1. Barcode satu dimensi (1D) 2. Barcode dua dimensi (2D) Barcode satu dimensi Barcode satu dimensi biasanya dinamakan linear bar codes (kode berbentuk baris). Contoh barcode satu dimensi adalah sebagai berikut : Code 39 (code 3 of 9) Adalah sebuah barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki panjang baris yang bervariasi. Aplikasi barcode jenis code 39 adalah untuk inventory, asset tracking dan digunakan pada tanda pengenal identitas. Gambar 1. Barcode jenis Code 39 Code 128 Adalah suatu barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki kerapatan (density) yang sangat tinggi dan panjang baris yang bervariasi. Barcode code 128 ideal untuk aplikasi seperti shipping and warehouse management (pengaturan maskapai pelayaran dan pengelolaan gudang). Gambar 2. Barcode jenis Code 128 Interleaved 2 of 5 113 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang bervariasi. Barcode interleaved 2 of 5 dapat dipergunakan untuk aplikasi industri dan laboratorium. Gambar 3. Barcode jenis Interleaved 2 of 5 UPC (Universal Product Code) Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang tetap (fixed). UPC digunakan untuk pelabelan pada produk-produk kecil/eceran (retail product labeling). Simbol ini dibuat untuk kemudahan pemeriksaan keaslian suatu produk. Bilangan-bilangan UPC harus diregistrasikan atau terdaftar di Uniform Code Council. Gambar 4. Barcode jenis UPC Barcode dua dimensi Adalah barcode yang dikembangkan lebih dari sepuluh tahun lalu, tetapi baru sekarang ini mulai populer. Barcode dua dimensi ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan linear bar codes (barcode satu dimensi) yaitu, dengan menggunakan barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. Contoh barcode dua dimensi adalah “symbology PDF417” yang dapat menyimpan lebih dari 2000 karakter di dalam sebuah ruang (space) yang berukuran 4 inch persegi (in2). TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI 114 Gambar 5. Barcode jenis PDF417 Metoda Pengkodean Ada Dua Sistem : A. Binary coding (Pengkodean Biner) Dua ukuran bar dan space digunakan untuk meng-encode-kan data. Bar dan spasi dapat diubah ke dalam kode biner dengan mudah, yang kemudian diubah (menggunakan sebuah tabel) ke dalam karakter ASCII. B. Proportional coding Ada beberapa ukuran yang berbeda pada bar dan space. Ukuran pada bar / space dan urutan dari bar dan space mendefinisikan karakter yang dipresentasikan. Kode tersebut lebih sulit dibaca (kemungkinan tidak mudah mentranslasikannya ke biner) dan diperlukan ketelitian yang lebih dalam mencetak dan men-scanning barcode. Pada umumnya ada 4 ukuran yang berbeda pada bar dan spasi yang digunakan untuk meng-encode-kan data. Contoh jenis barcode yang menggunakan teknik encoding ini adalah USS Code 128. Pengkodean data dalam sebuah barcode dilakukan sebagai berikut : Sebuah fixed number pada bar digunakan per karakter. Hal ini berarti bahwa jika sebuah bar tidak terbaca, maka barcode tersebut tidak akan dapat dibaca. Jumlah karakter yang mungkin yang dapat di-encoded dalam beberapa jenis barcode lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah karakter yang valid. Hal ini berarti jika ukuran dari salah satu bar / space salah terbaca, maka karakter ilegal akan 115 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI terbaca. Oleh karena itu, kecepatan substitusi karakter menjadi sangat rendah. Jadi, kesimpulannya barcode sangat aman. Kesalahan dalam pembacaan sangat tak mungkin. Memilih Sebuah Jenis Barcode Dalam sistem penggambaran (imaging system). Secara tipikal barcode dalam sistem penggambaran digunakan untuk index documents. Bergantung pada macam-macam data yang diperlukan untuk perbedaan jenis barcode yang ada yang akan di-indeks-kan. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab sebelum jenis barcode dipilih : 1. Set karakter apa yang perlu di-encoded-kan ? Hanya numerik Alpha numeric Karakter khusus 2. Berapa banyak data yang perlu di-encoded-kan ? Beberapa jenis barcode memberikan sebuah data density yang lebih besar daripada yang lainnya. Tergantung pada jumlah data dan ruang yang tersedia pada dokumen beberapa kode dengan ruang yang sesuai yang lebih tersedia pada dokumen untuk mencetak barcode. Ruang yang tersedia pada dokumen akan mendefinisikan berapa banyak karakter yang dapat di-encoded-kan. Scanning resolution available. Jika scanning resolution tinggi, banyak karakter-karakter yang dapat di-ncoded-kan secara akurasi pada data entry. Berapa banyak barcode yang dapat ditoleransikan untuk kesalahan pembacaan. (kesalahan membaca berarti key entry bekerja !!). TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI 116 3. Apakah anda ingin mempunyai sebuah check digit / check character? Beberapa jenis barcode mempunyai fitur tersusun tetap (built in) dan, oleh karena itu tidak perlu sebuah check digit ekstrak. 4. Posisi di dalam dokumen Beberapa jenis barcode lebih tolerant pada syarat-syarat quiet zone. Jika kesalahan membaca barcode pada beberapa sisi dapat terjadi karena barcode dapat dipotong. Dari sekian banyaknya barcode, konsep penggunaan barcode sebagai sarana keamanan dan pendeteksian uang secara otomatis akan digunakan barcode jenis UPC. Barcode tersebut tidak hanya dipergunakan untuk mata uang kertas rupiah, tetapi dapat juga dipergunakan untuk semua mata uang kertas di seluruh dunia, misalnya uang dollar. Barcode UPC (Universal Product Code) merupakan barcode yang umum digunakan di Amerika. UPC dirancang untuk industri grosir (pangan atau bahan makanan), karena jika jumlah barang-barang yang dibeli dalam jumlah besar, biasanya di toko grosir diperiksa menggunakan mesin pembaca barcode. Barcode ini merupakan sebuah metoda yang diperlukan untuk kecepatan proses dan mengurangi kesalahan pada seorang kasir (human cashier). Pada kebanyakan orang, barcode terlihat membingungkan, rumit dan kompleks. Tetapi untuk sebuah komputer, barcode sangat simpel dan mudah dibaca serta diketahui. Cara Computer-Scanner Membaca Barcode (Watkins, 1999) Suatu bilangan barcode tunggal sebenarnya terdiri dari tujuh unit. Satu unit terdiri dari salah satu warna hitam atau putih. Sebuah unit yang berwarna hitam ditunjukkan dengan sebuah bar, sedangkan yang berwarna putih ditunjukkan dengan sebuah space (spasi). Cara lain penulisan barcode adalah dengan bilang “1” untuk 117 TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI menyatakan black bar dan bilangan “0” untuk menyatakan white space. Misalnya, tujuh unit berikut ini adalah 0011001 dapat dinyatakan sebagai berikut space-space-bar-bar-space-space-bar. Sebuah barcode UPC bilangan di sisi bagian kiri barcode (kode perusahan/manufaktur) dikodekan berbeda dengan bilangan di sisi bagian kanan (kode produk). Bilangan yang berada sebelah kiri merupakan kebalikan dari bilangan yang ada di sebelah kanan, misalkan jika bar disebelah kanan berarti sebuah space di sebelah kiri. Pengkodean di sebelah kanan dinamakan kode even parity sebab unit black bar-nya berjumlah genap. Sedangkan pengkodean di sebelah kiri dinamakan kode odd parity sebab unit black bar-nya berjumlah ganjil. Bilangan-bilangan yang dikodekan mempunyai perbedaan untuk tiap-tiap sisi barcode, sehingga barcode dapat dibaca (scanned) dari sebelah kiri maupun dari sebelah kanan. Gambar 8 memperlihatkan pengkodean sisi kiri dan sisi kanan yang dipisahkan ke dalam tujuh unit. Gambar 6. Pengkodean Sisi Kiri dan Kanan (Watkins, 1999) Penjelasan tabel pengkodean di atas adalah sebagai berikut : 1. Seperti yang sebelumnya disebutkan bahwa bilangan-bilangan sebelah kiri merupakan kebalikan dari bilangan-bilangan disebelah kanan. 2. Setiap barcode memiliki empat buah “mark” (marka) yang berbeda. Sebuah marka dapat terdiri dari salah satu black (bar) atau white (space). Marka-marka tersebut lebarnya bermacam-macam, tetapi jumlahnya selalu empat. Contohnya, bilangan TEKNIK KERJA BENGKEL TELEKOMUNIKASI 118 pengkodean yang berada di sebelah kiri pada bagian angka “0” yaitu 0001101 berarti terdiri dari 3 space (marka 1), 2 bar (marka 2), 1 space (marka 3), dan 1 bar (marka 4). 3. Pengkodean di sisi kiri selalu dimulai dengan sebuah space atau “0” dan berakhir dengan sebuah bar atau “1” sedangkan untuk sisi sebelah kanan selalu dimulai dengan sebuah bar atau “1” dan berakhir dengan sebuah space atau “0”. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 1. Tabel 1. Set karakter barcode jenis UPC Sumber : (Planet Church, tanpa tahun) Next >