< Previous 40 masing masing. Ada yang bercabang dua ada yang bercabang 3. Kuas yang bulunya tidak bercabang atau berbulu tunggal hanya cocok dipakai dalam penguasan cat dasar atau meni saja, karena perbedaan kuas bulu yang bercabang banyak atau yang bercabang tunggal adalah pada kemampuan daya serap terhadap campuran cat, dimana kuas yang bercabang banyak akan lebih banyak menyerapan cat sehingga penggunaan kuas yang telah dicelupkan akan lebih panjang, tidak sering perlu dicelupkan ke cat, hasil penguasan pun lebih halus. Penyimpanan kuas yang telah dipakai, atau pembersihanya, harus diutamakan setelah pengecatan, penyimpanan kuas yang bersih dapat dilakukan dengan dua cara, pertama cara kering dan kedua dengan cara basah. 7) Mengecat ulang cat sintetis alkid enamel yang sudah tua Bila harus mengecat ulang suatu kusen atau merestorasi bagian bangunan yang telah tua agar berpenampilan 41 baik dan terawatt, tentunya kita harus menguji dulu cat tua yang ada, apakah cat tua tersebut dalam kondisi cukup kuat untuk dilapis ulang atau harus dilakukan pengerokan/ pengupasan karena konsdisi cat sudah lapuk, karena apabila cat tua sudah dalam kondisi rapuh dan rentan maka tidak ada gunanya lagi untuk mengecat lapisan diatasnya, karena cat tua yang sudah lapuk akan tidak baik untuk menjadi dasar cat baru, hal ini akan mengakibatkan warna yang pudar serta akan menimbullkan keretakan dan pengelupasan dikemudian hari bahkan terkadang menimbulkan cat tua akan mengeriput , dan akan memberikan kesan tidak baik, untuk itu cat yang sudah tua seperti ini perlu dilakukan pengerokan atau dikupas dengan menggunakan paint remover. Untuk menguji kondisi cat tua yang ada dapat kita lakukan pengujian sederhana dengan menggunakan sendok makan dengan menggoreskan punggung sendok ke permukaan cat lama, apabila goresan hanya memberikan bekas goresan bening , maka cat lama tersebut masih dapat dipakai sebagai dasar pengecatan berikutnya. Namun 42 apabila bekas goresan punggung sendok memberikan warna putih rapuh mengapur maka cat tersebut harus dibuang dengan mengorek atau mengangkatnya dengan menggunakan paint remover Remover dapat dikuaskan denganbegitusaja pada permukaan tua, dan setelah 5-10 menit cat yang terkena remover akan mengalami stress keriput angkat. Cat mengerut dan mudah dilepas atau diangkat dengan menggunakan skrap, remover juga dapat digunakan untuk mengangkat cat tua dengan dasar minyak atau laquer serta cat lateks. Untuk cat oven (stoving enamel) membutuhkah waktu yng lama untuk mengeriputkan cat lama agar mudah dikerok yakni berkisar 30 menit dan remover baru akan bereaksi, Perlu diperhatikan untuk mengangkat hasil remover pada bagianpermukaan yang lengkung dapat digunakan menggunakan kapuk baja (steel wool), sedangkan untuk bagian bagianyang sulit dan lekukan tersembunyi dan ornament misal pada pekerjaan ukir maka dapat digunakan tusuk gigi yang ujungnya diberi gulungan kapas, dan setelah cat terangakat bersih maka benda dibilas dan dibersihkan dengan menggunakan air serta diangin-anginkan hingga keringdan untuk 43 menyempurnakan pembersihan dapat digunakan menggunakan thinner. Usapkan thinner dengan kuas atau kain perca sampai bersih/ sampai kelihatan serat kayunya. Dengan cara itu sisa remover akan hilang dan tidak bereaksi lagi dan tidak ada pengelupasan pada cat baru yang dikuaskan hingga cat sempurna. Satuhal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pekerjaaj revmover atau pengangkatan cat, yakni dengan menggunakan sarung tangan karet dan penutup hidung/ masker oleh pekerja. a. Rangkuman 1) Cat Sinstetik Alkid Enamel Penggunaan sistem reka oles sintetik resin ename; atau disebut dengan cat kuas, cat setengah duko, dan cat pthalit alkid, sudah sangat meluas, dan hampir semua orang pernah menggunakannya, cai ni disebut alkid karena bahan pengkilapnya (binder)atau getahnya resin memang dai jenis sintetis alkid Bahan oles ini dipakai untuk mengecat benda benda kerja yang penempatannya di luar ruangan, 2) Aplikasi pengecatan alkid resin enamel 44 b) Melakukan timber preparation pada permukaan benda kerja hingga benda kerja siap dilakukan engecatan c) Pelapisan sealer pada peremukaan kayu dengan kuas. Pelapisan ini sering disebut dengan meni, primer atau undercoat, meni berfungsi sebagai lapisan penambah daya rekat atau adhesi bagi lapisan cat tahapan berikutnya. d) Pengamplasan meni yang sudah kering dengan amplas nomor 150 e) Tahap ke tiga adalah pengisian pori pori kayu dan perataan permukaan dengan menggunakan plamur yang diaplikasian dengan menggunakan skrap. f) Pengamplasan dengan no 180-240, pengamplasan ini akan lebih baik menggunakan sanding blok yang terbuat dari papan lapis karet. g) Tahap pengolesan/ penguasan dengan menggunakan bahan cat antar media dengan menggunakan cat alkid cat dasar ini biasanya berwarna putih dan bepelarut afduner atau terpentin. h) Plaisan akhir/ top coating, pada pelaksanaan pengecatan top ini harus dilakukan teknik lintang bujur dimana pelapisan silakukan dengan overlapping 45 8) Teknik penguasan cat pada bidang sudut 3. Teknik penguasan bidang sudut luar Untuk penguasan cat pada sudut luar benda sebaiknya digunakan metode penguasan balas sudut, 4. Teknik penguasan pada bidang sudut dalam Penguasan cat pada bagian sudut dalam kerja dilakukan dengan metode penguasan lepas sudut . 9) Teknik penirisan kuas Tindakan penirisan ini sangat penting, khususnya pada pelaksanaan penguasan cat enamel alkid resin, ada hal yang sangat dianjurkan pada penirisan kuas setelah dicelupkan yakni dengan meniriskan pada bagian dalam sebelum bibir kaleng hal ini sangat penting , karena bila dilakukan pada bagian bibir kaleng maka sisa tirisan cat akan mengendap dalam bibir kaleng, 10) Memilih dan menyimpan kuas dengan benar Pemilihan kuas yang baik merupakan syarat bagi tukang cat alkid sintetis dengan kuas yang baik akan dihasilkan permukaan pengecatan yang baik pulaPenyimpanan kuas yang bersih dapat dilakukan dengan dua cara, pertama cara kering dan kedua dengan cara basah. 11) Mengecat ulang cat sintetis alkid enamel yang sudah tua Pengecatan ulang dapat dilakukan bila pada catlama yang ada masih kuat untuk dilakukan pengecatan ulan, 46 namun bila cat sudah mulai rapuh dan rusak maka kondisi ini harus dilakukan pengupasan cat lama tersebut selanjutnya baru melakukan pengecatan ulang. c. Tugas 1) Apa yang harus dilakukan bila permukaan benda kerja masih dalam kondisi belum siap dilakukan pengecatan 2) Mengapa perlu dilakukan pengisian pori pori dengan plamur 3) Mengapa perlu pengecatan meni pada finishing kayu dengan mengguanakan cat 4) Coba kamu uraikan kembali tentang prosedur aplikasi pengecatan enamel 47 3. Kegiatan belajar 3. Latihan pengecatan Alkid Sintetis Resin Enamel a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 4, di harapkan siswa dapat: Melakukan persiapan bahan dan peralatan finishing cat enamel sesuai kebutuhan. Melaksanakan pengampelasan seluruh permukaan benda kerja dengan kertas ampelas no. 180. Melaksanakan pekerjaan pengecatan dengan cat meni. Melaksanakan pekerjaan pendempulan dengan plamuur. Melaksanakan pekerjaan pengecatan cat dasar. Melaksanakan pekerjaan pengecatan akhir (warna). b. Lembar kerja 1) Alat yang digunakan Kuas cat Kaleng tempat adonan Tongkat pengaduk cat Pisau dempul Sekrap/alat pengikis Sanding block (wood block) Masker kerja Sarung tangan 48 2) Bahan yang digunakan. Dempul kayu Plamuur/plamir Cat meni Cat dasar jenis sintetik alkid enamel Cat warna jenis sintetik alkid enamel Terpentin atau afdumer Kain majun (lap) 3) Benda kerja, yang akan di finishing, contoh: meja taman, kursi taman, bak sampah atau jenis perabot yang terletak atau di pakai di luar rumah. 4) Keselamatan kerja. Aduklah cat secara merata sebelum si tuangkan pada tempat adonan lain. Tuangkan cat secukupnya Gunakan alat sesuai kebutuhan Periksa ulang benda kerja sebelum pengecatan di mulai Hati-hati menggunakan ampelas pada setiap sudut atau akhir pengampelasan karena akan menimbulkan kebotakan. 5) Langkah kerja. Menyiapkan peralatan pengecatan dan perlengkapannya Mengampelas seluruh permukaan kayu. 49 Melaksanakan pendempulan lubang-lubang atau jenis kerusakan lainya pada benda kerja Mengampelas permukaan dempul (benda kerja) dengan ampelas kasar. Mengaduk cat meni (khusus cat kayu) dan menuangkan pada tempat adonan (kaleng) lain Melaksanakan penguasan dengan cat meni secara merata Setelah kering, Ampelas permukaan meni dengan ampelas no. 120. Gunakan sanding block Membuka kaleng plamuur atau plamir, dan mengaduk sampai rata. Encerkan sedikit bila perlu dengan terpentin atau afdonner Mengoleskan plamuur dengan kape secara merata sehingga menutup pori – pori kayu dan membentuk satu lapisan tipis di atas permukaan cat meni. Setelah kering betul, mengampelas permukaan lapisan plamur sampai halus dengan ampelas no.150 dengan bantuan sanding block. Memeriksa permukaan yang belum sempurna dan memperbaiki atau mengolesi kembali plamur , kemudian mengampelas bagian yang di perbaiki sampai halus. Mengaduk cat dasar dan menuangkan adukan pada kaleng lain. Encerkan bila perlu dengan terpentin atau afdunner. Mengoleskan cat dasar dengan kuas secara merata. Tarikan kuas diyakinkan lurus ke kiri atau ke kanan Setelah kering, permukaan dapat di ampelas dengan kertas ampelas no. 150-240 Next >