< PreviousPemeliharaan Mesin Sepeda Motor 101 (2). Posisi gas penuh (akhir langkah tekan) Gambar 3.12: posisi gas penuh (akhir langkah tekan) Cara kerja akhir langkah tekan : Pembatas tetap menekan torak ke bawah (karena torak berputar dan pegas tertekan), volume oli dalam ruang silinder mengecil, oli tertekan dan mengalir melalui saluran keluar ke pemakai Pada posisi ini saluran masuk tertutup dan saluran keluar terbuka Gerakan hisap dan tekan dari torak berfungsi sebagai pompa Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 102 (2). Posisi gas penuh (akhir langkah tekan) Gambar 3.12: posisi gas penuh (akhir langkah tekan) Cara kerja akhir langkah tekan : Pembatas tetap menekan torak ke bawah (karena torak berputar dan pegas tertekan), volume oli dalam ruang silinder mengecil, oli tertekan dan mengalir melalui saluran keluar ke pemakai Pada posisi ini saluran masuk tertutup dan saluran keluar terbuka Gerakan hisap dan tekan dari torak berfungsi sebagai pompa Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 103 Sifat – sifat sistem Autolube / CCI Hasil pemompaan Makin cepat putaran, semakin banyak pemompaan Makin terbuka katup gas, semakin panjang langkah pemompaan yang diperoleh antara posisi pembatas dan pengatur posisi gas Keuntungan Pelumasan sesuai untuk setiap tingkat perubahan tingkat kecepatan motor Perbandingan campuran oli dan mesin dapat diatur dengan menyetel pengatur posisi gas Kerugian Gangguan lebih banyak jika dibanding dengan pelumasan campuran pada tangki Penyetelan yang salah mengakibatkan kerusakan pada motor Jumlah oli dalam tangki oli harus selalu dikontrol sebab jika oli habis motor masih dapat hidup, tapi motor menjadi rusak karena panas dan gesekan akibat kekurangan oli Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 104 f). Sistem Pelumasan Motor 4 T Skema sistem pelumasan sepeda motor Gambar 3.14: skema sistem pelumasan Konstruksi sistem pelumasan Gambar 3.15: konstruksi sistem pelumasan tekan Cara kerja : Oli yang berada di bak / karter dihisap oli pompa melalui saringan oli, yang selanjutnya oli akan ditekan dan disalurkan ke bagian – bagian mesin yang membutuhkan pelumasan, antara lain : Pada jenis ini tempat oli (bak oli / karter beroda menjadi satu dengan mesin Jenis ini digunakan pada semua mesin sepeda motor 4 Tak. Karena konstruksi lebih praktis dan pelumasan pada semua bagian mesin lebih merata, (mesin, kopling, transmisi) Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 105 Poros engkol dan kelengkapannya Mekanisme katup dan kelengkapannya Gigi – gigi persneling Kopling dan laian – lain Jenis saringan oli Saringan oli kasar Saringan oli halus Saringan oli sentrifugal Pompa oli Gambar 3.16: komponen pompa oli jenis rotor Pompa oli digerakkan langsung oleh putaran mesin itu sendiri (melalui poros engkol dengan perantara roda gigi) Jenis yang dipakai model rotor atau yang lebih dikenal dengan trachoid Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 106 Cara kerja : Gambar 3.17: cara kerja rotor Pada saat rotor dalam berputar dalam berputar oleh adanyan putaran dari poros, maka rotor luar juga akan ikut berputar Akibat putaran dari kedua rotor maka akan terjadi salah satu ruangan membesar (terjadi vakum) oli terhisap dari bak oli, dan diruangan yang lain terjadi penyempitan ruangan, oli akan ditekan ke bagian yang memerlukan pelumasan Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 107 2). Perawatan Berkala Sistem Pelumasan a). Penggantian oli motor Keselamatan kerja: Hindarkan tumpahan oli, gunakan bak untuk mencegah oli tumpah ke lantai. Tumpahan harap dibersihkan dengan segera, supaya tidak seseorang slip dan jatuh. Langkah kerja Standarkan motor dengan posisi mendatar. Buka tutup lubang pengisi oli. Gambar 3.18: pembuangan oli mesin Perhatikan: Dilarang mencuci komponen mesin dengan bensin, minyak tanah atau solar. Buang oli pada drum oli, jangan membuang oli bekas ditanah, selokan dan sungai ® polusi. Periksa paking baut pembuangan oli jika sudah aus / cacat ® ganti, kemudian pasang dan keraskan baut pengetap secukupnya. 1 liter oli bekas akan merusakkan 0,5 juta liter air Letakkan bak penampung dibawah mesin ( dibawah baut pembuangan oli ) kemudian kendorkan dan lepaskan baut pembuangan oli. Keluarkan minyak pelumas mesin pada bak penampung, tekan pedal stater beberapa kali agar sisa – sisa minyak dapat terbuang habis. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 108 Gambar 3.19: komponen sistem pembuangan oli msin Masukkan minyak pelumas / oli kedalam mesin dengan jumlah yang sesuai, dan kalau tidak ada ukuran jumlah oli dengan melihat pada tangkai pengukur oli hingga pada bagian yang teratas ( tangkai dengan garis strip ). Informasi: Biasanya jumlah oli mesin tertera disamping lubang pemasukkan oli. Gambar 3.20: pemasukan oli pada mesin Setelah bak mesin diisi dengan minyak pelumas, kemudian hidupkan mesin beberapa saat dengan lambat ( stationer ). Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 109 Matikan mesin dan periksa permukaan minyak pelumas juga periksa terhadap kebocoran – kebocoran. Perubahan minyak pelumas harus berada pada strip atau tanda penuh pada tangki pengukur oli mesin. Gambar 3.21: level/ukuran oli pada mesin Setelah pekerjaan selesai: Bersihkan alat dan tempat kerja Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 110 b). Membuat campuran bahan bakar 2 (dua) Tak Keselamatan kerja pada waktu mencampur bahan bakar bensin dengan oli, jauhkan dari api dan peralatan listrik langkah kerja : (1). Menentukan perbandingan campuran untuk mengetahui perbandingan campuran yang benar, lihatlah petunjuk buku manual. Gambar 3.22: cara mencampur bahan bakar dan oli (2). Menghitung perbandingan campuran contoh : sebuah sepeda motor vespa mempunyai perbandingan antara oli dengan bensin adalah 1 : 25. Berapa liter olikah yang diperlukan untuk men-campur bensin 3 liter ? Jawab : oli yang diperlukan adalah: 1/25 x 100 % = 4 % dari bensin 4 % liter x 3 liter = 0,12 liter oli Gambar 3.23: gelas pengukur Next >