< PreviousPemeliharaan Mesin Sepeda Motor 11 Pasang gasket, cincin – O, pin pengaman, plat pengunci baru sewaktu pemasangan kembali. Sewaktu mengencangkan baut dan mur, mulailah dengan baut berdiameter besar atau baut yang di tengah lebih dulu menuju pinggir secara bersilang dan kencangkan dengan momen pengerasan yang telah ditentukan oleh pabrik. Bersihkan komponen komponen di dalam cairan pembersih sewaktu pembongkaran. Lumasi permukaan permukaan yang bergeser sebelum pemasangan kembali. Sewaktu pemasangan sil oli (oil seal ) baru, pastikan bahwa bibir perapat dilumasi dengan pelumas/vet Setelah pemasangan kembali, periksa semua bagian terhadap pemasangan dan kerja operasional yang baik. Gunakan alat perkakas yang sesuai sewaktu mengerjakan sepeda motor. Bila mur dan baut ukuran metris, maka gunakan kunci kunci ukuran metris. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 12 b). Katup dan Perlengkapannya (1). Kegunaan katup : Untuk mengatur pemasukan gas baru ke dalam silinder dan pengeluaran gas bekas. gesek Margin / ketebalan Gambar 1.1: mekanisme katup 1. Katup 2. Dudukan katup 3. Pengantar katup 4. Pegas katup 5. Penjamin pegas 6. Pengunci 7. Sil katup Gambar 1.2: katup Bagian-bagiannya Batang katup Pengunci Dudukan daun katup Daun katup Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 13 (2). Pembebanan katup Pada daun katup, terjadi tumbukan dengan dudukannya Keausan pada batang katup karena gesekan Pembebanan panas pada katup buang sampai 8000 C (3). Kontruksi katup Katup hisap : diameter daun katup masuk lebih besar daripada katup bu-ang, dengan tujuan memperbaiki pengisian silinder, bagian dudukan dan ujung batang katup diperkeras untuk mengurangi / memperkecil keusan. Katup buang : terbuat dari dua logam : (1) batang katup dari baja yang mempunyai sifat luncur yang baik, (2) daun katup dari baja yang tahan panas ( temperatur sampai 8000 C ). (4). Pegas Katup Gambar 1.3: pegas katup tunggal Bila pegas katup lemah, maka katup akan bergetar, pada putaran tinggi katup tidak akan menutup rapat, melainkan akan melompat-lompat, sehingga daya motor berkurang. kisar / lilitan Pegas katup tunggal Kegunaan : Untuk mengatur agar katup rapat dengan dudukannya Sebagai pegas pengembali Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 14 Bila pegas katup terlalu kuat, maka keausan pada penggerak katup akan besar dan tuas-tuas katup bisa patah. (5). Sil katup Kegunaan : Untuk mencegah minyak pelumas mengalir ke saluran masuk atau buang. Gambar 1.4: sil katup (tanda panah) (6). Penghantar katup Kegunaan : Mengantar batang katup pada kepala silinder Memindahkan panas dari katup ke kepala silinder O ring O ring ( karet ) terpasang sebagai pe-rapat antara ujung katup dan cincin penja-min pegas, maka oli tak mengalir pada katup Untuk mengatur oli keluar, di bawah cincin penjamin terdapat cincin mangkok Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 15 (7). Macam-macam dudukan katup Gambar 1.6: macam macam dudukan katup (a&b) Catatan: (a). Langsung di bentuk pada kepala silinder (a) (b). Dudukan berbentuk ring yang dipres (b) hanya mungkin jika silinder dari besi tuang (a) Keuntungan : Bila aus, ring dapat di ganti (b) Bahan keras, tahan terhadap keausan (b) Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 16 c). Fungsi celah katup Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua keadaan temperatur. Gambar 1.7: celah katup (tanda panah) Mengapa celah katup harus distel ? Keausan pada sistem penekan katup celah menjadi besar Keausan pada daun katup dan dudukannya celah menjadi kecil Karena keausan-keausan tersebut tidak merata, celah katup berubah dan perlu distel, setiap service berkala (tune up) atau setiap 5.000 km (tergantung data masing masing pabrik). Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 17 Celah katup terlalu besar Gambar 1.8: celah katup terlalu besar Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan) Bagian penggerak katup bisa patah ( pukulan dan kejutan ) Celah katup terlalu kecil Gambar 1.9: celah katup terlalu kecil Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 18 Tidak ada celah katup Katup tidak menutup dengan sempurna Ada kerugian gas baru / tenaga motor berkurang Pembakaran dapat merambat ke karburator Katup-katup dapat terbakar karena tidak ada pemindahan panas pada daun katup. Gambar 1.10: tidak ada celah katup Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 19 d). Tekanan Kompresi Yang dimaksud dengan tekanan kompresi ialah tekanan campuran udara dan bahan bakar (untuk motor otto) di dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Motor yang perbandingan kompresinya lebih tinggi juga mempunyai tekanan kompresi yang tinggi. Sesudah terjadi pembakaran maka tekanan di dalam ruang bakar akan naik lebih kurang menjadi empat kali (4x) tekanan kompresi. Misalnya bila tekanan kompresi besarnya 12 kg/cm2, maka sesudah terjadi pembakaran di dalam ruang bakar tekanannya akan naik menjadi 48 kg/cm2.. Salah satu usaha untuk mendapatkan tekanan kompresi yang lebih tinggi yaitu dengan mengatur agar udara luar dapar masuk ke dalam ruang bakar dengan kecepatan yang lebih tinggi.Misalnya dengan mempergunakan turbocharger yang bekerja seperti kompresor untuk membantu memperbanyak jumlah udara yang masuk ke dalam ruang bakar/silinder. Dengan adanya turbocharger, maka jumlah udara yang masuk lebih banyak sehingga tekanannya lebih dari 1 atmosfir. Baik atau buruknya unjuk kerja (performance) suatu kendaraan bermotor sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya tekanan kompresi, oleh karena itu besarnya tekanan kompresi kendaraan harus diperiksa setiap saat agar bisa diinterpretasikan untuk mengetahui performance atau kondisi suatu kendaraan bermotor. Tekanan kompresi kendaraan bermotor diperiksa setiap pekerjaan tune up (service berkala). Besarnya tekanan kompresi tergantung dari data masing masing jenis kendaraan yang dikeluarkan dari pabrik. Secara umum besar tekanan kompresi 13,5 bar 1,5 bar. (1). Tekanan kompresi rendah dapat disebabkan oleh: penyetelan katup yang salah (terlalu rapat) daun katup terbakar (bocor) gasket/paking kepala silinder bocor cincing torak atau silinder aus torak aus (2). Tekanan kompresi tinggi dapat disebabkan oleh: terlalu banyak kerak kerak karbon pada ruang bakar atau pada ujung torak Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 20 2). Perawatan Berkala Mekanisme Mesin a). Penyetelan celah katup Keselamatan kerja: Posisikan kunci kontak “Off” pada saat penyetelan katup Langkah kerja: Contoh penyetelan celah katup sepeda motor Honda C 70 Pemeriksaan dan penyetelan celah katup dilaksanakan pada waktu mesin dingin ( dibawah 350 C ). Lepas tutup katup isap dan buang, kemudian lepas tutup mesin sebelah kiri ( tutup generator ). Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam dan tempatkan tanda “ T “ dengan tanda “ petunjuk “ yang ada pada bak mesin sebelah kiri ( pastikan juga bahwa torak berada pada langkah kompresi ). Gambar 1.11: tanda “penunjuk” pada poros engkol Periksa celah katup dengan memasukkan fuler diantara skrup penyetel dan ujung katup. Celah katup isap / buang: 0,05 mm. Setel katup dengan mengendorkan mur pengikat dan memutar skrup penyetel sampai terasa ada tahanan pada fuler sewaktu digerakkan. Tahan skrup penyetel dan keraskan mur pengikat. Next >