< PreviousPemeliharaan Mesin Sepeda Motor 31 Koil Kegunaan : Mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi ( 5000 – 25.000 Volt ) Gambar 2.4: kontak pemutus Kontak pemutus Kegunaan : Menguhungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder sistem pengapian Gambar 2.3: koil Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 32 Gambar 2.6 generator pembangkit Generator Pembangkit Kegunaan : Sebagai penghasil atau sumber tegangan AC. Gambar 2.5: kondensator Kondensator Kegunaan : Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada saat kontak mulai membuka Mempercepat pemutusan arus primer sehingga tegangan induksi yang timbul pada sirkuit sekunder tinggi Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 33 Gambar 2.7: busi Busi Kegunaan : Meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi di dalam ruang bakar, sehingga pembakaran dapat dimulai Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 34 b). Koil dan Tahanan Ballast (1). Kegunaan koil : Untuk mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi pada sistem pengapian. (2). Macam macam koil Koil inti batang ( standart ) Gambar 2.8: koil inti batang Keuntungan : Konstruksi sederhana dan ringkas Kerugian : Garis gaya magnet tidak selalu mengalir dalam inti besi, garis gaya magnet pada bagian luar hilang, maka kekuatan / daya magnet berkurang Koil dengan inti tertutup Gambar 2.9: koil inti tertutup Inti koil Garis gaya magnet Rup - 1 Bat + 15 SekunInti Garis gaya Pri-Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 35 Keuntungan : Garis gaya magnet selalu mengalir dalam inti besi * daya magnet kuat * hasil induksi besar Kerugian : Sering terjadi gangguan interferensi pada radio tape dan TV yang dipasang pada mobil / juga di rumah (TV) (3). Persyaratan perlu/tidaknya koil dirangkai dengan tahanan ballast Pada sistem pengapian konvensional yang memakai kontak pemutus, arus primer tidak boleh lebih dari 4 amper, untuk mencegah : Keausan yang cepat pada kontak pemutus Kelebihan panas yang bisa menyebabkan koil meledak ( saat motor mati kunci kontak ON ) Dari persyaratan ini dapat dicari tahanan minimum pada sirkuit primer Jadi jika tahanan sirkiut primer koil < 3 W, maka koil harus dirangkai dengan tahanan ballast Catatan : Untuk pengapian elektronis tahanan primer koil dapat kurang dari 3 ohm. Contoh : Tahanan rangkaian primer 0,9 - 1 Ohm dan dirangkai tanpa ta-hanan ballast. (4). Kegunaan tahanan ballast Pembatas arus primer ( contoh ) 3412minmaksIURPemeliharaan Mesin Sepeda Motor 36 Gambar 2.10: rangkaian dengan tahanan ballas Kuat arus yang mengalir pada koil I = 4 A Tahanan primer ( R2 ) = 1,5 W Tahanan ballast ( R1 ) = 1,5 W Daya panas pada koil Daya panas pada tahanan ballast P. koil = I2 × R2 = 42 . 1,5 P.ballast = I2 R1 = 42 ×. 1,5 = 24 watt = 24 watt U = 12V I = 4 A R2 = 1,5 Ohm R1 dan R2 seri maka “ R = R1 + R2 R1 = ……Ohm ? R1 = R – R2 = 3 – 1,5 =1,5 W Arus max. yang diperbolehkan 4 A 3412maksIUR Kompensasi panas Pada koil yang dialiri arus, timbul panas akibat daya listrik. Dengan menempatkan tahanan ballast diluar koil, dapat memindahkan sebagian panas diluar koil, untuk mencegah kerusakan koil Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 37 (5). Rangkaian penambahan start Selama motor distart, tegangan baterai akan turun karena penggunaan beban starter. Akibatnya, kemampuan pengapian berkurang. Untuk mengatasi hal tersebut koil dapat dihubungkan langsung dengan tegangan baterai selama motor distater. Contoh : Penambahan start melalui terminal ST 2 pada kuci kontak Gambar 2.11: rangkaian penambahan start Bat-Kp - + 12 13Ke Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 38 c). Kontak pemutus dan sudut dwell (sudut tutup) (1). Kegunaan : Menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder Bagian-bagian 1.Kam distributor 2.Kontak tetap ( wol ram ) 3.Kontak lepas ( wol ram ) 4.Pegas kontak pem tus 5.Lengan kontak pem tus 6.Sekrup pengikat 7.Tumit ebonite 8.Kabel ( dari koil - ) 9.Alur penyetel Gambar 2.12: kontak pemutus & kam distributor (2). Bentuk bentuk kontak pemutus 9 8 3 5 4 7 6 2 1 6 Bentuk-bentuk kontak pemutus Keausan yang terjadi Kontak berlubang Gambar 2.13: kontak pemutus berlubang Keausan permukaan rata Pemindahan panas baik Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 39 Gambar 2.14: kontak pemutus pejal (3). Sudut Pengapian dan Sudut Dwell Sudut pengapian adalah : Sudut putar kam dari saat kontak pemutus mulai membuka sampai kontak pemutus mulai membuka lagi. Contoh : sudut pengapian Z = jumlah silinder Untuk motor 1 silinder = = pk (poros kam) Sudut Dwell adalah : Sudut putar kam dari saat kontak pemutus mulai me-nutup sampai kontak pemutus akan terbuka (selama kontak pemutus ter-tutup). Besarnya sudut dwell : » 60% x sudut pengapian ( » 60% x ) Toleransi ± 20 Contoh menghitung sudut dwell motor 1 & 2 silinder Motor 1 silinder Sudut pengapian = = pk Sudut dwel = 60% x 3600 = 2160 toleransi ± 20 \ sudut dwel = 2140 – 2180 pk Z360 Kontak pejal Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 40 Motor 2 silinder Sudut pengapian = = pk Sudut dwel = 60% x 1800 = 1080 toleransi ± 20 \ sudut dwel = 1060 – 1100 pk (4). Besar sudut Dwell dan kemampuan pengapian Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer. Untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukup. Sudut dwell kecil waktu penutupan kontak pemutus singkat, maka arus primer tidak mencapai maksimal sehingga kemampuan pengapian kecil (kurang). Sudut dwell besar waktu penutupan kontak pemutus lama, maka arus primer mencapai maksimal sehingga kemampuan pengapian baik tapi kontak pemutus cepat aus. Next >