< PreviousPengecatan Bodi Kendaraan 80 (c). Pengamplasan-Basah (Wet-Sanding) dengan tangan Basahilah area dengan sponge yang dibasahi air, sambil mengamplas surfacer menggunakan hand blok dengan amplas water proof grit # 600. Setelah pengamplasan, kelemba-ban harus dikeringkan dengan sem-purna. (d). Pengamplasan-Basah (Wet-Sanding) dengan sander Tempelkan lembaran amplas water-proff grit # 400 atau yang lebih tinggi pada wet-sander, dan gosoklah surface Apabila wet-sander tdak diberi air secara otomatis, basahilah area dengan sponge, sama dengan pada saat pengamplasan basah dengan tangan Setelah pengamplasan, kelembaban harus dikeringkan dengan sempurna. Menyelesaikan seluruh proses wet-sanding dengan sander itu kurang praktis, oleh sebab itu , untuk yang terakhir, lakukanlah dengan tangan. j) Memeriksa Permukaan Amplasan Apabila permukaan telah rata dan tdak ada putty atau bare metal yang terlihat, maka proses pengamplasan permukaan telah selesai. Apabila lapisan akhir dioleskan melebihi permukaan yang telah diamplas khususnya pada titik dimana dempul atau metal dasarnya Nampak maka texture permukaan akan terpengaruh oleh penyerapan cat. Hal ini juga dapat berkontribusi terhadap timbulnya karat. Apabila hal ini terjadi kembali prosesnya Pengecatan Bodi Kendaraan 81 k) Mengupas (Scuffing) Top Coat Step berikut setelah pengamplasan (sanding) surfacer adalah aplikasi top-coat. Akan tetapi,sebagai persiapan untuk top-coat, area harus dikupas (scuff). Scuffing adalah step yang sangat penting dalam aplikasi putty atau surfacer, karena tanpa ini, maka lapisan cat mudah mengelupas. Amplaslah keseluruhan panel pada saat pengamplasan permukaan. Permukaan yang di cat memiliki suatu derajat texture kulit jeruk. Pada saat amplas digunakan untuk meratakan permukaan kerja, maka kulit jeruk ini akan hilang. Hal ini disebabkan tidak akan didapatkan hasil akhir yang baik, apabila top coat diaplikasi tanpa menghilangkan kulit jeruk ini dari permukaan kerja. Scuffing harus dilakukan sampai kilap (gloss)nya hilang dari keseluruhan permukaan. Apabila masih ada area kilap (gloss) yang tertinggal, maka pertanda permukaan belum terjamah amplas scuffing dan kulit jeruk belum hilang. Setelah pengamplasan surfacer, gunakan compound pada kain lap untuk scuff area kira-kira sekitar 300 mm (11,8 in) disekeliling area, dimana surfacer diaplikasi. Scuffing itu bukan untuk menghilangkan kulit jeruk, tetapi untuk membuang goresan tipis pada permukaan kerja. Oleh karena bagian yang gelap akan ditutup dengan lapisan cat yang tipis, maka hasil yang terbaik akan didapat, apabila kulit jeruk tidak tertinggal. 8. APLIKASI BODY SEALER Body sealer diaplikasi pada bagian lipatan (tekukan) hood dan pintu (door), serta apabila ada potongan lembar metal yang berbeda disambung, untuk menghindari masuknya air diantara panel-panel ini, sehingga dapat mencegah perkaratannya. Pengecatan Bodi Kendaraan 82 Berikut contoh aplikasi dari body sealer. Sealer diaplikasikan pada bagian dalam panel kabin kendaraan Sealer diaplikasikan pada bagian dalam panel pintu Untuk penggantian part tidak memiliki lapisan body sealer, kecuali procuring sealer yang diaplikasi pada pintu (door) di beberapa jenis kendaraan. Oleh sebab itu, pada saat perbaikan kendaraan yang mengalami kecelakaan, body sealer harus diaplikasi pada panel penggantinya. Pada bagian panel sisi lain yang masih baik dapat dijadikan pedoman untuk melihat body sealer ini diaplikasikan.a) PERALATAN DAN MATERIALBodi sealer yang digunakan dalam aplikasi adalah dari body sealer type polyurethane dan tersedia dalam tiga warna dalam bentuk tabung (Cartridge) yaitu warna hitam, putih dan abu 83 Sealer gun digunakan untuk aplikasi body sealer tipe cartridge. Oleh karena terdapat berbagai tipe sealer gun, yaitu tipe manual, elektrik dan pneumatic. maka bab ini hanya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan tipe pneumatic. Body Sealer Gun Tipe Pneumatik Contoh aplikasi sealer gun b) APLIKASI BODY SEALER Body sealer diaplikasi, setelah proses pengeringan dan pengamplasan surfacer selesai dengan sempurna, tetapi sebelum aplikasi top coat. (1). Membersihkan Dan Menghilangkan Grease (Degreasing) Membersihkan dan menghilangkan grease (degreasing) permukaan sealer harus dilakukan dengan cara yang sama, pada saat aplikasi putty. (2). Menajamkan Cartridge Nozzle Cartridge nozzle perlu ditajamkan sekali, agar menghasilkan bentuk sealer yang spesifik. Gunakan sepasang tang untuk meratakan kira-kira 10 mm ujung nozzle, dan kemudian potong kira-kira 5 mm Bari ujung. Dianjurkan, agar memiliki dua tipe nozzle siap pakai 1 yang berlubang kecil untuk aplikasi yang sempit dan 1 yang berlubang besar untuk aplikasi yang lebih lebar. Pengecatan Bodi Kendaraan 84 (3). Aplikasi Body Sealer Pertama, tentukan dibagian mana anda akan berdiri, sebelum memulai aplikasi body sealer. Suatu titik yang memungkinkan anda bisa aplikasi body sealer pada keseluruhan sisi panel sekali jalan, akan menghasilkan bentuk sealer yang seragam. Oleh sebab itu, carilah titik darimana pekerjaan sealerbdapat dilakukan tanpa harus berpindah. Kedua mantapkan jari telunjuk tangan yang memegang sealer gun pada area lipatan panel (akan dipakai sebagai garis referensi) agar membantu pencegahan sealer gun oleng kesamping. Pastikanlah untuk memilih garis referensi yang benar, karena apabila salah, aplikasi sealer akan menjauh dari sambungan panel. Pengecatan Bodi Kendaraan Sealer diaplikasikan pada garis lipatan Sealer tidak diaplikasikan pada garis lipatan Ketiga penarikan trigger dan gerakan pada sealer gun harus tetap konstan. Apabila gerakannya berubah – ubah, maka bentuk sealer juga akan berubah. (Tetapi, ada beberapa sealer gun, yang dapat menjaga jumlah keluaran sealer secara tetap, tanpa dipengaruhi oleh tekanan pada trigger).Keempat jagalah agar sealer gun tetap paralel disepanjang garis dimana body sealer itu diaplikasi. Perubahan pada sudut ini, akan berpengaruh pada bentuk sealer Pengecatan Bodi Kendaraan 86 Kelima bentuk sealer yang diinginkan tidak akan diperoleh, apabila nozzle tidak ditempatkan dengan sudut yang benar terhadap panel. Pengecatan Bodi Kendaraan 87 c. RANGKUMAN: 1) TUJUAN DAN METODE PERSIAPAN PERMUKAAN Tujuan utama dari persiapan permukaan adalah sebagai berikut: (a.) Melindungi metal dasar untuk pencegahan timbulnya karat dan bintik – bintik. (b.) Memperbaiki daya lekat (Adesi) untuk meratakan daya lekat (Adesi) antar lapisan (c.) Memulihkan bentuk menjadi seperti bentuk aslinya, dengan mengisi bagian yang berkarat/korosi, penyok dan goresan (d.) Merapatkan permukaan untuk pencegahan terhadap penyerapan material cat yang digunakan pada pengecatan akhir 2) LANGKAH – LANGKAH DALAM PERSIAPAN PERMUKAAN a) Mengupas Lapisan Cat dan pengamplasan permukaan panel yang rusak b) Menggunakan Cat Primer (Pencegahan Karat & Adesi) c) Menggunakan Dempul (Mengisi Bagian Penyok) d) Mengamplas Dempul (Memulihkan Bentuk) e) Menggunakan Surfacer (Mencegah Penyerapan, Adesi) f) Mengamplas Surfacer (Adesi Dan Memulihkan Bentuk) g) Menggunakan Body Sealer (Mencegah Resapan Air) h) Lanjutkan Langkah Pengecatan Akhir 3) BAHAN BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PERSIAPAN PER-MUKAAN a) CAT DASAR PRIMER Cat dasar primer berfungsi melapisi plat bodi setelah diamplas untuk mencegah karat dan menambah/meratakan daya lekat (adesi) antara metal dasar dengan lapisan cat berikutnya. Macam – macam cat dasar primer adalah sebagai berikut: (a.) Wash Primer (b.) Lacquer Primer (c.) Urethane Primer (d.) Epoxy Primer b) Dempul (Putty) Pengecatan Bodi Kendaraan 88 Dempul dapat digolongkan menjadi tiga macam menurut penggunaannya, yaitu : (a).Polyester Putty, (b).Epoxy Putty, (c).Lacquer Putty, c) Surfacer Surface berfungsi sebagai : Pengisi bagian penyok kecil atau goresan kertas Pencegah penyerapan pengecatan akhir (top coat) Meratakan daya lekat diantara cat lapisan dasar (under coat) dengan pengecatan akhir (top coat). Macam – macam surface adalah sebagai berikut: (a). Lacquer Surfacer (b). Urethane Surfacer (c). Thermosetting Amino Alkyd Surfacer 4) PERALATAN DAN PERLENGKAPAN a) Amplas (Sandpaper) Amplas berfungsi untuk mengikis/menghaluskan permukaan benda kerja dengan cara digosokkan. Halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut. Semakin besar angka yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapat susunan pasir amplas tersebut b) Blok Tangan (Hand Block) Blok tangan merupakan peralatan yang digunakan untuk menempelkan lembaran amplas yang digunakan untuk pengamplasan manual c) Sander Sander merupakan alat pengamplas mekanis untuk menempelkan lembaran amplas. Sander digunakan untuk mengamplas lapisan cat, putty atau surfacer. d) Air Duster Gun Air duster gun meniupkan udara bertekanan pada permukaan untuk membuang debu cat yang terlepas dan partikel-partikel yang diamplas. Pengecatan Bodi Kendaraan 89 e) Air Spray Gun Air Spray gun adalah suatu peralatan yang menggunakan udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan kerja f) AGITATING ROD Agitating rod digunakan untuk mencampur putty atau surfacer, untuk membentuk suatu kekentalan yang merata dan juga untuk membantu mengeluarkannya dari dalam kaleng. g) MIXING PLATE Mixing plate digunakan untuk mencampur putty. h) SPATULA Spatula digunakan untuk mencampur putty pada mixing plate, atau aplikasi putty pada permukaan kerja. 5) Tindakan Pada Lapisan Bawah (Substrate Treatment) Tindakan pada lapisan bawah merupakan proses persiapan permukaan yang dilakukan sebelum penggunaan dempul. Berikut langkah – langkah dalam proses tindakan pada lapisan bawah: a) Mengidentifikasi Cat b) Memperbaiki Tonjolan Pada Panel c) Mengupas Cat d) Featheredging e) Membersihkan Dan Menghilangkan Grease f) Aplikasi Primer 6) APLIKASI DEMPUL (PUTTY) Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapat beberapa tipe dempul, tergantung kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan digunakan. Dempul terdapat tiga jenis yaitu (1) polyester putty (dempul plastik), pada umumnya mengandung extender pigment Next >