< PreviousPengecatan Bodi Kendaraan 70 Apabila dempul diaplikasikan seperti terlihat dibawah ini, kita dapat salah memperkirakan lebih rendah daripada permukaan aslinya. Tipe bentuk ini juga tdak direkomendasikan karena akan mempersulit untuk pembentukan Dempul harus dioleskan pada permukaan kerja dalam tingkatan adanya goresan pengamplasan (sanding) yang tertinggal pada saat proses featheredging. Tanpa pengamplasan goresan, maka putty Tidak akan dapat melekat dengan sempura, dan kemungkinan dapat terkupas dikemudian hari. Apabila terlampau lama mengaplikasi dempul, maka kemungkinan dempul akan mengeras sebelum selesai aplikasi, sehingga perlu aplikasi lagi dari awal. Seperti kaidah ibu jari, dempul harus diaplikasikan kira-kira dalam waktu 3 menit setelah pencampuran. Setelah menggunakan spatula, bilaslah segera spatula dengan thinner pencuci. Apabila dempul dibiarkan tertinggal pada spatula, maka spatula Tidak dapat digunakan lagi. Dempul menimbulkan panas, selama reaksi pengeringan. Apabila dempul tetap berada pada mixing plate yang ditempatkan dalam suatu nampan, maka segera setelah dempul bekerja, dempul dapat minimbulkan cukup panas untuk menyalakan sesuatu benda. Oleh sebab itu, pastikan bahwa dempul cukup dingin, sebelum membuangnya. d) Mengeringkan Polyester Putty Dempul segar yang baru saja diaplikasi akan menjadi panas melalui panas reaksi dempul ini sendiri, sehingga membantu reaksi pengeringan. Biasanya, dempul akan siap untuk pengamplasan dalam 20 sampai 30 menit Pengecatan Bodi Kendaraan 71 setelah aplikasi. Reaksi intern dempul menjadi lambat ditemperatur rendah atau kelembaban tinggi, sehingga perlu waktu yang lebih lama untuk pengeringan dempul tersebut. Untuk mempercepat proses pengeringan, panas tambahan, misalnya dari sebuah lampu infra merah atau pengering, perlu diberikan. Apabila penggunaan lampu infra merah atau pengering untuk memanaskan dan mengeringkan putty, jagalah agar temperatur permukaan putty adalah dibawah 50°C (122°F) untuk mencegah putty terurai atau pecah. Apabila putty terasa terlampau panas bila diraba, pertanda temperature terlampau tinggi disetelnya. Temperatur diarea yang tipis cenderung untuk tetap rendah, dibanding area yang lebih tebal. Temperatur yang lebih rendah ini menunda reaksi pengeringan dibagian yang tipis. Oleh sebab itu, periksalah selalu bagian yang tipis untuk menentukan kondisi pengeringan putty. e) Mengamplas (sanding) Polyester Putty Setelah reaksi pengeringan dempul berakhir, bagian-bagian yang menonjol dapat dihilangkan dengan sander atau hand block. Sekalipun sander gerak ganda juga digunakan, bab ini menjelaskan sander gerak orbital, yang paling banyak digunakan untuk mengamplas dempul (a). Tempelkan selembar amplas dengan grit # 80 pada sander, dan gosok keseluruhan area dengan menggerakkan sander dari depan ke belakang, dan dari samping ke samping serta semua arah diagonal. Pengecatan Bodi Kendaraan 72 Jangan mengamplas keseluruhan area sekaligus; namun dengan hatiujilah permukaan sentuh menggunakan straightedge sebelum berlanjut. Apabila usaha pengamplasan hanya dibagian yang menonjol saja, maka bentuk area disekitarnya akan berubah. Oleh sebab itu yang terbaik adalah mengamplas keseluruhan area setiap kalinya, dalam beberapa tahap. (a).Tempelkan lembaran ampelas grit # 120 pada Hand Block gosokkan permukaan dengan hati – hati, sambil menguji dengan sentuhan Gerakkan hand bok dengan sedikit mengangkat bagian atas atau dasar hand bok untuk mengetahui dimana anda kini 73 (f). Pengecatan Bodi Kendaraan 74 menyebabkan terpisahnya lapisan apabila terkena getaran atau gaga pembengkokan. Oleh sebab itu, sebelum aplikasi tipe apapun pada pengecatan (lapisan), tandaditimbulkan oleh amplas, harus dibuat untuk membuat permukaan kerja yang balk serta meningkatkan area permukaannya, sehingga memperbaiki adesi (daya lekat)nya. Proses seperti ini disebut "Scuffing", dan proses featheredging yang dilakukan sebelum aplikasi dempul jugs merupakan bagian daripada proses ini. Pastikan untuk mengamplas sampai permukaan yang halus hilang dari cat. Bila area dengan permukaan yang halus tetap ada, berarti permukaan cat tidak dapat dipengaruhi oleh amplas. Pengecatan Bodi Kendaraan 75 Bila sender tidak dapat digunakan, amplaslah area tersebut dengan amplas grit #600 menggunakan tangan atau hand block. b) Membersihkan dan Menghilangkan Grease (Degreasing) Perhatikanlah dalam hal menghilangkan partikel amplasan dari pin hole dan celah-celah lainnya, tiupkan udara pada permukaan dan area sekelilingnya. Gunakanlah degreaser untuk melakukan proses degreasing normal. c) MASKING Tutuplah (Mask) area untuk mencegah semprotan berlebihan (overspray) pada surfacer yang tidak perlu. Pasang masking material sedemikian rupa sehingga sebesar mungkin area surfacer yang nampak, tetapi tidak melewati area scuffing. Untuk mencegah terjadinya tangga (step) disepanjang tepian area yang telah diaplikasi surfacer, gunakanlah teknik "Masking Terbalik" dalam menempelkan masking paper. d) MENCAMPUR SURFACER Ikutilah instruksi dari pabrik pembuatnya, tambahkan hardener pada urethane surfacer dan aduklah campuran dengan thinner, dengan menggunakan instrumen pengukur yang tepat. Pigment yang terdapat didalam surfacer cenderung untuk mengendap didasar, sehingga surfacer perlu dicampur dulu dengan sempurna, sebelum digunakan. Hal ini serupa dengan apa yang harus dilakukan terhadap top coat paint. Pengecatan Bodi Kendaraan 76 Sekalipun lacquer surfacer mullah digunakan, tetapi kemampuan pelapisan (Coating performance)-nya kurang baik. Apabila memang memungkinkan, gunakanlah urethane surfacer. Seperti yang terlihat diagram di atas, tersedia berbagai tipe thinner untuk digunakan dan dapat membantu mengatur waktu pengeringannya berdasarkan temperatur disekitarnya. Demikian pula terlihat, apabila ada arah panah yang bertumpang-tindih, maka dua tipe thinner yang dicampur dengan rasio yang benar, dapat digunakan. Biasanya, ada beberapa kebebasan dalam jumlah pencampuran thinner, ditentukan oleh pabrik pembuatnya. Dengan semakin sedikit thinner, maka lapisan (coat) akan semakin tebal, dan permukaan cenderung menjadi lebih kasar. Sebaliknya dengan jumlah thinner yang semakin banyak, maka surfacer akan lebih mullah diaplikasi, akan tetapi pada saat yang bersamaan cenderung akan meleleh. e) APLIKASI SURFACER (a). Aduk campuran surfacer, hardener dan thinner dengan sempurna, dengan menggunakan batang pengaduk. Kemudian tuangkan campuran tersebut kedalam spray gun melalui strainer. keseluruhan area dempul, sampai area tersebut nampak basah. Temperature disekitarnya Thinner 50°F 10°C 68°F 20°C 86°F 30°C LAMBAT STANDARD CEPAT Pengecatan Bodi Kendaraan Penyetelan untuk spray gun normal [lubang nozzle 1,5 mm(0,06 in)] (c). Berikan waktu tunggu sebentar (flash time) berlalu sehingga solvent didalam surfacer menguap (hingga surfacer berkurang kilapnya/gloss). (d). Aplikasi dua hingga tiga lapisan surfacer tambahan dengan menggunakan teknik yang sama dengan langkah (b) Perlebar sedikit area aplikasi setiap kali surface disemprotkan. Berikan waktu tunggu (flash time) secukupnya setelah setiap kali aplikasi. "Fat edge" (tepian tebal) akan timbul, apabila area aplikasi terlalu berlebihan, sampai melebar dimana surfacer disemprotkan melewati kertas masking seperti terlihat pada gambar kanan bawah. Apabila ada deformasi (sedikit penyok) pada permukaan putty, semprotkan sejumlah surface secukupnya, untuk menutup penyokan tersebut, tetapi jangan sampai meleleh. Tekanan udara 2 – 2,5 kg/cm2 28,4 – 35,5 psi (Kpa) Jumlah keluaran Tutuplah dengan sempurna sekerup fluida & kendorkan sekerup 2 putaran Jarak Spray Gun 10 – 20 cm (4 – 8 in) Lebar Pola Terbuka lebar Pengecatan Bodi Kendaraan 78 f) MENGERINGKAN SURFACER Untukmemastikan bahwa solvent telah menguap dengan sempurna, ikutilah instruksi dari pabrik pembuat surfacer, tentang setting time, apabila digunakan metode pengeringan buatan (forced drying), seperti misalnya lampu infra merah. [pada umumnya, setting time sebelum pengeringan 5 sampai 15 menit, g) APLIKASI TOUCH – UP PUTTY(a). Memeriksa lubang dan Goresan Amplas Setelah mengering, periksa permukaan terhadap adanya lubang dan goresan amplasan, dan apabila ada, maka area tersebut harus diaplikasi dengan touch(b). Aplikasi Touch-Up Putty Ada dua tipe dempul (putty) yang tersedia untuk touchsatu-komponen, dan tipe duasatu-komponen biasanya digunakan untuk aplikasi touchdapat dipijitkan langsung pada ujung spatula, seperti pada gambar dibawah. Pengecatan Bodi Kendaraan 79 Aplikasikan touch-up putty untuk mengisi lubang dan goresan amplas. Dengan hate-hate, dorong putty kedalam lubang dan goresan amplas. Aplikasikan touch-up putty dengan lapisan tipis, karena apabila terlampau tebal akan lambat mengeringnya. Apabila terdapat banyak bagian yang perlutouch-up, aplikasikan putty pada seluruh area, agar tidak ada bagian yang terlewati h) MENGERINGKAN TOUCH – UP PUTTY Keringkan permukaan kerja sesuai dengan instruksi pabrik pembuat touch-up putty. [Kira-kira 30 sampai 40 menit pada 20°C (68°F), 5 sampai 10 menit pada 68°C (140°F)] i) MENGAMPLAS (SANDING) SURFACER Surfacer dapat diamplas kering atau basah. Pilihlah metode yang terbaik dengan melihat kelebihan dan kelemahan dari masing-masing metode. (a). Pengamplasan-Kering(Dry-Sanding) dengan tangan Tempelkan lembaran amplas grit # 600 pada hand block, dan gosokkan pada surfacer. Oleh karena amplas dapat menjadi tersumbat dengan mudah, maka gunakanlah bagian yang masih baik dari amplas, atau gunakan sikat untuk melepas partikel amplasan pada amplasan (b). Pengamplasan-Kering(Dry-Sanding) dengan sander Tempelkan lembaran amplas grit # 400 pada sander kerja ganda, dan gosoklah surfacer. Next >