< Previous PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 85 Kabel busi. Kabel busi merupakan penghantar tegangan tinggi yang tidak boleh ada rugi/kehilangan tegangan.maka kabel busi dikonstruksi dengan kawat tembaga dan dilapis dengan perak untuk mencegah terjadi korosi.Sedangakan bagian luar dibungkus dengan bahan silicon.(Lihat gambar 4). Kabel busi harus dapat menyalurkan tegangan sampai dengan 40.000 volt dan harus memiliki daya isolasi yang tinggi agar tegangan tidak dapat meloncat keluar ke bodi mesin atau kendaraan yang akan dapat mengakibatkan gagalnya pembakaran.Karena adanya aliran listrik terjadilah medan elektromagnet pada kabel busi,medan elektromagnetis tersebut akan mengakibatkan kerusakan percikan bunga api pada ujung elektroda busi berupa menurunnya puncak pembakaran. 86 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Medan elekromagnet yang besar akan menyebabkan gangguan / interferensi pada radio , ECU, ABS dll. Ini harus diatasi dengan memasang tahanan listrik agar tegangan puncak menurun dan dirubah dalam bentuk energi lain.Tahanan tersebut dinamakan tahanan anti storing/gangguan yang biasanya ditempatkan pada steker busi atau busi,karena gangguan yang terjadi ditimbulkan dari dimana percikan terjadi. Pada kabel busi untuk mobil terjadi pulsa medan magnet ,oleh karena itu semua kabel busi mobil dipasang tahanan induktif untuk mencegah gangguan medan magnet berupa tegangan jarum. Steker Busi. Steker busi adalah penghubung antara kabel busi dan busi dan harus mampu mengalirkan arus mulai dari koil sampai dengan busi dengan baik. Rumah steker terbuat dari ebonit dan karet khusus yang dipasang pada ujungnya untuk mencegah udara lembab masuk atau air ke dalam steker yang dapat mengakibatkan gangguan pengapian/kerugian tegangan . Tuntutan steker busi : Mampu menerima tegangan sampai dengan 40.000 volt. Tahan terhadap temperatur tinggi Memungkinkan kedap terhadap air PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 87 Tahan korosi Tahan vibrasi/getaran. Tahanan pada steker busi (anti storing ) berfungsi menyerap gangguan frekuensi pada semua luasan frekuensi. Steker busi yang terintegrasi dengan koil dan transistor penguat akhir (Gambar 4) dimaksudkan agar beban thermis dari pemutusan dan penghubungan arus primer oleh control unit pengatur pengapian berkurang. 88 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR c. Rangkuman Fungsi sistem pengapian pada sepeda motor adalah membakar sejumlah campuran dengan tepat sesuai kebutuhan mesin.sistem pengapian pada sepeda motor saat ini semua sudah menggunakan system pengapian elektronik jenis CDI. CDI dibagi dalam 2 jenis yang dibedakan dari sumber arus masuk yang digunakan yaitu CDI DC dan CDI AC.Kemampuan pengapian dipengaruhi oleh semua komponen-komponen CDI mulai dari sumber tegangan sampai dengan Busi. PEMERIKSAAN PENGAPIAN. Sebelum memulai pemeriksaan komponen komponen sistem pengapian perlu pemahaman rangkaian /wiring diagram sistem yang akan diperiksa.berikut gambar wiring diagram sistem pengapian sepeda motor merk Honda type SupraX.( CDI AC ) Pemeriksaan tegangan puncak pada koil, hubungkan alat ukur seperti pada gambar dibawah ini ukur tegangan yang masuk ke koil dengan menggunakan alat khusus berupa adaptor pembaca tegangan.bila tidak ada adaptor maka dengan menggunakan volt meter biasa ukurlah tegangan yang keluar dari CDI tanpa menghubungkan koil.Start mesin dan baca tegangan puncak yang PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 89 keluar,tegangan puncak ,minimum 100 volt.bila kurang dari 100volt gantilah spull/kumparan pembangkit pengapian dengan yang baru. Pemeriksaan tegangan pulser,tegangan yang dihasilkan oleh kumparan pulser dapat diperiksa dengan cara melepas konektor CDI dan diukur pada ujung kabel berwarna Biru/kuning terhadap hijau.Karena generator hanya menghasilkan tegangan AC kurang dari 1 Volt maka pergunakanlah volt meber AC dengan skala kecil.Start mesin dan ukur hasilnya kurang lebih hanya 0,7 volt. Jika tidak keluar tegangan maka gantilah pulser dengan yang baru.(lihat terminal yang diukur pada gambar dibawah ini ). Pemeriksaan tegangan kumparan pembangkit,Masih dalam kondisi soket CDI terlepas ukurlah tegangan yang keluar dari terminal pembangkit pada ujung kabel berwarna Hitam/merah terhadap Hijau.Start mesin dan baca tegangan kumparan pembangkit minimal harus 100 volt Ac. Bila hasil pengukuran tidak sesuai dengan spesifikasi maka gantilah dengan kumparan baru. 90 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Pemeriksaan Koil pengapian. Lepaskan steker busi dari busi,lepas konektor antara CDI dan koil (konektor primer) seperti gambar dibawah.Ukur tahanan antara kumparan primer koil pengapian terhadap masa, standar tahanan kumparan 0,5 Ohm sampai dengan 0,6 Ohm,bila hasil pengukuran diluar standar maka koil tersebut sudah waktunya ganti. Pemeriksaan tahanan kumparan sekunder, ukur tahanan antara ujung kumpararan sekunder melalui ujung kabel busi dengan melepas steker busi dengan massa (lihat gambar dibawah) ukuran standard 7,8 K Ohm sampai dengan 8,2 K Ohm ,bila ukuran yang didapat diluar standar maka ganti koil dengan yang baru. PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 91 Pemeriksaan tahanan kumparan pembangkit pulsa/pulser. Pemeriksaan tahanan kumparan pembangkit pulsa dengan cara melepaskan soket /steker keluaran dari generator pembangkit pulsa.Ukur tahanan antara kabel berwarna Biru/kuning terhadap hijau,ukuran standar 180 Ohm sampai dengan 280 Ohm.Bila hasil pengukuran diluar standar maka ganti kumparan pembangkit pulsa dengan yang baru. Pemeriksaan kumparan pembangkit pengapian, Lepas konektor pembangkit (seperti gambar dibawah) ukur tahanan antara ujung konektor/kabel berwarna Hitam/merah dan massa,ukuran standar 100 Ohm sampai 400 Ohm, 92 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Pemeriksaan CDI AC.Lepaskan konektor 6 pin pada unit CDI ukur hubungan atau nilai tahanan diantara terminal-terminal soket dengan mengikuti tabel pemeriksaan dibawah ini. Bagian Terminal Spesifikasi Kumparan primer koil pengapian Kumparan sekunder Hitam/kuning dan hijau 0,5 - 0,6 Ohm (20oC) 7,8 kOhm -8,2 kOhm Kabel kumparan pembangkit Hitam /merah dan hijau 100 - 400 Ohm (20oC) Kabel Kumparan Generator Pulsa Biru/kuning 180- 280 Ohm (20oC Kabel massa Hijau dan massa Harus ada kontinuitas PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 93 Pemeriksaan Pengajuan/advand Pengapian. Pemeriksaan saat pengapian dapat dilakukan melalui lubang yang ada di penutup magnet dengan cara membuka penutup plastik dan perhatikan tanda garis yang ada didalamnya.Lihat gambar dibawah ini. Pasang Timing light dan melalui lubang pengintip lihat tanda garis pada magnet yang sedang berputar.bila putaran mesin stasioner (1400 rpm) maka akan terlihat tanda F sejajar dengan garis yang berada di rumah generator/lubang pengintip.Bila tanda F pada magnet tidak sejajar dengan garis berarti Timing pengapian tidak tepat .Untuk merubah timing pengapian TIDAK DIMUNGKINKAN karena ketepatan timing pengapian yang menentukan adalah perangkat CDI sendiri.Bila putaran mesin dinaikkan maka tanda tersebut akan bergeser maju / bergerak melawan arah gerakan magnet sampai beberapa 94 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR derajat seiring dengan kenaikan putaran mesin.Bila hasil pemeriksaan Timing pengapian tidak sesuai dengan kondisi yang semestinya dalam arti : motor idling timing tidak pada F dan atau putaran ditambah saat pengapian tidak maju maka gantilah unit CDI dengan yang baru karena ada kemungkinan CDI masih dapat menghasilkan pengapian tetapi bagian Ignition Control Circuit (lihat hal 17) sudah tidak dapat mengatur saat pengapian. Setelah selesai memeriksa timing pengapian tutuplah kembali lubang pengintip/pemeriksa pengapian dan perhatikan bila pada lubang masih ada perapat berupa karet cincin O (lihat gambar dibawah) Next >