< Previous PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 75 Celah Elektrode. Celah busi adalah celah sempit antara elektrode pusat dengan elektrode massa, semakin kecil celah antara elektrode pusat dan massa maka semakin singkat daerah yang dapat diionisasi oleh tegangan tinggi dan semakin rendah juga kebutuhan tegangan yang dibutuhkan (api semakin kecil). Gambar dibawah EA : celah elektrode busi. Pada celah elektrode yang terlalu kecil akan berakibat kebutuhan tegangan untuk meloncat kecil.bunga api menjadi kecil dan menyebabkan suara motor tidak halus dan emisi gas buang jadi jelek. Pada celah elektrode yang terlalu besar akan mengakibatkan kebutuhan tegangan pengapian semakin besar dan tegangan tinggi cadangan menjadi berkurang. 76 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Pada kebanyakan celah elektrode busi tidak perlu disetel (celah sudah tertentu), bila celah sudah melebihi dari ketentuan maka elektrode massa tidak boleh disetel karena berbahaya/beresiko elektrode patah.Celah elektrode yang umum dikeluarkan oleh pabrikan busi biasanya berkisar antara 0,7 mm dan 1,2 mm.Kebutuhan tegangan pengapian adalah jumlah tegangan sekunder sampai tegangan dapat meloncat.Pada masa pakai tertentu celah elektrode akan semakin besar akibat erosi ,oleh sebab itu celah perlu diukur kembali setiap periode tertentu sesuai dengan anjuran pabriknya,hal ini biasanya hanya cocok untuk busi dengan elektrode massa tunggal. Dudukan /Posisi elekrode. Pada gambar dibawah menunjukkan posisi loncatan bunga api listrik didalam ruang bakar.Dimana loncatan bunga api diharapkan ada pada campuran paling sesuai untuk dibakar dan dapat lebih menjauhkan posisi elektrode pusat dari masa serta campuran akan selalu berubah ubah posisinya sesuai dengan beban motor.Pada gambar a dan b merupakan jalur loncatan bunga api. PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 77 Tipe busi. Pada saat terjadinya pembakaran terjadi kenaikan temperatur lebih dari 2000 oC panas ditransfer langsung ke kepala silinder.Panas yang terjadi pada busi ditransfer melalui ulir busi ke kepala silinder sebesar 60 % dan yang 20 % diserap campuran bahan bakar baru/segar.dan 2 % sisa panas yang mengalir ke ulir steker busi,4 % ke isolator, 11 % ke rumah/bodi busi. Ukuran panas adalah ukuran beban termal,Busi memiliki tipe panas tertentu.Pada gambar diatas suhu membersihkan diri 450oC cepat tercapai, tetapi tidak melampaui suhu maksimum 850oC,Dengan cukupnya suhu membersihkan diri maka kotoran sisa hasil pembakaran /residu berupa sisa oli 78 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR dapat terbakar bersih. Perbedaan konstruksi motor,Proses kerja,Beban motor,Kompresi ,Putaran,Sistem pendinginan dan lain lain memerlukan tipe busi dengan nilai panas yang berbeda.Nilai panas tertulis pada setiap busi yang dikeluarkan oleh pabrikan,dan setiap pabrikan tidak memiliki kesamaan dalam membuat kode nilai panas/tipe busi. Tabel 1.Tipe busi Busi panas busi yang lambat mentransfer panas Busi dingin busi yang cepat mentransfer panas. Bila tipe busi terlalu panas maka akan berakibat panas yang diterima busi tidak cepat ditransfer dan kaki isolator dapat mencapai temperatur hingga 8000C yang akan dapat menyebabkan membara terlalu panas dan terjadi detonasi pad saat pembakaran/ knocking. Pada saat pengapian terjadi karena bara maka campuran bahan bakar dan udara bukan terbakar karena percikan bunga api dari busi melainkan terjadi karena panasnya busi atau bara api di ruang bakar. Bila nilai panas busi terlalu rendah maka pada saat motor putaran rendah dan mesin masih dingin maka busi tidak dapat membersihkan diri.kaki isolator menjadi kotor dan pengapian menjadi jelek , konsumsi bahan bakar meningkat serta emisi gas buang menjadi naik. Terpenting perlu diperhatikan adalah besarnya kaki isolator menentukan kualitas pemindahan panas.Busi dengan kaki isolator panjang ( Gambar 1 ) banyak menyerap panas tetapi sedikit/ lambat mentrasfer panas ke bodi busi sehingga bisa disebut busi tipe “ Panas”,busi ini cocok digunakan pada kendaraan kecil berdaya rendah. PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 79 Busi dengan kaki isolator yang pendek,pada permukaan isolator sedikit menerima panas /permukaan kaki isolator kecil, tetapi lintasan rambatan panasnya pendek sehingga lebih cepat membuang panas kaki isolator ke rumah busi,busi ini akan tetap dingin saat terjadinya pembakaran, jadi busi ini digunakan pada motor berdaya besar dan busi ini disebut busi “Dingin” Lihat Gambar 2.Busi tipe dingin. Visualisasi busi.Busi dapat dilihat kesesuaiannya setelah motor disetel dengan benar serta daya yang dihasilkan cukup dan dijalankan sekurang kurangnya 50 80 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR km dengan perlakuan pembebanan berbeda beda maka jika busi dibuka dan dilihat secara visual dapat disimpulkan sebagai berikut.Lihat Tabel 1.(visualisasi busi) a. Normal :bila kaki isolator berwarna abu abu sampai berwarna coklat muda,berarti pemilihan tipe busi benar dan kondisi motor normal.Jika elektrode tengah menjadi tumpul,segeralah ganti dengan busi yang lain. b. Putih :Isolator tengah berwarna abu abu putih,kemungkinan penyebab adalah Campuran bahan bakar terlalu kurus atau salah memilih busi.Akibatnya adalah temperatur pembakaran terlalu tinggi dan terjadi kerusakan pada piston.Cara mengatasi adalah dengan menyetel campuran bahan bakar secara tepat,memriksa nilai oktan bahan bakar. c. Berjelaga.Kaki isolator,elektrode dan rumah busi tertutup jelaga,kemungkinan penyebab :campuran terlalu kaya,filter udara sangat kotor atau sistem bantu start bekerja terus/rusak,Choke lama bekerja,mesin hanya dihidupkan sebentar atau pemilihan busi tidak cocok. Akibatnya : Pengapian gagal,putaran mesin jelek saat start dingin. Cara mengatasi : Periksa campuran dan sistem bantu start ,periksa sistem choke,Filter udara dan danti dengan busi yang lain. d. Basah karena oli.Kaki isolator,elektrode dan rumah busi seluruhnya basah tertutup kotoran atau oli.Kemungkinan penyebab adalah : terlalu banyak oli masuk kedalam ruang bakar akibat dari oli dalam ruang engkol terlalu banyak,ring piston aus,dinding silinder aus atau batang penghantar katup aus.Kemungkinan penyebab : pengapian jelek, motor lama dijalankan stasioner,oli cepat berkurang. Cara mengatasi :Motor dilakukan overhaul,ganti busi yang sesuai. e. Elektrode tengah meleleh. Ujung isolator tengah meleleh,bertumpuk.Penyebab dari elektroda tengah meleleh adalah :beban termis akibat bara api misalnya saat pengapian terlalu awal,adanya bara api didalam ruang bakar akibat penumpukan kerak oli,Nilai oktan bahan bakar yang terlalu rendah, tipe busi terlalu panas.Akibat yang ditimbulkan pengapian jelek, kehilangan daya,dan PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 81 kemungkinan motor rusak. Cara mengatasi :Periksa pengapian dang anti busi yang sesuai. f. Berkerak. Kerak yang keras ditambah dengan bahan bakar dan menumpuk pada celah pernapasan busi antara rumah busi dan kaki isolator serta elektrode tengah.Penyebabnya adalah bertumpuknya partikel partikel kecil dalam pembakaran dari oli dan bahan bakar ketika mesin bekerja tidak normal.Kemungkinan penyebab adalah pembakaran yang membara dan yang lebih memungkinkan adalah kerusakan motor.Cara mengatasinya periksa kondisi motor,ganti busi yang sesuai,bila perlu ganti jenis oli mesin. KOIL PENGAPIAN. Koil pengapian merupakan komponen penaik tegangan dari tegangan rendah 12 V menjadi tegangan tinggi kurang lebih 25 KV dengan cara merubah merubah 82 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR energi listrik tegangan rendah menjadi energi magnet pada kumparan primer dan kemudian dirobah menjadi tegangan tinggi pada kumparan sekunder. Konstruksi koil (Gambar 1) terbuat dari lapisan tipis dan digabung menjadi bentuk batang inti besi yang ditempatkan dibagian tengah dari kumparan primer yang mempunyai diameter kawat tembaga 0,5 mm dan kumparan sekunder dengan diameter kawat tembaga 0,03 mm.Kumparan sekunder dibuat 60 sampai 150 kali jumlahnya dibandingkan kumparan primer . Ruang antara kumparan primer dan sekunder diisi dengan isolator (Aspalt atau Epoxy). Koil pengapian memiliki 3 terminal ,Rangakaian arus primer dari kunci kontak melalui terminal 15 mengalir ke kumparan primer dan keluar dari terminal 1 menuju kontak pemutus dan ke masssa membentuk rangkaian tertutup.Rangakaian sekunder membangkitkan tegangan tinggi dari kumparan sekunder menuju terminal 4, kabel busi, steker busi,busi dan kembali ke massa.Kumparan awal dari kumparan sekunder digabungkan dengan akhir dari kumparan primer dan keluar berupa terminal 1. Koil Tunggal. Setiap silider mempunyai satu koil ( Gambar2 ).Kebanyakan koil berada langsung diaatas busi.Koil ini juga memiliki terminal yang sama yaitu terminal 1 adalah terminal yang diputus hubung terhadap massa,terimal 15 dari kunci kontak dan terminal 4 langsung ke busi. PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 83 Gambar 2 :Koil tunggal Koil Dobel Loncatan bunga api. Gambar 1. Konstruksi Koil Dobel loncatan bunga api. 84 PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Pada gambar 1 terlihat pada kedua ujung kumparan sekunder dikeluarkan melalui terminal tegangan tinggi dan masing masing ujungnya disalurkan ke dua busi sehingga pada saat yang bersamaan pada kedua busi akan meloncatkan bunga api.Tegangan tersebut meloncat membuat rangkaian tertutup pada rangkaian sekunder saja.Pada gambar 2 ditunjukkan bagaimana hubungan rangakaian 2 koil dengan 4 keluaran tegangan tinggi ke masing-masing busi (motor 4 silinder ). Koil 1 melayani pengapian untuk silinder 1 dan 4 , jika urutan pengapian motor 1-3-4-2 maka bila silinder satu sedang kompresi dan membakar campuran pada ruang bakar,sedangkan busi 4 juga memercikkan bunga api tetapi pada saat itu silinder 4 sedang melakukan proses buang sehingga tidak terjadi apa apa pada silinder 4, dan sebaliknya jika pada silinder 4 sedang kompresi maka pada silinder 1 sedang terjadi proses buang. Telah dikembangkan pula koil pengapian yang terintegrasi dengan pengapian transistor,Kumparan primer dan sekunder berada didalam steker busi sehingga tidak memerlukan lagi kabel busi. Next >