< Previous PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 118 VCOG Gambar 6.38. Blok dasar PLL Rangkaian PLL terdiri dari osilator yang dikendalikan oleh tegangan (VCO), yang disinkronisasikan dengan frekuensi yang masuk. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 119 Gambar 6.39. Pensakelaran dengan transistor Gambar 6.40. Proses pensakelaran sebelum masuk LPF Cara kerja pembanding pasa, UA adalah tagangan dengan frekuensi seharusnya, UB adalah tegangan dengan frekuensi yang terjadi dari VCO. Jika PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 120 pergeseran pasa = 90 maka UL mempunyai tegangan bagian positip dan negatip yang sama. Dan melalui rangkaian filter tegangan ini menjadi nol volt. Jika pergeseran paha lebih besar atau lebih kecil dari 90 maka akan terdapat tegangan negatip atau positip setelah di filter. Tegangan ini untuk mengatur VCO hingga sefasa. 451312141615k78922nF19kHz76kHzVCOGSN 76115C 448MC 1310PCA 1310EXC 1310231119kHzOOf22f12f2f2f22f1PEMBEBAS Gambar 6.41. Pendekodean stereo dengan rangkaian terintegrasi Pendekoderan sinyal stereo dicapai dengan dua saklar elektronik, yang bekerja dalam irama 38 kHz. Penalaan frekuensi 76 kHz oleh rangkaian RC pada kaki 14. Frekuensi 76 kHz, oleh flip-flop dibagi menjadi 38 kHz dan 19 kHz. Pembanding pasa yang ke 2 bertugas untuk mengenal adanya penerimaan stereo atau mono. Tegangan yang dihasilkan malalui sebuah penguat untuk membebaskan dekoder stereo unuk bekerja dan menghidupkan lampu penampil stereo. Selain pengoperasian mono secara otomatis, jika sinyal yang diterima TANPA PEMANDU 19 kHz maka dekoder stereo bekerja dalam posisi mono, dapat pula secara manual. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 121 d. Dekoder kurva sampul 19kHz38kHzf2.fRU Gambar 6.42. Blok dekoder kurva sampul Sinyal multipleks stereo dilewatkan dalam dua jalur. Satu jalur harus melewati palalu 19 kHz, sehingga hanya sinyal PEMANDU STEREO 19 kHz yang dilewatkan. Oleh pengganda frekuensi sinyal 19 kHz digandakan frekuensinya menjadi 38 kHz. Kemudian malalui pelalu 38 kHz sehingga hanya sinyal berfrekuensi 38 kHz saja yang lewat. Sinyal ini digabungkan dengan sinyal multipleks yang melewati jalur yang lain sehingga diperoleh getaran yang termodulasi amplitudo malalui sinyal L + R dan L + R . Pasa kurva sampul bergeser sekitar 180, pada pencampuran sinyal multipleks dengan pembawa bantu diperoleh kurva sampul yang berlainan, masing-masing : ( L + R ) + ( L - R ) = 2L ( L + R ) ( L - R ) = 2R Gambar 6.43. Rangkaian dekoder sampul PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 122 D2 dan D3 adalah pengganda frekuensi D4 dan D5 adalah demodulator. Tahanan 5,6 k pararel kapasitor 22 nF adalah rangkaian korektor, untuk mengkompensasi adanya komponen-komponen buta. C. RANGKUMAN Pencampur (mixer) adalah suatu rangkaian untuk mencampur dua buah sinyal yang berbeda frekuensinya dengan amplitudo yang sama, atau berbeda frekuensinya dan berbeda amplitudonya. Dua sinyal dengan amplitudo yang sama dan berbeda frekuensi dicampur dengan cara penjumlahan, tergantung pada posisi fasanya, kedua sinyal itu akan saling MEMPERKUAT dan MEMPERLEMAH. Pada pencampuran, pada kurva sampul masih terdapat frekuensi informasi yang dibawa oleh frekuensi masukan fe. Proses pencampuran sama persis dengan proses pemodulasian amplitudo, yang berbeda adalah besar frekuensi yang dicampurkan. Selain pencampuran penjumlahan ( additiv ) ada pula pencampuran perkalian ( multiplikatip ), dimana kedua sinyal itu saling diperkalikan. Misal dengan menggunakan FET dengan gate ganda , atau dua transistor dirangkai seri. Untuk mendapatkan sinyal informasi kembali di penerima radio diperlukan demodulator AM. Metode yang paling banyak digunakan adalah dengan demodulasi sampul yaitu selubung dari gelombang yang dimodulasi. Rangkaian demodulator AM yang sederhana dan sering digunakan adalah dengan menggunakan dioda. Dioda yang digunakan dari bahan GERMANIUM untuk mendapatkandrop tegangan saat forward yang kecil , sedangkan arah dioda disesuaikan dengan keperluan untuk mendapatkan POLARITAS TEGANGAN PENGATUR tertentu. Demodulator AM yang lain adalah demodulator model produk. Kelebihan demodulator ini adalah : Demodulasi yang linier pada derajad modulasi tinggi, tidak peka terhadap goyangan amplitudo sinyal pembawa IF. Untuk mendapatkan sinyal informasi kembali di penerima radio setelah dimodulasi FM diperlukan demodulator FM. Banyak metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan kembali, dari cara yang paling sederhana sampai yang komplek dan dari FM mono sampai FM stereo. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 123 Demodulator FM yang pertama adalah demodulator lereng. Kekurangan demodulator ini adalah : Demodulasi tidak linier dan dinamik AF yang kecil. Demodulator FM ke 2 adalah Demodulasi sinyal FM dengan diskriminator rasio. Untuk mendapatkan kembali tegangan modulasi dari modulasi frekwensi dengan menggunakan pergeseran sudut fasa antara tegangan primer dan skunder dari suatu transformator yang ditala, sudut fasa ini adalah fungsi dari frekwensi dan dengan mengaturnya hingga komponen komponen jumlah phasor dan selisih phasor dari teganga primer dan skunder dimasukkan kedua buah detektor selubung yang keluarannya kemudian digabungkan Untuk memperbaiki jarak desis dengan sinyal Af , maka sinyal frekuensii tinggi 1 kHz - 20kHz pada pemancar diangkat sekitar + 12 dB (pre emphasis) Diskriminator PLL adalah suatu demodulator dengan sebuah lingkaran pengunci pasa. PLL = Phase - Locked - Loop. VCO ( Voltage Controlled Oscillator = Osilator yang frekuensinya dikontrol tegangan ). Untuk memperoleh kembali sinyal kanan dan kiri, pada pesawat penerima setelah demodulator dipasang Dekoder stereo fungsi dari dekoder stereo adalah memisahkan sinyal multiplex menjadi sinyal kiri dan kanan. Didalam dekoder stereo didapatkan kembali frekuensi pembawa 38 kHz. Posisi pasa antara frekuensi pemancar, yang diberikan malalui sinyal pemandu 19 kHz, dengan frekuensi yang dibangkitkan dalam pesawat radio harus SAMA. D. TUGAS 1. Bentuklah kelompok praktik yang terdiri dari 3 siswa ! 2. Siapkan radio penerima FM stereo. 3. Atur tombol tuning sehingga didapatkan 1 siaran. 4. Amati siaran tersebut. Catat frekuensinya dan tentukan model siarannya stereo atau mono. 5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk siaran yang berbeda. Catat hasilnya dan masukkan dalam tabel berikut. Lengkapilah tabel berikut. No Frekuensi Mode Siaran Mono / Stereo 1 2 PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 124 3 4 5 E. TES FORMATIF 1. Suatu rangkaian untuk mencampur dua buah sinyal yang berbeda frekuensinya dengan amplitudo yang sama, atau berbeda frekuensinya dan berbeda amplitudonya disebut ..... 2. Untuk membuat rangkaian pencampur model perkalian (multiplikatip) paling mudah menggunakan komponen utama ...... 3. Untuk mendapatkan sinyal informasi kembali di penerima radio AM diperlukan rangkaian ..... 4. Untuk memperoleh kembali sinyal kanan dan kiri, pada pesawat penerima radio FM stereo, setelah demodulator dipasang rangkaian ..... 5. Berapakah frekuensi pilot pada penerima FM stereo ? F. LEMBAR JAWAB TES FORMATIF 1 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 2 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 3 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 125 4 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 5 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 126 4.1 KEGIATAN BELAJAR 7 A. TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat : Menerapkan macam-macam rangkaian penyaring frekuensi radio dan audio B. MATERI 1. PENYARING FREKUENSI RADIO Pelalu Band (Band Pass) Pelalu band hanya melalukan frekuensi suatu daerah frekuensi terbatas pada keluaran, semua frekuensi diatas dan dibawahnya dihalangi. Dalam teknik pengiriman tanpa kawat (teknik radio) digunakan rangkaian filter LC karena dengan filter LC dapat diperoleh KEMIRINGAN YANG LEBIH TAJAM dari pada filter RC atau RL. daerahlaluan Gambar 7.1. Symbol dan grafik laluan band pass filter G (a) (b) Gambar 7.2. Rangkaian resonator LC dan kurva Gambar 7.2a dan 7.2b masing masing adalah rangkaian resonator LC dan kurva laluan dari resonator tersebut PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 127 Lebar Band Lebar band, didalamnya suatu sinyal dilakukan tanpa cacat. Lebih lanjut lebar band dapat dijelaskan demikian, suatu peralatan dapat melalukan sinyal dengan frekuensi 450 kHz sampai 460 kHz, berarti peralatan itu mempunyai lebar band 10 kHz. le Gambar 7.3. Lebar band ideal Gambar 7.3 menggambarkan sebuah band frekuensi ideal, dimana bentuk batas bawah dan atas tegak lurus secara kenyataan sebuah band frekuensi akan kira-kira seperti gambar 7.4. Gambar 7.4. Lebar band kenyataan fgb = frekuensi batas bawah fga = frekuensi batas atas ft = frekensi tengah Frekuensi batas atas dan bawah dihitung, saat sinyal pada frekuensi itu sebesar 0,7 dari sinyal maksimum. Jadi lebar band dari band frekuensi gambar 4 sebesar fga – fgb. Next >