< Previous PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 138 sementara besarnya frekuensi cut off didapat dari : fC = 1 / (2πR1C1) Gambar 7.18. Filter Lolos Atas Orde 1 Filter Lolos Pita (Band Pass Filter) Suatu filter lolos pita dapat disusun dengan menggunakan dua tahap, pertama adalah filter lolos atas dan kedua adalah filter lolos bawah seperti pada gambar berikut : Gambar 7.19. Filter Lolos Pita Penguatan tegangan untuk pita lolos adalah : Av = (-R2 / R1) (-R4 / R3) Besarnya frekuensi cut off atas didapat dari : fCH = 1 / (2πR1C1) Besarnya frekuensi cut off bawah didapat dari : fCL = 1 / (2πR4C2) PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 139 C. RANGKUMAN Pelalu band hanya melalukan frekuensi suatu daerah frekuensi terbatas pada keluaran, semua frekuensi diatas dan dibawahnya dihalangi. Dalam teknik pengiriman tanpa kawat (teknik radio) digunakan rangkaian filter LC karena dengan filter LC dapat diperoleh KEMIRINGAN YANG LEBIH TAJAM dari pada filter RC atau RL. Lebar band dapat dijelaskan demikian, suatu peralatan dapat melalukan sinyal dengan frekuensi 450 kHz sampai 460 kHz, berarti peralatan itu mempunyai lebar band 10 kHz. Lebar band tergantung dari kualitas rangkaian, semakin kecil kualitas rangkaian, Q semakin lebar bandnya. Dengan kualitas Q yang kecil dicapai suatu lebar band yang lebar, tetapi daya pilah ( selektifitas ) tidak baik, karena bentuk kemiringan kurva yang LANDAI. Sehingga tidak jelas batas frekuensi yang mana yang dilalukan dan yang mana ditahan. Pergeseran fasa antara tegangan masukan dan tegangan keluaran filter band saat resonansi sebesar 900, dibawah frekuensi resonansi lebih kecil dari 900 dan diatas frekuensi resonansi lebih besar dari 900. Filter band yang banyak digunakan dalam teknik radio dan televisi adalah yang tergandeng induktip. Selain filter dengan LC tredapat pula filter dengan menggunakan kwarsa (Quars) dan keramik. Dengan filter kwarsa dapat dicapai kualitas Q antara 20000 sapai 200.000. Sedang filter keramik dapat mencapai kualitas Q antara 70 sampai 3000, untuk memperbesar kualitas filter-filter keramik dapat dihubung seri. Filter atau penyaring frekuensi audio adalah suatu sistem yang dapat memisahkan sinyal berdasarkan frekuensinya; ada frekuensi yang diterima, dalam hal ini dibiarkan lewat; dan ada pula frekuensi yang ditolak, dalam hal ini secara praktis dilemahkan Filter Pasif, yaitu filter yang tidak menggunakan komponen aktif. Komponen filter hanya terdiri dari komponen-komponen pasif : tahanan (R), induktor (L) dan kapasitor (C), RC, LC atau RLC. Filter Aktif, yaitu filter yang menggunakan komponen aktif, biasanya transistor atau penguat operasi (op-amp). Filter yang biasa digunakan dalam teknik audio ada 3 buah yaitu Low Pass Filter, Band Pass Filter dan High Pass Filter. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 140 D. TUGAS 1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3 siswa. 2. Buat rangkaian filter seperti gambar dibawah (catu daya op-amp tidak digambar). 3. Aturlah kedua resistor variabel pada nilai sekitar 6 k Ohm ! 4. Hidupkan catu daya untuk filter, juga pembangkit sinyal dan oscilloscope ! 5. Pilihlah sinyal jenis sinus pada pembangkit sinyal. Pilihlah frekuensi 10 Hz, Aturlah amplitudo sinyal keluaran dari pembangkit sinyal, sedemikian rupa sehingga keluaran filter maksimum dan tidak cacat ! 6. Ukurlah tegangan puncak ke puncak pada masukan (Vi) dan pada keluaran (Vo) dengan menggunakan oscilloscope, Kemudian ulangi langkah tersebut untuk berbagai frekuensi. Hitunglah perbandingan Vo dan Vi, kemudian nyatakan perbandingan tersebut dalam dB. Sehingga Tabel berikut dapat terisi secara lengkap ! No Frekuensi (Hz) Vi (Vpp) Vo (Vpp) Vo / Vi Vo / Vi (dB) 1 10 2 50 3 100 4 200 5 300 6 400 7 500 8 600 9 700 PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 141 10 800 11 900 12 1000 13 2000 14 4000 15 6000 16 8000 17 10000 18 12000 19 15000 20 20000 7. Pindahkan hasil pengamatan dalam tabel diatas ke dalam kertas semilog! Nilai frekuensi dalam Hz tersebut digambar pada sumbu datar yang logaritmis, sementara nilai perbandingan Vo/Vi (dalam dB) digambar pada sumbu vertikal yang linier ! 8. Amati dari grafik hasil pengamatan! Berapakah magnitude pada frekuensi 1 k Hz ? Apakah nilainya –3 dB ? Kalau tidak, kenapa? Dan bagaimana cara untuk membetulkannya ? E. TES FORMATIF 1. Filter jenis apa yang biasa digunakan dalam teknik radio pemancar ? 2. Berapakah nilai magnitude pada filter riil dimana frekuensi cut-off berada? 3. Apa yang membedakan filter pasif dengan filter aktif ? 4. Sebutkan kelebihan filter aktif dibandingkan dengan filter pasif ! 5. Pada pesawat pemancar radio, filter yang digunakan biasanya adalah filter pasif. Kenapa tidak menggunakan filter aktif ? PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 142 F. LEMBAR JAWAB TES FORMATIF 1 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 2 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 3 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 4 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 5 .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 143 4.2 KEGIATAN BELAJAR 8 A. TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat : Memahami rangkaian penguat frekuensi antara (IF) radio. B. MATERI Penguat frekuensi antara adalah sebuah penguat FREKUENSI TINGGI SELEKTIF UNTUK FREKUENSI ANTARA (f IF). Penyeleksian dicapai dengan rangkaian RESONATOR LC atau filter keramik. Penguat frekuensi antara bertugas MENGUATKAN SINYAL FREKUENSI ANTARA. Dengan lebar band yang diperlukan, lebar band untuk AM (MW,SW,LW) sekitar 5 kHz sampai 9 kHz dan untuk FM sekitar 150 kHz sampai 200 kHz ( stereo ). Selain itu penguat frekuensi antara harus mempunyai sisi yang curam pada batas band. Gambar 8.1. Kurva laluan frekuensi antara AM dan FM Rangkaian dasar dari penguat antara Gambar 8.2. Rangkaian dasar penguat frekuensi antara (IF) Rangkaian penguat selektif menguatkan sinyal dengan frekuensi TERTENTU, frekuensi ditentukan oleh rangkaian PARALEL L dan C. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 144 Gambar 8.3. Pembebanan filter band Gambar 8.4. Rangkaian filter pada penguat IF Gambar 8.5.Kurva laluan IF Tahanan basis emitor membebani rangkaian resonator atau filter band sehingga MEREDAM SANGAT KUAT, gambar B adalah rangkaian pengganti dari rangkaian gambar A tahanan resonansi R res terletak PARALEL dengan tahanan basis emitor rBE. Untuk menghindari hal diatas maka dibuatlah rangkaian sebagai berikut. N1N PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 145 Gambar 8.6. Resonator pengganti Gambar 8.7. Maka tahanan dan tahanan buta Xc masukan transistor di transformasikan kedalam lingkaran, sehingga RBE menjadi BESAR dan CBE MENGECIL. Untuk hasil yang sama dapat pula dengan gulungan TERPISAH. Berdasarkan tahanan masukannya yang besar, transistor efek medan dapat dihubungkan LANGSUNG. Gambar 8.8. Yang bertanggung jawab menentukan kurva laluan tidak hanya tingkat masukan melainkan juga tingkat yang terletak didepannya. Gambar 8.9. PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 146 Besaran pengganggu dalam penguat IF Rangkaian penguat frekuensi antara penalaan tunggal. Gambar 8.10. Lingkaran resonator penentu band frekuensi yang ditala dapat kapasitor atau kumparannya. Penlaan frekuensi yang diinginkan efektif dengan menala INTI FERIT DARI KUMPARAN. Seringkali diinginkan penguatan yang besar, ini dapat diperoleh dengan hanya satu tingkat, dua tingkat atau lebih yang digandeng dalam kaskade. Penguatan keseluruhannya adalah hasil kali dari masing-masing penguatan tiap tingkat, misal penguat terdiri dari dua tingkat dengan penguatan masing-masing 10 kali maka penguatan keseluruhan 10 x 10 = 100 kali. Selain itu penguat tergandeng kaskade mempunyai efek PENGURANGAN lebar band 3 dB, semakin banyak penguat yang dirangkaikan, lebar band pada 3 dB semakin SEMPIT. Gambar 8.11. Kurva laluan IF berbagai tingkat PEREKAYASAAN SISTEM RADIO dan TELEVISI 147 Gambar 8.12. Rangkaian IF radio AM Contoh rangkaian penguat IF penalaan tunggal dua tingkat, Sifat penguatan terhadap frekuensi resonansi berbentuk bulat, dan jatuh pada salah satu sisi resonansi. Hasilnya, penguat penalaan tunggal tidak dapat MEMBEDAKAN dengan tepat frekuensi yang diinginkan dengan yang tidak diinginkan. Rangkaian penguat frekuensi antara penalaan ganda, Untuk mengatasii keburukan dari penguat IF penalaan tunggal digunakan transformator penggandeng dengan penalaan ganda. Penalaan ganda dapat mengatasi kelemahan serta kekurangan dari penalaan tunggal Gambar 8.13. Gambar 8.14. Gambar keramik filter untuk IF FM dalam penerima radio FM Next >