< Previous 58 sehingga mudah dipisahkan. Pada limbah berbentuk padat, penggunaan senyawa kimia dimaksudkan untuk menguraikan limbah menjadi bentuk yang tidak mencemari lingkungan (Annonymousa, 2010). 3) Secara Biologis Pengolahan limbah secara biologis dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman dan mikroba. Adapun Jenis tanaman yang digunakan antara lain berupa eceng gondok, duckweed, dan kiambang. Sedangkan jenis mikroba yang digunakan adalah bakteri, jamur, protozoa dan alga. Pemilihan jenis mikroba yang digunakan tergantung dari jenis limbah. Bakteri merupakan mikroba yang paling sering digunakan pada pengolahan limbah secara biologis. Bakteri yang digunakan bersifat kemoheterotrof dan kemoautotrof. Bakteri kemoheterotrof memanfaatkan bahan organisk sebagai sumber energi, sedangkan bakteri kemoautotrof memanfaatkan bahan anorganik sebagai sumber energi (Annonymousa, 2010) Jamur yang digunakan dalam penanganan dan pengolahan limbah secara biologis bersifat nonfotosintesa dan bersifat aerob. Protozoa yang digunakan dalam penanganan dan pengolahan limbah bersel tunggal dan memiliki kemampuan bergerak (motil). Alga digunakan pada penanganan dan pengolahan limbah secara biologis karena memiliki sifat autotrof dan mampu melakukan fotosintesa. Oksigen yang dihasilkan dari fotosintesa dapat dimanfaatkan oleh mikroba (Annonymousa, 2010). Pemanfaatan limbah perikanan berupa kepala ikan, sirip, tulang, kulit dan daging merah telah digunakan dalam beberapa hal, yaitu berupa daging lumat (minced fish) untuk bahan pembuatan produk-produk gel ikan seperti bakso, sosis, nugget dan lain-lain. Selain itu dapat dibuat tepung, konsentrat, hidrolisat dan isolat protein ikan. Sebagai pakan ternak, ikan dapat diolah menjadi tepung, bubur dan larutan-larutan komponen ikan PEMBUATAN KERUPUK/RAMBAK KULIT IKAN Proses pembuatan kerupuk kulit ikan dilakukan dengan menggbeberapa cara kerja yang sudah lebih baik jika dibandingkantradisional yang dulu banyak digunakan. Di samping itu, digmesin atau peralatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan.demikian diharapkan dapat dihasilkan produk yang berkualita A. Kebutuhan Bahan Dalam proses pembuatan kerupuk kulit ikan (rambak),diperlukan beberapa bahan yang antara lain adalah : 1. Kulit Ikan Kulit ikan yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk kulit ikan haruslah dalam kondisi yang memenuhi syarat baik dari segi kesegarannya, ketebalannya maupun keuletannya. Adapun kulit ikan mentah tersebut dapat diperoleh dalam kondisi basah maupun kering. Tugas Amatilah dengan mencari informasi tentang pengolahan kerupuk kulit ikan melalui media pembelajaran (buku, media cetak, media elektronika dan sejenisnya), silahkan menanyakan kepada guru apabila ada yang belum jelas , buat laporan dan presentasikan di depan kelas ! 2. Kapur Sirih Untuk menghasilkan kerupuk kulit ikan dengan karakteristik renyah tidak lembek, sebelum dilakukan proses penggorengan, ikan mentah tersebut sebelumnya dibuat kaku/keras terlebih dahuldengan cara direndam dalam air kapur sirih. Adapun air kapur siritersebut dapat dibuat dengan cara melarutkan kapur sirih secukupn3. Bumbu-bumbu Agar kerupuk rambak yang dihasilkan memliki cita rasa yang gurih dan lezat, maka pada proses pembuatannya perlu ditambahkan beberapa macam bumbu yang antara lain adalah : Garam : 25 gram Bawang putih : 5 siung Ketumbar : 2 sendok teh Asam : 5 gram Air : 250 ml 4. Minyak Goreng Dalam pembuatan kerupuk kulit ikan, minyak sayur/goreng berfungsi sebagai penghantar panas. Minyak merupakan gliserida berbentuk cair. Bentuk cair ini disebabkan oleh rendahnya kandungan asam lemak jenuh dan tingginya asam lemak tidak jenuh. Kualitas minyak sayur/goreng ditentukan oleh titik asap (titik asap adalah suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan). Makin tinggi titik asap, menunjukkan bahwa mutu minyak sayur/goreng makin baik. Penurunan mutu minyak sayur/goreng dapat disebabkan oleh penggunaan minyak yang berulang-ulang, penggunaan suhu tinggi dan terjadinya oksidasi yang menyebabkan minyak menjadi tengik. Minyak 61 yang telah dipakai berulang-ulang dengan suhu tinggi dapamenyebabkan terjadinya hidrolisis sehingga dapat menurunkanasap. Untuk menghindari ketengikan, minyak sebaiknya dtempat tertutup, gelap dan dingin. Selain sebagai penghaminyak sayur/goreng juga berfungsl sebagai penambah cita rasa keripik. Karena itu, kualitas minyak sayur/goreng yang digunsecara langsung akan mempengaruhi kualitas kerupuk yang dihasil5. Bahan Pengemas Pengemasan mempunyai tujuan untuk memperpanjang daya simpan terhadap produk yang dikemas. Selain itu pengemasan juga bertujuan untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, berkaitan dengan perlindungan konsumen. Dengan perlakuan pengemasan, maka produk akan menjadi lebih higienis, terhindar dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan pencemaran, produk lebih tahan lama, serta tidak mudah menjadi rusak. B. Proses Pembuatan Kerupuk Kulit/Rambak Kulit Ikan Adapun proses pengolahan kulit ikan mentah menjadi kerupuk kulit ikan/rambak, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Persiapan Bahan Baku Tahapan penanganan pendahuluan terhadap bahan baku terdiri atas kegiatan pemilihan dan pemisahan (sortasi) dan kegiatan pengerasan kulit ikan (perendaman dalam larutan kapur). Adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan urutan langka kerja yang dilakukan dalam proses persiapan bahan baku, secara rinci adalah sebagai berikut : 2. Perendaman Kulit Ikan Kulit ikan yang diperoleh dari beberapa perusahaan, ada yang masih dalam kondisi basah, namun ada pula yang sudah diawetkan sementara dengan dilakukan pengeringan. Kulit ikan dalam basah dapat segera dilakukan disortasi. Namun, kulit ikan yharus dilakukan perendamanmenghasilkan kulit ikan yang benar-benar basah, untuk dapat diproses lebih lanjut. 3. Sortasi dan Pembersihan Kegiatan sortasi dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan ankulit ikan yang memenuhi persyaratan dengan kulit ikan yangmemenuhi persyaratan (kondisi jelek). Di samping itu, bertujuan untuk memisahkan antara kulit ikan dengan bagian-bagian lain seperti sisik, sirip, ekor, isi, perut dan kepala) 4. Pencucian I dan Penirisan Hasil kulit-kulit ikan yang telah dilakukan sortasi (dipilih),selanjutnya dilakukan pencucian dengan air hingga bersih dan selanjutnya ditiriskan. 5. Sanitasi Untuk penanganan kulit ikan yang tercampur dengan bagian lain yang kotor, sebaiknya didalam pencuciannya lebih diperhatikan dengan perlakuaan pencucian yang berulang-ulang agar kulit ikan menjadi benar-benar bersih, selain itu perlu diperhatikan juga perlakuan sanitasi hingga bersih dari cemaran mikroorganisme. Adapun sanitasi tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: Buat larutan perendam berupa larutan kapur 0,25% (2,5 g kapur dalam tiap 1 liter air). Larutan kapur dilarutkan kedalam air bersih, hingga seluruh kapur larut tersebut tercampur rata Rendam kulit yang akan dilakukan sanitasi ke dalam larutan kapur selama + 1 menit 6. Pencucian II dan Penirisan Setelah sanitasi selesai dilakukan, selanjutnya kulit ikdicuci kembali beberapa kali hingga bau ataupun rasa kapur darilarutan kapur yang menempel pada kulit ikan dapat benar-benar hilang. Selanjutnya, kulit ikan ditiriskan hingga tiris. 7. Pengerasan Pengerasan kulit ikan dilakukan dengan tujuan agar kerupuk kulyang dihasilkan akan membentuk tekstur yang kaku dan keras (kering dan renyah) dan setelah digoreng hingga menjadi kerupuk kulit ikan tidak mudah menjadi lembek kembali. Pengerasan dilakukan dengan merendam kulit ikan dalam larutan kapur sirih jernih selama 1 -2 jam. Adapun langkah-langkah pengerasannya adalah sebagai berikut: Ukur dan siapkan air bersih sebanyak 10 liter. Campurkan kapur sirih sebanyak 100 gram atau 10 sendok makan penuh ke dalam air tersebut dan larutkan kedalam air yang sudah disiapkan hingga seluruh kapur sirih benar-benar larut dalam air. Biarkan larutan tersebut beberapa saat hingga kapur mengendap kembali pada bagian dasar wadah. Selanjutnya, pisahkan larutan dengan endapan kapur secara hati-hati untuk mengambil atau menghasilkan cairan jernih yang berada pada bagian atas larutan tersebut. Rendam kulit ikan ke dalam larutan kapur sirih jernih selama 1 – 2 jam ( untuk merendam 5 kg kulit ikan basah, diperlukan 10 liter larutan air kapur sirih ). 8. Pencucian III dan Penirisan Setelah proses perendaman dalam larutan kapur sirih selesai dilakukan, selanjutnya kulit ikan yang sudah menjadi kaku pencucian dan dibilas beberapa kali, hingga bau dan rasa kapur yangmenempel pada kulit ikan tersebut benar-benar hilang. Kemudkulit ikan tersebut ditiriskan kembali hingga benar-benar ti9. Penjemuran Setelah ditiriskan, kulit ikan tersebut diatur di atas wadaluminium dan kemudian dijemur hingga kering. Pada saat penjemuran, sebaiknya sering dilakukan pembalikan kulit isehingga hasil pengeringan lebih kering merata dan lebih sempurna. Apabila hasil pengeringan tidak segera diproses lebih lanjut, sebaiknya kulit ikan yang sudah kering tersebut disimpan dalam keadaan dikemas dalam kantong plastik dan ditutup rapat. 10. Tahap Pengolahan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap proses ini merupakan kegiatan pokok dalam proses pembuatan kerupuk kulit ikan (rambak). Jenis kegiatan dalam tahap pengolahan kulit ikan menjadi kerupuk kulit ikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pemotongan dan Pembersihan Pemotongan kulit ikan dilakukan dengan tujuan untuk menyeragamkan bentuk dan ukuran kulit ikan kering tersebut. Pada saat pemotongan tersebut, sekaligus dapat dilakukan pemisahan bagian-bagian lain yang terikut misalnya, sirip, ekor, duri dan sebagainya. Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan gunting yang tajam. b. Penyiapan Larutan Bumbu Agar kerupuk kulit ikan yang dihasilkan memilki cita rasa yanenak, maka perlu ditambahkan bumbu sebelum proses penggorengan dilakukan. Untuk 1 kg kulit ikan kering, dlarutan bumbu yang terdiri atas bumbu sebagai berikut : Bawang putih : 15 gram Ketumbar : 7.5 gram Asam : 2 biji Garam : 10 gram Air : 200 ml Penyedap rasa : 5-10 gram Adapun cara membuat larutan bumbu tersebut adalah sebagai berikut : 1) Bawang putih dikupas, kemudian dihancurkan bersama-sama dengan ketumbar, asam, penyedap rasa, dan garam hingga benar-benar halus. 2) Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk hingga menjadi larutan bumbu yang siap digunakan. 3) Perendaman dalam Larutan Bumbu 4) Perendaman kulit ikan dalam larutan bumbu dilakukan selama 5 – 10 menit hingga bumbu merata, kemudian diangkat dan ditiriskan. c. Penjemuran Kulit ikan yang sudah diberi bumbu selanjutnya ditiriskan, diatur rapi di atas widik ataupun loyang alumunium dan selanjutnya dijemur hingga benar-benar kering (setelah 1 – 2 jam, sebaiknya dibolak-dibalik, hingga pengeringan menjadi secara merata). Kulit ikan yang sudah kering selanjutnya dapat langsung digoreng, atau apabila dilakukan penyimpanan, terlebih dahulu dikemas dalam kantong plastik dan ditutup rapat. d. Penggorengan sebelum penggorengan kulit ikan dilakukan, disiapkan terldahulu perangkat penggorengan.Penggorengan dilakukan dalkondisi minyak yang banyak dan panas. Setelah kulit ikamatang dan menjadi kerupuk kulit ikan (rambak), kemudian diangkat dari penggorengan dan ditiriskan. Setelah dindalam stoples plastik atau kantong plastik dan ditutup rae. Pengemasan Kemasan produk merupakan wadah ataupun pembungkus produk. Tujuannya adalah sebagai berikut : 1) Melindungi Produk Produk kerupuk kulit ikan akan terlindung dari berbagai macam pencemaran misalnya debu,cairan/uap air, mikroorganisme dan sebagainya, yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas terhadap produk. 2) Mengawetkan Produk Produk kerupuk kulit ikan yang dikemas dan ditutup rapat, tetap renyah dan tidak mudah mlempem. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat memperpanjang daya simpan produk. 3) Mengamankan dan Mempermudah Distribusi Produk yang dikemas akan terhindar dari gesekan (vibrasi) dan tekanan fisik (benturan) selama proses pendistribusiannya, sehingga aman sampai ke tujuan. Dengan demikian memungkinkan untuk memperluas jangkauan wilayah pemasarannya. 4) Meningkatkan Mutu Pengemasan produk sangat penting dan perlu perhatian dalamupaya meningkatkan mutu ataupun kualitas tampilan kemasan. Pada dasarnya konsumen akan lebih tertarik terhadap produk-produk yang dikemas rapi dengan penampilan yang membuat daya tarik yang tinggi. Kemasan yang bersih dan rapi akameningkatkan citra atau identik dengan produk yang berkualitas. LEMBAR TUGAS 1.Amatilah dengan mencari informasi dari sumber-sumber bacaan yang terkait materi pembuatan kerupuk kulit ikan melalui buku-buku di perpustakaan, internet, dan sumber referensi lainnya. 2.Tanyakan kepada guru dengan mengajukan pertanyaan untuk mempertajam pengetahuan dan teknik pembuatan kerupuk kulit ikan, misalnya : Karakteristik bahan baku dan bahan pendukung dalam pembuatan kerupuk kulit ikan! Jenis dan fungsi alat pembuatan kerupuk kulit ikan! Tahapan proses pembuatan kerupuk kulit ikan! Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan kerupuk kulit ikan ! Bagaimanakah Pengendalian mutu terhadap produk kerupuk kulit ikan ? 3.Lakukan ekplorasi/experimen/ lakukan percobaan dengan melakukan Praktek pembuatan kerupuk kulit ikan ! 4.Menganalisis hasil praktek pembuatan kerupuk kulit ikan ! 5.Mengasosiasi: buatlah laporan 6.Mengkomunikasikan dengan Persentasikan hasil kesimpulan yang anda dapatkan pada kelompok lain. Next >