< Previous53 b. Macam-macam Butiran Pemotong (Abrasive). Butiran pemotong dibuat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Terdapat macam-macam butiran pemotong diantaranya: 1) Alumunium Oxide (AL2O3). “Simbol A”. Aluminium oksida memiliki variasi dalam sifat yang timbul dari perbedaan komposisi kimia dan struktur yang diakibatkan dari proses manufaktur atau pembuatannya. Aluminium oksida grit murni (AL2O3) berwarna putih memilki struktur berongga dan tajam dengan kekuatan rendah, digunakan untuk penggerindaan umum/pengasaran dengan hasil kehalusan sedang. Butiran jenis ini memilki sifat kurang tahan terhadap panas dan sensitif terhadap keras dan bahan besi. Aluminium oksida (AL2O3) paduan dengan TiO2 berwarna coklat, memiliki kekerasan yang lebih rendah namun memiliki ketangguhan tinggi. Butiran jenis ini memilki sifat kurang tahan terhadap panas dan sensitif terhadap keras dan bahan besi. Aluminium oksida paduan dengan kromium oksida (<3%) berwarna merah muda, memilki keseimbangan antara kekerasan dan ketangguhan dan efisien. Butiran jenis ini memilki sifat tahan terhadap panas, tekanan tinggi dan bahan besi. Roda gerinda dengan butiran alumunium oxide secara umum digunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik tinggi (baja karbon, baja paduan dan HSS). Proses pembuatan butiran alumunium oxide dapat dilihat pada (Gambar 2.3) Gambar 2.3. Proses pembuatan butiran alumunium oxide Bauxit Alumina Digiling Dipanaskan Disaring Ukuran 54 2) Silicon carbida (Sic) “ Simbol C ” Silikon karbida warna hitam mengandung setidaknya 95% SiC. Memiliki sifat kurang keras namun tangguh dan efisien digunakan untuk grinding bahan nonferrous. Silikon karbida warna hijau mengandung setidaknya 97% SiC. Memilki sifat yang lebih baik jika dibandingkan dengan silicon karbida berwanan hitam digunakan untuk menggerinda karbida yang disemen (bahan keras). Roda gerinda dengan butiran silikon karbida secara umum digunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik rendah (besi tuang kelabu, grafit, alumunium, kuningan dan carbide). Proses pembuatan butiran silicon karbida dapat dilihat pada (Gambar 2.4). Gambar 2.4. Proses pembuatan butiran silkon karbida 3) Boron Nitrit . “ Simbol CBN ” Butiran boron nitrit, memiliki sifat keras, tangguh dan efisien. Digunakan untuk menggerinda benda kerja yang sangat keras (baja perkakas dengan kekerasan diatas 65 HRC). Proses pembuatan roda gerinda dengan butiran boron nitrit dapat dilihat pada (Gambar 2.5). Dipanaskan 2300oC Besi Oksida + karbon Silisium Serbuk gergaji SiC Kombinasi kimia 55 Gambar 2.5. Proses pembuatan butiran boron nitrit c. UKuran Butiran Pemotong Roda Gerinda Besarnya butiran pemotonga roda gerinda didapat dengan cara menyaring butiran-butiran tersebut pada penyaring dengan jumlah mata jala tertentu pada setiap 1 inchinya. Proses penyaringan ukuran butiran roda gerinda dapat dilihat pada (Gambar 2.6). Gambar 2.6. Proses penyaringan ukuran butiran roda gerinda d. Macam-macam Perekat (Bond) Terdapat bermacam-macam perekat dalam membuat roda gerinda diantaranya: 56 1) Perekat Keramik (Vitrified bond). Sebagian besar roda gerinda menggunakan perekat jenis keramik. Kelebihannya perekat jenis ini diantaranya: tahan terhadap air, oly, asam dan panas. Sedangkan kelemahanya diantaranya: rapuh dan kasar, sehingga batu gerinda tidak boleh tipis. Proses pembuatan perekat keramik dapat dilihat pada (Gambar 2.7). Gambar 2.7. Proses pembuatan perekat keramik 2) Perekat silikat. Khusus digunakan untuk mengasah alat-alat potong, karena perekat jenis ini mudah melepaskan butiran (pulder acting). Proses pembuatan perekat silikat dapat dilihat pada (Gambar 2.8). Gambar 2.8. Proses pembuatan perekat silikat 3) Perekat shellac. Jenis perekat ini digunakan untuk pengerjaan halus, dan ketahanan terhadap panas rendah. Proses pembuatan perekat shellac dapat dilihat pada (Gambar 2.9). + Abrasive Tanah liat + Fieldspar + Kwarsa dicetak dikeringkan 42oC dikristalisasi 13500C didinginkan 120 hari dibentuk diperiksa Oksida Seng Silikat Abrasive Dicetak 260oC, 24 hari Diperiksa + 57 Gambar 2.9. Proses pembuatan perekat shellac 4) Perekat Karet. Roda gerinda dengan perekat karet digunakan untuk roda gerinda pengontrol/penahan pada mesin gerinda silinder tanpa senter (centerless grinding). Proses pembuatan perekat karet dapat dilihat pada (Gambar 2.10). Gambar 2.10. Proses pembuatan perekat karet 5) Perekat Resin Syntetik (Syntetic Resin Bond). Roda gerinda dengan perekat resin syntetik, digunakan untuk roda gerinda pemotong yang tipis, karena perekat jenis ini elastis dan ulet. Proses pembuatan perekat resin syntetik dapat dilihat pada (Gambar 2.11). Gambar 2.11. Proses pembuatan perekat resin syntetik Bakelit Abrasive + dicetak diperiksa Karet Murni Belerang dicetak diperiksa + Abrasive + Shellac Abrasive + dicetak 240oC diperiksa 58 6) Perekat logam. Roda gerinda dengan perekat logam, digunakan untuk mengikat butiran pemotong boron nitride dan Intan. Proses pembuatan perekat resin syntetik dapat dilihat pada (Gambar 2.12). Gambar 2.12. Proses pembuatan perekat logam e. Tingkat Kekerasan Roda Gerinda Yang dimaksud dengan tingkat kekerasan roda gerinda adalah kemampuan perekat untuk mengikat butiran pemotong dalam melawan pelepasan butiran akibat adanya tekanan pemotongan. Ilusrtasi tingkat kekerasan roda gerinda dapat dilihat pada (Gambar 2.13) Gambar 2.13. Ilusrtasi tingkat kekerasan roda gerinda 1) Roda Gerinda Lunak Roda gerinda lunak memiliki prosentase perekat sedikit, sehingga memiliki sifat mudah untuk melepaskan butiran dibawah tekanan pemotongan tertentu. Roda gerinda jenis ini digunakan untuk 59 menggerinda bahan/material yang keras. Struktur roda gerinda lunak dapat dilihat pada (Gambar 2.14). Gambar 2.14. Struktur roda gerinda lunak 2) Roda Gerinda Keras. Roda gerinda keras memilki prosentase jumlah perekat besar apabila dibandingkan dengan roda gerinda lunak, sehingga memilki sifat sulit untuk melepaskan butiran pada tekanan pemotongan tertentu. Roda gerinda jenis ini digunakan untuk menggerinda bahan/material yang lunak. Struktur roda gerinda keras dapat dilihat pada (Gambar 2.15). Gambar 2.15. Struktur roda gerinda keras 60 f. Struktur Roda Gerinda Struktur roda gerinda ditentukan oleh besar kecilnya volume pori-pori yang terdapat diantara butiran pemotong. Pori-pori berfungsi sebagai ruang/tempat beram dan memperbaiki proses pendinginan. Gambar 2.16. Fungsi pori-pori pada saat pada roda gerinda Struktur roda gerinda secara garis terdiri dari tiga jenis yaitu, struktur terbuka (open structure/open spacing), struktur sedang (medium struktur/medium spacing) dan struktur padat (dense structure/close spacing). 1) Struktur Terbuka (Open Structure/Open Spacing). Roda gerinda struktur terbuka (Gambar 2.17), memiliki ruang antara butiran pemotong lebar. Efisisensi pemotongan baik dan digunakan untuk pengasaran. Gambar 2.17. Roda gerinda struktur terbuka 61 2) Struktur Sedang (Medium Struktur/Medium Spacing). Roda gerinda struktur sedang (Gambar 2.18), memiliki ruang antara butiran pemotong sedang. Efisisensi pemotongan sedang dengan hasil penggerindaan kehalusan permukaan sedang. Gambar 2.18. Roda gerinda struktur sedang 3) Struktur Padat (Dense Structure/Close Spacing) Roda gerinda struktur padat (Gambar 2.19), memiliki ruang antara butiran pemotong kecil. Efisiensi pemotongan kurang baik dan digunakan untuk proses finising. Gambar 2.19. Roda gerinda struktur padat g. Bentuk/Geometris Roda Gerinda. Bentuk roda gerinda dibuat berdasarkan kebutuhan jenis pekerjaan, maka masing-masing bentuk roda gerinda memiliki fungsi yang berbeda-beda. Terdapat beberapa macam bentuk roda gerinda diantaranya: 62 1) Roda Gerinda Lurus (Straight Wheel) Roda gerinda lurus (Gambar 2.20), digunakan untuk penggerindaan datar pada mesin gerinda datar, penggerindaan silinder luar pada mesin gerinda silinder, dan penggerindaan alat-alat potong perkakas tangan pada mesin gerinda bangku/pedestal. Gambar 2.20. Roda gerinda lurus 2) Roda Gerinda Silinder (Cylinder Wheel) Roda gerinda silinder (Gambar 2.21), digunakan untuk penggerindaan diameter dalam dengan posisi spindel vertikal atau horizontal. Gambar 2.21. Roda gerinda silinder 3) Roda Gerinda Tirus Satu Sisi (Tappered One Side Wheel) Roda gerinda turus satu sisi (Gambar 2.22), digunakan untuk penggerindaan alur miring satu sisi dan mengasah pisau mesin perkakas. Next >