< Previous 39 untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi. Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien. Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolit benar adalah kemungkinan yang dibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap dengan kompas dan tripod. Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di sayap vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah lingkaran. Alidade pada sebuah dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk pengukuran sudut horisontal, dan yang kedua alidade telah terpasang pada vertikal setengah lingkaran. Nanti satu instrumen telah alidade pada vertikal setengah lingkaran dan setengah lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan sudut horisontal secara langsung. Pada akhirnya, sederhana, buka-mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini pertama kali dilakukan oleh Jonathan Sisson pada 1725. Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang terkenal, yang dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri. Theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden teodolit besar yang terkenal, yang dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri. Sebagai teknologi progressed, di 1840s, yang sebagian lingkaran itu 40 vertikal diganti dengan penuh lingkaran, dan kedua vertikal dan horisontal kalangan telah lulus halus. Ini merupakan transit teodolit. Theodolites yang disesuaikan dengan waktu yang lebih luas dan berbagai mountings menggunakan. Di 1870s, yang menarik dari versi waterborne teodolit (menggunakan bandul perangkat menetralkan gelombang gerakan) telah jadian oleh Edward Samuel Ritchie. Ia digunakan oleh US Navy untuk pertama presisi survei American pelabuhan di Atlantik dan pantai Teluk. Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 900. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan/ pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat. Teleskop pada theodolite dilengkapi dengan garis vertikal, stadia tengah, stadia atas dan bawah, sehingga efektif untuk digunakan dalam tacheometri, sehingga jarak dan tinggi relatif dapat dihitung. Dengan pengukuran sudut yang demikian bagus, maka ketepatan pengukuran yang diperoleh dapat mencapai 1 cm dalam 10 km. Pada saat ini alat seperti alat theodolit sudah diperbaiki dengan menambahkan suatu komponen elektronik. Komponen ini akan menembakkan beam ke objek yang direfleksikan kembali ke mesin melalui cermin. Dengan menggunakan komponen alat survey seperti alat theodolit tersebut pengukuran jarak dan tinggi relatif hanya berlangsung beberapa detik saja. Bila komponen tersebut ditempatkan pada bagian atas alat theodolite, maka disebut Electronic Distance Measurers (EDM), namun 41 bila merupakan satu unit tersendiri maka disebut automatic level atau theodolite total station. 2) Jenis-jenis Theodolite Pengukuran dan Pemetaan Hutan Theodolit terdiri dari dua macam : a) Theodolit Digital Jenis theodolit yang dimana cara pembacaan sudut horizontal dan vertikalnya hanya dibaca dengan otomatis pada layar yang ada dalam alat tersebut, dan cara penyentringan alatnya pun berbeda dimana theodolit digital hanya dengan cara sentering laser. Contoh theodolite digital : Nikon, Topcon N233, N200 dan N102 Gambar 8. Berbagai macam jenis theodolite digital untuk pengukuran dan pemetaan tanah secara digital. b) Theodolit Manual Jenis theodolit yang pembacaan sudut horizontal dan sudut vertikalnya hanya bisa dibaca secara manual dengan melihat ke mikroskop pembacaan horizontal dan vertikal, tetapi theodolit manual mempunyai akurasi yang sangat kecil. 42 The Wild Theodolite T0 Kompas adalah alat yang kompak ringan, yang dapat digunakan baik untuk mengamati dan pengaturan out magnetis Bearings atau biasa theodolit untuk mengukur atau turning off angles. Hal ini berguna untuk cepat traversing, berdasarkan magnetis Bearings, terutama di daerah-daerah di mana visibilitas terbatas dan melintasi kaki mungkin singkat. Theodolite T0 yang juga dapat digunakan untuk mengontrol tanah atau photogrammetric survei, rendah urutan rincian, untuk membangun situs atau sebagai Reconnaissance instrumen. Contoh theodolit Manual : Fannel Kessel T0, T1, T11 Theodolit T0 Gambar 9. Berbagai macam jenis theodolite kompas dan T0 untuk pengukuran dan pemetaan tanah. Theodolite Kompas adalah gabungan antara theodolite dengan sebuah kompas. Tepat pada garis dan angka 0 – 180 (di piringan mendatar yang terdapat di bagian bawah dalam theodolite) dipasangkan sebatang baja bermagnet permanen yang kuat yang menjadikan pringan tersebut sebagai kompas jika kunci penahannya dilepas. Theodolit kompas yang memiliki tuas yang dapat di tekan ke bawah agar lingkaran kompas dapat berputar. 43 Kelebihan theodolit kompas ialah satu alat dengan kegunaan ganda, yaitu dapat berfungsi sebagai theodolit biasa sebagai alat ukur sudut mendatar dan jika kompasnya difungsikan dapat digunakan sebagai kompas dengan ketelitian tinggi. Theodolit kompas masih sesuai dan banyak digunakan dalam pengukuran penataan batas hutan, batas DAS dan kegiatan penguran terristris lainnya di Indonesia. Fungsi utama dari theodolit adalah sebagai alat untuk mengukur sudut, dalam perkembangannya theodolit juga digunakan untuk menentukan jarak dan mencari beda tinggi antara dua titik. Theodolit dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Menurut dasar kontruksi dibagi menjadi theodolit repetisi dan theodolit reiterasi. (2) Menurut ada tidaknya boussole (Kompas) terdiri atas theodolit boussole, theodolit offset boussole dan theodolit tanpa boussole. (3) Menurut sistem sentering terbagi atas sentering optis, sentering mekanis,dan sentering tongkat teleskopis. (4) Menurut skala pembacaan terbagi menjadi atas skala garis skala angka (digital) dan skala ekektronis. 44 3) Bagian-bagian dan Kerangka Dasar Theodolite Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas tiga bagian : Gambar 10. Contoh Theodolite digital yang ada di pasaran dan petunjuk bagian-bagiannya. 45 a) Bagian Atas, terdiri dari sumbu mendatar atau sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyangga sumbu kedua (S2). Pada sumbu kedua ditempatkan suatu teropong yang mempunyai difragma dan dengan demikian mempunyi garis bidik. Pada sumbu kedua diletakkan pelat yang berbentuk lingkaran dilengkapi dengan skala lingkaran tegak ini ditempatkkan dua nonius pada kaki penyangga sumbu kedua, terdiri dari : (1) Teropong / telescope Teropong digunakan untuk membidik atau mengamati benda yang jauh agar terlihat dekat, jelas dan besar. Teropong theodolit menggunakan prinsip Kepler, yaitu terdiri dari lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negative sebagai lensa mata atau okuler, yang bertindak sebagai loupe. Lensa obyektif memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil. Bayangan ini digunakan sebagai benda oleh lensa okuler untuk selanjutunya bayangannya menjadi diperbesar, dekat dan terbalik. (2) Lingkaran skala tegak / vertical Adalah piringan dari metal atau kaca tempat kaca tempat skala lingkaran. Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertical. (3) Nivo tabung dan Nivo kotak. (4) Nivo teropong digunakan untuk membuat garis bidik mendatar. (5) Sekrup okuler dan obyektif. (6) Sumbu mendatar (sb. II ). (7) Adalah sumbu perputaran teropong yang disangga oleh dua tiang penyangga kiri dan kanan. (8) Sekrup gerak vertical. (9) Sekrup gerak horizontal. (10) Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal 46 (11) Sekrup pengunci teropong. (12) Sekrup pengunci sudut vertical. (13) Sekrup pengatur menit dan detik. (14) Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertical. (15) Klem teropong dan Penggerak Halus. (16) Klem teropong digunakan untuk memmatikan gerakan teropong, sedangkan skrup penggerak halus digunakan untuk gerakan halus. (17) Alhidade Vertikal dan Nivo. (18) Digunakan untuk melindungi piringan vertical dan nivo alhidade vertical digunakan untuk mengatur mikroskop pembacaan lingkaran vertical. (19) Visir kasar. Berfungsi untuk membidik obyek dengan cara kasar Bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyangga sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar. b) Bagian Tengah. Bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyangga sumbu mendatar atau sumbu kedua dan satu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. 47 Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g. Bagian tengah ini terdiri dari : (1) Penyangga bagian atas. (2) Kaki penyangga sumbu II (sumbu mendatar) Pada teodolit yang baru (optis) kaki penyangga sumbu mendatar berisi prisma-prisma pemantul sinar pembacaan lingkaran horizontal. (3) Sekrup micrometer. (4) Sumbu tegak (sumbu I). (5) Nivo (tabung) alhadide horizontal Nivo alhadide horizontal digunakan untuk membuat sumbu I vertikal secara halus, setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak. Kadang-kadang nivo kotak juga berdekatan dengan nivo tabung, artinya terletak pada alhadide horizontal, namun ada pula yang berada pada tribach atau kiap. (6) Sekrup gerak horizontal. (7) Alhidade horizontal. Merupakan pemersatu dari kaki penyangga sumbu II dan pelindung lingkaran horizontal (8) Piringan lingkaran horizontal. (9) Merupakan tempat skala horizontal, terbuat dari metal dan kaca. Pada teodolit reoitisi lingkaran ini terpisah dari tribach dan dapat diatur kedudukannya, sedang pada teodolit reiterasi menjadi satu dengan tribach dan posisinya tetap. (10) Klem dan penggerak halus alhadide horizontal. 48 (11) Seperti halnya pada teropong, klem ini dipakai untuk mematikan gerakan sumbu I (sumbu tegak), dan gerakan halus dilakukan dengan memutar skrup penggerak halus alhadide horizontal. (12) Klem dan Penggerak halus limbus. (13) Klem dan penggerak halus limbus hanya ada pada teodolit repitisi (sumbu ganda), digunakan untuk mengatur kedudukan piringan horizontal. (14) Mikroskop pembacaan lingkaran horizontal. (15) Pada alat yang baru (optical theodolite), mikroskop pembacaan lingkaran horizontalnya dijadikan satu dengan pembacaan lingkaran vertikal, dan untuk pembacaan yang lebih teliti, dilengkapi dengan skrup micrometer. c) Bagian Bawah, terdiri atas tiga sekerup penyetel menyangga suatu tabung dan pelat yang berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat skala lms yang dinamakan limbus. (1) Lingkaran skala mendatar. (2) Sekrup repetisi. (3) Tiga sekrup penyetel nivo kotak (skrup ABC). (4) Terdiri dari tiga buah skrup, digunakan untuk mengatur sumbu I agar vertikal skrup ini juga disebut leveling screw. (5) Tribrach. (6) Tribach merupakan tempat tumpuan dari sumbu I. (7) Kiap. (8) Skrup pendatar pada theodolit yang berfungsi untuk mendatarkan nivo sehingga bisa sesuai dengan standar teknis pengukuran menggunakan alat theodolite. (9) Alat sentering optis. Next >