< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 150 teraliri/terhubung dengan sumber daya listrik. Aliran listrik akan masuk ke motor langkah, ketika salah satu tombol sumbu (X atau Z) ditekan. Motor langkah yang teraliri sumber daya listrik akan ditunjukkan pada monitor dengan simbol motor. Persoalan selanjutnya adalah ketika motor sudah teraliri arus listrik akan mengkonsumsi arus lebih besar ketika motor step diam, sehingga motor cepat panas. Untuk menghindari hal tersebut, terutama ketika memasukkan atau mengedit program CNC ke atau pada kontrol mesin (MCU/CPU), putuskanlah terlebih dahulu hubungan arus listrik ke motor step. Pemutusan arus listrik ke motor step dapat dilakukan tanpa mematikan sakelar utama, yakni dengan jalan memasukkan G64. Format blok dalam lembaran program untuk blok pemutus arus (G64): N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 64 .. ... ... Prosedur memutus arus ke motor langkah: i). bila tidak ada program CNC tersimpan; Tekan tombol H/C untuk mengaktifkan pelayanan CNC, Tekan tombol anak panah () hingga lampu G menyala, Ketikkan kombinasi angka 6 dan 4, lalu tetapkan dengan tombol INP. ii). bila ada program CNC tersimpan; Tekan tombol H/C untuk mengaktifkan pelayanan CNC, Tekan tombol anak panah () hingga lampu G menyala, bila pada alamat G terdapat kombinasi angka, tekan tombol DEL, lalu Ketikkan kombinasi angka 6 dan 4, lalu tetapkan dengan tombol INP. G64 adalah perintah pengatur murni yang tidak akan tersimpan dalam EPROM (Eraseble Program Read Only Memory). Oleh karena itu, fungsi kerja atau fungsi bantu yang tadinya di hapus dengan tombol DEL, tidak akan hilang atau akan tertayang kembali setelah kombinasi angka 6 dan 4 ditetapkan dengan tombol INP. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 151 6.11 G65 Pelayanan Kaset atau Diket G65 ini berfungsi untuk menyimpan program CNC ke dalam kaset digital atau memanggil (memuat) program CNC dari kaset digital atau disket ke kontrol mesin. Sebagaimana G64 adalah perintah murni yang tidak akan terekam ke dalam program CNC, demikian juga halnya dengan G65. Prosedur pengaktifan G65 ini adalah sebagai berikut: i). Pemuatan (Loading) Pada alamat G, ketikkan kombinasi angka 6 dan 5, lalu tetapkan dengan tombol INP, sehingga akan tertayang huruf C. Tekan kembali tombol INP, akan tertayang huruf lainnya, yaitu huruf P (singkatan dari Program). Selanjutnya, tekan satu atau dua angka sebagai nomor program CNC yang akan dimuat ke kontrol mesin, lalu tetapkan dengan menekan tombol INP. Program akan dengan nomor yang dimasukkan akan dicari, dan akan dimuat ke kontrol mesin, sementara pemuatan akan berlangsung, LO (singkatan dari Load) akan tertayang pada panel sajian. Setelah program CNC termuat, pada panel sajian akan tertayang N00. ii). Penyimpanan (SAVE / CHECK) Pada alamat G, ketikkan kombinasi angka 6 dan 5, lalu tetapkan dengan tombol INP, sehingga akan tertayang huruf C. Selaanjutnya tekan kembali tombol FWD, akan tertayang huruf lainnya, yaitu huruf P. Selanjutnya, tekan satu atau dua angka sebagai nomor program CNC yang akan disimpan ke kaset digital atau disket, lalu tetapkan dengan menekan tombol INP. Ruang kosong dalam kaset atau disket akan dicari, dan akan menyimpan program CNC ke dalam kaset digital atau disket, Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 152 sementara pemuatan berlangsung, SA (singkatan dari Save) akan tertayang pada panel sajian, berikutnya akan tertayang huruf CH (singkatan dari Check) untuk membandingkan kesesuaian program CNC yang tersimpan dalam kaset digital atau disket dengan program yang ada dalam kontrol mesin. Setelah program CNC tersimpan, pada panel sajian akan tertayang N00 dan program tersimpan. iii). Menghapus Kaset Pada alamat G, ketikkan kombinasi angka 6 dan 5, lalu tetapkan dengan tombol INP Lalau secara bersamaan tekan tombol + DEL. Pada panel sajian akan tertayang C Er. (C = Cassette, dan Er = Erase). Selanjutnya, bila program CNC telah terhapus, pada panel akan tersaji N00. 6.12 G66 Pelayanan Antar Aparat RS 232 Sebagaimana G64 dan G65, G66 ini adalah merupakan perintah murni yang berfungsi untuk pelayanan antar aparat. Konsumsi arus pelayanan antar aparat ini adalah 24 V dengan daya 20 mA. RS – 232 adalah suatu fasilitas antar aparat berstandar internasional, yang berfungsi untuk memasukkan dan mengeluarkan informasi. Lewat fasilitas antar aparat ini informasi (data) dapat ditransfer ke fasilitas lainnya yang juga sama memiliki fasilitas antar aparat RS – 232. Informasi (data) dimaksud dikirim melalui suatu jaringan kabel penghubung, dengan contoh-contoh seperti berikut: Dapat berhubungan dengan komputer, Dapat berhubungan dengan mesin cetak Dapat berhubungan dengan Kontrol mesin CNC, dan Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 153 Dapat berhubungan dengan pembaca pita berlubang dan pelubang pita. Adapun prosedur pengiriman data (informasi) dengan RS – 232 ini adalah sebagai berikut: i). Pengiriman dari pita berlubang ke memori: a). Aktifkan pelayanan CNC b). Pasang pita berlubang, lalu pembaca pita berlubang akan dimulai. c). Aktifkan G66 dan tetapkan dengan menekan tombol INP, pada panel sajian akan tertayang huruf A (A = ASCII, yang merupakan Standar kode Amerika untuk pertukaran informasi d). Tekan kembali tombol INP, sehingga pada panel sajian akan tertayang 2 huruf lainnya, yaitu LO (LO = Load). e). Informasi (data) program terkirim, dan pada akhir pengiriman program akan tampil sajian N00. ii). Pengiriman dari pita berlubang ke mesin: a). Pasang pita berlubang b). Aktifkan pelayanan CNC, c). Aktifkan G66 dan tetapkan dengan menekan tombol INP, pada panel sajian akan tertayang huruf A d). Tekan kembali tombol INP, sehingga pada panel sajian akan tertayang 2 huruf lainnya, yaitu LO (LO = Load). e). Tekan tombol RUN yang terdapat pada fasilitas pembaca pita berlubang, sehingga program terkirim dan terekam. 6.13 G73 Siklus Pemboran dengan Pemutusan Tatal Siklus dalam pemesinan dengan teknologi CNC adalah salah satu proses pemesinan lengkap dengan gerakan maju dan mundur (mencakup dua atau empat blok). Pemesinan akan dilakukan mulai dari titik awal pemakanan Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 154 sampai kedalaman yang ditetapkan sampai dengan mundur kembali ke titik awal pemakanan tadi, lihat ilustrasi pada Gambar 6.53 Gambar 6.53 Iilustrasi pemboran dengan G73 Format blok dalam lembaran program G73: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... Berlaku baik untuk Absolut maupun inkremental ... 73 ... F ... ... ... ... ... ... Urutan gerakan berdasarkan Gambar 6.53 a. Gerakan maju arah Z -2 mm dilakukan dengan G01 b. Gerakan mundur arah Z 0.2 mm dilakukan dengan G00 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 155 c. Gerakan maju arah Z -2 mm dari gerakan balik dengan G01 d. Demikian seterusnya sampai kedalaman terprogram (13 mm) e. Gerakan mundur ke titik awal dilakukan dengan G00 Pemprograman absolut: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 73 – 1200 F50 Pemprograman Inkremental: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 73 – 1300 F50 6.14 G78 Siklus Penguliran Siklus dalam penguliran dengan CNC mencakup empat lintasan dalam satu blok, seperti dilustrasikan dalam Gambar 6.54 Keterangan langkah kerja: 1). Alamat X diisi degan kedalaman ulir h3. 2). Alamat Z diisi dengan panjangnya ulir Alamat K diisi dengan tusuk ulir (1/100 mm) Alamat H diisi dengan pembagian pemotongan (1/100 mm) Gambar 6.54 Ilustrasi siklus penguliran Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 156 3) dan 4). Langkah pengembalian pa-hat ulir ke titik awal, yang dilakukan secara otomatis. Format blok dalam lembaran program untuk G78: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 78 ... ... K ... H ... Program CNC berdasarkan Gambar 6.54 N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 78 –20 ... K 125 H 0 1 siklus Pola Pemprograman: X,Z ... Koordinat titik P1 K ... Tusuk ulir 2 – 499 (1/100 mm) H ... pembagian dalamnya pemotongan H = 0 tanpa tahapan kedalaman pemotongan H > 0 ada tahapan kedalaman pemotongan H > X ... akan muncul alaram 15 Gambar 6.55 Ilustrasi lintasan penguliran dengan G78 Pemotongan ulir Gerakan dengan G00 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 157 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.55, dengan meoda absolut: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 78 1780 –2700 K 150 H 25 Pemprograman sesuai gambar 9.11, dengan meoda inkremental: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 78 –120 –2900 K 150 H 25 Peluang pembubutan ulir dengan fungsi siklus – G78 yang dapat dilakukan pada mesin bubut CNC adalah seperti diilustrasikan pada Gambar 6.56 Gambar 6.56 Peluang pembu butan ulir dengan G78 Sesuai dengan Gambar 6.56, bagian A adalah pembubutan ulir kanan, dan dapat diilustrasikan seperti terlihat pada Gambar 6.57 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 158 Gambar 6.57 Ilustrasi penguliran ulir kanan denan G78 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.57, N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 78 –20 –2200 K 150 H 0 Gambar 6.56, bagian B adalah pembubutan ulir kiri, dan diilustrasikan seperti terlihat pada Gambar 6.58 Gambar 6.58 ilustrasi penguliran ulir kiri denan G78 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.58, N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 78 –20 1600 K 150 H 0 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 159 Gambar 6.56, bagian C adalah pembubutan ulir kiri, dan diilustrasikan seperti terlihat pada Gambar 6.59 Gambar 6.59 Ilustrasi penguliran ulir dalam kanan denan G78 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.59, N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 78 20 –1600 K 125 H 0 Gambar 6.56, bagian D adalah pembubutan ulir kiri, dan diilustrasikan seperti terlihat pada Gambar 6.60 Gambar 6.60 Ilustrasi penguliran ulir dalam kiri denan G78 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.60, N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 78 20 1500 K 100 H 0 Next >