< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 170 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.69, metoda Absolut : N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 85 –1700 F50 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.69, metoda Inkremental: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 85 –2000 F50 6.20 G86 Siklus Pengaluran Siklus pengaluran G86 merupakan pembuatan alur dengan gerak tertutup, artinya gerak pengaluran dimulai dari titik awal siklus (P0) menuju titik target (P1), lalu mundur kembali secara otomatis ke titik awal (P0), seperti diilustrasikan dalam Gambar 6.70. Gambar 6.70 Ilustrasi Pengaluran G86 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 171 Urutan gerakan perimeran adalah sebagai berikut, lihat Gambar 6.70: 1). Gerak maju dengan G01, pada sumbu X, 2). Gerak mundur dengan G00, pada sumbu X. 3). Gerak maju dengan G00, pada sumbu Z. 4). Gerak maju dengan G01, pada sumbu X 5). Gerak mundur dengan G00, pada sumbu X. 6). Gerak maju dengan G00, pada sumbu Z. 7). Gerak maju dengan G01, pada sumbu X 8). Gerak mundur dengan G00, pada sumbu X. 9). Gerak maju dengan G00, pada sumbu Z. Pemprograman: X,Z ... = nilai koordinat titik sudut pada P1 (1/100 mm), berlaku untuk absolut dan inkremental. F ... = kecepatan pemakanan (mm/min) atau (mm/put) H ... = Lebar pahat alur (1/100 mm) = 10 – 999. Jika H > X akan alaram (A15) Pemprograman berdasarkan Gambar 6.70, metoda Absolut : N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 86 1600 –5500 F30 H400 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.70, metoda Inkremental: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 86 –300 –1000 F30 H400 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 172 6.21 G88 Siklus Pembubutan melintang Siklus pembubutan melintang G88 merupakan pembubutan arah sumbu X secara tertutup (siklus), di mana dalam satu blok terdapat empat langkah, dengan kecepatan seperti dilustrasukab dalam Gambar 6.71. Kecepatan keempat langkah dimaksud di atas adalah sebagai berikut: 1). Lintasan maksimum 2). Kecepatan pemakanan terprogram 3). Kecepatan pemakanan terprogram 4). Lintasan maksimum Gambar 6.71 Empat arah lintasan G88 Pemprograman: X,Z ... = nilai koordinat titik sudut pada P1 (1/100 mm), berlaku untuk absolut dan inkremental. F ... = kecepatan pemakanan (mm/min) atau (mm/put) H ... = Lebar pahat alur (1/100 mm) = 10 – 999, Jika H > Z akan alaram (A15) Gambar 6.72 Ilustrasi bubut melintang Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 173 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.72, metoda Absolut : N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 88 800 –160 F80 H60 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.72, metoda Inkremental: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 88 –800 –160 F80 H60 Kemungkinan Penggunaan G88: Berdasarkan kedudukan titik awal dan diagonal titik masing-masing sudut, Siklus pembubutan melintang (G88) ada empat kemungkinan penggunaan-nya, yakni: Kemungkinan A: Gambar 6.73 Pola pembubutabn melintang – G88 – I Pemprograman berdasarkan Gambar 6.73, metoda Absolut : N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 00 2200 0 ... 88 400 –400 F... H... Urutan gerakan Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 174 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.73, metoda Inkremental: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 88 –900 –400 F... H... Kemungkinan B: Gambar 6.74 Pola pembubutabn melintang – G88 – II Pemprograman berdasarkan Gambar 6.74, metoda Absolut : N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 00 3000 –2100 ... 88 1600 –1700 F... H... Pemprograman berdasarkan Gambar 6.74, metoda absolut: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 88 –700 400 F... H... Urutan Gerakan Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 175 Kemungkinan C: Gambar 6.75 Pola pembubutabn melintang – G88 – III Pemprograman berdasarkan Gambar 6.75, metoda Absolut : N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 00 1200 100 ... 88 3200 –400 F... H... Pemprograman berdasarkan Gambar 6.75, metoda Inkremental: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 88 1000 –400 F... H... Kemungkinan D: Pola dengan kemungkinan IV ini sangat jarang digunakan Untuk pembubutan melintang ini, apabila H diprogram = 0, maka tidak ada tahapan pemotongan, dengan kata lain langsung ke kedalaman yang diprogram. Gambar 6.76 Pola pembubutan melintang – G88 – IV 0 Jarang digunakan Urutan Gerakan Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 176 6.22 G89 Siklus Perimeran dengan tinggal diam Siklus perimeran dengan tinggal diam G89 merupakan peluasan lubang dengan gerak tertutup, artinya gerak peluasan dimulai dari titik awal siklus menuju titik target P1, lalu diam sesaat (G04), kemudian mundur kembali secara otomatis ke titik awal peluasan, lihat Gambar 6.77. Gambar 6.77 Ilustrasi Peluasan lubang (Perimeran) G89 Pola atau urutan gerakan perimeran adalah sebagai berikut: 1. Gerak maju dengan G01, kecepatan pemakanan terprogram, 2. Tinggal diam 0.5 detik (G04), lalu 2. Gerak mundur dengan G01. Pemprograman: Z ... = nilai koordinat pada ZP1 (1/100 mm), berlaku untuk absolut dan inkremental. F ... = kecepatan pemakanan (mm/min) atau (mm/put) Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 177 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.77, metoda Absolut : N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 89 –1700 F50 Pemprograman berdasarkan Gambar 6.77, metoda Inkremental: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 85 –2000 F50 6.23 G90 Pemprograman Nilai Absolut Dengan menggunakan metoda Absolut, maka semua ukuran dihitung dalam nilai absolut, artinya hanya terdapat satu titik datum atau titik referensi. Pada metoda Absolu dengan G90 ini, koordinat awalnya adalah posisi pertama dari eretan atau posisi puncak mata alat potong, di mana nilai X dihitung secara diameteral, jika pada blok sebelumnya tidak diprogram G24. Untuk penetapan koordinat awalnya (titik nol benda kerja) pada mesisn CNC unit didaktik praktis menggunakan G92. G90 ini hanya dapat dibatalkan dengan G91 (inkremental). Contoh: Gambar 6.78 Ilustrasi Benda kerja dengan titik nol G90 - Absolut Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 178 Susunan Program CNC berdasarkan Gambar 6.78, metoda absolut: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan 00 90 01 00 2000 –900 02 01 2000 –2500 75 03 01 2200 –2600 75 04 00 3000 –2600 05 M30 6.24 G91 Pemprograman Nilai Inkremental Dengan menggunakan metoda Absolut, maka semua ukuran dihitung dalam nilai inkremental. Status mula mesin bubut CNC unit Didaktik adalah inkremental. Contoh: Susunan Program CNC berdasarkan Gambar 6.79, metoda inkremental: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan 00 00 0 –3200 P0 P1 01 01 1000 –2000 75 P1 P2 02 01 –1000 5200 75 P2 P3 03 M30 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 179 Gambar 6.79 Ilustrasi Benda kerja untuk G91 - Inkremental 6.25 G92 Pencatatan Penetapan Dengan menggunakan G92, kedudukan titik nol dapat ditetapkan pada satu posisi yang dikehendaki, dan tidak bergantung pada posisi eretan. Sebagai programmer, Anda dapat menetapkan titik nol benda kerja sepanjang sumbu benda kerja. Untuk memudahkan perhitungan, maka titik nol benda kerja di tempatkan pada ujung luar benda kerja (arah kepala lepas). Oleh karena itu: Nilai X = nilai diameteral Nilai Z = nilai panjang G92 hanya dibatalkan dengan G91 Contoh: Koordinat titik nol harus digeser dari posisi puncak mata alat potong ke titik nol benda kerja (W). Oleh karena itu; 1). Anggaplah sistem koordi-natnya dipindahkan ke titik nol benda kerja (W) dan nyatakan ujung potong pahat (eretan) dari titik ini 2). Ukuran X harus dinyata-kan sebagai diameter. Gambar 6.80 Titik nol benda kerja (W) G92 Next >