< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 180 Susunan Program CNC berdasarkan Gambar 6.80, metoda inkremental: N G (M) X (I) Z (K) F (L)(K)(T) H Keterangan ... 92 3000 2000 6.26 G94 Penetapan Kecepatan Pemakanan Dengan G94, kecepatan pemakanan dilaksanakan dan ditetapkan dalam mm/min. Untuk mesin bubut unit didaksik, kecepatan pemakanan (F) = 2 – 499 mm/min. Jika G94 atau G95 tidak diprogram, maka mesin akan bekerja berdasarkan status mula yaitu dengan G94. Contoh 1: Jumlah putaran sumbu utama = 100 put/min. Lebar pemakanan 0.1 mm/put. Dengan demikian dalam 1 minit, eretan akan bergerak 100 x 0.1 = 10 mm. Blok pemprograman: Gambar 6.81 Kecepatan pemakanan N G X Z … 94 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 181 Contoh 2: Jumlah putaran spindel utama = 1000 putaran/min. Lebar penyayatan terprogram 0.1 mm/put. Jadi dalam 1 minit eretan akan bergerak 0.1 x 1000 = 100 mm. Dengan demikian 10 kali jarak dari jumlah putaran 100 put/min. 6.27 G95 Penetapan Lebar Penyayatan Apabila dalam blok awal, G95 diprogram, maka nilai pemakanan akan dihitung dalam mm/putaran, yang disebut dengan lebar penyayatan per setiap putaran (f). Besaran nilai masukan adalah 2 s.d. 499 (1/1000 mm). Dengan demikian ketelitiannya = 1/1000 mm. Contoh 1: Bila F 300 mm /min, berarti f 0.3 mm/putaran Catatan: Ketika sumbu utama berputar maka program akan dilanjutkan (bekerja), karena bila spindel tidak berputar, komputer tidak dapat mensinkronisasikan jumlah putaran sumbu utama dengan besaran kecepatan pemakanan. Kecep[atan pemakanan maksimal adalah 499 mm/min, dengan demikian terdapat suatu besaran kecepatan pemakanan maksimal yang bergantung pada jumlah putaran sumbu utama. Contoh 2: Jumlah putaran sumbu utama = 3000 putaran/minit Lebar penyayatan terprogram dengan G95 = 0.499 mm/putaran F (mm/min) = S (rpm) x f (mm/put) = 3000 x 0.499 = 1497 mm/min Maka besarya kecepatan eretan (pemakanan) = 1497 mm/min. Gerakan eretan efektif pada jumlah putaran tersebut kira-kira 0.17 mm/putaran. Dan jika diprogramkan 0.499 mm/putaran, maka; (499 mm/min) / 3000 puaran/min) = 0.1663 mm/putaran. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 182 c. Tugas 1. Benda kerja pada Gambar a di bawah telah dibubut sampai pada titik akhir dari tirus, pahat harus diikemba-likan ke tempat semula dengan dengan lintasan cepat (G00). Buatlah program akhir untuk mengembalikan puncak mata pahat ke titik awal (0), secara inkremental, baik berda-sarkan sumbu X dan Z, maupun dengan diagonal. Gambar a. 2. Bahan bakal poros bertingkat seperti terlihat dalam Gambar d akan dibubut halus (kedalaman pemo-tongan 0.3 mm) untuk menda-patkan benda kerja seperti terlihat pada Gambar e, dengan posisi puncak mata pahat pada awal program seperti Gambar b. Untuk operasi pembubutan tersebut, susunlah program CNC secara inkremental. Gunakan G00 dan G01! Gambar b Posisi pahat Gambar c Bakal poros bertingkat Gambar d Poros bertingkat Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 183 3. Buatlah program CNC untuk Gambar e di bawah ini, titik awal pahat di serahkan pada anda. Gambar f Bubut Tirus – 1 Gambar g Bubut Tirus – 2 4. Buatlah program CNC untuk Gambar f di atas ini, titik awal pahat di serahkan pada anda. 5. Buatlah program CNC untuk Gambar g di atas ini, titik awal pahat 5, 5 mm dari sisi ujung permukaan. (x = 5 mm dan Z = 5 mm). 6. Susunlah program penguliran dengan G78 sesuai dengan Gambar kerja di bawah: 7. Poros dengan bidang tirus akan dibubut dengan mesin bubut CNC seperti diilustrasikan pada gambar di bawah ini. Dalamnya pemotongan 1 mm (maksimum). Jarak sisi bertingkat 0.5 mm. Bahan Aluminium Otomatis (Torradur B), Tentukanlah: a. Kecepatan Spindel ( S = ... rpm) b. Kecepatan pemakanan, (F = ... mm/min), bila f = 0.02 mm/put. Susunlah program CNC secara incremental dan absolut. Gunakan G84 dan untuk bubut penyelesaian gunakan G01. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 184 8. Pada suatu poros akan di-buat alur seperti terlihat pa-da gambar di samping, puncak mata alat potong berada pada X,Z = 2,2 dari ujung permukaan keliling benda kerja Bahan Alumi-nium Otomatis (Torradur B), Tentukanlah: a. Kecepatan Spindel (S = ... rpm) b. Kecepatan pemakanan, (F = ... mm/min), bila f = 0.01 mm/put. Susunlah program CNC se-cara incremental dan abso-lut dengan meng gunakan G86. 9. Akan dilakukan pembubutan melintang dengan fungsi kerja siklus – G88. Susunlah program untuk benda kerja seperti gambar di di samping ini, jika jarak puncak mata alat potong (pahat) berada pada X,Z = 2,2 dari ujung sisi permukaan keliling benda kerja. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 185 d. Tes Formatif 1. Buatlah program CNC untuk menggerakkan pahat berdasarkan inkremental dari titik referensi sampai dengan titik 5, lihat Gambar b di bawah. Gambar b. 2. Gambar benda kerja di bawah akan dibubut bertingkat hingga ukuran seperti tercantum pada gambar. Posisi puncak mata alat potong (pahat bubut kanan) seperti diilustrasikan pada gambar. Hitunglah: a. Kecepatan spindel (S = ... rpm) b. Kecepatan pemakanan (F = ... mm/min), bila f = 0.015 mm/put. Lalu susunlah program CNCnya, baik secara inkremental maupun secara absolut. Gunakan G84! Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 186 8. Kegiatan Belajar 8 MESIN FRAIS CNC Tujuan Pembelajaran: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 8 ini, siswa dapat mengidentifikasi, antara lain; 1). bagian-bagian utama mesin bubut CNC; 2). mengidentifikasi motor spindel dan motor langkah (Stepping motor) 3). mengatur kecepatan motor spindel 4). menjelaskan fungsi piringan berlubang (perporated disk) 5). memasang alat potong 6). menyetel kedudukan pisau frais CNC terhadap benda kerja, Uraian Meteri Mesin CNC TU-3A (Selanjutnya disebut mesin frais CNC unit didaktik) adalah mesin frais unit pelatihan (tiga sumbu) yang dilengkapi dengan kontrol komputer. Mesin fraisnya itu sendiri sama dengan mesin frais konvensional, seperti diuraikan di bawah ini. 8.1 Bagian-Bagian Utama: Yang termasuk bagian-bagian utama mesin frais CNC unit didaktik ini antara lain adalah seperti diilustrasikan pada Gambar 8.1 di bawah: Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 187 COMPUTER NUMERICALLY CONTROLCNC Lemari kontrolMonitorMotor utama Meja mesinMotor stepCONTROL TU CNC - 3A Pintu mesincD. PanjaitanLandasan luncur meja mesinRumah spin-del utama Gambar 8.1 Mesin Frais CNC Unit Didaktik 8.2 Unsur-Unsur Pengendali - Umum Unsur-unsur pengendali - pelayanan mesin frais CNC unit didaktik ini adalah semua piranti yang terdapat pada permukaan papan tombol seperti diilustrasikan dalam gambar berikut ini: 789456123-0INPDELREVFWDStartH/C+X-X+Z-ZNGXZFMI,DKL,Tmm/min10400100%01mminci/min %.1610050ACOMPUTER NUMERICALLY CONTROLLEDCNC12345678910111314161718CNC011912+Y-YYJmminci+Z+Y+X+Z+X+YM15EMCODaulat Panjaitanc Gambar 8.2 Tampilan papan tombol mesin Frais CNC unit didaktik Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 188 Keterangan Gambar 8.2: 1. Sakelar spindel utama untuk operasi CNC atau MANUAL, 2. Knop pengatur prosentase kecepatan spindel, 3. Sakelar utama ON atau OFF; 4. Lampu penunjuk arus masuk; 5. Tombol darurat; 6. Knop pilihan mm/inci dan sistem persumbuan; 7. Penggerak kaset atau penggerak disket, 8. Lampu penunjuk operasi manual, 9. Knop pengatur prosentase kecepatan pemakanan (10 s.d. 400 % x F aktif); 10. Tombol pelintas cepat tombol ini ditekan bersamaan dengan salah satu tombol penggerak eretan pada arah relatif; 11. Penunjukan alamat-alamat pemprograman; 12. Penampil data alamat aktif dan berbagai jenis alaram; 13. Lampu penunjuk operasi CNC, 14. Tombol H/C adalah tombol pilihan pelayanan secara MANUAL atau CNC, 15. Tombol M yang berfungsi untuk mengaktifkan alamat M ketika akan memasukkan/menyimpan program dan menguji ketepatan data geome-tris program, 16. Tombol START tombol untuk menjalankan mesin berdasarkan pro-gram yang telah tersimpan dalam RAM, 17. Tombol-tombol untuk pemasukan data setiap alamat pemprograman serta untuk pengoptimasian (perbaikan) program: Tombol angka 0 - 9: Tombol-tombol untuk memasukkan kombina-si angka pada alamat-alamat G/M, X/I, Z/K, T/K/L/T, dan H; Tombol – (tanda minus): Tombol untuk mengubah nilai alamat lin-tasan dari arah positif ke negatif, Tombol INP: Tombol untuk menyimpan data alamat yang dimasuk-kan, Tombol DEL: Tombol untuk menghapus data per alamat, Tombol REV: Tombol untuk memundurkan kursor blok per blok, Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 189 Tombol FWD: Tombol untuk memajukan kursor blok per blok, Tombol tanda panah (): Tombol untuk memajukan kursor alamat per alamat, Tombol M: Tombol untuk mengaktifkan fungsi M, dan untuk meng-uji ketepatan data geometris program. 18. Tombol-tombol penggerak eretan secara manual arah relatif dengan motor langkah (motor step): Tombol –X: penggerak meja arah memanjang ke sebelah kiri titik nol benda kerja dilihat dari operator; Tombol +X: penggerak meja arah memanjang ke sebelah kanan titik nol benda kerja dilihat dari operator; Tombol –Y: penggerak meja arah melintang mendekati opertor; Tombol +X: penggerak meja arah melintang menjauhi operator; Tombol +Z: penggerak spindel naik; Tombol –Z: penggerak spindel turun. 19. Amperemeter ammeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur pemakaian arus berkenaan dengan beban potong (gaya ak-sial atau gaya radial) yang diterima spindel. Next >