< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 190 c. Tes Formatif Lengkapilah nama bagian gambar berikut! COMPUTER NUMERICALLY CONTROLCNC 12345CONTROL TU CNC - 3A8cD. Panjaitan67 1. ............................................................ 2. ....................................................... 3. ............................................................ 4. ....................................................... 5. ............................................................ 6. ....................................................... 7. ............................................................ 8. ....................................................... Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 191 9. Kegiatan Belajar 9 PELAYANAN CNC Tujuan Pembelajaran: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 9 ini, siswa dapat, antara lain; 1. mengidentifikasi unsur-unsur pelayanan Manual dan CNC, 2. memutuskan arus ke motor step, 3. memahami fungsi kombinasi tombol. Materi 9.1 Unsur-Unsur Pengendali - Pelayanan Manual Unsur-unsur pengendali - pelayanan manual mesin frais CNC unit didaktik di-tempatkan pada permukaan papan tombol seperti dilukiskan dalam gam-bar berikut ini: Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 192 789456123-0INPDELREVFWDStartH/C+X-X+Z-ZNGXZFMI,DKL,Tmm/min10400100%01mminci/min %.1610050ACOMPUTER NUMERICALLY CONTROLLEDCNC123456789101214CNC01+Y-YYJmminci+Z+Y+X+Z+X+YM15EMCO131611D. Panjaitanc Gambar 9.1 Tampilan papan tombol mesin frais CNC unit didaktik untuk pelayanan manual Keterangan gambar: 1. Sakelar ON spindel untuk operasi CNC atau MANUAL, 2. Knop pengatur prosentase kecepatan spindel, 3. Sakelar utama ON atau OFF, 4. Lampu penunjuk arus masuk, 5. Tombol darurat, 6. Knop pilihan mm/inci dan sistem persumbuan, 7. Lampu penunjuk operasi manual, 8. Knop pengatur prosentase kecepatan pemakanan (10 s.d. 400 % x F aktif), 9. Tombol pelintas cepat tombol ini ditekan bersamaan dengan salah satu tombol penggerak eretan pada arah relatif, 10. Penampil jarak lintasan meja pada sumbu X, Y, Z, dalam per seratus mm atau per seribu inci, Gerakan ke arah positif pada sumbu relatif ditunjukkan dengan angka tanpa tanda, sedangkan gerakan ke arah negatif pada sumbu relatif ditunjukkan dengan tanda minus. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 193 Contoh: Pada penampil dalam alamat sumbu relatif tertayang angka seperti berikut di nawah ini: 1). Meja mesin digerakkan ke arah positif sumbu relatif sejauh 2.5 mm atau 0.25 inci 2). Meja mesin digerakkan ke arah negatif sumbu relatif sejauh 2.5 mm atau 0.25 inci 11. Tombol INP. Dengan tombol INP ini, anda dapat memasukkan kombinasi angka untuk suatu jarak yang akan dilintasi meja, 12. Tombol H/C adalah tombol pilihan pelayanan secara MANUAL atau CNC, Apabila tombol H/C ditekan, maka lampu pelayanan CNC menyala, dan apabila ditekan sekali lagi, maka lampu pelayanan manual menyala yang berarti mesin siap dioperasikan secara manual. 13. Tombol DEL: tombol ini berfungsi untuk menghapus nilai yang terdapat dalam alamat sumbu relatif yang aktif dan diset ke 0 (nol), 14. Tombol : tombol untuk mengubah alamat sumbu relatif aktif (X, Y, atau Z), 15. Tombol-tombol untuk penggerak meja arah memanjang, melintang atau vertikal, baik ke arah negatif maupun ke arah negatif, 16. Ammeter (ampheremeter): alat ukur pemakaian arus berkenaan dengan beban potong (gaya aksial atau gaya radial) yang diterima spindel. a. Penyetelan Kedudukan Pisau Frais Terhadap Benda Kerja. Dalam operasi pemfraisan, pada umumnya pemesinan didasarkan atas ukuran yang ditunjukkan pada sisi luar benda kerja. Agar ukuran-ukuran hasil pemesinan (pemfraisan) setepat mungkin, maka diusahakanlah untuk menetapkan suatu titik awal pengerjaan, yang disebut dengan titik nol benda kerja. Dengan ditentukannya titik nol benda kerja, maka 250 -250 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 194 kedudukan pisau frais terhadap benda kerjapun dapat diketahui. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan kedudukan pisau frais terhadap benda kerja, antara lain ialah: 1). Dengan menggoreskan ujung dan atau sisi pisau frais ke permukaan atau ke sisi benda kerja; 2.) Dengan menggunakan dial indikator. Dalam pembahasan topik ini, akan dibahas mengenai metode penggoresan (scratching), seperti diillustrasikan di bawah ini: Prosedur Penyetelan Kedudukan Pisau Frais Terhadap Benda Kerja dengan Metode Penyentuhan - ZW 1). Tekan tombol -Z untuk menggerakkan spindel turun, hingga ujung mata pisau frais menyentuh permukaan benda kerja. Pada kedudukan ini, hapus data yang tertayang dalam alamat Z dengan menekan tombol DEL. . -XW Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 195 2). Setelah pisau frais dibebaskan dari permukaan benda kerja, tekan tombol -X untuk menggerakkan meja, sehingga sisi pisau frais menyentuh ringan sisi benda kerja. Pada kedudukan ini, hapus dan setel data yang tertayang dalam alamat X dengan menekan tombol DEL. . + YW 3). Bebaskan pisau frais dari sisi benda kerja (arah sumbu X), kemudian tekan tombol +Y untuk menggerakkan meja arah melintang himgga sisi pisau frais menyentuh ringan sisi benda kerja (ilustrasi ketiga). Pada kedudukan ini, hapus dan setel data yang tertayang dalam alamat Y dengan menekan tombol DEL. Apabila ukuran benda kerja 50 x 50 x 15 mm, dihubungkan dengan kedudukan pisau frais hasil penyetelan di atas ( X=0, Y=0, dan Z=0), di mana diameter pisau frais adalah 16 mm, maka jarak sumbu alat potong ke titik nol benda kerja (W) adalah 58,-8,0, yakni: Arah sumbu X = 50 + 8 = 58 mm Arah sumbu Y = 0 - 8 = -8 mm. Arah sumbu Z tetap sama dengan 0. Catatan: 1). 8 mm adalah jari-jari pisau frais, dan 2). Tanda + / - adalah penunjukan arah gerakan pisau frais. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 196 b. Penyetelan titik nol benda kerja W5025 Diameter pisau frais yang digunakan untuk memfrais alur adalah 16 mm. Apabila ada beberapa benda kerja yang akan diberi alur dengan dimensi yang sama, maka perlu ditetapkan suatu titik awal dengan posisi yang sama dan tetap untuk semua benda kerja tersebut. Titik awal ini disebut dengan titik nol benda kerja. ToolW W adalah titik nol benda kerja. Dalam hal ini, titik nol benda kerja didasarkan atas titik nol pengukuran dimensi benda kerja. Dengan demikian, titik nol benda kerja adalah titik awal koordinat pemesinan, di mana koordinat X,Y,Z = 0,0,0. Setelah pisau frais disinggungkan ke sisi-sisi dan atau ke permukaan benda kerja, lalu alamat X, Y, dan Z diset ke nol dengan menekan tombol DEL pada masing-masing alamat tersebut. Dengan demikian, maka posisi kedudukan sumbu pisau frais ke titik nol benda kerja arah sumbu X dan Y, masing-masing adalah setengah diameter pisau frais. Agar titik nol alat potong (titik tengah ujung alat potong) betul-betul berimpit dengan titik nol benda kerja (W), maka spindel mesin dengan Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 197 pisau frais tersebut perlu digeser setengah diameter pisau frais arah sumbu X dan Y, masing-masing sejauh 8 mm. Setelah penggeseran alat potong dilakukan, maka pada masing-masing alamat X dan Y harus terbaca nilai 800. 800D,IJKL,TMN GX Y ZF+ X800D,IJKL,TMN GX Y ZF+ YDengan menekan tombol +XDengan menekan tombol +Y0D,IJKL,TMN GX Y ZF0D,IJKL,TMN GX Y ZF Pada posisi ini, ujung sumbu alat potong betul-betul berimpit dengan titik nol benda kerja. Prosedur Pembuatan alur: Ujung pisau frais berada 0,0,2 mm terhadap titik nol benda kerja (W), atau 2 mm tepat di atas titik nol benda kerja (W). Pisau frais dijauhkan 10 mm ke arah negatif sumbu Y, sehingga apabila pisau frais tersebut diturunkan hingga ke dalaman alur yang diminyta bebas tidak menyentuh benda kerja. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 198 Sumbu pisau frais ditempatkan 25 mm dari titik nol benda kerja, tepat di atas titik pusat lingkaran alur. Pisau frais diturunkan hingga kedalaman alur yang diminta, yakni 5 mm ditambah 2 mm kebebasan ujung pisau frais di atas permukaan benda kerja. Maka dalam hal ini jumlah jarak penurunan adalah 7 mm Untuk memfrais alur tekan tombol Y sejauh 70 mm, yakni 10mm dari sumbu -Y ditambah 50 mm panjang benda kerja ditambah 10 mm jarak pisau frais ke luar dari benda kerja pada arah sumbu +Y, dalam hal ini total pergeseran adalah 10 + 50 + 10 = 70 mm Pemfraisan alur ini dilakukan dengan menyetel knop pengatur kecepatan pemakanan pada posisi 100 % untuk 100 mm. Pisau frais dinaikkan 7 mm, agar ujung pisau frais tersebut berada 2 (dua) mm bebas di atas permukaan benda kerja. Tekan tombol -Y 60 mm, sehingga sumbu Y pisau frais sejajar dengan sumbu Y benda kerja. Y ZF Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 199 Tekan tombol -X 25 mm, sehingga sumbu pisau frais berada 2 mm di atas titik nol benda kerja. Dengan kata lain, pisau frais kembali ke posisi awal. Catatan : Mesin frais CNC unit didaktik dirancang dan diset secara inkremental. Untuk absolut akan dibahas kemudian pada topik selanjutnya. 9.2 Unsur-Unsur Pengendali - Pelayanan CNC Unsur-unsur pengendali - pelayanan CNC dari CNC TU-3A ditempatkan pada permukaan papan tombol seperti dilukiskan dalam gambar berikut ini: 789456123-0INPDELREVFWDStartH/C+X-X+Z-ZNGXZFMI,DKL,Tmm/min10400100%01mminci/min %.1610050ACOMPUTER NUMERICALLY CONTROLLEDCNC1234567101214CNC01+Y-YYJmminci+Z+Y+X+Z+X+YM15EMCO131189D. Panjaitanc Gambar 9.2 Tampilan papan-kontrol CNC TU-3A unsur pelayanan CNC Keterangan gambar: 1. Sakelar ON spindel untuk operasi CNC atau MANUAL, 2. Knop pengatur prosentase kecepatan spindel, 3. Sakelar utama ON atau OFF, Next >