< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 200 4. Lampu penunjuk arus masuk, 5. Tombol darurat, 6. Knop pilihan mm/inci dan sistem persumbuan, 7. Penggerak disket, 8. Lampu dan Alamat-alamat Pemrograman, 9. Lampu pelayanan CNC, 10. VDU (Visual Display Unit), Penapil data program per setiap alamat (alamat, N, G, X/I/D, Y/J, Z/K, F/L/T, M. Penampil jarak lintasan meja pada sumbu X, Y, Z, dalam per seratus mm atau per seribu inci. Pemrograman gerakan ke arah positif pada sumbu relatif tidak perlu diberi tanda +, sedangkan untuk arah negatif pada sumbu relatif harus dibubuhi dengan tanda minus. Contoh: Pada penampil dalam alamat sumbu relatif tertayang angka seperti berikut di bawah ini: Apabila dalam alamat X dimasuk-kan data 2500, berarti alat potong hendak digerakkan sejauh 25 mm ke arah sumbu +X. Dan, apabila dalam alamat Y di-masukkan data – 3000, berarti alat potong direncanakan akan digerakkan sejauh 30 mm ke arah sumbu –Y. 11. Tombol H/C adalah tombol pilihan pelayanan secara MANUAL atau CNC. Apabila tombol H/C ditekan, maka lampu pelayanan CNC meyala, 12. Tombol M: tombol ini berfungsi untuk mengaktifkan alamat M (fungsi Miscellaneous), 13. Tombol START: tombol untuk melaksanakan program (pemesinan), 14. Tombol-tombol untuk memasukkan data program, optimasi, penyim-panan program ke dalam disket, dan lain sebagainya: Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 201 14.1. Tombol angka: 0 s.d. 9 untuk data angka dan atau kombinasi angka per setiap alamat, 14.2. Tombol tanda minus: tombol untuk memasukkan harga minus. Tombol ini ditekan setelah menekan data angka, 14.3. Tombol INP (INPut): Tombol untuk memasukkan/menyimpan data alamat, 14.4. Tombol DEL (DELete): Tombol untuk menghapus data per alamat, 14.5. Tombol FWD (ForWarD): Tombol untuk memajukan program blok per blok, 14.6. Tombol REV (REVerse): Tombol untuk memundurkan program blok per blok, 14.7. Tombol tanda panah (): Tombol untuk memajukan program alamat per alamat, 15. Ammeter (ampheremeter): alat ukur untuk pemakaian arus berkenaan dengan beban potong (gaya aksial atau gaya radial) yang diterima spindel. a. Kombinasi Tombol Ada beberapa tombol yang dapat digunakan secara bersamaan dengan fungsi seperti diuraikan berikut di bawah ini: Kedua tombol ini dapat ditekan bersamaan, apabila akan: 1. menghentikan pemesinan pada blok yang sedang berjalan, 2. memperbaiki data alamat program, 3. mengubah R.P.M. atau mengubah kedudukan sabuk pada puli, 4. mengganti alat potong, dan 5. memeriksa ketepatan ukuran hasil pemotongan sebelum benda kerja selesai dikerjakan prapengukuran Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 202 Kedua tombol ini dapat ditekan bersamaan, apabila akan: 1. menghentikan pemesinan dan kembali ke blok N00, 2. memperbaiki data alamat program, 3. menghapus tanda ALARAM. Kedua tombol ini dapat ditekan bersamaan, apabila akan menghapus keseluruhan program. Catatan: usahakan menekan tombol DEL terlebih dahulu. Kedua tombol ini dapat ditekan bersamaan, bila akan menyisipkan blok Kedua tombol ini dapat ditekan bersamaan, apabila akan menghapus satu baris blok. Tombol M berfungsi: Mengakhiri Program dan menguji ketepatan data geometri program Mode Blok Tunggal, digunakan untuk menguji program CNC, blok/blok. 9.3 Pemutusan Arus ke Motor Step Meskipun anda menghidupkan sakelar utama, selama anda belum menyen-tuh salah satu tombol penggerak meja, maka selama itu pula arus belum masuk ke motor step. Tetapi begitu anda menyentuh salah satu tombol penggerak meja, maka arus ke motor step langsung terhubung. Terhu- Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 203 bungnya arus ke motor step dapat dilihat dari tayangan gambar motor pada bagian atas monitor pada pelayanan manual. Adakalanya, motor step belum perlu dialiri arus listrik, misalnya ketika siswa memasukkan program ke RAM mesin. Di samping alasan menghemat pemakaian listrik, juga untuk menghindari motor step tersebut dari beban kelebihan panas. Oleh karena itu pemutusan arus ke motor step adalah salah satu bagian dari pemeliharaan. Untuk memutuskan arus ke motor step ini, mesin harus dalam pelayanan CNC, meskipun anda sebelumnya bekerja dalam pelayanan manual. Dan apabila dalam pelayanan CNC telah ada program, anda tidak perlu ragu akan kombinasi angka yang terdapat dalam alamat G hilang, sebab G64 adalah fungsi G murni yang tidak akan pernah tersimpan. Begitu G64 dimasukkan dan ditetapkan dengan INP, ma-ka kombinasi angka yang terdapat dalam alamat G sebelumnya akan terta-yang kembali. Prosedur memutuskan arus ke motor step: 1). Aktifkan pelayanan CNC dengan m-enekan tombol H/C, 2). Tekan tombol tanda panah () untuk mengaktifkan alamat G, 3). Tekan tombol angka 6 dan 4 dalam alamat G tersebut, 4). Kemudian, tetapkan kombinasi ke-dua angka tersebut dengan mene-kan tombol INP. Kembalilah ke pelayanan manual de-ngan menekan tombol H/C, kemudian perhatikan bahwa tayangan gambar motor sekarang telah hilang dari monitor, yang berarti arus listrik ke motor step telah terputus. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 204 c. Lembar Tugas SMK .............................. Kegiatan Belajar 9 Pelayanan Manual Lembar Tugas/Evaluasi Jurusan: Mesin Kode: Mata Pelajaran: Teknik Pemesinan CNC Waktu: 45 menit Kelas: XII 4. Jelaskan prosedur penyetelan titik awal puncak mata alat potong (pisau frais) terhadap titik nol benda kerja. 5. Isilah tabel data sesuai dengan yang diperlukan. 6. Lakukan pemotongan secara manual untuk mendapatkan ukuran sesuai gambar kerja. Kedalaman alur = 5 mm. Penyetelan puncak mata alat potong No. Pemfraisan Alur 50 x 50 x 15 mm X Y Z F Keterangan X Y Z Ket. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bahan Tool: HSS Toll: Carbide Tip Cs = ... mm/min F = … mm/put Cs = ... mm/min F = … mm/put Aluminium … … … … Mild Steel … … … … ... … … … … Direktorat Pembinaan SMK Alat Potong: HSS/Carbide Bahan : Al / MS Nama Pekerjaan: Setting Alat Potong dan Pemesinan secara manual Skala: Digambar: D. Panjaitan 1 : 1 Dilihat: Diperiksa: Disetujui: Waktu: ... (min) Ukuran : mm No. Lembar Kerja: Fr.001 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 205 SMK ........................... Kegiatan Belajar 8 Memfrais Alur Secara Manual LEMBAR PENILAIAN: Jurusan: Mesin Pencapaian waktu: ... min Mata Pelajaran: Teknik Pemesinan CNC Nama Siswa: Kelas: XII Dikerjakan tgl.: ... Selesai tgl.: ... Komponen Sub-Komponen Skor Keterangan Standar Pencapaian Metode 1. Langkah Kerja: 3 2. Sikap Kerja: 2 3. Penggunaan Alat 2 4. Keselamatan Kerja: 3 Keterampilan 1. Ketepatan titik nol 10 2. Dalam alur 5 mm 15 3. Panjang 19 mm 15 4. Panjang 40 mm 15 5. Kesejajaran 5 6. Kesimetrisan 10 7. Kehalusan 10 Waktu 1. Tepat 10 2. Lambat 5 Jumlah: 100 Predikat: ............................., ................. Guru Praktek, .............................................. NIP. ..................................... Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 206 d. Tes Formatif 1. Lengkapilah bagian-bagian Gambar berikut! 789456123-0INPDELREVFWDStartH/C+X-X+Z-ZNGXZFMI,DKL,Tmm/min10400100%01mminci/min %.1610050ACOMPUTER NUMERICALLY CONTROLLEDCNC1514131211109642CNC01+Y-YYJmminci+Z+Y+X+Z+X+YM1EMCO3587c D. Panjaitan 2. Bilakah kombinasi tombol INP + FWD digunakan? 3. Apa perbedaan fungsi M00 dengan penekanan tombol INP + FWD? 4. Sebutkan alasan memutuskan arus ke step motor dan jelaskan caranya! Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 207 10. Kegiatan Belajar 10 DASAR-DASAR PEMPROGRAMAN Tujuan Pembelajaran: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 10 ini, siswa dapat, antara lain; 1. menjelaskan sistem pemrograman, 2. menjelaskan sistem koordinat CNC, dan 3. memahami proses kerja CNC. Materi 10.1 Sistem Koordinat Mesin Frais CNC Pada mesin frais CNC unit didaktik dikenal dengan tiga gerakan yakni gerakan memanjang, gerakan melintang, dan gerakan vertikal. Informasi gerakan eretan mesin arah memanjang, arah melintang, dan arah vertikal tersebut adalah bertitik tolak dari sistem koordinat, seperti yang telah kita kenal sehari-hari melalui ilmu trigonometri. Untuk mesin frais vertikal, gerak-an eretan arah memanjang mesin disebut dengan sumbu X, gerakan me-lintang disebut dengan sumbu Y, sedangkan gerakan vertikal disebut de-ngan sumbu Z, perhatikan illustrasi di bawah ini, dimana sistem persumbuan mesin frais CNC didasarkan atas hukum tangan kanan. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 208 + Z+ Y+ X Gambar 10. 1 Sistem koordinat tangan kanan Sistem persumbuan distandarkan untuk berbagai macam permesinan berdasarkan standar ISO 841 dan DIN 66217, yakni sistem koordinat Carthesian. Dalam penggunaan sistem koordinat Carthesian ini, kita mengenal tanda yang merupakan penunjuk posisi suatu titik dari titik koordinat awal yakni positif dan negatif (+ / – ). Seperti telah pernah dijelaskan pada kegiatan belajar terdahulu, bahwa mesin frais ada yang tegak dan ada yang horisontal atau berbeda didasarkan atas jenis konstruksinya. Lihat Gambar 10.2 (a) (b) Gambar 10.2 (a) Mesin frais tegak dan (b) Mesin frais horisontal (datar) +Z-Z +Y+X-X -Y Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 209 Dilihat dari cara pergerakan sumbu, mesin tegak pun dapat terdiri dari paling tidak 2 jenis, yakni: (a). Mesin Frais tegak – I: (b). Mesin Frais tegak II: Gambar 10. 3 Mesin Frais Tegak Pada jenis mesin frais tegak jenis pertama ini, kepala frais dan pisaunya bergerak turun atau naik. Sementara gerak memanjang dan melintang dila-kukan oleh motor penggerak meja. Pada mesin frais tegak jenis kedua, kepala frais dan pisaunya tetap, sementara yang melakukan gerakan memanjang, melintang, turun atau naik dilakukan oleh penggerak meja. Yang penting diketahui adalah jalannya pisau frais, karena dalam pempro-graman, semua adalah sama, apakah selama proses pemesinan, eretannya atau pisaunya yang bergerak. Untuk memerintahkan komputer menghitung nilai-nilai, maka perlu diberikan informasi kunci, yang dilakukan dengan instruksi G. Tujuannya adalah membuat uraian sesederhana mungkin dalam melaksanakan jalannya gerakan-gerakan. Oleh karena itu, Anda dapat memprogram titik-titik dan jalannya gerakan-gerakan sedemikian rupa untuk menghindari perubahan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja. Next >