< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 210 10.2 Metoda Pemprograman Mesin Frais CNC Pada dasarnya ada dua metoda pemprograman untuk menyatakan jalannya alat potong dalam pembentukan/pemesinan benda kerja, yakni absolut dan inkremental. Absolut merupakan metoda penyampaian informasi dalam penyusunan program CNC tentang jalannya alat potong yang berpedoman pada satu titik nol. Inkremental merupakan metoda penyampaian informasi dalam penyusunan program CNC tentang jalannya alat potong yang didasarkan pada beberapa titik awal, di mana titik akhir terdahulu menjadi titik awal untuk langkah berikutnya. Kedua metoda ini tidak hanya ditemukan dalam pemprograman CNC, tetapi juga dalam penempatan ukuran dalam gambar kerja, seperti Gambar 10.4: (a) Metoda Absolut (b) Metoda Inkremental Gambar 10.4 Metoda pencantuman ukuran dalam gambar kerja Pada kebanyakan gambar teknik mesin, akan ditemukan juga pencantuman ukuran yang merupakan gabungan/campuran antara metoda absolut dan metoda inkremental, seperti terlihat pada Gambar 10.5 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 211 Gambar 10.5 Metoda pencantuman ukuran dengan metoda campuran Ketika mesin frais CNC unit didaktik dihidupkan melalui sakelar utama, mesin dan kontrolnya berada dalam status mula. Salah satu kondisi status mula adalah mesin siap dioperasikan secara inkremental. Selain dari pada status mula kontrol, metoda pemrograman secara inkremental ini dapat juga diaktifkan dengan G91 dan dibatalkan dengan G90 (metoda absolut). Jadi meskipun status mula kontrol mesin dalam inkremental, dapat juga program diawali dengan blok G91, tetapi tidak wajib. Menentukan titik nol benda kerja pada gambar teknik: Dalam gambar teknik, ukuran-ukurannya sering berpedoman pada suatu titik referensi karena lebih praktis artinya tidak diperlukan lagi perjumlahan ukuran-ukuran tambahan, ketika diperlukan dalam pemesinan. Di samping itu, dalam pemprograman pun akan menjadi lebih mudah. Sebagai penyusun program CNC, titik nol benda kerja dapat ditentukan berdasarkan urutan pengerjaan yang paling praktis. Titik nol benda kerja biasanya diberi huruf W singkatan dari Workpiece zero point atau dengan simbol, lihat penempatannya pada Gambar 10.6. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 212 Gambar 10.6 Penempatan titik nol benda kerja Kontrol mesin tidaklah mengetahui posisi benda kerja yang terpasang pada eretan atau ragum mesin. .Kontrol mesin juga tidaklah tahu membaca gambar teknik, sehingga juga tidak tahu pasti posisi titik nol benda kerja yang dikehendaki operator atau programmer. Itulah sebabnya perlu ditetapkan metoda pemprograman inkremental (G91) dan absolut (G90 atau G92). Dengan adanya fungsi G91 dan G90 atau G92, melalui pengendali lintasan alat potong yang harus dilakukan dalam pemesinan dapat dihitung. Dan melalui G90, G91 dan G92, posisi koordinat awal yang diinginkan harus dimasukkan ke pengendali/kontrol mesin. Menetapkan koordinat awal (titik nol benda kerja) pada mesin frais CNC unit didaktik: Jika pada jalannya program, komputer menerima perintah G90, komputer akan menganggap bahwa posisi eretan aktual sebagai posisi titik nol. Tetapi ketika pisau frais digerakkan ke titik nol yang diinginkan, lalu kemudian di programkan G90, maka titik terakhir inilah yang menjadi titik awal yang dikehendaki. Posisi eretan Posisi titik awal Gambar 10.6 Posisi titik nol benda kerja G90 G90 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 213 10.3 G92 Penggeseran Titik Referensi Terprogram Pada topik di atas telah dibahas penetapan titik nol benda kerja, dan posisi pisau frais pun jelas dapat diketahui, yaitu merupakan jarak titik nol benda kerja ke puncap mata alat potong (pisau frais). Melalui fungsi G92, posisi puncak pisau frais dapat dinyatakan melalui pengalamatan posisi pada alamat-alamat sumbu X, Y, dan Z . Setelah titik nol benda kerja ditetapkan, masukkanlah nilai-nila jarak dari titik nol benda kerja ke puncak mata alat potong, lihat ilustrasi pada Gambar 10.7. Gambar 10.7 Nilai-nilai jarak titik nol benda kerja ke puncak pisau frais Catatan : G92 adalah informasi, bukan perintah untuk jalan G92 berarti pemprogram secara otomatis merupakan program absolut G92 berarti titik nol benda kerja dapat digeser sesering yang diinginkan. Beberapa Titik Nol Benda Kerja Dalam Satu Program: Sering kali karena kerumitan bentuk atau kontur suatu benda kerja, maka perlu ditetapkan lebih dari satu titik nol benda kerja. Titik nol benda kerja yang G92 / X – 3500 / Y 1500 / Z 3000 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 214 ditetapkan terdahulu akan otomatis batal oleh titik nol terbaru. Ketika W1 ditetapkan dan diprogram, bidang 1 dikerjakan, W2 ditetapkan dan diprogram, bidang 2 dikerjakan dan seterusnya. Yang perlu diketahui ialah agar penetapan titik nol terbaru didasarkan pada titik nol alat potong awal sehingga program CNCnya dapat menghasilkan ukuran-ukuran yang akurat, perhatikan ilustrasi pada Gambar 10.8 Gambar 10.8 Pemprograman 2 titik nol benda kerja , W1 dan W2. Informasi dari Gambar 10.8 diperoleh data untuk G92, seperti berikut: N G (M) X (I)(D) Y (J)(S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... 92 – 2100 0 1700 W1 ... ... 92 – 8700 0 3500 W2 ... Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 215 Pemprograman Campuran: Dalam satu program yang sama, metoda pemprograman absolut dapat diubah ke pemprograman inkremental atau sebaliknya, lihat ilustrasi pada Gambar 10.9. Gambar 10. 9 Informasi metoda pemprograman Pemprograman titik nol benda kerja asli (original) yang ditetapkan. Jika titik nol benda kerja asli (original) ditetapkan, maka haruslah menggerakkan terlebih dahulu puncak mata pisau frais ke titik nol benda kerja, lalu memprogram G90, atau menyatakan posisi aktual puncak mata pisau frais dari titik nol benda kerja yang asli. Gambar 10.10 Pemprograman titik nol G90 G92 Info G90 Info G91 Info Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 216 Gambar 10.10 Pemprograman titik nol benda kerja yang asli Hubungan G92 Penggeseran titik nol dengan M06 Kompensasi panjang pisau frais. Dengan G92, sistem koordinat asli (original) ditetapkan. Sementara Informasi selisih panjang alat potong (pisau frais) yang diukur secara inkremental dengan sistem koodinat bebas, lihat ilustrasi pada Gambar 10.11. Gambar 10.11 Hubungan G92 dengan M06 G92 / X –3000 / Y0 Z G92 / X +5500 / Y+4500 Z+2500 G91 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 217 Catatan: Lihat ilustrasi pada Gambar 10.12 1). Menentukan titik nol benda kerja pada gambar Selalulah perhatikan gambar kerja, di mana yang terbaik penempatan titik nol benda kerja. Tentukanlah titik nol benda kerja pada gambar kerja yang ada. 2). Menentukan titik awal dari program 3). Mengukur pisau frais. Ukurlah panjang pisau frais, dan tuliskan data panjangnya ke dalam lembar penyetelan, khususnya ketika pisau frais yang digunakan lebih dari satu. 4). Melaksanakan penggeseran titik nol benda kerja Gambar 10.12 Penetapan titik nol benda kerja dan penentuan titik awal Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 218 Lembar pencatatan data alat potong d 40 10 16 D = ½ d 20 5 8 F 80 160 40 t 0.7 5 8 S 1100 20000 2000 HZ 0 650 –320 HZK Pemfraisan. Dalam pemfraisan (operasi pemesinan) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang harus dilakukan terlebih dahulu. Misalnya beberapa benda kerja yang bentuknya sama harus diproduksi. Untuk ini, posisi benda kerja harus selalu terpasang pada posisi yang sama di antara mulut ragum. Oleh karena itu, maka: 1). pasang ragum di atas meja mesin dan ikat dengan kencang ragum mesin di atas meja tersebut. Ke arah Y, posisi benda kerja selalu sama ke arah rahang tetap ragum. Ke arah X dengan pembatas, dan Ke arah Z dengan dudukan (paralel) yang sama. 2). Goreslah tiga permukaan referensi dan gerakkan pisau frais ke titik awal program (=titik akhir program = Titik penggantian alat potong), lihat ilustrasi pada Gambar 10.13. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 219 (a) Arah Y (b) Arah X (c) Arah Z Gambar 10.13 Langkah penyetelan titik nol benda kerja 10.4 Pengendalian Pada Mesin Frais CNC (a). Pengendalian titik ke titik. Alat potong (pisau frais) hanya dapat bergerak dari titik ke titik Kecepatan gerak alat potong tidak tercatat Jalannya puncak mata alat po-tong dari titik ke titik tidak dilu-kiskan, karena hanya posisi akhir harus benar. Kondisi ini dapat ditemukan pada mesin bor, tetapi sudah jarang dipa-kai, karena pengendaliannya adalah garis lurus dan jaraknya kontur sama. (b). Pengendalian garis lurus. Gambar 10.15 Pengendalian lurus Gambar 10.14 Pengendalian titik-ke-titik Next >