< PreviousTeknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 260 Nilai alamat-alamat X dan Y untuk G02 / G03 berdasarkan Gambar 12.20, jika titik awal radius pada pusat lingkaran (Inkremental): N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... ... ... ... ... ... ... 02 2000 2000 ... ... Busur 1 ... 02 2000 –2000 ... ... Busur 2 … 03 –2000 –2000 ... ... Busur 3 … 03 –2000 2000 ... ... Busur 4 Nilai alamat-alamat X dan Y untuk G02 / G03 berdasarkan Gambar 12.20, jika titik nol radius pada pusat lingkaran (Absolut): N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... ... ... ... ... ... ... 02 0 2000 ... ... Busur 1 ... 02 2000 ... ... Busur 2 … 03 0 –2000 ... ... Busur 3 … 03 –2000 0 ... ... Busur 4 Pemprograman G02 Absolut: Titik nol benda kerja seperti terlihat pada Gambar 12.21, akan digunakan sebagai acuan pemprograman koordinat X,Y yang merupakan titik akhir dari seperempat busur. Dalam pemfraisan radius, busur hanya dapat digerakkan pada satu bidang, oleh karena itu, kedalaman pemakanan (nilai Z) harus sudah di masukkan pada alamat Z di blok terdahulu. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 261 Gambar 12.21 Arah lintasan G02 Nilai alamat-alamat X dan Y untuk G02 / G03 berdasarkan Gambar 12.21, jika titik nol radius pada posat lingkaran (Absolut): N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan 00 92 0 0 1000 01 00 2000 2000 1000 ... 02 01 2000 2000 – 100 50 Awal G02 - I 03 02 3000 1000 – 100 100 Kedalaman 1 mm 04 02 2000 0 – 100 100 05 02 1000 1000 – 100 100 06 02 2000 2000 – 100 100 07 01 2000 2000 – 200 50 Awal G02 - II 08 02 3000 1000 – 200 100 Kedalaman 2 mm 09 02 2000 0 – 200 100 10 02 1000 1000 – 200 100 11 02 2000 2000 – 200 100 12 … … … … … Cobalah untuk pemprograman secara inkremental. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 262 Catatan: Lingkaran sampai dengan 360 dapat diprogram dalam 1 (satu) blok. Pemprograman Busur kurang dari 1 (satu) kuadran (<90) Pembuatan radius yang kurang dari 90 memerlukan dua blok, yakni blok nilai radius dan blok nilai parameter radius. Parameter-parameter radius yang diminta adalah bergantung pada bidang kerja aktif. a. Untuk bidang X-Y, parameter radius yang diminta adalah Parameter I dan J. b. Untuk bidang X-Z, parameter radius yang diminta adalah Parameter I dan K. c. Untuk bidang Y-Z, parameter radius yang diminta adalah Parameter J dan K. Alamat I adalah parameter radius arah sumbu X, alamat J adalah parameter radius arah sumbu Y, dan alamat K adalah parameter radius arah sumbu Z. Harga-harga parameter ditentukan dan dihitung dari titik awal pembuatan radius ke titik pusat radius yang sedang dikerjakan tersebut, perhatikan Gambar 12.22 Gambar 12.22 Bentuk radius kurang dari 90 Untuk penentuan parameter radius pada bidang XY, yakni I dan J adalah dengan menempatkan titik koordinat pada awal radius. Dari sinilah dihitung jarak titik awal tersebut ke pusat radiusnya, Gambar 12.23. Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 263 Gambar 12.23 Dasar penetapan nilai parameter radius I dan J Nilai alamat-alamat X dan Y untuk G02 berdasarkan Gambar 12.22 dan 23: Absolut N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... ... ... ... ... ... ... 01 XPO YPO ZPO ... ... 02 XPZ YPZ ZPZ ... ... M99 I ... J ... K0 Nilai alamat-alamat X dan Y untuk G02 berdasarkan Gambar 12.22 dan 23: Inkremental N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... ... ... ... ... ... ... 01 01 XPO YPO ZPO ... 02 XPZ YPZ ZPZ ... ... M99 I ... J ... K0 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 264 Titik Pusat Radius: Gambar 12.24 Hubungan Koordinat X dan Y dengan Parameter radius I dan J Gambar 12.25 Hubungan Koordinat Y dan Z dengan Parameter radius J dan K Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 265 Nilai alamat-alamat Y dan Z untuk G02 berdasarkan Gambar 12.25: Absolut N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... ... ... ... ... ... ... 01 XYPO YPO ZPO ... ... 02 XPZ YPZ ZPZ ... ... M99 I 0 J ... K... Gambar 12.26 Hubungan Koordinat X dan Z dengan Parameter radius I dan K Nilai alamat-alamat X dan Z untuk G03 berdasarkan Gambar 12.26: Absolut N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... ... ... ... ... ... ... 01 XYPO YPO ZPO ... ... 03 XPZ YPZ ZPZ ... ... M99 I ... J 0 K... Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 266 Suatu busur lingkaran ditentukanoleh titik awal dan titik tujuan dan pernyataan nilai titik lingkarannya, misalnya I dan J pada bidang X-Y. Nilai- nilai parameter yang tidak akurat dapat menyebabkan terjadinya ”Alaram”. Oleh karena itu diberi batas penyimpangan sampai dengan 0.08 mm (0.003 s.d. 0.002 inci). Untuk mesin CNC unit didaktis, nilai-nilai I, J, dan K tidaklah memerlukan tanda (tidak perlu dicantumkan tanda – (minus)) dengan kata lain bahwa nilai parameter-parameter radius tidak dipengaruhi arah pengukuran, artinya semua nilai parameter adalah positif. Busur dalam satu kuadran dapat diprogram dalam satu blok maupun dua blok. Jika busur lingkaran lebih besar dari 90 (lebih besar dari 1 kuadran), maka blok pemprogramannya harus terdiri dari 3 atau 4 blok. Ketentuan: 1). I = R, maka J = 0 2). J = R, maka I = 0 3) Nilai I, J, dan K selalu dinyakan dalam nilai inkremental yang dihitung dari titik awal busur. Perhitungan titik awal maupun titik akhir radius: Koordinat X, Y dari PZ: XPZ = 10 + 10 XPZ = 20 YPZ = 35 – 2.68 YPZ = 32.32 mm Jadi koordinat titik akhir busur adalah 20,32.32 Gambar 12.27 Ilustrasi nilai parameter I dan J dalam program absolut Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 267 Nilai alamat-alamat X dan Z untuk G03 berdasarkan Gambar 12.27: Absolut N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... ... ... ... ... ... ... 02 2000 3232 ... ... ... M99 I 0 J 2000 K0 sin 15 = I/20 I = sin 15 x 20 = 5.17 mm J = cos 15 x 20 = 19.31 mm X = a - I a = cos 30 x 20 = 17.32 mm Jadi: X = a – I = 17.32 – 5.17 = 12.15 mm Y = J – b b = sin 30 x 20 = 0.5 x 20 = 10 mm jadi: Y = J – b = 19.31 – 10 = 9.31 Koordinat X, Y = 12.15,19.31 Gambar 12.28 Ilustrasi nilai parameter I dan J dalam program inkremental Nilai alamat-alamat X dan Z untuk G03 berdasarkan Gambar 12.28: Inkremental N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... 02 1215 – 931 ... ... ... M99 I 517 J 1931 K0 Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 268 12.4 G04 Fungsi Dwell Diam sesaat Ketika membuat lubang bor dan mengangkat mata bor setelah mencapai kedalaman yang dikehendaki tercapai, tatalnya akan terputus, tetapi pada lubang akan terbentuk ceruk, lihat Gambar 12.29. Untuk lubang bor tirus, biasanya ceruk itu tidak menjadi masalah, tetapi pada lubang dengan bahu, ceruk tersebut tidaklah dikehendaki. Keadaan di atas juga akan terjadi pada pisau frais berdiameter besar atau pada pisau fly wheel jika pisau tersebut diangkat langsung. Untuk mengatasi terjadinya ceruk seperti itu, gunakanlah G04 (fungsi dwell). Gambar 12.29 Tanda Ceruk Format bloknya adalah sebagai berikut: N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... 04 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Nilai dwell ditempatkan pada alamat X, dengan batasan masukan 1 s.d. 19999 dalam satuan 1/100 detik. Contoh: Pada titik akhir pemfraisan lubang dengan mata bor, akan digunakan dwell = 2 detik. Jadi blok programnya adalah: N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... 04 200 … ... ... ... ... ... … ... ... ... ... ... Teknik Pemesinan CNC Direktorat Pembinaan SMK (2013) 269 Ketika dwell diprogram, operasi pemesinan akan berhenti selama waktu yang diprogramkan, lalu dilanjutkan kembali. Program dwell dapat diganggu dengan penekanan tombol INP + REV secara bersamaan. Artinya dengan penekanan secara bersamaan kedua tombol INP + REV, pemesinan akan terhenti dan kembali ke blok N00. Sementara penekanan tombol INP + FWD secara bersamaan, dwell tidak dapat diganggu. Fungsi kedua tombol ini hanya akan efektif setelah masa dwell habis, begitupun kedua tombol ini harus ditekan lebih lama dari waktu dwell yang diprogramkan. Jika masukan pada alamat X = 0, akan tertayang Alaram ”A0” 5). G21 Blok Kosong Dalam pemprograman, blok kosong boleh diprogramkan sebanyak yang dikehendaki . Blok kosong ini akan dilompati ketika mengeksekusi program CNC. Blok kosong ini biasanya digunakan untuk memprogram fungsi G lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan program CNC dengan lebih sempurna. Format blok untuk G21 ini adalah sebagai berikut: N G (M) X (I) (D) Y (J) (S) Z (K) F (L)(T)(H) Keterangan ... 21 ... ... ... ... ... ... 6). G25 Sub Program Sub program ini diatur dan dikendalikan dari program utama. Fungsi G25 ini biasanya diperlukan untuk mengerjakan segmen-segmen, khususnya yang ukuran dan bentuknya sama. berfungsi untuk. Sub program ini hanya Next >