< Previous182 4. kelainnan dan cacat 5. kematian Kasifikasi kecelakaan akibat kerja menurut Organisasi Perburuan Internasional tahun 1962, adalah sebagai berikut : 1. Klasifiksi menurut jenis kecelakaan seperti : a. terjatuh b. tertimpa benda jatuh c. tertumbuk atau terkena benda-benda d. terjepit oleh benda e. pengaruh suku tinggi 2. Klasifikasi menurut penyebab a. Mesin, seperti : 1) pembangkit tenaga 2) mesin-mesin penyalur 3) mesin-mesin untuk mengerjakan logam 4) mesin-mesin untuk mengolah kayu b. Alat angkut dan alat angkat 1) mesin angkat dan peralatannya 2) alat angkutan diatas rel 3) alat angkutan udara c. Peralatan lain 1) Bejana bertekanan 2) Instalasi pendingin 3) Alat-alat listrik 3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan, seperti : a. patah tulang b. dislokasi/keseleo c. rengang otot d. amputasi e. luka baker 4. Kecelakaan-kecelakaan diselidiki dengan maksud sebagai berikut: a. Menentukan siapa yang bertanggungjawab atas kejadian kecelakaan b. Mencegah berulangnya peristiwa serupa 7.1.3. Kebersihan Kebersiahan perusahaan meliputi kebersihan luar dan dalam gedung. Bagian luar gedung mencakup seluruh area ruangan terbuka di luar gedung, terutama halaman-halaman dan jalanan. Semenatra bagian dalam gedung meliputi lantai dinding, atap gedung dan mesin-mesin 183 serta alat-alat untk bekrja, juga gudang-gudang untuk menimbun bahan baku. Secara rinci, segi-segi kebersihan meliputi sebagai berikut : 1. Persediaan air yang baik sesuai dengan syarat-syarat kegunaanya, yaitu air minum, untuk mandi, untuk proses produksi dan air untuk mengalirkan kotoran-kotoran atau sampah-sampah industri. 2. Keadaan WC (Water Closet) yang baik 3. Pembuangan sampah dan air sampah yang baik 4. Keadaan gedung dan halaman yang tidak menyebabkan kecelakaan dan ledakan-ledakan 5. Keadaan yang tidak menimbulkan bersarangnya nyamuk dan lalat Derajat kesehatan yang tinggi tidak cukup hanya dicapai dengan usaha khusus medis saja, tapi titik berat justru dibidang lain, yaitu pangan, pakaian dan perumahan. Terutama dalammenjaga kebersihannya. Oleh karena itulah harus selalu menjaga kebesihan dan kesehatan seperti dalam pepatah bahwa “ Kebersihat adalah pangkal pandai”. Kebersihan meupakan syarat utama bagi pekerja agar tetap sehat dan dalam pelaksanannya tidak banyak memerlukan biaya, untuk menjaga kesehatan semua aruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih. Peneumpukan abu dan kotoran tidak boleh terjadi. Oleh karena itu semua ruangan kerja, gang dan tangga harus selalu dibersihkan setiap hari. Karena kototan-kotoran yang menumpuk akan menimbulkan berbagai penyakit yang akan menggangu kesehatan pribadi kita. Untuk menjaga kebersihan dalam suatu ruangan/lingkungan kantor harus selalu disediakan tempat sampah dalam jumlah yang cukup, bersih dan bebas hama, tidak bocor dan dibersihkan dengan mudah. Bahkan buangan dan sisa diupayakan disingkirkan di luar jam kerja untuk menghindari resiko terhadap kesehatan. Ruangan kerja harus bebas dan bersih dari tikus, serangga dan binatang lainnya. Karena binatang tersebut merupakan penyebab penyakit. Semua tempat kerja sedapat mungkin harus dibersihkan dan dituup untuk mencegah datangnya seranggan dan nyamuk. Terutama apabila ada kaleng-kaleng bekas harus selalu dibuang untuk mencegah penyakit. 7.1.3.1 Air Minum Pada semua tempat kerja harus disediakan air bersirh yang sumber dan cara pengalirannya disahkan oleh instansi yang ditunjuk untuk mengesahkannya. Tempat minum harus disediakan untuk pekerja-pekerja menurut bentuk yang telah ditentukan oleh yang berwenang dalam perbandingan 184 untuk tiap-tiap 100 pekerja. Kalau dipakai wadah air minum, maka wadah itu harus tertutup rapat dan tidak diperbolehkan memakai gelas yang sama. Air minum harus dijaga kebersihannya, air minum yang besih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa dan disediakan secara Cuma-cum dekat dengan tempat kerja. Air yang bersih menjadikan kita tetap sehat. Terutama air putih, air yang kotor akan menyebabkan berbagai macam penyakit. 7.1.3.2. Makanan Pada saat istirahat para karyawan harus makan siang di lingkungan pekerjaan, maka harus disediakan ruang makan yang cukup luas sehingga semua pekerja dapat makan sekaligus atau bergelombang. Pekerja-pekerja tidak diperbolehkan makan dalam ruangan kerja, sebab di tempat-tempat itulah biasanya terdapat bahan-bahan beracun atu bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan. Kalau dalam tempat kerja diadakan kantin makan, kantin itu harus dibuat, dirawat dan dijalankan sesuai dengan peaturan-peaturan kebersihan. Dapur, tempat makan dan alat-alt untuk keperluan makan harus bersih dan memenuhi syarat kesehatan. Air minum dan makanan yang dihidangkan harus bersih dan sehat. Semua pegawai yang melayani makanan dan minuman harus bebas dari penyakit-penyakit menular dan keshatannya harus diperiksa pada waktu-waktu tertentu menurut peraturan Departemen Kesehatan. Untuk menjaga kebersihan makanan yang kita makan, hal-hal yang haus diperhatikan, yitu : 1. Biasanya untuk mengkonsumsi makanan yang bersih, bervariasi dan bernilai gizi tinggi 2. Biasanya makan teratur 3. Makan makanan yang banyak mengandung selulosa atau sayuran yang berserat tinggi 4. simpanlah makan dengan baik, hindari dari serangga, kotoran dan binatang pengerat 5. Cusilah tangan sebelum makan 6. Cusilah alat masak atau alat makan serta alat minum sebersih mungkin Laksanakan persiapan dan pengolahan makanan dengan baik dan benar Cara bekerja dengan aman dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini : 1. Lingkungan kerja a. Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik (ventilasi, penerangan, cahaya, sanitasi dan suhu udara). 185 b. Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan, pengaturan mesin, bejana-bejana dan lain-lain) c. Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin( memiliki alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat, lubang ventilasi dan laintai yang baik) d. Merencanakan lingkungan kerja dengan bak(pengaturan operasi, pengaturan tempat untuk mesin, e. Proses yang selamat, peralatan kerja yang cukup, pedoman-pedoman pelaksanaan kerja, aturan-aturan kerja). 2. Mengadakan perawatan terhadap msin-mesin dan alat-alat kerja Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja (contoh: Peledakan mesin-mesin disel). 3. Manusia, yitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja, meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan, memperbaiki cara kerja melalui pelatihan/pendidikan, mengadakan pemeriksaan keseehatan dan menyelarskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau alat yang digunakan 4. Menggunakan alat pelindung Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memai alat pelindung kerja. Conoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja, pakaian kerja, kaca mata, sarung tangan dan lain-lain. 5. Membatasi makanan yang terlalu merangsang bau badan, seperti bawang merah, bawang putih. Keju, minuman beralkohol dan daging kambing 7.1.4.Ventilasi dan Pendinginan Dalam menata ruangan kantor perlu pula memperhatikan keadaan udara, bagaimana seorang pegawai selalu mendpatkan atau menghirup udara segar. Yang penting dalam factor udara adalah suhu udara dan banyaknya uap air pada udara itu. Udara panas dan lembab menekan terhadap perkembangan tenaga dan daya cipta seseorang. Pekerjaan kantor lebih bersifat pikiran hingga kesegaran udara harus mendapat perhatian, bila tidak orang akan lebih mudah pusing dan produktivitasnya menurun, karena udara panas membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah dan kurang bersemangat. Menurut Prof Soetarman, bahwa “beban panas” yang berlebihan dapat menurunkan prestasi kerja”. Untuk itu maka yang paling mendekati kondisi bekerja dengan enak bagi pekerja ialah udara dengan suhu 25,6 derajat celcius. 186 Untuk mengatasi udara yang panas dan lembab perlu diperhatikan hal berikut : 1. Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat AC (Air Conditioning), terutama bagi pekerja yang menhendaki ketelitian, alat ini merupakan keharusan apabila dikehendaki mutu pekerjaan yang tinggi. 2. Mengusahakan udara yang cukup dalam ruang kerja. Hal ini dapat tercapai dengan membuat lubang-lubang udara (ventilasi) yang cukup banyak pada dinding-dinding kamar. Demikian pula sewaktu bekerja, jendela-jendela dibuka sebanyak mungkin. 3. Mengatur pakaian kerja yang sebaik-baiknya dipakai oelh para pekerja. Dengan mengatur udara yang tepat dan baik maka akan diperoleh keuntungan-keuntungan di antaranya : 1. Kenyamanan bekerja pegawai terjamin 2. produktivitas kerja yang lebih tinggi 3. kualitas pekerjaan yang lebih baik 4. semangat kerja yang tinggi 5. kesehatan pegawai terpelihara dengan baik 6. kesan yang lebih baik dari tamu. Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan rasa keserasian para pekerja, oleh karenanya merupakan factor yang mempengaruhi efesiensi kerja. Pengaruh udara panas dan akibatnya dapat menyebabkan banyak waktu yang hilang karena pegawai tiap kali pergi keluar akibat keadaan kerja yang tidak nyaman. Dengan adanya AC (pendingin) akan lebih efesien dalam bekerja. Suhu efektif atau dengan pendingin udara tergantung dari : 1. Lajunya perbaikan udara 2. suhu udara 3. kelembaban Ketiga factor dan radiasi memungkinkan untuk menghitung suhu efektif + ventilasi dapat bersifat alamiah, berupa ventilasi buatan maupun ventilasi yang merupakan kombinasi. Air condition diadakan untuk menolak suhu yang ekstrim atau suhu diatas di bawah rata-rata. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, maka udara segar dan bersih harus disalurkan ke tempat kerja, sehingga terjadi pergantian udara beberapa kali, tiap jam pergantian udara berkisar antara 6 kali untuk pegawai sambil duduk dan 10 kali untuk pegawai yang bergerak. Untuk tiap pegawai yang bekerja disuatu ruangan, sedikitnya harus mendapat 11,5 m ruang udara. Abu, asap, gas, uap atau kabut yang timbul dan disebarkan oleh proses industri harus segera disingkirkan dan jangan dibiarkan menyebar dalam udara di tempat kerja. Karena akan menimbulkan penyakit, seperti : sesak napas, gangguan pada paru-paru. 187 7.2. Keamanan Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh seseorang pada saat melakuakan pekerjaan. 7.2.1 Keamanan Kerja Keadaan yang tidak aman yang dapat menimbulkan kecelakaan-kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain : 1. Tidak adanya penjagaan, yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahayam seperti jalan-jalan sempit, tanggal-tanggal yang tidak diberi ril-ril penjagaan, kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak di lingungi atau dituupi dengan cara tertentu. 2. Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya 3. Model atau konstruksi yang tidak aman, disini termasuk mesin-mesin, perlengkapan perlengkapan, bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu kesalahan lahan dalam rancangan atau kstruksi semula 4. aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai “pemeliharaan buruk” dalam jenis keadaan tidak aman, termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan kerja yang tidak teratur, pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi lainnya yang tidak tepat. 5. Penerangan yang tidak tepat, penerangan yang tidak cukup, terlalu banyak penerangan, cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur system penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu banyak berbedaan) 6. Penganginan yang tidak aman, kumpulan uap, debu, gas-gas atau asap, system penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai, tempatnya tidak tepat atau mengaturnya tidak cocok atau dpergunakannya udara kotor untuk pertukaran hawa, keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa 7. Pakaian yang tidak aman, disini termasuk sepatu-sepatu tua, pakaian yang robek/penuh minyak, kacamata pengaman, ikat pinggang pengaman dan alat-alata pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia. Yang harus diperbuat terhadap keadaan yang tidak aman adalah : 1. Menyingkirkan segala bahaya Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat itu mudah jatuh dan melukai seseorang, maka sebaiknya kita memindahkan alat itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya. 188 2. Peringatan Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan, berilah peringatan tentang keadaan yang tidak aman itu. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara menempatkan tanda bahaya. Alat Bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi peringatan tentang keadaan yang tidak aman, misalnya terompet, lonceng, peluit, lampu-lampu sinyal, garis bercat, bendera-bendera merah atau tanda yang perkataan “bahaya” 3. Anjuran Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk mengilangkan keadaan-keadaan yang tidak aman itu Cara bekerja dengan aman dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini : 1. Lingkungan kerja a. Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik (ventilasi, penerangan, cahaya, sanitasi dan suhu udara). b. Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan, pengaturan mesin, bejana-bejana dan lain-lain) c. Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin( memiliki alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat, lubang ventilasi dan laintai yang baik) d. Merencanakan lingkungan kerja dengan bak(pengaturan operasi, pengaturan tempat untuk mesin, e. Proses yang selamat, peralatan kerja yang cukup, pedoman-pedoman pelaksanaan kerja, aturan-aturan kerja). 2. Mengadakan perawatan terhadap msin-mesin dan alat-alat kerja Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja (contoh: Peledakan mesin-mesin disel). 3. Manusia, yitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja, meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan, memperbaiki cara kerja melalui pelatihan/pendidikan, mengadakan pemeriksaan keseehatan dan menyelarskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau alat yang digunakan 4. Menggunakan alaty pelindung Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memai alat pelindung kerja. Conoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja, pakaian kerja, kaca mata, sarung tangan dan lain-lain. 189 7.2.2.Pencegahan Kebakaran Kebakaran yang tidak terduga, kemungkinan terjadi di daerah beriklim panas dan kering, dilingkungan kumuh, bahkan diperkantoran akibat dari arus pendek. Pencegahan kebakaran merupakan salah satu masalah untuk semua yang bersangkutan dan perlu dilaksanakan dengan cepat. Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memadamkan kebakaran, tetapi harus ditekan pada pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman kebakaran harus dipelihara dalam keadaan baik. Pihak manajemen dan pengawasan hendaknya diberitahukan tentang apa yang seharusnya dilakukan pegawai jika timbul kebakaran. Kebakaran perusahaan adalah suatu hal yang tidak diinginkan. Bagi tenaga kerja , karena kebakaran perusahaan penderitaan dan malpetaka, khususnya terhadap mereka yang tertimpa kecelakaan dan dapat berakibat kehilangan pekerjaan, sekalipun mereka tidak cedera. Kebakaran dapat terjadi di luar jam kerja ataupun pada jam kerja. Kebakaran di luar jam kerja berpengaruh pada social/ekonomi yang besar. Bahaya-bahaya kebakaran umum terjadi karena hal-hal sebagai berikut : 1. Merokok 2. Nyala api terbuka. 3. Zat cair yang mudah terbakar 4. Ketatarumahtanggaan yang buruk 5. mesin-mesin yang tidak terawat dan menjadi panas 6. kabel-kabel listrik Peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan terjadinya kebakaran adalah sebagai berikut : 1. Nyala api dan bahan-bahan yang pijar 2. penyinaran 3. peledakan uap dan gas 4. peledakan debu atau noktah-noktah cair 5. percikan api 6. terbakar sendiri 7. reaksi kimiawi Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pengamatan, pencegahan dan pemadaman kebakaran dan meliputi pelindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta kekayaan. Pencegahan kebakaran dan penanggulangan korban kebakaran dari lima prinsif pokok, yaitu : 190 1. Pencegahan kecelkaan sebagai akibat kecelakaan atau keadaan panik 2. pembuatan bangunan yang tahan api 3. pengawasan ayng teratur dan berkala 4. Penemuan kebakaran pada tingkat awal dan pemadamannya 5. pengendalian kerusakan untuk membatasi kerusakan sebagai akibat kebakaran. Apabila kita mendengar alarm kebakaran berbunyi, maka prosedur yang harus diambil untuk mengatasi masalah secara umum adalah : 1. Tenangkan diri 2. Ambil alat pemadam kebakaran tersedia, semprotkan kesumber api 3. bila belum dapat membantu, maka mataikan listrik 4. mintalah orang-orang untuk tidak panik dan secara teratur untuk menyelamatkan diri dan membantu 5. selamatkan dokumen-dokumen ataupun barang-barang yang memiliki nilai tinggi 6. laporkan kepada instansi terkait untuk meminta pertolongan melalui telepon 7. selamatkan diri. 7.2.3. Pencegahan Kecelakaan Seorang tenaga kerja harus lebih waspada mengapa penting untuk mencegah kecelakaan. Karena pencegahan kecelakaan sangat penting dilakukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan. Kita harus belajar bagaimana melakukan pekerjaan dengan selamat, mengembangkan sejumlah kontrol naluri atas tidakann kita, sehingga tidak membiarkan diri kita atau orang lain kerugian atau kecelakaan. Dalam melaksanakan pekerjaan seorang pekerja perlu mempunyai kesadaran dalam bersikap waspada untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Kesehatan, keselamatan dan Keamanan dalam bekerja sangat penting sekali bagi para pekerja. Oleh karena itu sebelum melakukan pekerjaan harus memperhatikan prosedur keselamatan dan keamanan kerja. Untuk dapat bekerja dengan selamat/aman, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. perlu adanya pelatihan dalam menggunakan berbagai peralatan kerja dan cara menggunakannya 2. menggunakan pealatan dan perlengkapan dengan benar 3. mengunakan peralatan pelindung diri 4. dalam bekerja harus selalu memperhatikan apa yang dikerjakan 5. bersikap tenang dan tidak terburu-buru dalam melakukan pekerjaan 6. menghindari sikap ceroboh 7. gunakan pakaian sesuai dengan jenis pekerjaan 191 Kerja sama pekerja sangat penting dalam pencegahan pengembangan kondisi tidak aman. Kondisi pekerjaan yang tidak aman tidak hanya dengan peralatan yang baik, tetapi semua tergantung pada kerjasama setiap orang dalam tempat kerja yang bersih dan rapi. Anda harus memperhatikan keselamatan diri. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga kerja dan wilayah kerja agar selalu aman. Pikiran beberpa contoh kondisi tidak aman di tempat kerja. 1. lantai licin 2. penerangan buruk 3. tempat kerja kotor dan tidak rapih 4. kerusakan peralatan tangan, dll Kecelakaan dapat dicegah atau diantisipasi dengan menghapus kemungkinan penyebabnya. Orang-orang yang bai akan bekerja dengan orang yang memperhatikan dan menjaga-jaga, hati-hati dan bertanggung jawab. Berikut ini adalah ahl-hal yang akan membantu seorang pekerja dalam pelatihan untuk mencegah kecelakaan, diantaranya : 1. membuat kebiasaan secara umum agar seorang bekerja aman 2. mencegah perkembangan kondisi tidak aman 3. laporkan semua kecelakaan atau kerusakan perlengkapan pada atasan 4. mengetahui apa yang harus dilakukan pada pertolongan pertama 5. memberi tanda atau memasang rintangn untuk menandai wilayah yang tidak aman 6. jangan menganggu siapa saja yang dalam keadaan sedang berkonsentrasi pada pekerjaan 7. pakailah perlengkapan kerja sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan serta memakai perlindungan diri. Pada prissifnya dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja menekankan beberapa hal, yaitu : a. setiap pekerja berhak memperoleh jaminan atas keselamatan kerja agar terhindar dari kecelakaan b. setiap orang ang berada di tempat kerja harus dijamin keselamatnnya c. tempat kerja dijamin selalu dalam keadaan aman Agar dapat bekerja dengan aman, perlu adanya pembinaan kepada tenaga kerja, pembinaan itu diantaranya adalah : 1. menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang a. kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang timbul dalam tenaga kerja b. semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya c. alat-alat perlindungan diri bagi tenga kerja yang bersangkutan d. cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya. Next >