< Previous109 pengamatan dan kesimpulan. pengamatan dan kesimpulan kesimpulan 2 Data Pengamatan Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, grafik dan gambar yang disertai dengan bagian-bagian dari gambar yang lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan beberapa bagian-bagian dari gambar Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan bagian yang tidak lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk gambar yang tidak disertai dengan bagian-bagian dari gambar 3 Analisis dan kesimpulan Analisis dan kesimpulan tepat dan relevan dengan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan tetapi tidak relevan Analisis dan kesimpulan tidak dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan 4 Kerapihan Laporan Laporan ditulis sangat rapih, mudah dibaca dan disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, mudah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, susah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis tidak rapih, sukar dibaca dan disertai dengan data kelompok Kegiatan Belajar 2. Menerapkan prinsip-prinsip dasar bangunan kapal perikanan A. Deskripsi Bangunan dan Stabilitas Kapal Perikanan (BSKP) adalah ilmu yang mempelajari tentang beberapa bagian-bagian dari kapal, di antaranya adalah ukuran-ukuran pokok kapal yang terdiri dari ukuran membujur/memanjang, ukuran melintang atau melebar dan ukuran tegak (vertikal), dan dasar-dasar ilmu perkapalan yang meliputi tipe-tipe kapal, gambar rencana garis, karakteristik hidrostatistika serta dasar-dasar stabilitas, trim dan peluncuran kapal serta mempelajari kesetimbangan kapal pada saat diapungkan, tidak miring ke kiri atau ke kanan, demikian pula pada saat berlayar, pada saat kapal diolengkan oleh ombak atau angin, kapal dapat tegak kembali. Untuk dapat mengikuti mata pelajaran ini dengan baik, peserta didik sudah harus memahami dasar-dasar keseimbangan gaya, persamaan diferensial dan integral. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran a. Siswa mampu menganalisis bangunan kapal. b. Siswa mampu menganalisis alat bantu di kapal 2. Uraian Materi a. Kapal perikanan Pengertian kapal perikanan menurut UU NO. 31 Tahun 2004 tentang perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, penelitian/eksploitasi perikanan. Kapal perikanan secara garis besar terdiri dari 3 kategori yakni perahu tanpa motor, perahu motor tempel, dan kapal motor. 111 Kapal penangkap ikan sendiri adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan, atau mengawetkan. Sedangkan, kapal pengangkut ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan, atau mengawetkan. Perahu penangkao ikan adala sarana apung penangkapan yang tidak mempunyai geladak utama dan bangunan atas/rumah geladak dan hanya memiliki bangunan atas/rumah geladak yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. Sedangkan sarana apung penangkapan yang terdiri dari susunan batang bambu, kayu, pipa atau bahan lainnya yang berdaya apung secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. Satuan armada penangkapan ikan adalah kelompok kapal perikanan yang dipergunakan untuk menangkap ikan jenis pelagis yang bermigrasi dan dioperasikan dalam satu kesatuan sistem operasi penangkapan atau dalam satu kesatuan manajemen usaha, yang terdiri dari kapal penangkap ikan, kapal pembantu penangkap ikan, dan kapal pengangkut ikan, atau kelompok kapal penangkap ikan dan pengangkut ikan dalam satu manajemen usaha penangkapan ikan. Sebagai salah satu jenis kapal, kapal perikanan juga memiliki sifat dan syarat-syarat yang diperlukan oleh suatu kapal, akan tetapi berbeda dengan kapal penumpang (passenger ship) dan kapal barang (cargo ship). Kapal ikan menangkap dan mencari ikan di laut, dengan mengikuti gerombolan ikan dan mengangkut hasil tangkapan ke pelabuhan dalam keadaan masih segar. Untuk itu suatu kapal ikan memerlukan kecepatan yang besar dan kemampuan olah gerak kapal yang baik. Melihat kenyataan bahwa operasi kapal ikan akan banyak berhadapan dengan berbagai peristiwa laut, misalnya topan, badai dan gelombang, suatu kapal ikan sangat memerlukan suatu konstruksi yang amat kuat, stabiltas yang baik dan dibuat dengan perencanaan yang matang dan diperlakukan dengan baik pula, sehingga kapal selalu layak laut. Untuk dapat mengelola, menjaga dan memperlakukan kapal dengan baik, sebagai tahap awal pihak pengelola kapal harus mengetahui dan memahami tentang fungsi dan nama dari bagian-bagian kapal. Selain itu bila ada kelainan fungsi dan perubahan bentuk konstruksi kapal, pengelola dapat segera melakukan perbaikan. Bisa dicoba dicari tentang materi seperti yang ada di bawah ini. Tabel 3. Pembagian Tugas Kelompok: Menerapkan Bangunan Kapal Perikanan 1 NAMA KELOMPOK MATERI KELOMPOK 1 Tentang konstruksi kapal gillnet KELOMPOK 2 Tentang konstruksi kapal trawl KELOMPOK 3 Tentang konstruksi kapal longline KELOMPOK 4 Tentang konstruksi kapal purse seine KELOMPOK 5 Tentang konstruksi kapal paus KELOMPOK 6 Tentang konstruksi riset perikanan Sudahkah tiap-tiap kelompok mencari materi seperti tabel di atas? Kalau sudah mari kita lanjutkan kegiatan bertanya, yaitu kegiatan untuk mencari tahu tentang fakta dan menganalisis mengapa harus dilakukan seperti itu!. Kegiatan mengamati . 1.Buatlah teman-teman sekelas menjadi beberapa kelompok! 3.Tiap-tiap kelompok mencari informasi seperti yang tercantum pada tabel di bawah ini! (Dari internet, wawancara dengan pihak industri, dari bahan ajar lain) 113 Setelah masing-masing kelompok mencari data dan mendiskusikan tentang informasi yang didapat, maka sekarang bandingkanlah dengan data yang ada di buku ini! b. Klasifikasi Kapal Perikanan Sesuai dengan Standar International Klasifikasi Statistik Kapal Perikanan (International Standard Statistical Classification of Fishing Vessels, ISSCFV – FAO 1985), kapal perikanan terbagi atas 2 (dua) jenis, yakni : 1) Jenis kapal penangkap ikan, dan 2) Jenis kapal bukan penangkap ikan (kapal perikanan lainnya) Kegiatan menanya. Diskusikanlah informasi yang didapat dengan teman sekolompok anda! Ingat…kegiatan diskusi Kegiatan mengumpulkan data/informasi. Kumpulkanlah data dan hasil dari diskusi kelompok anda dengan membandingkan dari data di buku ini! Jenis kapal penangkap ikan terbagi atas 11 (sebelas) tipe kapal dan kapal perikanan lainya terbagi atas 7 (tujuh) tipe kapal. Klasifikasi kapal dengan menggunakan ”singkatan standar” sesuai dengan Standar International Klasifikasi Statistik Kapal Perikanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Klasifikasi Kapal Perikanan 1 No. Klasifikasi Kapal Perikanan Singkatan Standar 1 Kapal penangkap ikan a. Kapal pukat tarik b. Kapal pukat c. Kapal penggaruk d. Kapal jaring angkat e. Kapal jaring insang f. Kapal pemasang perangkap g. Kapal tali pancing h. Kapal menggunakan pompa untuk penangkapan i. Kapal serba guna/aneka guna j. Kapal penangkapan untuk rekreasi k. Kapal penangkapan tidak ditetapkan TO SO DO NO GO WO LO PO MO RO FX 2 Kapal perikanan lainnya a. Kapal induk b. Kapal pengangkut c. Kapal rumah sakit d. Kapal survei dan perbandingan e. Kapal riset perikanan f. Kapal latih perikanan g. Kapal perikanan lainnya HO FO KO BO ZO CO VOY 115 Sedangkan Berdasarkan statistik perikanan tangkap Indonesia kategori dan ukuran perahu/kapal perikanan untuk setiap jenis alat tangkap dibedakan berdasarkan 2 (dua) kategori, yaitu : 1) Perahu tanpa motor (non-powered boat) 2) Perahu/ kapal (powered boat). Tabel 5. Kategori dan Ukuran Perahu/Kapa 1 1 Kapal Tanpa Motor Jukung Perahu Papan Kecil, sedang, besar 2 Perahu/Kapal Motor Tempel Kapal Motor < 5 GT, 5–10 GT, 10-20 GT, 20-30 GT, 30-50 GT, 50-100 GT, 100-200 GT, 200-300 GT, 300-500 GT, 500-1000 GT, >=1000 GT c. Konstruksi umum kapal perikanan 1) Kapal kayu Sebagai negara kepulauan, terdapat banyak jenis kapal perikanan yang terbuat dari kayu di Indonesia, yang masing-masing menyesuaikan dengan kondisi perairan setempat dan tujuan utama penangkapan. Beberapa jenis perahu perikanan tradisional antara lain adalah pakur, sandeq, jomon, paledang, jukung (dari beberapa daerah), dan lain-lain. Hasil adaptasi tersebut menjadikan beberapa perahu/kapal kayu Indonesia terkenal di seluruh dunia. Salah satunya adalah perahu Sandeq, yang merupakan perahu layar nelayan dan transportasi antar pulau di Mandar, Sulawesi Barat. Sandeq adalah jenis perahu bercadik, tiang tunggal, layarnya berbentuk segitiga, dan mempunyai dua baratang (cadik) serta dua palatto (katir). Bentuknya pipih dengan lebar 1,5-2 meter dan panjang 6-9 m. Sandeq terkenal karena kelincahan dan kecepatan mengarungi lautan serta kemampuan berlayar melawan angin. Hal ini diakui oleh seluruh dunia hingga kemudian diadakan Sandeq Race. Jukung dari bali Jenis jukung lain dari bali Jukung dari madura 117 Perahu dari papua Perahu dari papua Paledang dari NTT Perahu pakur dan jomon dari Sulawesi Barat Gambar 100 . Beberapa perahu perikanan tradisional dari Indonesia 1 Sandeq dari Mandar, Sulawesi Barat Gambar 101. Konstruksi jukung madura 1 Next >