< Previous Direktorat Pembinaan SMK (2013) 199 ILMU GIZI 2 2. Pengaruh kehamilan triwulan III terhadap pola makan adalah: kandungan sudah mulai membesar sehingga ruang lambung menjadi kecil, maka ibu hamil makan dengan porsi kecil akan tetapi waktu makan lebih sering untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bagi janin dan ibu. G. Lembar Kerja Peserta Didik Ibu Lili hamil 7 bulan, umur 35 tahun dengan berat badan 60 kg, tinggi badan 162 cm suami ber umur 38 ,berat badan 50 tahun, hitung kecukupan gizi keluarga dan susunan menu seimbang satu hari. Cobalah siswa membantu ibu Lili untuk membuat menu satu hari! 1.Hitung kebutuhan zat gizi = ....................................................................................... 2.Susun anjuran jumlah porsi sehari menurut kecukupan gizi:................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... ....................................................................................... 3.Susun menu sesuai waktu makan dan anjuran gizi..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... ....................................................................................... 200 Direktorat Pembinaan SMK (2013) ILMU GIZI 2 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 201 ILMU GIZI 2 Kompetensi Dasar 1.1Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, melalui pengembangan berbagai keterampilan dasar merancang dan mengolah makanan dan kue sesuai kebutuhan tubuh sebagai tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya. 2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam pembelajaran merancang dan mengolah makanan yang diperlukan tubuh 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian dari sikap ilmiah 2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap kerja 3.10 Menyusun menu untuk manula 4.10 Mengevaluasi rancangan menu seimbang manula 202 Direktorat Pembinaan SMK (2013) ILMU GIZI 2 Kegiatan Belajar Menyusun Menu untuk Manula A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini siswa dapat: 1.Mendiskripsikan fungsi menu seimbang seimbang manula 2.Menjelaskan kriteria menu seimbang manula 3.Mendiskripsikan bahan makanan menu seimbang manula 4.Menjelaskan siklus menu seimbang manula 5.Menjelaskan pola makan seimbang manula 6.Merancang menu seimbang manula 7.Mengevaluasi menu seimbang manula Direktorat Pembinaan SMK (2013) 203 ILMU GIZI 2 B. Uraian Materi Sumber : Suara Islam Gambar 9. 1 - Kiyai Sedang Berdoa Amati ! gambar Kakek Sedang Berdoa, Bagaimana tanggapan kamu tetang gambar tersebut bila dikaitkan dengan umur, kebutuhan energi, aktifitas fisik dan asupan makanannya 1. Fungsi Orang tua dalam tulisan ini adalah orang- orang yang sudah berusia lanjut. Di Negara kita ini makanan untuk orang-orang tua ini belum banyak mendapat perhatian. Karena fisik lansia mulai mengalami kemunduran dan keterbatasan. Bagaimana memilih dan mengolah makanan yang baik bagi mereka? Banyak penyakit yang diderita lansia berkaitan erat dengan faktor makanan sehari-hari. 204 Direktorat Pembinaan SMK (2013) ILMU GIZI 2 Bisa jadi mereka menderita penyakit salah gizi (gizi kurang dan gizi lebih), diabetes mellitus, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, anemia, dan penyakit tulang. Untuk mencegah dan menunda terjadi penyakit pada orang lanjut usia, maka makanan mereka perlu diperhatikan dan sedikit diatur. Ahli Gizi dari Instalasi Gizi RS Dr Sardjito Retno Pangastuti mengatakan, menu untuk lansia sebetulnya tidak berbeda dengan menu untuk dewasa. Namun, karena pada lansia mulai ada kemunduran-kemunduran, keterbatasan- keterbatasan, maka biasanya kita harus memperhatikan cara pengolahan makanan. Misalnya, karena ada gangguan di gigi geligi otomatis makanan harus empuk, renyah, jangan liat. "Daging sapi sebaiknya dicincang, daging ayam Kondisi khusus seperti itu, pada orang dewasa umum sekalipun harus menjalani perlakuan diet yang sama. Dari berbagai kasus tersebut, Retno yang juga ahli gizi di Happy Land Medical Centre ini menyebut, kasus hipertensilah yang banyak terjadi pada lansia. Umumnya, orang tua segera menyadari kalau mereka mengalami kemunduran kemampuan melihat atau mendengar. Namun, seringkali mereka tidak menyadari adanya perubahan terhadap sensitivitas indra penciuman dan perasa karena perubahan terhadap sensitivitas indra penciuman dan perasa karena perubahan ini berlangsung secara perlahan-lahan. Perubahan ini perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan lansia secara menyeluruh. Rasa makanan merupakan paduan beberpa persepsi, yaitu bau, rasa, dan peraba. Dengan bertambahnya usia, indra perasa, dan reseptor penciuman akan berkurang jumlahnya. Pertambahan usia diduga menyebabkan penurunan sensitivitas indra perasa. Penurunan sensitivitas indra perasa dan penciuman dimulai pada usia sekitar 60 tahun Indera pengecapan pada lansia sudah mulai berkurang Terutama untuk rasa asin dan manis. Akibatnya, pada makanan dengan rasa asin yang cukup pun sering terasa kurang bagi mereka. Tak heran pada lansia banyak terjadi hipertensi. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 205 ILMU GIZI 2 Sumber : Dokumen Pribadi Gambar 9. 2 - Sosialisasi Antar Lansia Penurunan sesitivitas indra penciuman menyebabkan makannan terasa kehilangan aroma sehingga menjadi kurang menarik dan tidak menyenangkan lagi. Akibatnya, beberapa lansia menjadi kehilangan selera makan, yang lambat laun akan mengakibatkan masalah kekurangan gizi atau keracunan makanan. Sebetulnya hal seperti itu yang kita sampaikan kepada lansia, sehingga dia menyadari bahwa panduan rasa asinnya tidak bisa lagi dipakai sebagai ukuran, karena bila dengan panduan asin dari lansia, untuk orang yang belum lansia akan terasa asin sekali. Agar lansia dapat beradaptasi dengan perubahan sensitivitas indra perasa dan penciuman yang terjadi pada dirinya, berikut beberapa tip untuk mengantisipasi perubahan tersebut, yaitu: a. Hilangkan “image” bahwa pilihan seseorang terhadap suatu makanan merupakan faktor genetik dan tidak dapat diubah. 206 Direktorat Pembinaan SMK (2013) ILMU GIZI 2 b. Lakukan perubahan terhadap pilihan makanan secara bertahap sesuai dengan kondisi lansia. Pilihlah makanan yang dapat menunjang kebugaran. c. Kurangi konsumsi makanan yang justru akan menurunkan kepekaan indra seperti makanan yang diproses, makanan yang bergula, berlemak, dan bergaram tinggi. Konsumsi makanan yang diproses akanmengurangi sensitivitas seseorang terhadap cita rasa makanan alami. Sementara itu, ditinjau dari sudut gizi makanan alami jauh lebih menyehatkan. d. Kurangi konsumsi makanan yang dapat menstimulus penurunan kepekaan indra seperti rokok, kopi, dan teh. Terbukti para perokok dan peminum kopi umumnya kurang menyukai makanan alami karena kepekaan indera perasa- anya sudah menurun. Akibatnya, mereka memerlukan tambahan gula, garam, atau lemak untuk meningkatkan responnya. Namun, harus waspada karena substansi yang tidak menyehatkan tersebut akan menyebabkan kembalinya gejala penurunan sensitivitas indera penciuman dan perasa. e. Dalam melakukan perubahan terhadap pilihan makanan harus bersabar karena perubahan ini memang memerlukan waktu. f. Singkirkan gaya hidup yang mengikuti tren atau iklan yang keliru. Iklan yang menyesatkan lewat berbagai media harus dihindari agar tidak merusak ke dalam pikiran. Iklan merupakan media yang efektif dalam hal ini karena dapat mengirimkan pesan ke otak secara perlahan namun pasti sehingga lama-kelamaan akan tertanam dengan sendirinya di bawah sadar kita. Tentu saja hal ini akanmempengaruhi pemahaman yang benar mengenai kesehatan dan kebugaran tubuh terutama pada lansia. g. Untuk memotivasi usaha perubahan yang sedang dilakukan, hargailah selalu usaha yang sedang andalakukan. Sebagai motivator, luangkanlah waktu untuk mencatat selangkah demi selangkah keberhasilan yang telah dicapai. Hal ini secara tidak langsung akan memacu seseorang untuk melanjutkan perubahan tersebut dengan sungguh-sungguh. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 207 ILMU GIZI 2 Alhasil perubahan akan terjadi lebih cepat dan lebih permanen. Jika usaha tersebut berhasil maka akan terjadi beberapa perubahan berikut. a. Indra perasa tersebut akan semakin berkembang. b. Kemampuan dalam merasakan cita rasa makanan alami yang lembut akan meningkat. Memberikan kepuasan baru sehingga memacu melanjutkan usaha perubahan tersebut. 2. Kriteria Menu Makanan yang sehat tentu saja yang mengandung semua unsur gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh, baik protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air. Sumbernya harus dipilih yang sealami mungkin. Dengan memilih pola makan sehat, kondisi fisik tubuh dan usia. Khusus untuk lanjut usia untuk mengatasi kesulitan terhadap selera, maka beberapa hal di bawah ini harus menjadi perhatian khusus. a. Makanan yang dianjurkan Buah-buahan dan sayuran segar sebagai sumber vitamin C Daging yang tidak berlemak, makanan laut, daging unggas, kacang tanah, biji-bijian dan padi-padian utuh sebagai sumber seng dan vitamin B. b. Yang harus dikurangi Merokok dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menurunkan selera makan. Mengonsumsi cairan sebelum waktu makan 208 Direktorat Pembinaan SMK (2013) ILMU GIZI 2 3. Bahan Makanan Gambar 9. 3 - Sayuran dan Protein Hewani Gambar 9. 4 - Buah-buahan dan Protein Sementara itu makanan yang baik atau harus cukup bagi lansia adalah makanan berserat seperti sayuran, buah-buahan. Sebetulnya lansia tidak perlu menambah dari luar misalnya suplemen makanan, asal setiap kali makan ada sayur dan buah. Untuk buah, utamakan buah yang bisa dimakan dengan kulitnya karena seratnya lebih banyak. Next >