< Previous 231 LEMBAR KERJA ANALISIS KUALITATIF KATION a. Alat dan bahan : 1) Alat Tabungreaksi Pipettetes Penjepittabung Pemanas 2) Bahan LarutanHgCl2 Larutan HCl encer Larutan Na2S Larutan asam nitrat encer Logam Cu Larutan KI Larutan NaOH Larutan Bi(NO3)3 Larutan Chinconin KI Larutan KI Larutan Na3PO4 Larutan CrCl3 Larutan Na2CO3 Larutan NiSO4 Larutan NH4OH Larutan dimetil glioksim Larutan KCl Asam tatrat Reagen K Asam pikrat Asam perklorat Larutan NaCl Larutan Zn Uranyl asetat Diphenil carbazid 3) Cara kerja Hg2+ a).Tabung reaksi Lar. HgCl+Lar. HCl encer+Na2S (beberapa tetes) Sampai diperoleh endapan putih-kuning-hitam 232 b).Tabung reaksi Lar. HgCL+Logam Cu+asam nitrat encer+dipanaskan (beberapa tetes) Permukaan Cu menjadi abu-abu yang jika digosok mengkilat c).Tabung reaksi Lar. HgCL+Lar. KI (beberapa tetes) Sampai diperolrh endapan merah jingga (endapan larut dalam kelebihan reagen) d).Tabung reaksi Lar. HgCL+Lar. NaOH (beberapa tetes) Sampai diperoleh endapan coklat merah Bi3+ a).Tabung reaksi Lar.Bi(NO3)3+Lar.HCl encer+Lar.Na2S (beberapa tetes) Endapan coklat b).Tabung reaksi Lar.Bi(NO3)3+Lar.Chinconin KI Endapan merah jingga 233 c).Tabung reaksi Lar.Bi(NO3)3+Lar. KI Endapan coklat tua. Dalam reagen berlebih endapan larut menjnadi larutan kuning, jika larutan diencerkan maka endapan coklat tua menjadi jingga d).Tabung reaksi Lar.Bi(NO3)3+Lar.NaOH (beberapa tetes) Endapan Putih e).Tabung reaksi Lar.Bi(NO3)3+Lar.Na3PO4 Endapan Putih Cr3+ a).Tabung reaksi Lar.CrCl3+Lar.Na2S Endapan abu-abu kehijauan b).Tabung reaksi 234 Lar.CrCl3+diphenil carbazid (beberapa tetes) Warna ungu c).Tabung reaksi Lar.CrCl3+Lar. Na3PO4(beberapa tetes) Endapan hijau d).Tabung reaksi Lar.CrCl3+Lar. Na3CO3(beberapa tetes) Endapan hijau abu-abu Ni2+ a).Tabung reaksi Lar.NiSO4+Lar.Na2S (beberapa tetes) Endapan hitam b).Tabung reaksi Lar.NiSO4+Lar.NH4OH+ Lar. Dimetil glioksim (beberapa tetes) 235 Endapan warna merah c).Tabung reaksi Lar.NiSO4+Lar.NaOH (beberapa tetes) Endapan hijau K+ a).Reaksi nyala ungu b)..Tabung reaksi Lar.KCl+asam tatrat (beberapa tetes) Endapan putih c).Tabung reaksi Lar.KCl+reagen K (beberapa tetes) Mikroskopis bentuk kubus d).Tabung reaksi Lar.KCl+asam pikrat (beberapa tetes) Mikroskopis seperti sapu 236 e).Tabung reaksi Lar.KCl+asam perklorat (beberapa tetes) Endapan putih Na+ a).Reaksi nyala kuning b).Tabung reaksi Lar.NaCl+Lar. Zn Uranyl asetat (beberapa tetes) Sampai diperoleh endapan kuning. Mikroskopis diamond Tabel 19.Data pengamatanHg2+ No Larutan Reagen Gejala Keterangan a. HgCl2 Organoleptis Jernih Tidak berbau PH=4 HCl encer+Na2S b. HgCl2 Sekeping logam Cu+HNO3encer Di panaskan C. HgCl2 KI Ketika KI berlebih endapan larut d. HgCl2 NaOH 237 Tabel 20. Data Pengamatan Bi3+ No Larutan Reagen Gejala Keterangan a. Bi(NO3)3 Orgnoleptis - HCl encer+ Na2S b. Bi(NO3)3 Chinconin KI C. Bi(NO3)3 KI Ketika reagen berlebih endapan larut d. Bi(NO3)3 NaOH e. Bi(NO3)3 Na3PO4 Tabel 21. Data Pengamatan Cr3+ No Larutan Reagen Gejala Kerterangan a. CrCl3 Organoleptis PH=3 b. CrCl3 Dipenil carbazid Tidak terbukti C. CrCl3 Na3PO4 Tidak terbukti d. CrCl3 Na2CO3 Tabel 22. Data PengamatanNi2+ No Larutan Reagen Gejala Ketterangan a. NiSO4 Organoleptis -PH=6 -Hijau jernih -Tidak berbau Na2S b. NiSO4 NH4OH+ Dimetil glioksim C. NiSO4 NaOH 238 Tabel 23. Data PengamatanK+ No Larutan Reagen Gejala Keterangan a. KCl Organoleptis -Tidak berwarna -Tidak berbau -PH=7 Asam sulfat+etanol Reaksi nyala b. KCl Asam tatrat C. KCl Reagen K d. KCl Asam pikrat e. KCl Asam perklorat Tabel 24. Data PengamatanNa+ No Larutan Reagen Gejala Keterangan a. NaCl Organoleptis -tidak berwarna Tidak berbau PH=7 H2SO4+etanol Api berwarna kuning b. NaCl Larutan Zn Uranyl asetat h. Penyimpanan Reagen Pada penyimpanan reagen yang perlu menjadi perhatian adalah : 1) Hal umum yang harus menjadi perhatian di dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia diantaranya meliputi aspek pemisahan 239 (segregation), tingkat resiko bahaya (multiple hazards), pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storage facilities), wadah sekunder (secondary containment), bahan kadaluarsa (outdatechemicals), inventarisasi (inventory), dan informasi resiko bahaya (hazard information). 2) Pisahkan antara sediaan liquid dan solid dan klasifikasikan berdasarkan sifatnya: flamable, mudah meledak, toxic, oksidator, korosif, infeksi, dll. 3) Disimpan dalam suatu lemari hindari bahan dari kayu 4) Kondisi ruangan harus dingin/ber ac atau dengan dilengkapi exhaust fan, lampu ruangan pilih yang fire proof, dan kalau tidak dilengkapi dengan AC, ruangan harus punya sirkulasi udara yg baik Karena ada beberapa reagen yg penyimpananya dibawah suhu 25 C, pantau suhu ruangan maksimal 30 C. 5) Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan jauh dari sumber panas atau kena sengatan sinar matahari. Di samping itu tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar ruangan. Pada penataan bahan kimiapun diperlukan sumber literatur untuk mengetahui spesifikasi masing-masing bahan kimia tersebut. Spesifikasi bahan kimia akan dijumpai pada buku katalog bahan. 6) jika terjadi tumpahan yang paling baik mengatasinya dengan pasir atau dengan air kran. 7) Buat sistem administrasi nya: daftar isi, jumlah stock, ED bahan, memasang perhatian APD yg sesuai dg peruntukannya, dll. 8) Salah satu informasi penting yang harus selalu disertakan adalah lembar data keselamatan data (Material Safety Data Sheet – MSDS)Informasi MSDS disamping harus tercantum pada produksi, juga harus munculpada dokumen pengangkutan, penyimpanan, pengedaran dan juga pada kemasan bahan tersebut. 240 9) Penyimpanan Reagen yang bersifat berbahaya memerlukan perlakuan khusus, antara lain : Lokasi dan konstruksi tempat penyimpanan reagen yang bersifat berbahaya dan beracun membutuhkan pengaturan tersendiri, agar tidakterjadi kecelakaan akibat kesalahan dalam penyimpanan tersebut. Salah satupersyaratan kelengkapan pada tempat penyimpanan tersebut adalah sistem tanggap darurat dan prosedur penanganannya. Penyimpanan dan penataan bahan kimia berdasarkan urutan alfabetis tidaklah tepat, kebutuhan itu hanya diperlukan untuk melakukan proses pengadministrasian. Pengurutan secara alfabetis akan lebih tepat apabila bahan kimia sudah dikelompokkan menurut sifat fisis, dan sifat kimianya terutama tingkat kebahayaannya. Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan kimia lain, harus disimpan secara khusus dalam wadah sekunder yang terisolasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api, gas beracun, dan ledakan. Penyimpanan bahan kimia tersebut harus didasarkan atas tingkat risiko bahayanya yang paling tinggi. Misalnya benzene memiliki sifat flammable dan toxic. Sifat dapat terbakar dipandang memiliki resiko lebih tinggi daripada timbulnya karsinogen. Oleh karena itu penyimpanan benzena harus ditempatkan pada cabinet tempat menyimpan zat cair flammable daripada disimpan pada cabinet bahan toxic Reagen berbahaya dan beracun yang dianggap kadaluwarsa, atau tidak memenuhi spesifikasi, atau bekas kemasan, yang tidak dapat digunakan tidak boleh dibuang sembarangan, tetapi harus dikelola sebagai limbah berbahaya dan beracun. Kadaluwarsa adalah bahan yang karena kesalahan dalam penanganannyamenyebabkan terjadinya perubahan komposisi dan Next >