< Previous 241 atau karakteristik sehingga bahan tersebut tidak sesuai lagi dengan spesifikasinya. Salah satu langkah yang wajib dilakukan adalah kewajiban uji kesehatan secara berkala bagi pekerja, sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 tahun, denganmaksud untuk mengetahui sedini mungkin terjadinya kontaminasi oleh zat/senyawa kimiaberbahaya dan beracun terhadap pekerja atau pengawas lokasi tersebut. Salah satu kehawatiran utama dalam penanganan berbahaya dan beracun adalah kemungkinan terjadinya kecelakaan baik pada saat masih dalam penyimpanan maupun kecelakaan pada saat dalam pengangkutannya. Kecelakaan ini adalah lepasnya atau tumpahnya reagen kelingkungan, yang memerlukan penanggulangan cepat dan tepat. Bila terjadi kecelakaan, maka kondisi awalnya adalah berstatus keadaan darurat (emergency). Penyimpanan reagen yang bersifat anhidrat, disimpan di dalam oven pada suhu 100-110oC, selama 1-2 jam dan sebaiknya semalam, sedangkan penyimpanan reagen yang bersifat hidrat disimpan pada eksikator. i. Cara Pewadahan Reagen Untuk mejaga keamanan dan kualitas reagen perlu dilakukan pewadahan. 1) Kriteria wadah reagen yang baik antara lain : a) Botol yang gelap / berwarna coklat, hal ini dilakukan agar dapat terhindar dari sinar matahari. b) Wadah reagen tidak bocor. c) Wadah reagen harus bermulut kecil, dan tertutup rapat. d) Wadah reagen harus berbahan dasar dari kaca. e) Wadah reagen harus steril, tidak bereaksi dengan bahan kimia dari reagen yang diwadahkan. 242 Untuk reagen cair, diwadahkan pada botol yang memenuhi kriteria seperti di atas. Reagen yang bervolume kecil, diwadahkan pada botol berukuran kecil. Sedangkan pada reagen yang bervolume besar, diwadahkan pada botol ukuran besar atau jerigen yang berbahan kaca. Untuk reagen serbuk, jika berisi banyak, dapat diwadahkan pada botol dengan mulut agak lebar, hal ini bertujuan agar mudah dalam waktu pengambilan reagen pada waktu penimbangan.Hal penting yang harus selalu di ingat pada saat pewadahan reagen yaitu, pemberian label yang berisi, nama reagen, tanggal pembuatan, paraf pembuat reagen, tanggal penerimaan, konsentrasi dan pelarut pada botol/ wadah reagen. Alangkah baiknya jika tempat penyimpanan masing-masing kelompok bahan tersebut diberi label dengan warna berbeda. Misalnya warna merah untuk bahan flammable, kuning untuk bahan oksidator, biru untuk bahan toksik, putih untuk bahan korosif, dan hijau untuk bahan yang bahayanya rendah. label bahan flammable label bahan oksidator label bahan toksik label bahan korosif label bahan dengan tingkat bahaya rendah Reagen harus dibeli dalam wadah yang ukurannya tepat sehingga isinya dapat digunakan semua dalam beberapa bulan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya deteriorasi mutu. Wadah bahan kimia dan lokasi penyimpanan harus diberi label yang jelas. Label wadah harus mencantumkan nama bahan, tingkat bahaya, tanggal diterima dan dipakai. 2) Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu wadah agar dapat berfungsi dengan baik : a) Harus dapat melindungi reagen dari kotoran, kontaminasi sehingga reagen tetap bersih. 243 b) Harus dapat melindungi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air , gas, dan penyinaran (cahaya). c) Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani serta mudah dalam pengangkutan dan distribusi. d) Harus mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada. e) Dapat menunjukkan identitas, informasi dan penampilanreagen yan jelas. j. Memahami Msds(Material Safety Data Sheet) Dalam rangka memelihara sistem kerja yang aman didalam laboratorium, salahsatu cara penting yang harus kita tempuhadalah dengan memahami MSDS (Material Safety Data Sheet) atau Lembar Data Keselamatan Bahan. MSDS / Lembar Data keselamatan Bahan (LDKB) merupakan kumpulan data keselamatan dan petunjuk dalam penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya. Pembuatan LDKB dimaksudkan sebagai informasi acuan bagi para pekerja dan supervisor yang menangani langsung dan mengelola bahan kimia berbahaya dalam industri maupun laboratorium kimia. Dengan informasi tersebut diharapkan seseorang/ pekerja akan mempunyai naluri untuk mencegah dan menghindari serta mampu menanggulangi kecelakaan kimia yang mungkin terjadi. Informasi dalam LDKB ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan mendorong sikap kehati-hatian dalam menangani bahan kimia berbahaya. 244 1) Identifikasi Bahan Kimia Identifikasi bahan kimia merupakan suatu cara untuk mempelajari karakteristik bahan tersebut dengan mengamati label bahan kimia kemudian bentuk, warna, bau, danan sifatnya. Identifikasi bahan kimia dilakukan berkaitan dengan penanganan, penyimpanan, dan penggunaan bahan tersebut lebih lanjut, sehingga risiko bahaya dapat dicegah dan dihindari, serta dalam penggunaannya lebih efisien. 2) Identifikasi Label Bahan Kimia Cara mudah mengidentifikasi suatu bahan kimia dapat dilakukan dengan cara mempelajari informasi yang tertera pada label kemasan. Informasi yang diperoleh biasanya berupa : nama bahan kimia (kadang-kadang disertai rumus kimia dan bahan aktifnya), kandungan / komposisi, cara penggunaan, sifat, dan cara penyimpanan. Akan tetapi seringkali beberapa bahan kimia pada labelnya tidak tercantum informasi lengkap. Kadang hanya tercantum nama dan kode produksi bahan kimia. saja. Sedikitnya informasi yang tertera pada label kemasan biasanya dengan pertimbangan bahwa informasi-informasi yang lain ticlak penting untuk ditonjolkan dan tidak menimbulkan dampak bahaya bila ternyata salah dalam penggunaan. Untuk lebih memperjelas identifikasi bahan kimia dengan cara membaca informasi yang tertera pada labelnya, berikut ini ditampilkan contoh salah satu label bahan kimia laboratorium. Bagian ini menjelskan nama bahan kimia, dan meliputi : a) Nomur urut LDKB. b) CAS (Chemical Abstract Services) registry Number International se[erti halnya nomor RTECS (registry Toxic Effects of Chemical Substances). c) Sinonim, baik dalam nama kimia maupun nama dagang. d) Rumus dan berat molekul. 245 3) Nama bahan kimia Nama bahan kimia disertai rumus kimia pada label berada di bagian tengah. Nama sebagai identitas penting dan pada contoh label tertulis natrium hidroksida dengan rumus kimia NaOH. Tulisan "pro analysis" di atas tulisan nama memberikan informasi kualitas bahan kimia yang bersangkutan mempunyai kemurnian yang tinggi, dan untuk kemurnian yang lebih rendah biasa dikenal dengan istilah "teknis". Informasi yang tertera pada label bahan kimia dengan kualitas "teknis" tidak selengkap kualitas "pro analysis (p.a.)". Biasanya hanya informasi nama bahan kimia yang bersangkutan. 4) Kemurnian bahan kimia Kemurnian bahan kimia pada label tertera dengan tulisan "pro analysis". Istilah ini diberikan untuk reagensia analitik, karena memiliki kemurnian yang sangat tinggi (> 99%). Identitas kemurnian seringkali tidak hanya dijumpai dengan tulisan "pro analysis" (p.a.), akan tetapi sering ditampilkan dengan tulisan Analar (AR) atau Guaranteed Reagent for Analysis Work (GR) atau American Chemical Society (ACS). Istilah-istilah kemurnian tersebut memiliki tingkat kemurnian relatif sama. Tingkat kemurnian bahan kimia yang tertinggi biasa dikenal dengan istilah Aristar atau Suprapur. Istilah ini menunjukkan bahwa reagen tersebut ultra murni. Salah satu contoh bahan kimia dengan tingkat kemurnian ini adalah asam cuka glasial ARISTAR. Pereaksi ini jarang dipakai untuk keperluan di sekolah, karena harganya yang mahal. Label bahan kimia yang tidak tercantum spesifikasi rinci biasa dikenal dengan istilah "teknis". Komposisinyapun sangat bervariasi, dan reagen 246 ini cukup memadai bagi keperluan pendidikan atau untuk industri. Pereaksi yang mempunyai tingkat kemurnian antara p.a. dan teknis dengan kadar minimum 99% dikenal dengan istilah "Kristalin Murni" atau "Pure", misalnya Kalium Nitrat yang memiliki kadar KNO3 99%. Selain senyawa utama yang terkandung dalam bahan kimia, pada label juga tertulis kandungan unsur dan atau senyawa lain yang jumlahnya sangat kecil. 5) Simbol / tanda bahaya Simbol-simbol yang ditampilkan pada label menunjukkan sifat bahaya dari bahan kimia bersangkutan. Penjelasan lebih detail tentang berbagai macam simbol bahaya dibahas pada bahasan berikutnya. Penjelasan tentang simbol tertulis dalam berbagai bahasa seperti bahasa Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Belanda, Denmark, Spanyol, dan Portugis. Penulisan dalam berbagai bahasa dimaksudkan agar siapa saja yang menggunakan bahan kimia tersebut bisa memahami peringatan yang tertulis pada label, sehingga resiko bahaya dapat dicegah sekecil mungkin. Label/label bahaya diberikan dalam bentuk gambar untuk memberikan gambaran cepat sifat bahaya. Label yang dipakai ada dua, yaitu menurut PBB (internasional) dan NFPA (Amerika). Label bahaya menurut Eropa tidak diberikan karena mirip dengan PBB. Label NFPA ditunjukkan di gambar dan tabel dibawah, berupa 4 kotak yang mempunyai ranking bahaya (0-4) ditinjau dari aspek bahaya kesehatan (biru), bahaya kebakaran (merah) dan reaktivitas (kuning). Kotak putih untuk keterangan tambahan. 247 6) Tindakan keamanan / keselamatan Informasi tindakan keselamatan juga dapat diperoleh pada label bahan kimia yang biasanya juga tertulis dalam berbagai bahasa. 7) Kode R / S Kode R (Hazard Warning for Dangerous Chemicals) merupakan peringatan bahaya untuk bahan kimia berbahaya. Sedangkan S (Safety Precautions for Dangerous Chemicals) menunjukkan tindakan pencegahan atau saran penyimpanan untuk bahan-bahan kimia berbahaya. Keterangan lebih detail tentang arti kode R dan S ditampilkan pada bahasan berikutnya. TUGAS 1. Amatilah dengan mencari informasi terkait dengan Memahami MSDS(Material Safety Data Sheet), Identifikasi Bahan Kimia, Identifikasi Label Bahan Kimia, Kemurnian bahan kimia, Simbol / tanda bahaya, Tindakan keamanan / keselamatan melalui buku-buku, media cetak, internet, dan sumber referensi lainnya. 2. Tanyakan kepada guru dengan mengajukan pertanyaan untuk mempertajam pemahaman Memahami MSDS (Material Safety Data Sheet), misalnya : a. Mengapa bahan kimia harus diidentifikasi ? b. Mengapa harus dilakukan tindakan kaeamanan/ keselamatan? 248 k. Informasi Simbol Bahan Kimia Karakteristik bahan kimia terutama sifatnya dapat dipelajari melalui simbol-simbol atau penjelasan-penjelasan yang tercantum pada label kemasan bahan kimia. Simbol-simbol tertentu menggambarkan tingkatan bahaya bahan kimia yang bersangkutan, simbol tengkorak misalnya, menggambarkan risiko bahaya toksik, bahkan dapat menyebabkan kematian apabila salah dalam penanganan. Pengenalan simbol-simbol pada bahan kimia agar diperoleh informasi tentang sifatnya sangat penting dilakukan berkaitan dengan penanganan, transportasi, dan penyimpanannya. Berikut ini beberapa penjelasan tentang simbol atau label yang biasa tertera pada kemasan bahan kimia seperti pada tabel 24. Table 8. Simbol Bahan Kimia SIMBOL KETERANGAN Bahaya : Keamanan : Eksplosif pada kondisi tertentu Hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan panas TUGAS 3. Lakukan ekplorasi/experimen/ praktik : a. Praktek Identifikasi bahan kimia b. Mengasosiasi/ Menganalisis hasil praktek pengamatan dengan kelompok anda serta membuat kesimpulan dan buatlah laporan 4. Komunikasikan laporan anda dengan : Menyampaikan atau presentasikan hasil praktik/ laporan anda di depan kelas. 249 Bahaya : Keamanan : Oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab timbulnya api atau penyebab sulitnya pemadaman api Hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor Bahaya : Keamanan : Keamanan : Keamanan : Mudah terbakar, meliputi : Zat terbakar langsung Hindari campuran dengan udara Gas amat berbahaya Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api Zat sensitif terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air ataupun api Cairan mudah terbakar, titik bakar 210C Jauhkan dari sumber api dan loncatan bungan api Bahaya : Keamanan : Toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, tertelan atau kontak dengan kulit dan dapat mematikan Hindari kontak atau masuk ke dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan Bahaya : Keamanan : Menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh Hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup, segera berobat bila terkena bahan Bahaya : Keamanan : Korosif atau merusak jaringan tubuh manusia Hindari terhirup pernafasan, kontak dengan kulit dan mata Bahaya : Keamanan : Iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernafasan Hindari terhirup pernafasan, kontak dengan kulit dan mata Table 9. label Bahaya RANKING BAHAYA BAHAYA BAHAYA 250 KESEHATAN KEBAKARAN REAKTIVITAS 4. Penyebab kematian, cedera fatal meskipun ada pertolongan. Segera menguap dalam keadaan normal dan dapat terbakar secara cepat. Mudah meledak atau diledakkan, sensitif terhadap panas danmekanik. 3. Berakibat serius pada keterpaan singkat, meskipun ada pertolongan. Cair atau padat dapat dinyalakan pada suhu biasa. Mudah meledak tetapi memerlukan penyebab panas dan tumbukan kuat. 2. Keterpaan intensif dan terus-menerus berakibat serius, kecuali ada pertolongan. Perlu sedikit ada pemanasan sebelum bahan dapat dibakar. Tidak stabil, bereaksi hebat tetapi tidak meledak. 1. Penyebab iritasi atau cedera ringan. Datap dibakar tetapi memerlukan pemanasan 0terlebih dahulu. Stabil pada suhu normal, tetapi tidak stabil pada suhu tinggi. 0. Tidak berbahaya bagi kesehatan meskipun kena panas (api). Bahan tidak dapat dibakar sama sekali. Stabil, tidak reaktif, meskipun kena panas atau suhu tinggi. l. Sifat-sifat bahaya : 1) Bahaya Kesehatan Bahaya terhadap kesehatan dinyatakan dalam bahaya jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis). NAB (Nilai Ambang Batas) diberikan dalam satuan mg/m3 atau ppm. NAB adalah konsentrasi pencemaran dalam udara yang boleh dihirup seseorang yang bekerja selama 8 jam/hari selama 5 hari. Beberapa data berkaitan dengan bahaya kesehatan juga diberikan, yakni : a) LD-50 (lethal doses) : dosis yang berakibat fatal terhadap 50 persen binatang percobaan mati. Next >