< Previous 108 mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal). Gambar 75. Mikroskop Binokuler Alat ini digunakan untuk pengamatan morphologi benih dalam analisa kemurnian fisik benih, dan alat bantu pengamatan gejala serangan fisik mikroorganisme benih dalam uji kesehatan benih. Spesifikasi mikroskop binokuler : Lensa okuler dua buah, perbesaran 5 x Lensa obyektif 1 buah, perbesaran 2,5 – 8 x Papan/alas obyek, metal massif warna putih. Dilengkapi lampu penerang 25 watt di depan lensa obyektif, menghadap ke obyek. Sumber arus listrik 220 volt/60 Hz. Berat alat : 12,5 kg. Macam-Macam Mikroskop Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri 109 dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain. Gambar 76. Mikroskop Cahaya Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor.Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari. 110 Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik. (Mikroskop wikipeda 27/09/2007) Mikroskop Stereo Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. 111 Gambar 77. Mikroskop Stereo Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga perbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan fokus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokos. (Mikroskop wikipeda 27/09/2007) Mikroskop Elektron Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Macam–macam mikroskop electron : 112 1. Mikroskop transmisi electron (TEM) 2. Mikroskop pemindai transmisi electron (STEM) 3. Mikroskop pemindai elektron 4) Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM) 5) Mikroskop refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007) Gambar 78. Mikroskop Elektron Mikroskop Ultraviolet Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Karena cahaya ultra violet tak dapat dilihat oleh mata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya (photografi Plate). 113 Gambar 79. Mikroskop Ultraviolet Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari. (Volk, Wheeler) Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope) Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar. (Volt, Wheeler, 1988.) Mikroskop medan-gelap Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya 114 kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat. (Volk, Wheeler, 1988.) Mikroskop Fase kontras Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadaan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tembus cahaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dengan demikian nucleus (dan unsur lain yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi dapat dilihat. (Volk, Wheeler, 1988). Inkubator Inkubator adalah alat untuk menginokulasi suatu media atau sampel pada temperatur tertentu dan dalam periode tertentu. Tujuan alat ini adalah untuk menyediakan suatu kondisi terkontrol yang pas untuk pertumbuhan mikrobia pada suatu media. Inkubator sebenarnya tidak 115 tergolong alat sterilisasi karena tidak dapat digunakan untuk mensterilkan alat atau bahan. Kompunen inkubator adalah ruang inkubasi yang ditutup oleh 2 lapis pintu, pintu besi dan pintu kaca. Pintu besi untuk mengamankan serta mengisolasi ruang, sementara pintu kaca dibagian dalam memudahkan kita untuk mengecek sampel. Komponen lain adalah pelat pemanas elektrik yang suhunya dapat dikontrol, dengan jangka suhu 25- 73ºC, serta panel pengatur suhu dan pengatur lamanya waktu (timer). Gambar 80. Inkubator Alat ini digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur volume suatu larutan. Alat ini juga digunakan sebagai tempat penumbuh biakan / tularan inokulan uji kesehatan benih, dengan spesifikasi sebagai berikut : Kapasitas : 80 L, Ukuran : 500 x 400 x 500 mm, Suhu : 40 – 80 0C, Kisaran : ± 0,50 0C, Daya Listrik: 500 Watt, Beroperasi secara semi otomatis, melalui pemrograman. Jumlah papan/rak : 2, Berat : 50 kg. 116 10) Peralatan Laboratorium Kultur Jaringan Dalam praktek/penelitian, baik di laboratorium atau di lapang, terdapat alat yang digunakan untuk mengukur maupun mengamati bahan (objek). Di dalam laboratorium, kegiatan yang dilaksanakan biasanya adalah pengamatan terhadap objek. Pengamatan tersebut bisa dalam bentuk pengamatan fisis, kimia maupun biologis. Setiap pengamatan menggunakan alat-alat yang berbeda dimana alat-alat tersebut memiliki bentuk, fungsi dan cara pemakaian yang berbeda juga. Alat yang digunakan dalam pengamatan fisis biasanya berhubungan dengan pengukuran, misalnya timbangan yang digunakan untuk mengukur berat suatu benda. Dalam pengamatan kimia, alat yang biasa digunakan berhubungan dengan pengukuran dan pencampuran bahan-bahan kimia, misalnya gelas ukur untuk mengukur volume suatu cairan dan erlenmeyer untuk menghomogenkan campuran beberapa bahan kimia (cairan). Alat untuk pengamatan biologis biasanya digunakan untuk mengamati morfologi dan anatomi organisme, misalnya mikroskop untuk mengamati organisme berukuran mikro. Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman dan menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril. 117 Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional. 1. Laminar air flow Salah satu faktor yang menentukan di dalam keberhasilan kita melakukan inisiasi kultur jaringan (mensterilkan bahan eksplan yang berasal dari luar) adalah kuliatas Laminar Air Flow (LAF), Kualitas LAF ditentukan pada bahan lapisan (filter yang digunakandalamlaminartersebut.) Kebanyakan produk LAF di dalam negeri hanya menggunakan filter plakton yang mempunyai kemampuan menyaring benda hanya sampai beberapa um (mikrometer) saja. Sehingga dalam pelaksanaannya hasil kerja LAF tersebut tidak optimal. Kemudian ada juga yang kualitasnya sudah cukup baik, yaitu sudah menggunakan filter steril yang memang khusus untuk menyaring mikroba. Filter steril ini namanya HEPA dan ternyata yang digunakan banyak oleh produk lokal adalah HEPA yang kualiatas dua atau dengankemampuanmenyaring75%. Ada filter steril yang daya saringnya sangat tinggi dan biasanya digunakan untuk laminar berstandar internasional, yaitu yang menggunakan HEPA dengan kemampuan menyaring sangat tinggi yaitu 99.99%. Pada kondisi ini semua partikel bahkan bau pun akan Next >