< Previous 178 b. Sistem radiator Pada sistem ini air didinginkan dengan kipas angin. Untuk mempercepat pendinginan, air dilewatkan melalui pipa-pipa air dengan kisi-kisi dari plat tembaga, sehingga dari luar tampak seperti bentuk sarang tawon. Gambar 113. Motor dengan sistem pendingin radiator Bentuk ini biasanya disebut kondensor. Pada mobil terdapat pompa air untuk memperlancar aliran air dari radiator ke mantel air dan berputar ke radiator kembali.. mesin-mesin pertanian yang kecil (5 - 18 HP) tidak menggunakan pompa air, tetapi sistem konversi air seperti pada tipe hopper. Tutup tangki radiator adalah tutup yang bertekanan tertentu dan biasanya pada motor buatan Jepang tertera besar tekanannya, misalnya 0,5 kg/cm2 atau 0,8 kg/cm2. Sistem Pengapian Motor Bensin Tujuan utamanya adalah menimbulkan loncatan api listrik pada busi di akhir langkah kompresi. Arus listrik yang timbul berasal dari koil yang terdiri atas dua gulungan (kumparan) kawat, yang disebut dengan kumparan primer dan kumparan sekunder. Kedua macam kawat tersebut dikumparkan pada lamen-lamen 179 besi lunak.. pada roda gila dipasang 3 – 4 buah magnet permanen. Karena adanya perubahan medan magnet pada saat roda gila berputar, maka terjadi arus di kumparan primer, yaitu arus lemah 6 -8 volt. Untuk menimbulkan loncatan api pada busi diperlukan voltase yang tinggi sampai 15.000 atau lebih (tergantung pada jarak kerenggangan busi). Untuk itu diperlukan alat lain, yaitu platina dan kondensor. Platina berfungsi sebagai pemutus arus dan kondensor berfungsi untuk memperbesar voltase arus sekunder dan mencegah loncatan api di platina pada saat platina terbuka. Gambar 114. Sistem Pengapian (Motor Bensin) Pada saat platina membuka, arus primer terputus dan menimbulkan arus induksi pada kumparan sekinder dengan voltase yang tinggi, sehingga terjadi loncatan api listrik pada busi. Koil atau spul untuk lampu mempunyai hubungan koil, platina dan kondensor. Motor dimatikan lewat tombol stop sehingga arus yang timbul mengalir ke massa. 180 Motor Diesel Motor diesel adalah salah satu dari tipe internal combustion engine (motor dengan pembakaran di dalam silinder), disini energi kimia dari bahan bakar langsung diubah menjadi tenaga kerja motor. Pada waktu langkah isap (intake stroke) hanya udara yang masuk ke dalam ruang pembakaran. Udara tersebut dimampatkan pada saat langkah kompresi. Dengan pemampatan yang besar, udara tersebut menjadi panas dengan temperatur mencapai titik bakar solar (bahan bakar) Menjelang torak mencapai titik mati atas (TMA) pada langkah kompresi, injektor menyemprotkan bahan bakar, sehingga terjadi pembakaran sendiri. Setelah itu, terjadi langkah usaha (power stroke), yang diteruskan dengan langkah pembuangan. Penyemprotan bahan bakar terjadi kira-kira 10 derajat sebelum TMA dan berakhir beberapa derajat setelah TMA. Pembakaran yang lebih sempurna terjadi pada saat unsur C dan H dari bahan bakar diubah menjadi H2O dan CO2. Gas CO yang terbentuk lebih sedikit dari pada yang dihasilkan motor bensin. Gambar 115. Bagian-bagian motor diesel satu silinder tipe horizontal 181 Penjelasan tentang sistem katup, torak, pelumasan dan pendinginan dari motor diesel hampir sama dengan motor bensin. Oleh karena itu, disini tidak diterangkan lagi. Motor diesel tidak menggunakan sistem pengapian. Sistem bahan bakar motor diesel diraikan tersendiri, karena ada perbedaan prinsip dengan motor bensin. Dalam hal konstruksi motor diesel lebih kompak dan baut serta spare partnya lebih kuat. Pada motor diesel pengerasan baut dan murnya harus lebih kencang/keras. Rasio kompresi motor diesel adalah antara 16 sampai dengan 20, sehingga tekanan kompresinya sangat tinggi. Oleh karena itu tekanan injektor harus lebih tinggi agar solar dapat menyemprot di ruang pembakaran. Untuk itu, diperlukan pompa injeksi dan pipa tekanan tinggi ke injektor. Sistem Bahan Bakar Motor diesel menggunakan bahan bakar solar. Pemilihan bahan bakar yang baik sangat perlu, karena dapat menghindari banyak kesulitan, antara lain ; menghidupkan motor, kerusakan pada pompa injeksi dan injektor, pengausan torak, ring torak, katup dan lain-lain serta memudahkan pemeliharaan motor. Gambar 116. Sistem bahan bakar motor diesel 182 Apabila tangki bahan bakar terletak di atas pompa injeksi, maka tidak diperlukan pompa bahan bakar, bahan bakar mengalir dari tangki ke pompa injeksi karena gaya berat (gravitasi). Sampai di pompa injeksi, bahan bakar dipompakan ke injektor melalui pipa tekanan tinggi. Gerakan memompa dari plunyer pompa injeksi terjadi karena adanya hubungan yang dipasang pada poros engkol (crank shaft) dan gerakan kembali karena pegas pompa injeksi. Injektor berfungsi memecah bahan bakar menjadi partikel-partikel kecil (kabut), sehingga mudah terbakar di ruang pembakaran. Apabila ada kelebihan bahan bakar, akan dikembalikan ke tangki melalui pipa pengembalian. Pompa injeksi berfungsi memompa bahan bakar ke injektor. Tekanan injektor berkisar antara 120 sampai dengan 180 kg/cm2 (tergantung pada jenis motor). Oleh karena itu, tekana pompa injeksi harus lebih besar daripada tekanan injektor, agar bahan bakar dapat keluar dari injektor ke ruang pembakaran. Ada dua tipe pompa injeksi, yaitu ; tipe Dekker dan tipe Bosch. b. Bagian-bagian Traktor Tangan Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : 1) Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp 2) Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp 3) Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp 184 Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu: 1) Tenaga penggerak motor Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan motor diesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal. Fungsi daripada tenaga penggerak motor ini sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan traktor Kerangka dan Transmisi (penerus tenaga) Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. 185 Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneling, rantai dan sebagainya. Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-belt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneling untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneling juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneling. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor penggerak dihidupkan. Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi terletak di bawah gigi persneling, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila 186 kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneling tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan. Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk transportasi dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor. Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar samping. Standar samping khusus digunakan untuk 187 pemasangan roda. Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung. Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring. Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat pengoperasian. 2) Tuas kendali/control Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali Next >