< Previous 28 Traktor beroda dua (hand traktor) Traktor tangan merupakan traktor pertanian yang hanya mempunyai sebuah poros roda (beroda dua). Traktor ini berukuran panjang berkisar 1740 – 2290 mm, lebar berkisar 710 – 880 mm dan dayanya berkisar 6 – 10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal. Gambar 9. Traktor Beroda Dua (hand tractor) Alat tambahan dapat dipasangkan di depan atau di belakang traktor. Penempatan alat maupun motor terhadap sumbu dibuat sedemikian rupa sehingga terjamin keseimbangannya. (Gambar.6) Gambar 10. Pandangan samping dan atas traktor beroda dua 29 Mini Traktor Traktor mini merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat), sesuai dengan namanya maka ukuran traktor ini relatif lebih kecil, yaitu mempunyai panjang berkisar 1790 – 2070 mm, lebar berkisar 995 – 1020 mm, berat 385 – 535 kg, dan daya berkisar 13 - 40 HP. Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4 macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur). Kecepatan kerja berkisar antara 0,94 – 4,79 km/jam dan kecepatan transport antara 7,54 – 13,3 1 km/jam. Traktor jenis ini sudah dilengkapi dengan PTO (power take off), three point hitch (tiga titik penggandengan/sistem mounted). Pada umumnya konstruksi traktor mini tidak banyak berbeda dengan traktor besar, perbedaannya hanya terdapat pada dayanya saja. Traktor jenis ini banyak dimiliki oleh petani.Jenis traktor ini dipergunakan untuk membedakan suatu traktor yang beberapa waktu yang lampau banyak dipakai untuk menarik beban saja. (Gambar. 11) Gambar 11. Mini Traktor 30 Traktor Besar (Farm Traktor) Traktor besar dicirikan sebagai traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat atau lebih), panjangnya berkisar 2650 – 3910 mm, lebar berkisar 1740 – 2010 mm dan dayanya 45 HP ke atas. Jenis traktor ini harganya sangat mahal sehingga petani masih belum mampu untuk memiliki secara perorangan. Disamping itu penggunaannyapun kurang efisien mengingat bentuk petakan sawah yang relatif kecil. Traktor ini banyak dijumpai pada perusahaan-perusahaan perkebunan yanng mempunyai areal yang luas dan modal yang cukup besar. Gambar 12. Traktor Besar (Farm Traktor) Traktor Pembawa Implemen Gambar 13. Traktor Standar Roda Ganda 31 Nama ini diberikan kepada sebuah traktor yang mempunyai kemampuan untuk dibebani alat-alat tambahan yang lebih berat, dalam kelompok ini termasuk traktor “sistem Fergusen” dan “traktor portal”. Traktor Sistem Fergusen Berat traktor ini relatif ringan jika dibandingkan dengan jenis traktor lainnya. Pada jenis traktor yang dibangun rendah, kaki pengemudi bila duduk akan berada di kiri dan kanan bak persneling. Kemanpuan traksi diperbesar dengan menempatkan alat bobot tambahan di belakang traktor sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagaimana mestinya. (Gambar. 14) Gambar 14. Traktor Sistem Fergusen Traktor Portal Traktor portal adalah sebuah traktor yang kedua roda gigi reduksi akhirnya ditempatkan satu di atas lainnya, sehingga terdapat kebebasan kolong yang besar. (Gambar. 15) 32 Gambar 15. Traktor Portal Traktor lereng Traktor lereng mempunyai roda yang ditempatkan secara parallelogram, sehingga traktor mampu bekerja pada medan yang miring, tetapi posisi kemudi dan mesin tetap dalam posisi tegak. (Gambar. 16). Gambar 16. Traktor Lereng (tampak depan dan tampak atas) 3) Mengenal Alat Pengolahan Tanah Pengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki oleh manusia. 33 Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik, khemis dan biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk : membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan laju erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan; mempersatukan pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk mempermudah dalam pengaturan air. Peralatan yang digunakan untuk memecah dan meremahkan tanah sampai suatu kedalaman dari 6 sampai 36 inci ( 15,2 sampai 91,4 cm) dikenal dengan alat dan mesin pengolahan tanah primer, yang mencakup bajak singkal, bajak piringan, bajak putar, bajak pahat dan bajak tanah bawah. Pengolahan tanah dalam kegiatan pertanaman bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah yang siap tanam. Kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada dipermukaan terbenam, sehingga menjadi membusuk. Kedalaman pemotongan dan pembalikkan tanah umumnya antara 15 cm sampai 20 cm, sedangkan lebarnya tergantung pada bajaknya. Pengolahan tanah kedua bertujuan menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah yang besar dan sisa-sisa tanaman yang terpotong akibat pengolahan tanah pertama menjadi lebih halus/hancur. Dalam keadaan seperti ini sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu akan mati dan membusuk, yang selanjutnya menjadi sumber unsur hara bagi tanaman yang dibudidayakan. 34 Ada dua cara pengolahan tanah, yaitu pengolahan tanah kering dan pengolahan tanah basah. Cara pengolahan tanah kering adalah cara pengolahan tanah dimana tanah dalam keadaan kering, baik pada waktu pengolahan tanah pertama maupun pengolahan tanah kadua. Sedangkan cara pengolahan tanah basah adalah, bahwa pada kedua tahap pengolahan tanah dilakukan pada keadaan tanah yang basah. c. Macam dan Jenis Alat Pengolahan Tanah Macam dan jenis alat pengolahan tanah untuk pertanian digolongkan menjadi 2 golongan menurut tahap pengolahan tanahnya, yaitu : Alat Pengolah Tanah Pertama dan Alat Pengolah Tanah Kedua Kedua golongan alat pengolah tersebut juga digolongkan menurut sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan. Sumber tenaga atau tenaga penarik terdiri dari tenaga manusia, tenaga hewan, dan tenaga traktor. (Dalam buku ini hanya diuraikan alat pengolahan tanah yang menggunakan tenaga traktor. 1) Alat pengolah tanah pertama Macam alat pengolah tanah pertama yang umum digunakan adalah cangkul, garpu, bajak singkal (Moldboard plow), bajak piring (Disc plow) dan bajak rotary (Rotary plow). a) Bajak Singkal Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Di Indonesia jenis bajak singkal inilah yang paling umum digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan tenaga ternak sapi atau kerbau, sebagai sumber daya penariknya. Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/ 35 penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan. Aneka ragam rancangan yang dijumpai selain pada bentuk mata bajak, juga di bagian perlengkapannya.Mata bajak adalah bagian dari bajak yang berfungsi aktif untuk mengolah tanah.Bajak singkal ditujukan untuk pemecahan segala jenis tanah dan cocok sekali untuk pembalikan tanah serta penutupan sisa-sisa tanaman. Berdasarkan arah lemparan lempengan tanah, bajak singkal dibedakan menjadi dua tipe, yakni : Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan. Gambar 17. Bajak Singkal satu arah 36 Traktor yang digunakan sebagai tenaga penarik pada umumnya bertenaga antara 15-25 Hp untuk traktor mini empat roda dan 45- 80 Hp untuk traktor roda besar empat roda. Jumlah bajak yang ditarik dengan traktor tangan biasanya hanya satu bajak. Traktor mini empat roda biasanya menarik 1 sampai 2 bajak. Sedangkan untuk traktor besar empat roda bervariasi, bisa menarik 3 sampai 8 bajak, bahkan bisa lebih dari itu. Bajak singkal dua arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki. Gambar 18. Bajak Singkal Dua Arah (empat singkal) Penggunaan bajak singkal dua arah mempunyai beberapa kelebihan, yaitu akan menghasilkan pembalikan tanah yang seragam untuk seluruh petak tanah yang diolah, praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur dari hasil kerjanya tidak akan berbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun alur punggung (back-furrow), sehingga pembajakan dapat teratur dan rata. 37 Namun kelemahannya adalah konstruksinya lebih berat dan lebih rumit, untuk ukuran bajak yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, perlu keterampilan yang lebih baik dari pengemudinya. Gambar 19. Bajak singkal ditarik traktor besar (16 singkal) b) Bajak Piring Bajak piring berbentuk piringan, yaitu bulat dan cekung menyerupai alat penggorengan dengan garis tengah berkisar antara 60 sampai 80 cm. Bajak jenis ini hanya bias sitarik oleh traktor besar empat roda saja, jumlahnya antara 3 sampai 8 bajak piring tergantung pada tenaga traktornya. (Gambar. 20-21). Gambar 20. Bajak Piring (Dua Piringan) Next >