< Previous 38 Gambar 21. Bajak Piring (Empat Piringan) Alat Pengolah Tanah kedua Macam alat pengolah tanah kedua yang umumnya sering digunakan adalah : bajak rotary, garu sisir dan garu piring a) Bajak Rotary (Rotary Plow) Hasil pembajakan dengan bajak rotary memberikan tanah olah yang langsung hancur dan merata, karena bajak jenis ini terdiri dari pisau-pisau rotary yang berputar menghancurkan tanah. Jenis bajak rotary dapat dilihat pada Gambar 20-21. Secara umum bajak rotary dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu : Tenaga pemutar pisau roraty dari mesin tersendiri terpisah dari tenaga traktor Tenaga pemutar pisau roraty disalurkan langsung dari tenaga putaran poros mesin traktor. 39 Di Indonesia yang banyak digunakan adalah jenis kedua. Untuk traktor tangan 2 roda, sistem penyalurannya adalah dengan menggunakan sistem rantai penyalur tenaga. Gambar 22. Bajak Rotary Traktor Besar Empat Roda Gambar 23. Bajak Rotary Hand Traktor Roda Dua Sedangkan untuk traktor besar empat roda sistem penyaluran tenaganya menggunakan sistem poros penyalur tenaga dari mesin power take off (PTO). 40 Gambar 24. Bajak Rotary Traktor Roda dua (kiri) Roda Empat (kanan) b) Garu Sisir Garu sisir dapat digunakan pada tanah sawah (basah) dan juga pada tanah kering. Kegunaan mata sisir adalah untuk menghancurkan, meratakan dan membenamkan sisa-sisa tanaman yang sudah terbajak. (Gambar. 25) Gambar 25. Garu Sisir Untuk Lahan Kering c) Garu Piring Garu piring dapat berbentuk seperti bajak piring (rata tepinya) atau tepinya dapat juga berbentuk gelombang. Garu piring yang ditarik dengan traktor besar 4 roda, jumlah piringan dalam satu gang adalah 8 sampai 12 buah piringan, sedangkan jumlah gang 41 dalam satu tarikan adalah 2 atau 4 gang. Diameter garu piring lebih kecil daripada bajak piring. Contoh garu piring dapat dilihat pada Gambar 26-27. Gambar 26. Garu Piring (Disc Harrow) Tepi Bergelombang Gambar 27. Garu Piring Tepi Rata 2) Alat Penanaman Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan tanaman di dalam tanah. Hal ini 42 dimaksdukan untuk mendapatkan perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik. Perkecambahan dan pertumbuhan benih suatu tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu : 1. Keterampilan petani 2. Hama dan penyakit 3. Drainase yang ada 4. Tingkat pemadatan tanah sekitar benih 5. Waktu penanaman 6. Tipe pembuka alur dan penutup alur 7. Keseragaman penyebaran 8. Kelembapan tanah 9. Mekanisme pengeluaran benih 10. Kedalaman penanaman 11. Jenis tanah 12. Perlakuan terhadap benih 13. Keseragaman ukuran benih 14. Jumlah benih yang ditanam 15. Daya kecambah benih Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau bantuan alat penanam. Dalam perkembangannya alat dan mesin penanam dikenal dari bentuk yang sederhana atau tradisional sampai ke bentuk yang modern. Macam dan Jenis Alat Penanam Berdasarkan sumber atau tenaga penarik yang digunakan, macam dan jenis alat/mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu: Alat penanam dengan sumber tenaga manusia Alat penanam dengan sumber tenaga hewan Alat penanam dengan sumber tenaga traktor 43 1. Alat penanam dengan sumber tenaga traktor Berdasarkan cara penanaman, alat penanam dengan sumber tenaga dari traktor dapat digolongkan menjadi 3 golongan,yaitu : a. Alat Penanam Sistem Baris Lebar b. Alat Penanam Sistem Baris Sempit c. Alat Penanam Sistem Baris Sebar 2. Alat Penanam Sistem Baris Lebar Alat penanam sistem baris lebar telah dirancang untuk menempatkan benih dalam tanah dengan jarak baris tanam satu dengan yang lain cukup lebar, sehingga akan memungkinkan dilakukannya penyiangan dan meningkatkan efisiensi pemasangan. Alat penanam tipe ini banyak digunakan untuk tanaman, jagung, kapas, sorgum dan kacang-kacangan.(Gambar. 28). Gambar 28. Alat Penanam Sistem Baris Lebar 44 3. Alat Penanam Sistem Baris Sempit Alat penanam tipe ini dirancang khusus untuk menanam benih-benih kecil atau benih rumput-rumputan dalam baris alur yang sempit serta kedalaman yang seragam. (Gambar. 29) Alat penanam sistem baris sempit ada yang mempunyai corong pemasukan yang hanya untuk benih saja da nada pula yang mempunyai corong pemasukan yang cukup luas yang terbagi menjadi 2 bagian, satu bagian sebagai tempat benih dan satu bagian lagi sebagai tempat pupuk. Gambar 29. Alat Penanam Sistem Baris Sempit 4. Alat Penanam Sistem Baris Sebar (Broadcasting seeder) Alat penanam sistem baris sebar merupakan cara penanaman yang paling lama dan sederhana. Penebaran benih dengan mesin lebih teliti dan cepat daripada penebaran dengan tenaga. Penanaman sistem sebar memerlukan adanya pembuka alur, maka dari itu harus disiapkan dengan pengolahan tanah yang menggunakan peralatan seperti garu piring. Sistem ini tidak memerlukan penutupan tanah. 45 Alat penanam sistem sebar terdapat 3 macam alat, yaitu tipe sentrifugal atau endgate, tipe pesawat terbang dan penebar rumput-rumputan. (Gambar. 30) Gambar 30. Alat Penanam Sistem Baris Sebar 3) Alat Pemupukan Macam dan Jenis Alat Pemupukan Pemupukan merupakan usaha memasukkan zat hara ke dalam tanah dengan maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman agar didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan. Cara penempatan pupuk dalam tanah dan pemberian secara tepat (jumlah dan waktu) merupakan hal yang sangat penting. Agar pupuk dapat dimanfaatkan tanaman secara baik, pupuk harus berada di dalam lapisan perakaran. Pupuk juga dapat diberikan melalui batang atau daun sebagai larutan. Pupuk dapat diberikan dalam beberapa cara, antara lain dengan menggunakan alat penyebar pupuk. 46 Alat/mesin pemupukan mempunyai bentuk bermacam-macam. Konstruksi alat tersebut sangat tergantung dari macam pupuk yang dipergunakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah pupuk yang diberikan antara lain tanaman yang diusahakan dan sifat fisik dari kimia tanah. Pada prinsipnya, antara beberapa jenis alat penanam dan alat pemupukan terdapat persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya yaitu adanya pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat pupuk atau benih. Alat/mesin pemupukan di Indonesia masih belum berkembang dengan pesat, karena pada umumnya pemupukan masih dilakukan secara tradisional olah para petani. Berdasarkan sumber atau tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan alat, alat pemupukan dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu : Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia Alat pemupukan dengan sumber tenaga hewan Alat pemupukan dengan sumber tenaga traktor Alat Pemupukan Dengan Sumber Tenaga Traktor Berdasarkan pupuk yang dipergunakan, alat ini dapat digolongkan menjadi 3, yaitu : a) Alat Penyebar Rabuk (Pupuk kandang) b) Alat Penyebar Pupuk Butiran c) Alat Penyebar Pupuk Cair dan Gas 47 Alat Penyebar Rabuk (Pupuk kandang) Fungsi alat ini adalah membawa pupuk kandang ke lapangan, menghancurkan dan menyebarkannya di atas tanah secara merata. Penyebaran pupuk biasanya dilakukan sebelum pengolahan tanah pertama. Biasanya alat ini beroda dua atau empat, tenaga untuk operasi peralatan penyebar pupuk berasal dari perputaran roda bagian belakang melalui transmisi rantai atau poros penyalur tenaga (PPT) dari traktor. Kapasitas alat penyebar pupuk antara 1,40 sampai 5,28 M3, dan ukuran yang banyak digunakan antara 2 sampai 3 M3. (Gambar. 31). Gambar 31. Alat Penyebar Rabuk (Pupuk kandang) Alat penyebar pupuk butiran Peralatan penggunaan pupuk butiran kering dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu “Bland Applicator” dan “Broad cast - Applicator”. Bagian penting dari alat penyebar pupuk secara baris yang digabungkan dengan penanaman sekaligus. Mekanisme dari pengeluaran pupuk dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara, yaitu ; Next >