< Previous 48 1. Star Wheel : mekanisme pengeluaran pupuk yang disebabkan oleh putaran roda bintang 2. Kotrek (Auger) : sering digunakan untuk mengatur pupuk besar pada cerobong pemasukan horizontal yang besar. 3. Feed Wheel : digunakan paga corong pemasukan yang panjang Efisiensi penyebaran Broad cast – Applicator tergantung pada pengangkutan dan mekanisme cara pengisian pupuknya. Beberapa factor yang mempengaruhi efisiensi pengisian adalah : kondisi iklim, jumlah pupuk, sifat kimia dan kondisi fisik dari pupuk. Gambar 32. Alat Penyebar Pupuk (Broad cast – Applicator) Alat penyebar pupuk Broad cast – Applicator dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : Drop tipe distributor, spin tipe distributor, dan pesawat terbang. Bentuk alat penyebar pupuk dapat dilihat pada Gambar. 31. Spin spreader menggunakan piringan untuk menyebarkan pupuk. Pupuk diatur diatas piringan oleh rantai penahan melalui dasar corong pemasukan. Kecepatan penyebaran pupuk tergantung dari kecepatan pemasukan pupuk, lebar penyebaran dan kecepatan perputaran piringan. Alat penyebar pupuk cair dan gas Penempatan pupuk cair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu : 49 1. Penempatan di bawah permukaan tanah 2. Penempatan pada permukaan tanah 3. Penempatan dalam air irigasi Penempatan pupuk di bawah permukaan tanah memerlukan peralatan khusus. Pupuk cair Anhydrous ammonia biasanya disebarkan antara 12,7 sampai 15,24 cm di bawah permukaan tanah. Penempatan pupuk pada permukaan tanah dapat dilakukan dengan tanpa tekanan. Alat penyebar pupuk ini serupa dengan sprayer. Gambar 33. Alat penyebar pupuk cair dan gas 4) Alat Penyiangan Untuk memperoleh hasil yang optimal, tanaman yang dibudidayakan harus dipelihara dengan baik, mulai dari pesemaian sampai ke tempat pertanaman selama pertumbuhannya. Salah satu jenis pemeliharaan tersebut yang sangat penting adalah, pemberantasan gulma (rumput dan tumbuhan pengganggu yang akan merusak dan merugikan bagi pertanaman) melalui penyiangan. Banyak cara untuk memberantas gulma tersebut dan cara pemberantasan gulma dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu: 50 Pemberantasan secara biologis, Pemberantasan secara kemis, Pemberantasan secara mekanis dan Pemberantasan kombinasi dari 3 cara di atas Pemberantasan secara biologis Pemberantasan gulma secara biologis dimaksudkan mengadakan persaingan antara tanaman itu sendiri dengan gulma yang terdapat diantara pertanaman tersebut. Apabila tanaman tersebut tidak dapat bersaing dengan gulma tadi, maka harus ditanam tanaman lain yang dapat mengalahkan gulma tersebut tetapi tidak merugikan pertanaman. Sebagai contoh ; ketela pohon atau ubi jalar dapat mengalahkan pertumbuhan gulma alang-alang Pemberantasan gulma secara biologis lainnya, misalnya dengan melepas ternak, seperti sapi, kerbau atau sapi diantara tanaman yang dibudidayakan (pohon karet) Untuk pertanaman padi sawah, pemberantasan gulma secara biologis adalah dengan tenaga manusia (tenaga wanita) yang menyiangi sawah dengan mencabut rumput diantara pertanaman padi dan menginjakkan rumput tersebut ke dalam lumpur sawah. Dari segi ekonomis pemberantasan gulma secara biologis termasuk yang sangat murah. Pemberantasan secara kemis (kimiawi) Cara pemberantasan gulma dengan kemis atau kimiawi dapat juga dilaksanakan. Keuntungan pemberantasan gulma secara kemis ini dapat dilaksanakan dengan cepat dan efektif, akan tetapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga sangat memberatkan kepada para petani, khususnya di Indonesia. 51 Efek samping yang tidak baik bila menggunakan bahan kimia untuk pemberantasan gulma, misalnya untuk pemberantasan gulma pada lahan padi sawah mempunyai sifat yang tidak selektif, artinya kemungkinan besar tanaman padi ikut mati terkena bahan kimia tersebut. Kemudian dari aspek lingkungan, pemberantasan secara kimia ini dapat merugikan kehidupan biologi yang ada di lahan atau sawah, bahkan manusia pun yang menggunakan air bekas pelimpahan yang terkena bahan kimia tersebut dapat mengalami bahaya terhadap kesehatan. Pemberantasan secara mekanis Pemberantasan gulma secara mekanis ada kaitannya dengan penggunaan alat dan mesin. Akan tetapi dalam buku jilid ini yang akan dipaparkan lebih luas adalah yang menyangkut penggunaan, macam dan jenis alat penyiangan yang tradisional. Pemberantasan alang-alang diantara pertanaman pohon karet muda dengan menggunakan api termasuk ke dalam golongan pemberantasan secara mekanis. Dimana alang-alang dengan mudah dapat dimusnahkan dengan cara dibakar pada saat pembukaan lahan, akan tetapi apabila tanaman utama sudah tumbuh di tempat pertanaman tersebut, maka cara pemberantasan gulma dengan dibakar tidak dianjurkan karena berbahaya. Pemberantasan kombinasi dari 3 cara Pemberantasan gulma secara kombinasi, yaitu dengan menggabungkan beberapa cara, baik cara biologis, kemis dan mekanis. Namun hal ini tidak dipaparkan pada buku ini, tetapi yang menjadi topik pembahasan adalah mengenai alat penyiangan secara mekanis yang tradisional 52 Penyiangan adalah penghilangan rumput atau tanaman liar di sekitar tanaman yang sedang kita rawat. Rumput atau tanaman liar perlu dihilangkan karena menimbulkan penghalangan tumbuhnya tanaman yang sedang kita rawat, kompetisi penyerapan hara, ruang, cahaya, dan CO2, penularan penyakit karena adanya rumput atau tanaman liar yang mempunyai penyakit sama dengan tanaman yang sedang kita tanam, pemakanan atau perusakan tanaman kita oleh serangga, karena ada rumput atau tanaman liar yang menjadi sarang atau tempat mencari makan serangga. Sangat banyak jenis alat alat penyiang yang telah di kenal. Mulai dari yang paling kuno seperti tugal sampai yang paling mutakhir dengan menggunakan mesin. Alat penyiang tradisional Alat penyiang tradisional namanya mungkin berbeda di beberapa daerah di Indonesia. Misalnya arit yang disebut di Pulau Jawa, mungkin di luar Jawa disebut sabit, padahal arit berbeda dengan sabit. Di bawah ini diberikan beberapa nama alat penyiangan tradisional antara lain adalah : Bambu runcing pendek Sepotong bambu (kurang lebih 2 ruas) yang sudah tua dan sudah kering, dengan garis tengahnya berukuran antara 2-3 cm dengan panjang 20-40 cm, sebelah ujungnya diruncingkan kira-kira setengah lingkaran (gambar. 33) 53 Gambar 34. Bambu Runcing Pendek Kelemahan penggunaan bambu runcing pendek ini adalah ; Kemampuan atau kapasitas kerja seseorang untuk menyiangi dengan alat ini sangat kecil, yaitu 10 m2/orang/hari. Hanya cocok untuk tanah kering Pekerjaan sangat melelahkan Pada tanah keras kurang baik Keuntungan penggunaan bambu runcing pendek adalah : Alat tersebut tidak usah dibeli Tersedia di daerah pedesaan Hasilnya sangat baik, karena intensif Memperbaiki struktur tanah Menambah kesuburan tanah Mempertinggi daya pengisapan air ke dalam tanah (mengurang dan mencegah erosi tanah) Tajak Tajak adalah alat semacam kored dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Alat ini dipakai untuk memotong gulma atau rumput beserta bekas jerami padi yang masih tertinggal di sawah. 54 Gambar 35. Alat Penyiang Tajak Kored Kored adalah salah satu alat penyiangan dengan menggunakan tenaga manusia. Bentuknya menyerupai pacul kecil sepanjang 20 cm, mata kored dan lehernya kira-kira 7-10 cm. Gagangnya terbuat dari sepotong kayu bulat panjang ± 20 cm berdiameter 2-3 cm. Gagang ini ditempatkan pada ujung sebelah kanan dengan membengkokkan ujung mata kored sebelah kanan 90 derajat. Alat ini dipakai sambil duduk seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 36. Alat Penyiang Kored 55 Garpu Garpu kecil pendek merupakan salah satu alat penyiangan dengan menggunakan tenaga manusia, jarinya terdiri dari lima buah, terbuat dari plat logam. Lebar garpu ini sekitar 20 cm, gagangnya ditengah-tengah garpu terbuat dari plat logam/besi yang telah dibentuk menjadi bulat seperti pipa atau dapt pula terbuat dari kayu seperti gagang kored. Panjang gagangnya biasanya 20 cm. (Gambar. 37) Garpu dengan gagang yang panjang, penggunaannya harus berdiri. Garpu umumnya mempunyai 4 jari, jarinya melengkung seperti garpu untuk makan. Jarinya terbuat dari besu masif sebesar jari tengah manusia, panjang jari garpu sekitar 25-30 cm, panjang gagangnya sekitar 70 cm terbuat dari pipa logam/besi dengan diameter 2,75 cm dan pada ujung gagangnya ada pipa keras melintang tegak lurus dengan gagang tadi. Ada juga gagangnya terbuat dari bahan kayu. (Gambar. 38) Gambar 37. Beberapa Garpu dan Sekop Kecil Pendek 56 Gambar 38. Garpu Gagang Panjang Cangkul Cangkul atau pacul adalah sama. Pada penyiangan dengan menggunakan cangkul biasanya menggunakan cangkul yang ringan dan mata cangkulnya tidak terlalu lebar, kira-kira 20x10 cm2. Pada umumnya gagang cangkul terbuat dari kayu bulat panjang. Ada yang menggunakan bambu tetapi kurang baik karena cepat retak. Gambar 39. Cangkul alat penyiangan 57 Landak Gambar 40. Landak Lahan Kering Landak adalah salah satu alat penyiangan yang mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan alat pemangkas rumput yang didorong manusia. Bedanya landak tidak memakai roda, tetapi terdiri dari sebuah tabung silinder yang diberi paku atau logam/besi, berbentuk lurus atau bengkok. Besarnya diameter landak ini antara 10-20 cm dan lebar antara 12-15 cm, seperti pada gambar di bawah ini. Garu Alat penyiang garu yang menggunakan tenaga hewan/ternak dapat berbentuk garu atau sisir maupun berbentuk bajak. Yang paling banyak terdapat di Indonesia adalah alat penyiang berbentuk garu atau sisir yang terbuat dari bahan kayu yang keras, lebarnya antara 60-80 cm dan panjang mata garunya antara 10-20 cm. Next >