< PreviousDasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 2 C. Kegiatan Belajar 1. Mengamati a) Mengamati peralatan tata cahaya b) Mengamati penggunaan peralatan tata cahaya 2. Menanya Menanya fungsi peralatan tata cahaya 3. Mengeksplorasi Mencoba penggunaan peralatan tata cahaya 4. Mengasosiasi a) Membedakan kegunaan masing-masing peralatan tata cahaya b) Mengkaitkan penggunaan peralatan tata cahaya sesuai fungsi 5. Mengomunikasi Menggunakan peralatan tata cahaya sesuai fungsinya D. Materi 1. Jenis-jenis Lampu Lampu dalam teater tidak mengacu pada kata lamp tetapi lantern. Kata lamp diartikan sebagai bohlam dan lantern sebagai lampu dan seluruh perlengkapan termasuk bohlam. Istilah lantern digunakan sebagai pembeda antara lampu panggung dengan lampu penerangan rumah. Lampu panggung mempunyai banyak jenis lampu. Akan tetapi, secara mendasar dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu flood dan spot. Flood memiliki cahaya dengan sinar menyebar sedangkan spot memiliki sinar menyorot terarah dan membentuk titik atau bulatan cahaya (Carpenter, 1988:8). Setiap lampu memiliki keistimewaan dalam menghasilkan cahaya. Perkembangan teknologi lampu panggung mampu menghasilkan sesuatu yang baru dengan mengkombinasikan prinsip dan unsur di dalamnya, namun tetap dalam kerangka artistik yang sama. Tugas dari lampu panggung di antaranya adalah menghadirkan cahaya, memberi dimensi, menyinari objek tertentu, memberikan gambaran situasi lakon, dan mendukung gaya pementasan (Reid, 1977:3). Tata lampu panggung ditentukan jenis dan ukuran, disesuaikan tata letak, dan diarahkan penyinarannya untuk mencukupi kebutuhan artistik sebuah pementasan teater. Di bawah adalah jenis-jenis lampu yang digunakan dalam panggung teater. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 3 a. Floodlight Floodlight adalah bentuk paling sederhana dalam khasanah lampu panggung. Bohlam dan reflektor diletakkan dalam sebuah kotak yang dapat diarahkan ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah untuk mengatur jatuhnya cahaya. Tidak ada pengaturan khusus lain yang dilakukan seperti pengaturan bentuk, ukuran sinar, dan fokus. Sinar cahaya yang dihasilkan menyebar membuat besaran area yang disinari tergantung dari jarak lampu terhadap objek. Keterbatasan, lampu flood membuat tidak efektif digunakan untuk menyinari pemeran. Sifatnya yang mengandalkan jarak membuat sinar cahaya mengabur pada objek yang jauh. Luas area penyinaran lampu flood sangat tergantung pada besar watt dan reflektor yang digunakan. Artinya lampu flood standar dengan kekuatan 1000 watt mampu menyinari area lebih luas dibandingkan berkekuatan 500 watt. Lampu flood efektif untuk menyinari backdrop atau objek dengan jarak dekat. Lampu flood yang menggunakan watt besar dan dikhususkan untuk menyinari backdrop disebut cyc-light. Gambar 1. Cyc-light Lampu flood dapat dikombinasikan dengan merangkai beberapa lampu dalam satu wadah (compartment). Warna diatur sedemikian rupa sehingga dalam satu kotak terdapat beberapa lampu yang memiliki warna sama. Beberapa lampu flood yang dirangkai dalam satu kotak dan digantung di atas panggung disebut dengan batten atau striplight (lampu strip). Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 4 Gambar 2. Lampu strip Fungsi lampu strip adalah untuk menyinari backdrop dari atas. Tetapi jika rangkaian lampu diletakkan di panggung depan bawah bertujuan untuk menyinari pemeran dari bawah dinamakan footlight (lampu kaki). Jika rangkaian lampu strip diletakkan di bawah tetapi tidak di bagian depan panggung dengan tujuan untuk menyinari backdrop atau objek tertentu dari bawah disebut groundrow. b. Beamlight Lampu beam adalah lampu yang memiliki reflektor tapi tidak menggunakan lensa. Cahaya yang dihasilkan tidak melebar (sempit). Lampu beam digunakan seperti lampu PAR. Kemampuannya untuk mengubah ukuran cahaya, sehingga sangat digemari para penata cahaya dan sering difungsikan sebagai lampu follow spot yang lembut (Fraser, 2007:48). Lampu beam bisa dipasangi filter warna. Gambar 3. Beamlight Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 5 c. Scoop Lampu scoop adalah lampu flood yang menggunakan reflektor ellipsoidal dan dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Sinar cahaya yang dihasilkan memancar secara merata dengan lembut. Lampu scoop ada beberapa jenis yang dirancang khusus untuk bohlam tertentu. Ada yang menggunakan bohlam pijar biasa ada yang menggunakan bohlam tungsten. Tetapi secara umum, scoop dapat menggunakan bohlam pijar dan tungsten-halogen. Gambar 4. Scoop Lampu scoop sangat efisien untuk menerangi areal terbatas. Karakter cahayanya yang lembut membuat lampu scoop sangat ideal untuk memadukan warna cahaya. Selain digunakan untuk panggung teater dan teater boneka, scoop juga digunakan dalam studio televisi, studio fotografi, dan gedung yang membutuhkan penerangan khusus seperti museum. d. Fresnel Fresnel merupakan lampu spot yang memiliki garis batas sinar cahaya yang lembut. Lampu fresnel menggunakan reflektor spherical dan lensa fresnel. Karena karakter lensa bergerigi pada sisi luarnya maka bagian tengah lingkaran cahaya yang dihasilkan lebih terang dan meredup ke arah garis tepi cahaya. Pengaturan ukuran sinar cahaya dilakukan dengan menggerakkan bohlam dan reflektor mendekati lensa. Semakin dekat bohlam dan reflektor ke lensa maka lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan semakin besar. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 6 Sifat lingkaran cahaya yang lembut memungkinkan dua atau lebih lampu fresnel memadukan warna cahaya pada objek atau area yang disinari. Gambar 5. Lampu fresnel Kekurangan dari lampu fresnel adalah intensitas cahaya tertinggi ada pada pusat lingkaran cahaya sehingga jika seorang pemeran berdiri agak jauk dari pusat lingkaran cahaya, maka ia kurang mendapat cukup cahaya. Karena sifat cahayanya yang sedikit menyebar, maka jika jarak lampu terlalu jauh dari objek sebaran cahayanya akan menerobos ke objek lain. e. Profil Lampu profil termasuk lampu spot yang menggunakan lensa planno convex sehingga lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan memiliki garis tepi yang tegas. Dengan mengatur posisi lensa, maka lingkaran sinar cahaya bisa disesuaikan. Jika lampu profil dalam keadaan fokus maka batas lingkaran cahaya akan jelas terlihat dan jika tidak fokus batas lingkaran cahayanya akan mengabur. Lampu profil digunakan karena besaran lingkaran cahaya dan derajat penyinarannya bisa diatur sedemikian rupa. Selain bentuk sinar cahaya yang melingkar lampu profil dapat membentuk cahaya secara fleksibel dengan bantuan shutter. Shutter atau penutup cahaya ini terpasang di empat sisi (atas, bawah, kanan, dan kiri). Dengan mengatur posisi shutter ini maka bentuk cahaya yang dinginkan dapat dikreasikan. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 7 Gb.6 Lampu profil Di Amerika lampu profil disebut ERS (Ellipsoidal Relfector Spotlight) atau lampu spot yang menggunakan reflektor ellipsoidal, juga disebut lekolite atau leko (di Indonesia sering disebut lampu elips atau profil. Bentuk dan ukuran lampu profil dibuat untuk kepentingan pencahaayan panggung. Lampu profil atau ERS memiliki tiga jenis lampu yaitu standard, bifocal, dan zoom. Lampu standar menggunakan satu lensa. Pengaturan fokusnya dengan mendekatkan lensa ke bohlam. Lampu bifocal adalah lampu profil standar yang dilengkapi dengan shutter tambahan yang diletakkan di luar fokus sehingga lampu dapat menghasilkan lingkaran cahaya yang tegas dan lembut sekaligus. Saat ini, lampu bifocal sudah tidak diterbitkan lagi. Sedangkan lampu zoom adalah lampu profil dengan menggunakan dua lensa planno convex yang dipasang secara berhadap-hadapan. Lensa yang pertama mengatur fokus (seperti pada lampu profil standar) dan lensa kedua mengatur ukuran lingkar sinar cahaya. Kombinasi lensa yang dilakukan pada lampu standar dan bifocal dapat mengubah ukuran lingkaran sinar cahaya tetapi dengan kemungkinannya terbatas. Dengan menggunakan lampu zoom ukuran lingkaran sinar cahaya dapat diatur pada sebarang titik (nilai) antara minimal dan maksimal hanya dengan menggeser tombol atau pegangan (knob) yang telah disediakan. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 8 Gambar 7. Lekolite f. Pebble Convex Struktur lampu pebble convex sama dengan fresnel, perbedaannya terletak pada penggunaan adalah digunakannya lensa pebble convex. Pada mulanya, terdapat pula lampu semacam ini dengan menggunakan lensa planno convex dan disebut dengan lampu PC. Lampu PC (planno convex) sudah jarang sekali digunakan atau mungkin sudah tidak diproduksi lagi dan saat ini masih digunakan dalam pementasan teater (terutama di Eropa) adalah lampu pebble convex. Sehingga istilah lampu PC sekarang ini merujuk pada lampu berlensa pebble convex. Untuk mengatur ukuran lingkaran sinar cahaya, lampu dan reflektor didekatkan ke lensa. Karena menggunakan lensa pebble convex maka garis sinar cahaya yang dihasilkan berada di antara fresnel yang berkarakter lembut dan profile yang berkarakter tegas. Lampu ini sangat bermanfaat ketika garis sinar cahaya yang tegas tidak diperlukan sementara garis sinar cahaya yang lembut terlalu kabur. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 9 Gambar 8. Lampu dengan lensa jenis pebble convex g. Follow Spot Lampu follow spot adalah lampu yang dikendalikan langsung oleh operator untuk mengikuti gerak laku pemeran di atas panggung. Karena dikendalikan secara manual, maka lampu follow spot memiliki struktur yang kuat secara optik maupun mekanik. Keseimbangan diatur sedemikian rupa sehingga gerak ke atas dan ke bawah, ke kanan dan kekiri dapat mengalir dengan baik. Pengaturan besar kecilnya ukuran lingkaran sinar cahaya, fokus, dan warna diatur oleh operator. Lampu follow spot memerlukan dudukan (stand) khusus yang dapat diputar dan diatur tinggi rendahnya. Untuk lampu yang berukuran besar, stand yang digunakan biasanya memiliki roda sehingga memudahkan dalam memindahkan lampu dari tempat satu ke tempat lain. Lampu follow spot menggunakan bohlam jenis discharge yang kuat menahan panas tinggi, mampu menahan goncangan dan dapat menghasilkan intensitas cahaya tinggi. Penggunaan bohlam discharge tidak memungkinkan lampu dikontrol secara elektrik karena sifatnya hanya on-off dan tidak bisa di redup-terangkan. Garis lingkaran sinar cahaya sangat jelas terlihat. Lampu ini biasanya mengikuti atau menyorot seorang pemeran secara khusus dalam areal khusus. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 10 Gambar 9. Lampu follow spot h. Lampu PAR PAR dari parabolic aluminized reflecto dapat ditulis par adalah lampu yang bohlam, reflektor, dan lensa terintegrasi. Unit lampu par menggunakan lensa parabolik. Karena lampu par adalah berbentuk satu kesatuan (unit) maka ukuran sinar cahaya tidak dapat disesuaikan kecuali dengan mengganti lampu. Ukuran diameter dan watt lampu par bermacam-macam, yang umum digunakan adalah par 36, 38, 46, 56, dan 64. Daya yang digunakan berkisar antara 50 watt sampai dengan 1000 watt. Besaran sinar cahaya yang dihasilkan tergantung dari ukuran diameter lampu. Sedang intensitas dan jarak cahaya tergantung dari besaran daya. Meskipun lampu par memungkinkan menggunakan bohlam jenis discharge, tetapi untuk keperluan panggung bohlam yang digunakan berjenis tungsten halogen. Lampu par ditempatkan dalam wadah (housing) yang disebut par can atau kaleng par yang memungkinkan lampu untuk digerakkan, diarahkan, dan diberi warna. Ukuran wadah menyesuaikan ukuran lampu yang akan dipasang. Sinar cahaya yang dihasilkan berkarakter lembut dan lebih berbentuk oval ketimbang circular (melingkar). Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 11 Gambar 10. Lampu PAR PAR merupakan lampu yang efektif dalam menghasilkan sinar. Lampu ini sering digunakan pada pentas pertunjukan musik di dalam maupun di luar gedung dan mampu menghadirkan cahaya yang kuat. Karena ukuran telah ditentukan, maka pemilihan lampu par sangat tergantung dari luas dan jarak area yang akan disinari. i. Lampu Efek Lampu efek adalah lampu yang menghadirkan cahaya khusus untuk kepentingan tertentu. Misalnya, dalam sebuah pertunjukan teater menghendaki lukisan cahaya yang penuh fantasi, atau ingin menampilkan situasi dengan pencahayaan yang memiliki makna tertentu bagi para pemeran dan penonton, maka digunakan lampu efek yang dapat menciptakan berbagai macam lukisan cahaya tersebut. Terdapat macam lampu efek tetapi sangat tergantung kebutuhan dan kepentingan artistik pementasan. Gambar 11. Bermacam-macam lampu efek Next >