< PreviousDasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 33 A. Ruang Lingkup Pembelajaran B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari unit pembelajaran 2 peserta didik mampu: 1. Menjelaskan simbol-simbol lampu panggung 2. Menjelaskan gambar instalasi lampu 3. Melaksanakan pemasangan lampu berdasar gambar instalasi Selama 16 JP (4 minggu x 4 JP) C. Kegiatan Belajar 1. Mengamati a. Mengamati gambar instalasi tata cahaya b. Mengamati penataan instalasi tata cahaya sesuai gambar Instalasi Tata cahayaGambar SimbolGambar InstalasiPemasangan LampuUnit Pembelajaran 2 INSTALASI TATA CAHAYA Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 34 2. Menanya a. Menanya tahapan penataan instalasi tata cahaya b. Mendiskusikan tahapan penataan instalasi tata cahaya yang tepat 3. Mengeksplorasi Mencoba penataan instalasi tata cahaya sesuai gambar 4. Mengasosiasi a. Mengklasifikasi bagian-bagian instalasi sesuai fungsi peralatan tata cahaya b. Menentukan prosedur penataan instalasi tata cahaya 5. Mengomunikasi Membuat instalasi tata cahaya (pemasangan lampu) sesuai gambar dengan prosedur yang tepat D. Materi 1. Gambar Simbol Proses penataan cahaya diawali dengan membuat gambar perancangan. Titik pasang, jenis lampu, warna cahaya, nomor channel, dan sirkuit lampu dituangkan dalam gambar rancangan, sehingga memudahkan pemasangan. Pada unit terdahulu telah dipaparkan mengenai jenis-jenis lampu yang digunakan dalam tata cahaya pementasan teater. Setiap jenis lampu ini memiiki simbol tersendiri. Hal akan memudahkan perancangan dalam menggambarkan lampu sesuai jenisnya. Cetak gambar model lampu sudah dicetak dalam bentuk penggaris metrik dengan pola lampu di dalamnya. Alat ini semakin memudahkan dalam menggambar simbol lampu. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 35 Gambar 33. Penggaris metrik dengan pola lampu lengkap Penggaris metrik dengan pola lampu terbuat dari mika atau plastik transparan dan sudah diberi keterangan jenis lampu dan ukuran. Namun demikian setiap pabrikan lampu mengeluarkan sendiri gambar simbol jenis lampu yang diproduksi. Hal ini sangat baik kaitannya dengan standarisasi pemakaian lampu, namun sayangnya tidak semua panggung menggunakan lampu dari satu pabrik. Jika penggambaran simbol lampu harus sesuai dengan simbol pabrikan yang memproduksi pasti akan sangat menyulitkan. Apalagi saat ini banyak pabrik lampu yang memproduksi lampu panggung tetapi tidak mempunyai sendiri gambar simbol sendiri. Juga dalam kelas tata cahaya belum tentu semua lampu tersedia dari pabrikan yang sama. Berdasar kondisi di atas, maka gambar simbol lampu kemudian digeneralisasi. Gambar simbol mengakomodasi jenis lampu saja. Hal ini memudahkan kerja perancangan karena tidak lagi menggambar lampu terkait dengan pabrik tertentu. Gambar simbol lampu digunakan untuk membedakan jenis lampu seperti fresnel, profil atau elips, par, scoop, practical, strip, footlight, dan follow spot. Selain itu diberikan simbol khusus misalnya untuk lampu dengan zoom, panel barndoor, dan letak bohlam bak itu axial maupun radial. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 36 Gambar 34. Simbol dasar lampu yang biasa digunakan Gambar simbol lampu perlu diberi tambahan tanda kelengkapan dalam pemasangan. Tanda ini untuk memberikan keterangan mengenai tujuan penyinaran yang diinginkan, nomor filter, channel yang dipakai untuk menaik-turunkan cahaya, sirkuit dimmer yang digunakan, gobo, iris, serta jenis bohlam untuk lampu par (www.onstagelighting.co.uk, diunduh pada tanggal 18 Januari 2014). Gambar 35. Keterangan teknis lampu Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 37 Penomoran filter seperti gambar di atas memberikan informasi warna yang digunakan. Setiap pabrik filter lampu akan memberikan kamus warna yang disertai nomor kode. Simbol lampu profil yang ditampilkan berbeda, dengan maksud bahwa kedua simbol lampu profil itu bisa digunakan tetapi simbol lingkaran untuk iris dan gobo berbeda. Artinya, lampu profil yang dipasangi gobo tidak lagi dipasangi iris. Jenis bohlam untuk lampu par memang bisa diltuliskan karena banyak jenis bohlam dalam lampu par dengan hasil cahaya yang berbeda. Ada bohlam yang menghasilkan spot cahaya melebar, sempit, atau sangat tipis. Tanda filter pada lampu par bisa digambarkan bisa pula tidak tergantung apakah lampu par tersebut menggunakan filter atau tidak. Gambar simbol lengkap diterapkan pada gambar rancangan jadi. Artinya, rancangan tersebut telah dicoba dalam beberapa latihan dan disepekati oleh semua pekerja artistik. Oleh karena itu tujuan penyinaran pada area tertentu dituliskan, nomor channel lever (nomor bilah pengendali jarak jauh), dan sirkuit dimmer juga dituliskan. Gambar lengkap sudah ditentukan dan tidak bisa lagi diubah-ubah. 2. Gambar Instalasi Gambar instalasi tata cahaya disebut gambar rencana tata cahaya. Gambar simbol lampu, warna, channel, sirkuit, area dan kegunaannya, asesoris yang digunakan, dan letak pemasangan. Dalam panggung teater modern, baris lampu telah disediakan. Namun, jika dirasa kurang bisa ditambahi dengan memasang stand atau groundrow di tempat yang diinginkan. Semuanya digambar termasuk jenis dan merk lampu yang digunakan. Hal ini untuk menghindari kesalahan karena dalam satu panggung biasanya menggunakan lebih dari satu merk (pabrikan). Selain itu kualitas atau intensitas cahaya yang dihasilkan membawa nuansa tersendiri. Untuk itu keterangan masing-masing lampu juga digambarkan. Semua untuk memberikan keterangan yang jelas dan lengkap agar bisa dipahami dengan baik oleh penata lampu. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 38 Gambar 36. Desain tata lampu teater profesional Desain tata lampu profesional seperti dalam gambar di atas memberikan informasi lengkap tata letak dan jenis lampu yang digunakan. Gambar ini sangat diperlukan untuk kerja pemasangan dan pembenahan. Jika terjadi kesalahan atau ketidakberesan pada lampu yang digunakan, gambar ini akan memudahkan penata lampu mengetahui letak lampu, channel dan sirkuit yang bermasalah. Gambar rancangan instalasi tata cahaya bukan merupakan panduan operasi tata cahaya pada saat pementasan berlangsung. Pemandu operasional pencahayaan selama pementasan dituangkan dalam bentuk plot tata cahaya yang berisi keterangan pengoperasian lampu terkait adegan lakon yang sedang dimainkan. Gambar rancangan memuat tata letak lampu general atau lampu area sebagai bahan pembelajaran praktek dasar tata cahaya. Lampu akan memberikan penerangan kepada area panggung dan objek yang ada di dalamnya termasuk pemeran. Lampu area sangat penting, karena jika semua area mendapatkan cahaya penerangan, maka pementasan sudah dapat dilangsungkan. Francis Reid dan Neil Fraser berbeda pendapat mengenai letak pemasangan lampu area. Untuk area yang penyinarannya menggunakan lampu tunggal, Reid meletakkan lampu dari tengah sedangkan Fraser dari samping (Fraser, 2007:109). Di bawah adalah Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 39 gambar tata letak lampu area dengan menggunakan satu lampu menurut Reid. Gambar 37. Lampu area dengan satu lampu menurut Francis Reid Lampu yang digunakan dalam penyinaran area di atas berjenis fresnel. Peletakan lampu di tengah semacam ini akan menghasilkan jatuhan cahaya yang menerangi bagian depan objek lebih banyak dibandingkan bagian lain. Sementara Fraser menggunakan lampu yang sama namun di letakkan dari dudut 45 derajat sehingga jatuhan cahaya akan menerangi objek dari salah satu sudut penampang. Di bawah adalah gambar tata letak lampu area dengan menggunakan satu lampu menurut Neil Fraser. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 40 Gambar 38. Lampu area dengan satu lampu menurut Neil Fraser Jatuhan cahaya yang dihasilkan dari dua gambar di atas pastilah berbeda, terutama kaitannya dengan dimensi objek yang disinari. Namun, secara teknis keduanya bisa digunakan. Keputusan atau hasil akhir dari pencahayaan sangat bergantung pada cita rasa penata lampu. Penomoran pada gambar lampu dimaksudkan untuk memberi keterangan bahwa masing-masing lampu di atas memiliki channel yang berbeda. Urutan penomoran bebas, yang penting mudah dioperasikan. Selanjutnya dalam hal penyinaran area dengan menggunakan 2 lampu antara Reid dan Fraser berpendapat sama. Masing-masing meletakkan dua lampu dari sudut 45 derajat yang berlawanan seperti gambar berikut. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 41 Gambar 39. Lampu area dengan dua lampu Cahaya yang datang dari dua sudut berlawanan mampu menerangi area yang lebih luas. Selain itu juga memberikan efek jatuhan cahaya yang merata pada objek. Dimensi ditimbulkan dari redup-terangnya dua lingkaran cahaya yang bertemu dan mengenai objek. Penataan lampu area dengan menggunakan dua lampu sangat efektif. Penomoran pada gambar lampu memberi keterangan bahwa dua lampu dalam satu area menggunakan channel yang sama. Sementara urutan nomornya bisa bebas. Instalasi tata cahaya dengan menerapkan penyinaran area seperti ini, sangat baik digunakan dalam gedung atau kelas yang ketersediaan lampunya terbatas. Namun demikian, seluruh area panggung yang dibagi menjadi 9 petak harus tersinari. Gambar rancangan bisa menggunakan konsep Francis Reid maupun Neil Fraser. 3. Pemasangan Lampu Praktik pemasangan lampu sesuai gambar rancangan adalah praktik kerja berikutnya dari kesuluruhan proses penataan lampu. Tahap pemasangan diikuti dengan ujicoba. Masing-masing lampu yang telah ditata harus coba dinyalakan, dimatikan, diredup dan diterangkan. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 42 Kerja pemasangan lampu pada praktik dasar tidak terkait dengan kelistrikan dan pengontrolan. Artinya sumber listrik untuk dimmer, kontrol, dan lampu sudah tersedia dan masing-masing perangkat telah tertata. Kerja pemasangan dalam tahap ini adalah memasang lampu sesuai dengan jalur listrik (kabel) yang telah tersedia. Langkah kerja pemasangan lampu adalah sebagai berikut. a. Memahami gambar rancangan lampu terutama tata letak lampu dan bar yang digunakan. Posisi lampu sangat mempengaruhi jatuhan cahaya yang dihasilkan. Oleh karena itu pemasangan lampu harus memperhatikan arah lampu sesuai dalam gambar rancangan. b. Menyiapkan jenis dan jumlah lampu yang dibutuhkan. c. Memeriksa dan menyiapkan peralatan dan alat bantu pemasangan. Alat bantu yang digunakan biasanya adalah tangga atau stager, tali untuk menaikkan lampu, dan alat pemasang dan pengencang lampu pada bar. d. Memeriksa dan mengecek semua lampu beserta peralatannya. Hal ini perlu dilakukan karena peralatan lampu terkait dengan listrik. Jika ada kabel yang terkelupas akan sangat membahayakan. Pengecekana lampu dilakukan untuk memeriksa apakah lampu masih layak digunakan. Artinya intensitas cahaya yang dihasilkan mampu dioptimalkan untuk menyinari area, objek, atau pemeran. Jika kondisi cahaya sudah sangat lemah lebih baik lampu diganti sebab pasti akan mengalami kerusakan. Lampu mati bisa karena kerusakan elemen listrik di dalamnya atau karena waktu kerja (life time) memang sudah berakhir. e. Meletakkan lampu yang akan dipasang sesuai dengan area pemasangan. Misalnya, jika akan memasang 9 lampu pada 9 area panggung, maka letakkan masing-masing lampu tersebut pada area pemasangan. Hal ini akan mempermudah kerja pemasangan. f. Memasang lampu sesuai letak dan arah menurut gambar rancangan. g. Mencoba lampu. Dalam percobaan ini selain menghidupkan lampu juga mengarahkan jatuhan cahaya ke area yang tepat. Pengarahan lampu bisa menggunakan tangga atau tongkat pengait lampu. h. Mengevaluasi kerja. Setelah semua kerja selesai dilakukan evaluasi, terutama untuk menilai kecepatan dan ketepatan pekerjaan. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai acuan untuk kerja berikutnya. Next >