< PreviousDasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 43 Proses pemasangan lampu dikerjakan berdasarkan gambar rancangan lampu area baik dengan satu atau dua lampu seperti yang telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya. Cahaya yang dihasilkan terutama untuk penggunaan satu lampu dapat didisukusikan. Konsep yang berbeda dari Reid dan Fraser menarik untuk dibahas. Mungkin juga 2 model penyinaran dapat diaplikasikan dengan tujuan yang berbeda dalam pementasan. Pengembangan praktik kerja pemasangan lampu area berdasar gambar dapat menggunakan 3 lampu. Konsep gambar bisa mengadopsi dari Reid maupun Fraser. Francis Reid menggunakan 2 jenis lampu yang berbeda yaitu fresnel dan profil, sementara Fraser hanya menggunakan 1 jenis lampu yaitu fresnel. Mengenai letak dan arah keduanya memiliki konsep yang sama. Di bawah ini adalah konsep lampu area dengan menggunakan 3 lampu menurut Reid dan Fraser. Gambar 40. Lampu area dengan tiga lampu menurut Reid Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 44 Gambar 41. Lampu area dengan tiga lampu menurut Fraser Pemasangan lampu bisa dipraktikan untuk satu area atau semua area panggung. Ketiga lampu yang dipasang menggunkan channel yang sama. Evaluasi dilakukan untuk membahas cahaya yang dihasilkan dari 2 konsep di atas karena keduanya menggunakan komposisi lampu yang berbeda. E. Rangkuman Proses penataan cahaya didahului dengan membuat gambar perancangan. Titik pasang, jenis lampu, warna cahaya, nomor channel dan sirkuit lampu dituangkan dalam gambar rancangan. Gambar simbol jenis lampu berbeda-beda. Bahkan setiap pabrik mengeluarkan simbol sendiri. Untuk memudahkan dalam menggambar bisa menggunakan penggaris metrik. Gambar simbol lampu beserta asesoris dan keterangan tekniknya dapat dibuat secara umum. Gambar simbol penting sebagai acuan peletakkan lampu sesuai jenisnya. Gambar instalasi tata cahaya disebut juga gambar rencana tata cahaya. Desain tata lampu profesional memberikan informasi lengkap tata Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 45 letak dan jenis lampu yang digunakan. Pada pembelajaran dasar, gambar rancangan tata lampu diarahkan untuk lampu area yang memberikan penerangan kepada area panggung dan objek yang ada di dalamnya termasuk pemeran. Ada pendapat yang berbeda antara Francis Reid dan Neil Fraser mengenai lampu area. Akan tetapi keduanya dapat diterapkan dalam pembelajaran praktik dan baik digunakan sebagai perbandingan. Praktik pemasangan lampu sesuai gambar rancangan adalah praktik kerja berikutnya dari kesuluruhan proses penataan lampu. Langkah kerja pemasangan lampu adalah; memahami gambar rancangan lampu terutama tata letak lampu beserta bar yang digunakan, menyiapkan jenis dan jumlah lampu yang dibutuhkan, memeriksa dan menyiapkan peralatan dan alat bantu pemasangan, memeriksa dan mengecek lampu dan perlengkapannya, meletakkan lampu yang akan dipasang sesuai dengan area pemasangan, memasang lampu sesuai letak dan arah menurut gambar rancangan, mencoba lampu, dan mengevaluasi kerja pemasangan. F. Latihan/Evaluasi Pemantapkan pemahaman mengenai instalasi tata cahaya, anda dapat mengerjakan soal latihan di bawah. 1. Jelaskan simbol-simbol lampu sesuai jenisnya 2. Jelaskan gambar instalasi cahaya 3. Pasanglah lampu sesuai gambar instalasinya G. Refleksi 1. Manfaat apakah yang kamu peroleh setelah mempelajari instalasi tata cahaya? 2. Apakah menurutmu unit pembelajaran ini benar-benar menambah wawasan mengenai dasar-dasar instalasi tata cahaya? 3. Bagaimana pendapatmu mengenai teknik pengontrolan lampu dengan dimmer? 4. Apakah menurutmu pengontrolan lampu dengan teknik flip-flop masih berguna? Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 47 A. Ruang Lingkup Pembelajaran B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari unit pembelajaran 3 peserta didik mampu: 1. Menjelaskan komposisi dalam tata panggung 2. Menjelaskan keseimbangan dalam tata panggung 3. Membuat gambar rancangan tata panggung Selama 16 JP (4 minggu x 4 JP) C. Kegiatan Belajar 1. Mengamati Mengamati beragam gambar tata panggung teater Gambar Tata PanggungKomposisiKeseimbanganGambar Rancangan Tata PanggungUnit Pembelajaran 3 GAMBAR TATA PANGGUNG Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 48 2. Menanya Menanya teknik menggambar tata panggung teater 3. Mengeksplorasi Mencoba menggambar tata panggung dengan beragam teknik 4. Mengasosiasi Membedakan beragam teknik menggambar tata panggung Menentukan teknik menggambar tata panggung yang tepat 5. Mengomunikasi Menggambar rancangan tata panggung teater D. Materi 1. Komposisi Komposisi tata panggung diartikan sebagai pengaturan atau penyusunan tata letak objek atau piranti pentas. Pengaturan tata letak objek untuk keperluan dekorasi dilakukan agar semua objek dapat memberikan gambaran latar kejadian peistiwa kepda penonton. Selain itu, pengaturan tata letak objek dilakukan untuk memberikan penonjolan pada objek tertentu atau memberikan nuansa pada situasi tertentu. Untuk keperluan artistik (dilihat dari segi keindahan), pengaturan dan penyusunan tata letak objek tidak hanya mengakomodasi latar kejadian peristiwa secara nyata saja namun juga memberikan imajinasi. Artinya, tata panggung memungkinkan peristiwa lakon tidak berada di tempat yang nyata-nyata ada, tapi bisa juga di alam fantasi. Berkaitan dengan permainan pemeran di atas pentas, tata panggung bertujuan untuk memberikan ruang gerak. Oleh karena itu, pengaturan dan penyusunan tata letak objek dekorasi seharusnya memberikan kecukupan dan kelayakan ruang gerak pemeran. Komposisi tata panggung yang hebat tidak ada artinya jika gerak pemeran terbatas dan tidak leluasa dalam melakukan aksinya. Tatanan ruang yang baik akan memperjelas gerak aksi yang dilakukan oleh pemeran dan bukan sebaliknya. Komposisi tata letak objek dekorasi perlu diperhatikan terdapat dua bentuk komposisi letak objek di atas panggung yaitu komposisi simetris dan komposisi asimetris. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 49 Komposisi simetris adalah komposisi yang membagi objek atau piranti tata panggung dalam dua bagian dan menempatkan bagian tersebut dalam posisi yang sama dan seimbang baik dalam segi jumlah maupun bentuknya. Jika digambarkan komposisi ini mirip dengan cermin. Bagian yang satu merupakan cerminan bagian yang lain. Pembagiannya bisa secara diagonal, horisontal ataupun vertikal. Di bawah ini adalah contoh komposisi simetris dalam tata panggung. Gambar 42. Komposisi simetris Gambar komposisi di atas memperlihatkan bahwa pembagian objek kanan dan kiri sama persis termasuk penataan dan jumlah objek. Penataan simetris memberikan kesan rapi, formal, dan sedikit kaku. Biasanya, dalam sebuah pementasan, komposisi simetris digunakan dalam pertunukan teater konvensional yang memang lebih formal. Ksimetris tidak membagi objek dekorasi dalam dua bagian yang sama persis, tetapi membagi objek-objek dekorasi menjadi dua bagian atau lebih dengan tujuan memberi penonjolan (penekanan) bagian tertentu. Penataan objek secara asimetris ini juga perlu memperhatikan posisi dan pergerakan pemeran di atas pentas sebagai bagian dari tata pangung. Komposisi asimetris terkesan lebih cair dan luwes. Di bawah ini contoh komposisi asimetris dalam tata panggung. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 50 Gambar 43. Komposisi asimetris 2. Keseimbangan Pengaturan dan penyusunan tata letak objek dekorasi di atas pentas baik itu komposisi simetris ataupun asimetris perlu memperhatikan faktor keseimbangan. Keseimbangan dalam tata panggung adalah pengaturan atau pengelompokan tata latak objek dekorasi di atas sehingga tidak menghasilkan ketimpangan. Ketimpangan adalah kondisi susunan objek yang berat sebelah. Jika salah satu bagian dari area panggung dibiarkan kosong sementara area yang lain terisi penuh dengan objek dekorasi, maka hal ini akan menimbulkan pemandangan yang kurang menarik. Apalagi jika posisi dan pergerakan pemain justru selalu berada di area yang penuh objek tersebut. Pertunjukan seolah hanya menggunakan sebagian area panggung saja jadinya. Kejadian seperti ini tentu saja sangat merugikan bagi keseluruhan pertunjukan yang dilangsungkan. Keseimbangan tata letak objek dekorasi seperti tersebut di atas selain berdasar pada jumlah dan volume objek, perlu juga memperhatikan pembagian area panggung. Artinya, tidak semua area diisi objek dan tidak semua area dibiarkan kosong atau satu area penuh dengan objek sedangkan area yang lain kosong atau dengan objek yang tidak beraturan. Area panggung dibagi menjadi 9 area yaitu depan kanan, depan kiri, depan tengah, tengah kanan, tengah, tengah kiri, belakang kanan, belakang tengah, dan belakang kiri. Masing-masing area ini bisa digunakan untuk menyeimbangkan komposisi objek dekorasi. Keseimbangan komposisi objek dekorasi Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 51 bisa diciptakan dengan mempertimbangkan area panggung kanan dan kiri, besar dan kecilnya objek, banyak dan sedikitnya objek, tinggi dan rendahnya objek, terang dan gelapnya pencahayaan atau pewarnaan objek, serta area panggung depan dan belakang. Gambar 44. Keseimbangan dengan mempertimbangkan area kanan dan kiri Keseimbangan berdasar area kanan dan kiri bisa dibuat dengan menonjolkan salah satu area. Misalnya, area kanan hendak ditonjolkan, maka objek di area kanan bisa diletakkan lebih ke depan. Sebagai akibatnya, objek di kiri yang lebih di belakang jumlahnya harus diperbanyak. Sementara keseimbangan berdasar area depan dan belakang dibuat dengan menempatkan objek yang ada di depan selalu lebih rendah di banding dengan objek yang ada di belakang. Bahkan jumlah objek yang di belakang bisa sangat tinggi dan banyak jumlahnya. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 52 Gambar.45 Keseimbangan dengan mempertimbangkan area depan dan belakang Keseimbangan berdasar tinggi rendah ditata dengan meletakkan objek yang lebih tinggi di belakang dan lebih rendah di depan. Volume objek yang ada di depan bisa saja lebih lebar. Jumlahnya pun juga bisa dibuat secara relatih. Namun jumlah ini juga akan mempengaruhi penonjolan. Jika objek tinggi di belakang hanya satu buah sementara yang di depan jumlahnya banyak sekali, maka penonjolan ada pada objek yang tinggi. Demikian pula sebaliknya. Keseimbangan berdasarkan banyak sedikirnya objek semua area bisa saling menguatkan. Objek di satu area yang jumlahnya sedikit tapi volumenya besar sama kuat dengan area lainnya yang memiliki objek berjumlah banyak namun volumenya kecil. Untuk penonjolan bisa menggunakan efek tinggi rendah objek. Tergantung area mana yang akan ditonjolkan seperti telah diterangkan dalam keseimbangan berdasar tinggi rendah di atas. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 53 Gambar 46. Keseimbangan berdasar banyak sedikitnya objek Gambar 47. Keseimbangan berdasar gelap terangnya objek Dalam keseimbangan berdasar gelap dan terangnya objek juga digunakan perspektif dekat dan jauh. Artinya, objek yang berada di area depan lebih terang dibandingkan dengan objek yang berada di area belakang. Selain itu prinsip objek yang ada di belakang lebih tinggi daripada objek yang ada di depan juga digunakan. Sedangkan untuk menciptakan gelap terang objek bisa menggunakan pewarnaan pada objek atau pewarnaan dan intensitas cahaya lampu yang menyinari objek. Next >