< PreviousDasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 54 3. Gambar Rancangan Tata Panggung Gambar rancangan atau desain tata panggung berbeda dengan gambar teknis tata panggung. Gambar rancangan biasanya berupa sketsa dan tidak disertai ukuran-ukuran tertentu. Gambar rancangan awal sangat bebas karena merupakan penuangan ide atau gagasan dari penata panggung. Bisa jadi gambar ini hanya berupa coretan-coretan atau sketsa baik dengan pertimbangan pespektif atau tanpa pertimbangan perspektif. Baru setelah dirasa cocok dan sesuai dengan keinginan, sketsa tersebut disempurnakan dan digambar secara perspektif. Gambar 48, Sketsa tata panggung Sketsa rancangan tata panggung diwarnai untuk lebih memperjelas objek yang ada di dalamnya. Selanjutnya dibuat tampak depan, samping kanan, samping kiri, dan tampak atas. Gambar tampak depan dibuat dengan sudut penglihatan sedikit dari atas. Hal ini untuk memperlihatkan objek seolah-olah dipandang dari sisi penonton belakang. Dimensi yang tercipta dari letak objek depan dan belakang menjadi lebih menonjol dalam penampakan seperti ini. Tinggi rendah objek menjadi kelihatan. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 55 Gambar 49. Tata panggung tampak depan Gambar tampak samping kanan atas memberikan informasi yang lebih jelas mengenai jarak antar objek di sisi atau area panggung kanan. Ketebalan objek di area panggung kanan akan kelihatan lebih jelas. Gambar 50. Tata panggung tampak kanan atas Gambar tampak samping kiri atas memberikan informasi yang lebih jelas mengenai jarak antar objek di sisi atau area panggung Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 56 sebelah kiri. Ketebalan objek di area panggung kiri akan kelihatan lebih jelas. Gambar 51. Tata panggung tampak kiri atas Gambar tata panggung tampak atas memberikan informasi tata letak setiap objek terkait area panggungnya. Gambar ini disebut juga floor plan atau rencana lantai. Garis-garis yang dihasilkan sebagai akibat dari penataan objek akan tampak jelas dan memudahkan penata dalam meletakkan objek di atas panggung. Gambar 52. Tata panggung tampak atas Gambar rancangan tata panggung yang lengkap seperti dijelaskan di atas memudahkan kerja penataan yang akan dilakukan. Namun, jika objek yang terdapat dalam gambar rancangan tidak Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 57 tersedia, dalam artian perlu membuat sendiri, maka diperlukan gambar teknik pembuatan objek tersebut. Dalam khasanah tata panggung profesional sebenarnya hampir semua objek tata panggung tersebut memang diciptakan. Oleh karena itu tata panggung menjadi semacang seni tersendiri yang benar-benar membutuhkan keahlian artistik dan teknik. Namun, dalam pembelajaran dasar, tata panggung lebih ditekankan pada peletakan atau penyusunan objek yang tersedia sesuai dengan gambar rancangannya. E. Rangkuman Komposisi dalam tata panggung dapat diartikan sebagai pengaturan atau penyusunan tata letak objek atau piranti di atas pentas. Terdapat dua bentuk komposisi objek di atas panggung yaitu komposisi simetris dan komposisi asimetris. Komposisi simetris adalah komposisi yang membagi objek atau piranti tata panggung dalam dua bagian dan menempatkan bagian-bagian tersebut dalam posisi yang benar-benar sama dan seimbang baik dalam segi jumlah maupun bentuknya. Komposisi asimetris tidak membagi objek dekorasi dalam dua bagian yang sama persis, tetapi membagi objek-objek dekorasi menjadi dua bagian atau lebih dengan tujuan memberi penonjolan (penekanan) bagian tertentu. Keseimbangan dalam tata panggung adalah pengaturan atau pengelompokan tata letak objek dekorasi di atas pentas yang ditata sedemikian rupa sehingga tidak menghasilkan ketimpangan. Keseimbangan tata letak objek dekorasi selain berdasar pada jumlah dan volume objek, perlu juga memperhatikan pembagian area panggung. Area panggung dibagi menjadi 9 area yaitu depan kanan, depan kiri, depan tengah, tengah kanan, tengah, tengah kiri, belakang kanan, belakang tengah, dan belakang kiri. Atas dasar area itu keseimbangan komposisi objek dekorasi bisa diciptakan dengan mempertimbangkan area panggung kanan dan kiri, besar dan kecilnya objek, banyak dan sedikitnya objek, tinggi dan rendahnya objek, terang dan gelapnya pencahayaan atau pewarnaan objek, serta area panggung depan dan belakang. Gambar rancangan biasanya berupa sketsa dan tidak disertai ukuran-ukuran tertentu. Gambar rancangan awal sangat bebas karena merupakan penuangan ide atau gagasan dari penata panggung. Bisa jadi gambar ini hanya berupa coretan-coretan atau sketsa baik dengan atau tanpa pertimbangan perspektif. Baru setelah dirasa cocok dan sesuai dengan keinginan, sketsa tersebut disempurnakan dan digambar secara Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 58 perspektif. Gambar rancangan ini kemudian dibuat mulai dari tampak depan, samping kanan atas, samping kiri atas, dan tampak atas. Kelengkapan sudut pandang dalam gambar rancangan ini akan memudahkan kerja penataan. F. Latihan / Evaluasi Untuk memantapkan pemahaman mengenai gambar rancangan tata panggung cobalah kerjakan soal latihan di bawah ini. 1. Jelaskan komposisi dalam tata panggung 2. Jelaskan keseimbangan dalam tata panggung 3. Buatlah gambar rancangan tata panggung G. Refleksi 1. Manfaat apakah yang anda peroleh setelah mempelajari unit pembelajaran ini? 2. Apakah menurut anda unit pembelajaran ini benar-benar menambah wawasan mengenai komposisi dan keseimbangan dalam tata panggung? 3. Bagaimana pendapat anda mengenai gambar rancangan tata panggung yang telah kamu buat? 4. Apakah anda menyukai proses membuat gambar rancangan tata panggung? Jelaskan alas an anda! Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 59 A. Ruang Lingkup Pembelajaran B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari unit pembelajaran 4 peserta didik diharapkan mampu: a. Menjelaskah alat dan bahan tata panggung b. Melaksanakan observasi panggung c. Menata panggung dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia Selama 24 JP (6 minggu x 4 JP) Alat dan Bahan Tata PanggungObservasi PanggungAlat dan Bahan Dasar Tata PanggungKerja Tata PanggungUnit Pembelajaran 4 ALAT DAN BAHAN TATA PANGGUNG Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 60 C. Kegiatan Belajar 1. Mengamati a. Mengamati alat dan bahan dasar tata panggung b. Mengamati pembuatan komposisi tata panggung c. Menyerap informasi dari berbagai sumber belajar mengenai dasar tata panggung 2. Menanya a. Menanya teknik penggunaan alat dan bahan dasar panggung b. Menanya tahapan membuat komposisi tata panggung 3. Mengeksplorasi Mencoba penggunaan alat dan bahan tata panggung untuk membuat beberapa komposisi tata panggung 4. Mengasosiasi Membandingkan beberapa komposisi tata panggung dan teknik pembuatannya 5. Mengomunikasi Membuat komposisi tata panggung menggunakan alat dan bahan dasar tata panggung D. Materi 1. Observasi Panggung Observasi panggung perlu dilakukan sebelum menata panggung. Kegiatan observasi meliputi pencermatan terhadap ukuran panggung, peralatan, serta perlengkapan dan bagian panggung. Memahami bagian-bagian panggung secara menyeluruh merupakan wawasan mendasar bagi penata panggung. Secara umum, jenis panggung yang digunakan baik dalam pementasan maupun pembelajaran adalah panggung proscenium. Alasan utama penggunaan jenis panggung ini adalah memiliki bagian-bagian yang hampir sama dan standar antara satu tempat dengan tempat lainnya. Panggung atau gedung teater Indonesia belum dibangun sesuai standar. Tetapi prototipe atau model proscenium yang biasa Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 61 disebut dengan auditorium yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Di bawah ini adalah gambar dan keterangan bagian-bagian panggung proscenium secara lengkap menurut Theatre Project Consultants (www.theatreproject.com, diunduh pada tanggal 18 Januari 2014). Gambar 53. Bagian-bagian panggung tampak samping Gambar 54. Bagian-bagian panggung tampak atas Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 62 Apron adalah area panggung proscenium yang berada di bagian depan dinding bingkai proscenium dan tepat di atas orchestra pit. Jika lantai orchestra pit dinaikkan selevel panggung (baik dengan menggunakan mesin atau panggung tambahan), maka akan menambah luas apron dan biasanya disebut sebagai forestage (panggung terdepan) atau panggung tambahan. Arbor pit adalah celah terbuka pada lantai diujung panggung, di bawah struktur tali-temali panggung, yang digunakan untuk menaik-turunkan tali berisi pemberat ketika menaikkan atau menurunkan layar dan bar lampu strip. Ruang kecil di bawah celah ini juga disebut sebagai arbor pit. Auditorium adalah area tempat duduk penonton atau ruang penonton. Disebut juga sebagai house. Back of house (BOH) merupakan area belakang panggung yang tidak terbuka untuk umum. Area ini digunakan untuk menyiapkan pertunjukan dan segala sesuatu yang mendukung pertunjukan. Disebut juga sebagai backstage. Balcony (Balkon) adalah tempat duduk penonton yang berada di atas auditorium, dimaksudkan untuk menambah area penonton. Balkon disebut juga sebagai circle, mezzanine, atau tier. Balcony rail adalah pagar atau pipa besi pembatas yang berada di depan balkon. Biasanya juga digunakan untuk memasang lampu spot di depan balkon. Box boom adalah tiang pemasangan lampu spot tambahan yang terletak di sisi depan auditorium, biasanya berupa pipa vertikal. Box merupakan area duduk penonton di auditorium yang khusus. Biasanya terletak di antara baris kursi nomor dua dan dua belas. Tatanan kursi lebih longgar serta ruang dibatasi pagar khusus dari pipa atau setengah dinding. Disebut juga sebagau opera box. Bridge adalah serambi atau papan jalan yang terletak di atas bar-bar lampu yang digunakan untuk meraih, menata dan mengarahkan lampu. Disebut juga dengan lighting bridge atau loading bridge. Control room merupakan ruang kontrol yang biasanya terletak di bagian belakang auditorium. Digunakan sebagai ruang untuk mengontrol cahaya dan suara, dan perlengkapan lain selama pementasan berlangsung. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 63 Crossover merupakan jalan lintasan atau gang yang berada di belakang panggung. Digunakan oleh para pemeran (pemain) dan kru panggung untuk melintas dari ujung satu ke ujung yang lain tanpa terlihat oleh penonton. Disebut juga sebagai crossover corridor atau crossover gallery. Deck adalah lantai panggung. Fly merupakan bagian atas panggung tempat peralatan dekorasi, kain layar, dan perlengkapan artistik yang tergantung dan tersembunyi dari pandangan penonton. Disebut juga sebagai fly loft, fly tower, loft, atau stage tower. Fly rail merupakan pagar teralis mendatar, tempat pengoperasian tali-temali panggung yang biasanya berisi pemberat untuk menaik-turunkan layar atau dekorasi gantung. Disebut juga sebagai index rail atau locking rail. Followspot booth adalah ruang khusus yang terletak di bagian atas, tertutup, dan hanya untuk mengoperasikan lampu follow spot yang mengikuti arah pergerakan pemeran di atas pentas. Forestage merupakan panggung atau ruang tambahan yang terletak di depan apron. Forestage grid adalah kisi-kisi di bagian atas auditorium terdepan yang bisa digunakan untuk memasang lampu atau menggantungkan dekorasi tertentu. Front of house (FOH) adalah area publik di dalam gedung teater. Juga berarti tempat atau letak tata lampu (bar) di bagian atas auditorium terdepan, di depan atas panggung. Gallery adalah tempat duduk penonton yang berada di atas atau disebut balkon. Tempat duduk penonton yang lebih tinggi dan berada di samping auditorium, biasanya hanya diisi beberada baris kursi. Ruang untuk bekerja yang berada di atas area panggung, digunakan para kru panggung untuk menyiapkan, menata, dan mengoperasikan perangkat artistik dari atas. Disebut juga crossover gallery, fly floor, fly gallery, lighting gallery, loading gallery, dan operating gallery. Grid disebut juga sebagai gridiron adalah lantai dari struktur baja atau logam yang ditambahkan di bagian teratas area panggung. Digunakan untuk memasang dan memperbaiki peralatan panggung yang berada di atas kerangka panggung. Next >