< PreviousDasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 64 House merupakan area tempat duduk penonton atau ruang untuk para penonton. Disebut juga auditorium. Jump adalah ruang, tempat atau podium yang lebih tinggi di dalam area panggung. Disebut juga gallery atau lighting jump. Lighting catwalk adalah papan jalan yang tinggi, biasanya berada di atas auditorium dan digunakan untuk memasang lampu spot. Mix position merupakan area di dalam auditorium, biasanya tidak permanen, yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan tata suara selama pementasan berlangsung. Orchestra di Amerika disebut sebagai usage adalah area tempat duduk di lantai utama audiorium atau di bagian utama di antara tempat duduk penonton. Tempat duduk yang paling dekat dengan penonton biasanya di Amerika disebut stalls, dan di Inggris disebut usage. Orchestra pit adalah area atau lantai yang menjorok ke bawah tepat di depan panggung apron, digunakan untuk para pemain musik orkestra selama pementasan. Ruangan ini biasanya bisa dinaikkan sehingga sejajar dengan apron dan menjadi panggung tambahan. Parterre adalah area tempat duduk penonton yang berada melingkar di belakang orchestra, biasanya tempatnya lebih tinggi dan diberi pembatas setengah dinding. Disebut juga parquet circle atau orchestra circle. Pin rail adalah pagar dari pipa logam tempat untuk meletakkan dan mengoperasikan baris lampu spot. Plaster line adalah ujung panggung yang menghadap dinding proscenium atau tirai besi, biasanya digunakan untuk menyembunyikan peralatan dan perlengkapan tata panggung selama pementasat. Disebut juga sebagai setting line. Projection booth adalah ruang tertutup yang berada di bagian atas dan digunakan untuk menyimpan dan mengoperasikan peralatan proyeksi. Proscenium merupakan bagian terbuka dari dinding proscenium di mana penonton dapat menyaksikan panggung. Disebut juga sebagai proscenium arch, proscenium opening, atau pros. Proscenium box adalah sebuah ruang kotak yang berbatasan dengan dinding proscenium. Disebut juga stage box. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 65 Proscenium wall adalah dinding yang memisahkan area panggung dan penonton. Seating wagon adalah podium atau panggung yang bisa digerak-pindahkan dengan menggunakan roda yang berisi kursi penonton. Biasanya diletakkan di celah orchestra pit untuk menambah tempat duduk penonton jika diperlukan. Setting line adalah garis yang paralel dengan proscenium dan biasanya di bagian ujung yang bebas dari halangan. Digunakan untuk menyimpan perlengkapan tata panggung. Disebut juga plaster line. Sound and Light Lock (SLL) merupakan ruangan di bagian depan yang memisahkan antara auditorium dan lobi atau area sirkulasi, untuk menjaga keheingan suara dan cahaya luar ruang yang masuk. Ruangan ini juga ada di house bagian belakang. Stage adalah area tempat pertunjukan berlangsung yang biasanya lebih tinggi dari baris penonton terdepan. Stage house merupakan bagian gedung teater di seputar dinding proscenium termasuk di dalamnya panggung dan wings serta semua bagian tempat yang termasuk dalam area panggung. Stalls adalah area tempat duduk penonton di lantai utama auditorium dan paling dekat dengan panggung. Standing room merupakan area yang biasanya terletak di belakang auditorium atau di sisi gallery tempat penonton menyaksikan pertunjukan dengan berdiri. Trap room adalah ruangan di bawah panggung yang digunakan untuk memunculkan efek tata panggung. Salah satu bagian ruangan ini bisa dibuka menuju area panggung. Wagon storage merupakan ruangan di bawah auditorium atau panggung, biasanya di salah satu ujung orchestra pit yang digunakan untuk menyimpan set kursi penonton. Wing merupakan bagian sisi kanan dan kiri panggung dan digunakan untuk muncul dan keluarnya pemain, perlengkapan dekorasi, sirkulasi, serta untuk mengoperasikan beberapa peratalan teater. Di atas telah dijelaskan tentang panggung proscenium beserta bagian-bagiannya, tapi seorang penata panggung perlu juga memahami bentuk panggung lain seperti panggung arena dan thrust. Karena bentuk panggung yang berbeda memiliki prinsip artistik yang berbeda. Untuk memperoleh hasil terbaik penata panggung Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 66 diharuskan memahami karakter jenis panggung yang akan digunakan (Santosa, 2008:387). Setelah memahami semua bagian panggung, secara spesifik observasi panggung dalam kaitannya dengan penataan panggung dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai luas panggung, tinggi panggung, model area panggung, tempat penyimpanan perlengkapan panggung, lalu lintas properti panggung, dan desain area penonton. Luas panggung akan memberikan gambaran besaran atau volume benda yang memungkinkan untuk ditata. Tinggi panggung diperlukan untuk perbandingan tinggi benda atau objek penataan dengan luas area yang tersedia. Model area panggung memberikan gambaran pada penata mengenai kemungkinan teknik pemasangan atau penataan panggung baik model letak-susun maupun gantung. Tempat penyimpanan perlengkapan panggung sangat penting karena di tempat inilah tersedia peralatan dan perlengkapan yang bisa digunakan. Area untuk lalu lintas properti panggung biasanya tersedia di sisi kiri, kanan, dan belakang panggung. Mengetahui keluasan area ini sangat penting untuk mengatur keluar masuknya properti dengan lancar. Yang terakhir, desain area penonton akan memberikan gambaran sudut pandang artistik yang paling baik dari sisi penonton. Semua iformasi yang didapat ini selanjutnya dijadikan acuan untuk kerja penataan panggung. 2. Alat dan Bahan Dasar Tata Panggung Dekorasi panggung teater dibuat untuk memberikan gambaran latar cerita lakon yang dimainkan. Beragam teknik digunakan untuk untuk menampilkan pemandangan seperti yang dikehendaki. Objek yang dihadirkan bisa berupa 2 dimensi seperti kain yang dilukis atau 3 dimensi seperti menyusun sekat-sekat membentuk ruangan. Untuk menciptakan pemandangan atau dekorasi panggung ini diperlukan beragam bahan. Gloman dan Napoli menyebutkan ada 4 bahan dasar yang sering digunakan dalam penataan panggung teater profesional yaitu bahan dari kayu, logam, plastik, dan kain (Gloman & Napoli, 2007:55). Namun dalam pembelajaran teater atau pementasan teater amatir sering pula digunakan bahan dari kertas dan foam atau gabus yang lebih murah dan mudah didapat. Masing-masing bahan di atas memiliki karakter sendiri-sendiri. Bahan dari kertas sangat fleksibel untuk membuat beragam bentuk Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 67 tetapi juga sangat rapuh sehingga tidak tahan lama. Bahan dari logam terutama kawat memiliki fungsi yang lumayan banyak, selain sebagai pengikat bisa juga digunakan untuk membuat hiasan-hiasan tertentu. Bahan dari kayu juga dapat dibuat menjadi berbagai macam bentuk dan memiliki kualitas yang baik tetapi harganya juga mahal. Bahan dari foam sangat efektif digunakan untuk membuat hiasan-hiasan dinding atau replika ukiran. Masing-masing bahan tersebut juga memiliki efek yang berbeda terhadap cat atau pewarna. Bahan dari logam tidak bisa diberi warna dengan cat yang berbasis air, harus cat minyak (Santosa, 2008:414). Cara penggunaan alat dengan tepat sesuai karakter bahan merupakan tahap selanjutnya. Gloman dan Napoli mendefinisikan peralatan tata panggung menjadi; hand tools atau peralatan tangan, power tools atau peralatan yang bertenaga (bermesin), portable power tools atau peralatan bertenaga yang mudah dipindahkan, dan finishing tools atau peralatan pengerjaan akhir (Gloman & Napoli, 2007:83). Peralatan tangan di antaranya adalah; palu, gergaji tangan, gunting, tang, obeng, pisau, cutter, tatah, dan alat pengukur. Peralatan tangan yang bertenaga biasanya menggunakan mesin di antaranya adalah; gergaji mesin untuk memotong dan membelah kayu, gergaji meja, dan peralatan penghalus kayu yang menggunakan mesin. Peralatan bertenaga yang mudah dipindahkan di antaranya adalah; gergaji tangan bermesin, penghalus kayu atau gerinda mesin, dan pengebor kayu dan logam bermesin. Peralatan untuk finishing di antaranya adalah; beberapa jenis stapler (pengokot), pengunci atau pemilin sekrup, pengebor dan gerinda penghalus, serta beberapa alat perekat antarbahan seperti lem, kawat, dan paku. Gambar 55. Beberapa peralatan tangan Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 68 Mengenal karakter peralatan seperti di atas sangat dibutuhkan. Gunting kertas berbeda dengan gunting plat aluminium. Gergaji potong berbeda dengan gergaji belah. Paku memiliki berbagai macam ukuran demikian juga dengan palu besinya. Pisau atau pemotong terdiri dari banyak jenis dengan fungsi yang berbeda-beda. Semua peralatan dirancang untuk digunakan secara khsusus baik terhadap bahan maupun teknik penggunaannya. Kesalahan penerapan bahan dan penggunaan alat akan sangat merugikan. Oleh karena itu pemahaman atau pengetahuan alat dan bahan ini merupakan modal utama pekerja tata panggung. Dengan mengetahui bahan dan peralatan yang digunakan, seorang penata panggung semakin mudah dalam mewujudkan desain tata panggung (Santosa, 2008:414). 3. Kerja Tata Panggung Tata panggung secara prinsip dibuat, ditata atau disusun untuk keperluan tempat berpijak atau berdiri pemain dan untuk dilihat baik oleh pemain maupun penonton. Tempat pemeran berpijak, duduk atau berdiri dapat berupa podium atau panggung, tangga, dan jalan landai atau datar. Tata panggung tampak luar yang dapat dilihat adalah dinding, layar atau objek gantung, tirai atau draperi, lukisan, dan kain (Campbell, 2004: 31). Secara nyata di atas pentas objek-objek tersebut terwujud dalam bentuk jendela, pintu, kursi, meja, hiasan dinding, lantai kamar, tangga menuju ke lantai atas, dan lain sebagainya. Semua objek tersebut hadir dan ditata dalam satu kesatuan ruang, waktu dan tempat tejadinya peristiwa dalam lakon yang dimainkan. Perlengkapan tata panggung seperti dinding, tangga, podium, layar atau objek gantung, dan tirai atau draperi ini biasanya telah tersedia dalam berbagai ukuran. Perlengkapan ini dapat digunakan sebagai alat peraga pembelajaran tata panggung. Secara mendasar, objek-objek tata panggung atau gambaran tata panggung dapat diwujudkan melalui penyusunan perlengkapan ini. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 69 Gambar 56. Flat disusun membentuk dinding ruang Dinding atau biasa disebut flat, seperti gambar di atas terbuat dari rangka kayu yang permukaannya ditutupi dengan kain atau papan tipis yang bisa digambari atau dilukis objek yang diinginkan. Flat ini terdiri dari berbagai macam ukuran dan bentuk serta dapat disatukan dengan flat yang lain untuk menciptakan ruang. Jika ruang yang diinginkan memiliki pintu dan jendela, maka perlu disusun flat sebagai dinding datar, flat berjendela, dan flat berpintu. Intinya, flat dapat digunakan untuk menciptakan berbagai macam ruang. Tangga, dalam khasanah tata panggung adalah tempat berpijak yang berundak-undak. Atau tempat berpijak yang digunakan untuk menuju dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah dan sebaliknya. Bentuknya bisa berupa tangga yang pijakannya landai dan tangga berbentuk undak-undakan dengan atau tanpa pegangan tangan di sisinya. Fungsi dan peletakannya juga bisa bermacam-macam. Ada tangga yang diletakkan di depan pintu, ada tangga menuju podium, ada tangga yang digambarkan sebagai jalan menuju lantai atas, dan lain sebagainya. Bahkan, tangga bisa dikombinasikan dengan flat sehingga bisa memberi kesan kemunculan yang berbeda. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 70 Gambar 57. Berbagai macam tangga Podium atau platform adalah panggung kecil yang ukurannya berbeda-beda baik luas maupun tingginya. Podium dibuat dari rangka kayu ringan tapi kuat dan ditutup dengan papan kayu. Ia mudah diangkat dan dipindah. Rangkanya bisa ditutup namun bisa juga terbuka. Jika rangkanya ditutup, maka harus dibuatkan lubang tangan untuk mengangkatnya. Podium ini digunakan untuk menciptakan tinggi rendah area permainan. Kombinasi susunan beberapa podium mampu menciptakan dimensi ruang permainan terkait leveling pemeran. Di Indonesia podium atau platform ini sering disebut sebagai trap atau level. Gambar 58. Podium Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 71 Layar atau objek tergantung dalam tata panggung disebut sebagai drop. Oleh karena itu layar sebagai latar belakang disebut dengan back drop. Layar ini bisa dilukis dengan pemandangan sesuai dengan latar tempat terjadinya peristiwa. Tapi bisa juga dibiarkan tanpa lukisan dan hanya berwarna hitam untuk memberi kesan kedalaman. Teknik pemasangan layar ini tentu saja digantung sebab jika ia di pasang pada kerangka kayu dan didirikan dengan menggunakan penyangga, maka namanya adalah flat. Objek tergantung yang disebut sebagai drop ini tidak hanya digunakan untuk menyebut layar saja. Semua objek dekorasi yang pemasangannya digantung disebut sebagai drop. Misalnya, kerangka jendela, lukisan atau hiasan yang cara memasangnya digantung. Gambar 59. Drop Tirai adalah kain yang biasanya di panggung dan telah terpasang seperti tirai pembuka dan tirai pembatas antara bar lampu satu dengan yang lainnya. Bentuk tirai ini bisa diambil sebagai model dalam penataan panggung dan disebut sebagai draperi. Model tirai bisa dibuat dari kain dan dapat diterapkan pada objek tata panggung lain misalnya jendela atau pintu. Kreativitas penata panggung dalam membentuk kain menjadi sesuatu objek artistik ini sangat diperlukan. Pelengkapan panggung seperti yang telah disebutkan di atas cukup mewadahi keperluan praktik kerja tata panggung. Dalam Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 72 pembelajaran dasar tata panggung, praktik yang dilakukan adalah menciptakan tata panggung dengan menggunakan perlengkapan panggung yang ada. Tata dan susun objek ini harus didasarkan pada gambar rancangan seperti yang telah disebutkan pada bahasan sebelumnya. Langkah kerja penataan dapat dilakukan dengan tahapan berikut. a. Memahami gambar rancangan tata panggung dengan baik. Komposisi, ukuran dan tata letak objek diperhatikan dengan seksama. b. Memilih dan memilah kelengkapan panggung sesuai dengan kebutuhan. Flat, platform, tangga, drop, draperi atau beberapa di antaranya harus ditentukan sesuai keperluan perwujudan gambar rancangan. c. Menentukan atau merancang langkah penataan. Hal ini penting sebab jika tata letak salah satu objek salah atau kurang sesuai dengan gambar, maka diperlukan penataan ulang. Oleh karena itu objek yang mana yang perlu ditata terlebih dahulu dan objek yang mana yang perlu ditata kemudian harus diatur dengan baik. d. Menata dan menyusun objek. Semua harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat. e. Mengamati. Setelah semua objek tersusun hingga membentuk tata panggung sesuai gambar, pengamatan atau pengecekan ulang perlu dilakukan. Jika terjadi kesalahan atau kekurangan bisa segera dibenahi. f. Tahap terakhir adalah mengevaluasi hasil kerja yang telah dilakukan. Hal ini penting untuk menemukan kekurangan dalam proses sehingga pada proses berikutnya bisa diperbaiki. Pelatihan praktik tata pangung menyediakan bermacam-macam gambar rancangan yang disediakan atau digunakan, agar praktik tidak hanya menata objek sesuai dengan satu gambar rancangan saja. Karena hal demikian tidak akan memberikan banyak pengalaman. Kerja penataan dengan berbagai macam gambar rancangan dapat memberikan pemahaman yang baik mengenai tata cara penataan objek (kelengkapan panggung) secara efektif dan efisien. Kerja penataan panggung membutuhkan banyak tenaga, maka jika terlalu banyak bongkar pasang dalam penataan akan menguras banyak tenaga. Pada akhirnya kerja menjadi tidak mengenakkan. Dasar Tata Artistik 2 Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2013 73 Praktik dasar penataan panggung dengan menggunakan perlengkapan panggung dapat dilakukan secara bertahap mulai dari menata berdasar komposisi, keseimbangan hingga menciptakan ruang. Akan tetapi praktik seperti ini belum tentu bisa dilaksanakan dengan baik karena sangat tergantung dengan ketersediaan perlengkapan. Misalnya, bentuk dan ukuran flat yang terbatas akan menghasilkan komposisi yang terbatas pula. Demikian juga dengan kelengkapan yang lain. Untuk mengurangi kendala tersebut. Praktik penataan dapat dilakukan dengan menggunakan maket atau miniatur kelengkapan panggung. Gambar 60. Maket tata panggung Perubahan maket dapat dipergunakan untuk berlatih mengatur tata panggung, semua jenis perlengkapan panggung dibuat dalam ukuran yang kecil baik dari kertas maupun foam atau bahan lain yang mudah didapat. Ukuran dan bentuknya dibuat bermacam-macam sehingga pada nantinya bisa disusun ke dalam banyak variasi. Pada tahap ini maket atau miniatur benar-benar mengacu pada perlengkapan panggung yang sesunguhnya. Jadi tidak diperkenankan membuat maket langsung sesuai gambar rancangan. Proses atau tahapan kerjanya persis seperti yang telah disebutkan di atas, hanya saja perlengkapan panggungnya dibuat dalam bentuk mini. Next >