< Previous 73 3. Tugas Setelah anda membaca dan mempelajari materi potensi dan peran budidaya perairan dengan baik , maka untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan anda, kerjakan tugas ini secara mandiri. Buatlah (pilihlah salah satu dari tugas dibawah ini) : a. Makalah yang berhubungan dengan materi yang berikan. b. Power point yang berhubungan dengan materi yang berikan. c. Melakukan pengamatan secara langsung pada lokasi kegiatan budidaya perairan , kemudian membuat laporan. 4. Tes Formatif 1) Pengertian perikanan yang tepat dari uraian dibawah ini yakni … a. Kegiatan eksploitasi dan eksplorasi sumberdaya alam menjadi bahan pangan oleh manusia untuk memperoleh keuntungan, secara maksimal dan berkelanjutan. b. Kegiatan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan dan pemasaran, dalam suatu sistem bisnis perikanan. c. Kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil usaha pemanfaaatan sumberdaya alam secara tradisional, semi intensif dan intensif dengan suatu teknologi tepat guna. d. Kegiatan memperbanyak ikan dan mengolahnya untuk memanfaatankan potensi alam dan memenuhi kebutuhan manusia akan pangan sumber protein dan non pangan. 2) Berikutnya ini yang merupakan sumberdaya perikanan adalah … a. Udara, angin, hewan, fasiitas listrik dan manusia. b. Ikan, rumput laut, udang, kolam dan transportasi. c. Manusia, sumberdaya alam, teknologi dan biaya. d. Air, ikan, manusia fasilitas perikanan dan teknologi. 74 3) Yang termasuk potensi perikanan Indonesia terdiri dari … a. Budidaya laut, budidaya payau dan budidaya air tawar. b. Budidaya udang di air tawar, air payau da air laut. c. Perairan danau, rawa, aliran sungai dan pantai. d. Kolam tanah, keramba jaring apung dan tambak . 4) Uraian yang tepat di bawah ini untuk menjelaskan pentingnya meningkatkan produksi perikanan budidaya (akuakultur) adalah … a. Meminimalisir eksploitasi ikan di alam dan memperbanyak ikan secara alami. b. Perkembangan teknologi. c. Kebutuhan manusia akan makanan sehat dan konservasi sumberdaya ikan di perairan. d. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan melalui kegiatan penangkapan ikan. 5) Komoditas ekonomis penting yang dikembangkan dalam revitalisasi perikanan yakni … a. Ikan bawal, ikan patin dan ikan belut. b. Ikan tuna, udang dan rumput laut. c. Ikan catfish, kerang dan krustacea. d. Udang, rumput laut dan ikan bawal. 6) Penjelasan berikut ini merupakan penyebab menurunkan sumberdaya ikan di alam sehingga perlu pengembangan kegiatan budidaya perairan kecuali… a. Penangkapan ikan yang berlebihan (over fishing). b. Perkembangbiakan ikan dari satu keturunan. c. Perbanyakan ikan di alam (restocking). d. Pencemaran perairan. 75 7) Hasil budidaya perairan yang umumnya digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik, farmasi, tekstil adalah … a. Daging fillet ikan. b. Tepung rumput laut. c. Udang beku. d. Tiram mutiara. 8) Permasalahan primer dalam usaha budidaya perairan yakni … a. Sarana dan prasarana budidaya, sumberdaya manusia dan bahan baku perikanan. b. Persiapan budidaya, pelaksanaan budidaya dan pemasaran hasil budidaya. c. Lokasi budidaya, benih/bibit, serangan hama penyakit, dan aspek hokum. d. Tata ruang, permodalan usaha dan infrastruktur lokasi budidaya. 9) Permasalahan pemasaran hasil perikanan yang banyak terjadi di pembudidaya ikan adalah … a. Fluktuasi harga pasar tidak jelas. b. Meningkatkan standar mutu ikan. c. Teknologi budidaya yang tidak berkembang. d. Ukuran ikan konsumsi yang dibutuhkan konsumen. 10) Para pelaku usaha perikanan dan sumberdaya manusia yang terkait di dalamnya harus selalu memperhatikan konservasi sumberdaya ikan di perairan. Sebagaimana di atur dalam Undang – Undang yakni … a) UU No. 30 th. 2004. b) UU No. 31 th. 2004. c) UU No. 32 th. 2004. d) UU No. 29 th. 2004. 76 Kegiatan Belajar 3. Jenis-Jenis Komoditas Dan Karakteristik Komoditas Perairan Yang Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi Baik Untuk Tingkat Lokal, Regional, Maupun Internasional 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta didik dapat : a. Mengelompokkan jenis- jenis komoditas ekonomis penting. b. Mengidentifikasi jenis-jenis biota air yang dapat menjadi komoditas ekonomis budidaya perairan. c. Memahami karakteristik komoditas ekonomis budidaya perairan. d. Mengidentifikasi jenis-jenis biota air yang telah terdomestikasi. 2. Uraian Materi Komoditas perikanan yang akan dibudidayakan adalah biota perairan yang telah mengalami domestikasi dalam lingkungan budidaya. Domestikasi adalah pemindahan suatu organisme dari habitat lama ke habitat baru dalam hal ini manusia biasa memperoleh ikan, algae, molluska, crustacea dan lainnya dengan cara mengambil dari alam kemudian dipelihara dalam suatu lingkungan yang terbatas yaitu wadah budidaya. Domestikasi terdiri dari Domestikasi spesies dan Introduksi spesies. Domestika spesies adalah menjadikan spesies liar (wild species ) menjadi spesies akuakultur. Ada tiga tahapan domestikasi spesies liar, yaitu : a. mempertahankan agar bisa tetap hidup (survive) dalam lingkungan akuakultur (wadah terbatas, lingkungan artifisial dan terkontrol). b. menjaga agar tetap bisa tumbuh. c. mengupayakan agar bisa berkembangbiak dalam lingkungan akuakultur. Introduksi spesies adalah mendatangkan spesies akuakultur dari kawasan lain untuk meningkatkan jumlah jenis komoditas dan perbaikan genetis. 77 Tujuan introduksi spesies baru adalah untuk meningkatkan produksi akuakultur, mendatangkan biota ikan hias dan biota sebagai filter biologis. Beberapa pertimbangan untuk mengintroduksi spesies baru adalah : a. spesies yang diintroduksi hendaknya sesuai dengan kebutuhan, tujuan introduksi juga harus jelas b. tidak menyaingi spesies native yang bernilai sehingga menyebabkan menurunnya bahkan punahnya populasi spesies native tersebut c. tidak terjadi kawin silang dengan spesies native sehingga menghasilkan hibrid yang tidak dikehendaki d. spesies yang diintroduksi tidak ditunggangi oleh hama, parasit, atau penyakit yang mungkin bisa menyerang spesies native dan e. spesies yang diintroduksikan dapat hidup dan berkembangbiak dalam keseimbangan dengan lingkungan barunya. Suatu jenis biota air dalam sistem budidaya perairan dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat domestikasinya menjadi empat tingkat yaitu : a. Domestikasi sempurna, yaitu apabila seluruh siklus hidup biota air sudah dapat dipelihara di dalam sistem budidaya. Contoh beberapa jenis biota air asli Indonesia yang sudah terdomestikasi sempurna antara lain adalah ikan lele, ikan patin, ikan gurame, ikan baung , ikan kerapu, ikan bandeng, kerang mutiaradan udang windu. b. Domestikasi dikatakan hampir sempurna apabila seluruh siklus hidupnya sudah dapat dipelihara di dalam sistem budidaya, tetapi keberhasilannya masih rendah. Ikan asli Indonesia yang terdomestikasi hampir sempurna antara lain adalah ikan betutu, balashark, kuda laut, abalone dan ikan arwana. c. Domestikasi belum sempurna apabila baru sebagian siklus hidupnya yang dapat dipelihara di dalam sistem budidaya. Contohnya antara lain adalah ikan Napoleon, ikan hias laut, ikan tuna dan rumput laut. 78 d. Belum terdomestikasi apabila seluruh siklus hidupnya belum dapat dipelihara di dalam sistem budidaya. Jenis-jenis komoditas budidaya perairan ekonomis tinggi yang sangat banyak mendorong perlunya pengelompokan komoditas tersebut untuk mempermudah pemilihan dan pengelolaan spesies secara berkelanjutan. Pengelompokan komoditas budidaya perairan bisa didasarkan kepada tujuan akuakultur, klasifikasi taksonomik, karakteristik morfologi dan biologi, jenis makanan (food habits), penyebaran geografis, habitat/media hidup, orientasi produk, tipe produk, harga, dan level pengembangan industri dan sebagainya. Setelah anda mendapatkan informasi, lakukan diskusi antar kelompok dengan cara setiap kelompok bertukar informasi atau bertanya tentang jenis-jenis komoditas dan karakteristik komoditas perairan yang memiliki nilai ekonomis tinggi ! Mengamati 1) Bentuklah kelompok peserta didik dalam jumlah 4 – 5 orang. 2) Lakukan kegiatan mencari informasi dari buku atau bahan ajar, internet, video dan lain-lain sehingga anda bisa memahami jenis-jenis komoditas dan karakteristik komoditas perairan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. 3) Adapun informasi yang harus anda cari adalah : a) Pengelompokan komoditas ekonomis tinggi. b) Jenis komoditas ekonomis budidaya perairan. 79 . Menanya 1) Bandingkan informasi yang anda peroleh dengan informasi kelompok lain, dapat dimulai dengan proses pertanyaan sebagai berikut : a) Apa perbedaan kegiatan pembenihan dan pembesaran biota air ? b) Faktor apa yang menyebabkan adanya kegiatan budidaya air tawar, budaya air payau dan budidaya air laut ? c) Dapatkah beberapa komoditas dipelihara dalam satu wadah budidaya? d) Apa yang menyebabkan perbedaan tingkat insentifikasi budidaya perairan ? e) Jenis budidaya apa saja yang telah bernilai ekonomis penting ! 2) Adakah perbedaan informasi dari yang anda peroleh ? Jika ada, sebutkan ! 3) Tuliskan kesimpulan anda tentang pemilihan lokasi pembesaran kerang dan diserahkan pada guru ! 80 a. Pengelompokan komoditas ekonomis tinggi 1) Pengelompokan berdasarkan tujuan budidaya perairan Berdasarkan tujuan budidaya perairan, misalnya untuk konsumsi (produksi makanan) atau ikan hias, dikenal kelompok ikan konsumsi dan ikan hias. Selain untuk konsumsi dan ikan hias, tujuan akuakultur lainnya adalah konservasi (perbaikan stok alam dan pencegahan kepunahan), rekreasi, produksi ikan umpan, daur ulang bahan organik, dan bahan baku industri. Berdasarkan tujuan budidaya perairan tersebut maka dikenal kelompok ikan konservasi, ikan pancing, ikan umpan, biota filter biologis, dan ikan fillet. Kegiatan budidaya perairan bisa bertujuan untuk memproduksi benih (kegiatan pembenihan) dan induk ikan. Ikan yang dihasilkan dari kegiatan pembenihan tersebut disebut ikan benih (ikan stadia benih), sedangkan dari produksi induk disebut ikan induk (ikan stadia induk). Kegiatan budidaya perairan secara umum dapat dibedakan sebagai berikut : a) Berdasarkan daur hidup terdiri dari : pembenihan (breeding). pembesaran (rearing/on growth.) b) Berdasarkan jenis habitat/media budidaya terdiri dari : budidaya air tawar. budidaya air payau. budidaya laut. c) Berdasarkan ragam spesies yang di pelihara terdiri dari : beragam (polyculture). satu ragam (monoculture). d) Berdasarkan ragam jenis kelamin yang dipelihara terdiri dari : monosex culture. bisex culture. 81 e) Berdasarkan kondisi media budidaya terdiri dari : budidaya di air tenang (stagnan water). budidaya di air deras (running water). f) Berdasarkan ragam wadah budidaya terdiri dari : budidaya di Keramba Jaring Apung. budidaya di keramba. budidaya di kurungan/pen. budidaya di aquarium. rancing. g) Berdasarkan tingkat intensifikasi terdiri dari : ekstensif. semi intensif. Intensif. h) Berdasarkan adanya kombinasi dengan kelompok hewan peliharaan lain terdiri dari : Budidaya ikan dan ayam. Budidaya ikan dan bebek. Budidaya ikan dan domba. Budidaya ikan dan padi (mina padi). Budidaya ikan dan pohon bakau (silvo fishery). i) Berdasarkan jenis komoditas yang dibudidayakan terdiri dari : budidaya ikan. budidaya udang/kepiting/lobster. budidaya moluska meliputi : gastropoda (keong, abalon). pelesipoda (kerang mutiara). cephalopoda (cumi-cumi). budidaya teripang (echinodermata). budidaya katak (bull frog). budidaya penyu dan bulus. 82 budidaya buaya. budidaya pakan alami meliputi : fitoplankton. zooplankton. cacing sutera. 2) Pengelompokkan berdasarkan klasifikasi taksonomi Dalam ilmu biologi, taksonomi merupakan cabang ilmu yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia yang memperkenalkan enam hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Keenam hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah : Phylum/Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhan Classis/Kelas, Ordo/Bangsa, Familia/Keluarga/Suku, Genus/Marga, dan Spesies (Jenis). Dalam tatanama binomial, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan nama marga (selalu diawali dengan huruf besar) dan nama jenis (selalu diawali dengan huruf kecil) yang dicetak miring (dicetak tegak jika naskah utama dicetak miring) atau ditulis dengan garis bawah. Aturan ini seharusnya tidak akan membingungkan karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan takson lain yang lebih tinggi. Perkembangan pengetahuan lebih lanjut memaksa dibuatnya takson baru di antara keenam takson yang sudah ada (memakai awalan Next >