< Previous 93 menggunakan es, cool box, atau refrigerator. Dengan penurunan suhu demikian, perombakan ikan oleh bakteri dapat dikurangi sehingga proses pembusukan dapat dihambat. Contoh komoditas akuakultur yang biasanya dijual dalam keadaan segar adalah udang windu, udang vanamei, udang biru, bandeng, dan tawes. Tergantung pada selera konsumen dan jarak / waktu pengangkutan, beberapa komoditas dijual dengan dua kondisi tersebut, hidup atau segar seperti nila, mujair, dan patin. c) Produk Olahan Beberapa komoditas akuakultur diolah terlebih dahulu sebelum dijual. Terdapat beberapa tingal (level) pengolahan, mulai dari yang sederhana hingga rumit. Contohnya adalah pengeringan, pengasinan, filleting, atau deboning yang dilanjutkan dengan pembekuan, hingga pengalengan. Rumput laut merupakan contoh klasik komoditas akuakultur yang dijual dalam bentuk olahan sederhana. Rumput laut dijual dalam kondisi kering (kadar air sekitar 20-30%). Nila dan Patin merupakan contoh komoditas akuakultur yang dipasarkan setelah melalui proses filleting dan deboning yang dilanjutkan dengan pembekuan. Pengolahan pascapanen komoditas akuakultur bisa meningkatkan harga produk, bahkan melebihi harga produk hidup. 8) Pengelompokan Berdasarkan Harga Komoditas akuakultur dapat juga dikelompokkan berdasarkan harganya pada saat mencapai ukuran pasar (marketable size), yaitu golongan ikan mahal, sedang, dan murah. Harga umumnya terbentuk karena mekanisme pasar antara penawaran (supply) dan permintaan (demand). Ketika suplai terbatas sementara permintaan tinggi maka terbentuk harga produk yang mahal. Sebaliknya, ketika suplai melimpah sementara permintaan sedikit maka harga akan jatuh. 94 Selain mekanisme pasar, harga suatu komoditas budidaya perairan juga ditentukan oleh sifat dari produk tersebut antara lain sebagai berikut : a) Spesies predator (ikan karnivora) umumnya lebih mahal karena dalam memproduksinya menggunakan pakan dengan bahan baku protein yang lebih dominan (konversi protein ke protein), sedangkan ikan omnivora apalagi herbivora relatif murah karena mengonversi karbohidrat ke protein. b) Tipe produk, ikan hidup relatif mahal dibandingkan dengan ikan segar karena habitat hidup produk yang harus selalu ada dalam setiap pengangkutan dan transaksi penjualan serta resiko kematian merupakan bagian dari biaya produksi dan itu dibebankan kepada konsumen sebagai harga. c) Komoditas yang lambat tumbuh umumnya memiliki harga yang lebih tinggi. Sifat dari komoditas akuakultur tersebut di atas berkaitan langsung dengan biaya produksi 9) Pengelompokan berdasarkan tingkat pengembangan komersial Tingkat pengembangan komersial komoditas budidaya perairan tidak sama. Terdapat empat tingkat pengembangan komersial budidaya perairan, yaitu industri komersial, industri yang baru tumbuh, skala pilot, dan sebagai besar teknologi yang belum tersedia. Komoditas budidaya perairan yang telah mencapai tingkat pengembangan komersial dicirikan oleh fasilitas produksi dan teknologi yang sudah mantap, profitable market, dan kontinu dalam penjualan. Pada tingkat ini riset yang dibutuhkan mencakup perbaikan produk, efisiensi produksi, dan pemasaran yang efektif. Industri yang baru tumbuh masih membutuhkan riset beberapa aspek produksim pemasaran, dan kelembagaan. Pada tingkat skala pilot, upaya-upaya yang ditujukan untuk memecahkan masalah yang muncul ketika skala tersebut ditingkatkan. Pada tingkah yang paling rendah, masih banyak teknologi yang perlu dicari dan 95 dimantapkan, terutama teknologi reproduksi, pemeliharaan larva, nutrisi dan pemberian pakan, sistem produksi, dan sebagainya, Tingkat 3 dan tingkat 4 sebaiknya dikerjakan oleh lembaga penelitian dan perguruan tinggi yang relevan dan kompeten di bidang budidaya perairan. Tugas institusi tersebut adalah mencari dan mengembangkan spesies sehingga bisa menjadi kandidat komoditas akuakultur andalan melalui penyediaan iptek dan sumberdaya manusia yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha budidaya perairan. b. Jenis – Jenis Komoditas Ekonomis Budidaya Perairan Ragam komoditas ekonomis budidaya perairan Indonesia berupa produksi ikan air tawar (44,01 persen), produksi siput-siputan/kerang (23,19), produksi tanaman air (21,37), ikan diadromus (4,84), udang-udangan (3,97), ikan laut (1,98), serta golongan hewan air lainnya (0,28). Berdasarkan data FAO 2004, Asia menyumbang hasil terbanyak 94,37 persen (China memberi kontribusi sebesar 71,2 persen dari total produksi dunia), disusul Amerika Selatan (1,77), Eropa (1,53), Amerika Serikat (1,42), Amerika Utara (0,47), negara-negara bekas kesatuan Uni Soviet (0,23), dan Afrika (0,21). Komoditas yang berperan menjadi unggulan, di antaranya pertama, komoditas untuk kebutuhan dalam negeri, yaitu bandeng, nila, patin, baung, lele, mas, gurami, nilem, udang galah, udang vaname, udang windu, dan ikan hias. Kedua, komoditas untuk ekspor, seperti udang vaname, udang windu, udang galah, lobster air tawar, kepiting, rajungan, kerapu, baronang, kakap, nila, patin, teripang, abalone, ikan hias, mutiara, dan rumput laut. Ketiga, komoditas untuk bioenergi, di antaranya micro algae (fitoplankton) dan macro algae (rumput laut). Keempat, komoditas untuk industri farmasi, kosmetik, dan industri lainya, seperti rumput laut dan beberapa jenis invertebrata (bryozoa, echinoderm, sea urchins, sea cucumbers). 96 Berdasarkan UU Perikanan No.31/2004, jenis budidaya perairan yang dapat terdomestikasi dan memiliki nilai ekonomis tinggi terdiri dari kelas : 1) Pisces (ikan bersirip) Contoh komoditas akuakultur dari golongan ikan adalah : a) Ikan mas ( Cyprinus carpio ). b) Ikan nila ( Oreochromis niliticus ). c) Ikan lele ( Clarias sp ). d) Ikan gurame ( osphronemus gouramy ). e) Ikan patin ( Pangosius sp ). f) Ikan kerapu macan ( Epinephelus fusguttatus ). g) Ikan kerapu bebek ( Cromiletes altivelis ). h) Ikan kakap putih ( Lates calcarifer ). i) Ikan bandeng ( chanos chanos ). 97 Gambar 8. Budidaya ikan air tawar (Ikan Mas, Ikan Gurame dan Ikan Lele Gambar 9. Budidaya ikan air payau dan laut (Ikan Kerapu, Ikan Kakap dan Ikan Bandeng) Gambar 10. Budidaya ikan hias (Ikan Cupang, Ikan Manvis, Ikan Diskus) 98 2) Krustacea (udang, rajungan, kepiting, dan sebangsanya) Contoh komoditas akuakultur dari golongan udang adalah : a) Udang windu ( Paneos monodon ). b) Udang vanamei ( Litopaneus vannamei). c) Udang bru ( Panaeus stylostris ). d) Udang putih ( Panaeus japonicus ). e) Udang galah crobrach tawar ( Macrobrachium rasenbergit ). f) Udang cerax ( Cherax sp ). g) Udang lobster ( Homarus sp ). h) Kepiting bakau ( Scylla serrata ). Gambar 11. Komoditas krustacea (Kepiting, udang windu, lobster) 3) Mollusca (kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput, dan sebangsanya) Contoh komoditas akuakultur dari golongan moluska adalah : a) Kerang mutiara ( Pinctada maxima). b) Abalone ( Heliotis sp.) c) Kerang hijau ( Mytilus sp.) d) Kerang darah ( Anadara sp.) 99 Gambar 12. Budidaya kekerangan/moluska (Abalone asinina dan Pinctada maxima, Mytilus sp dan Anadara sp ) 4) Echinodermata (tripang, bulu babi, dan sebangsanya) Contoh komoditas akuakultur dari ekinodermata adalah Teripang (Holothuria sp.) yang memiliki nama perdagangan sea cucumber. Gambar 13. Teripang (holothuria scabra) 100 5) Amphibia (kodok dan sebangsanya) Contoh komoditas akuakultur dari amphibia adalah : Gambar 14. Kodok bulfrok 6) Algae (rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidupnya di dalam air) a) Contoh mikroalga/fitoplanton adalah Chlorella sp. Umumnya berupa makanan alami bagi komoditas akuakultur lainnya, terutama untuk larva dan benih, kecuali yang telah menjadi makanan kesehatan manusia. b) Contoh makroalga adalah rumput laut. Jenis rumput laut yang potensial untuk dikembangkan produksinya adalah Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum, Gracilaria verrucosa, Gelidium spp, Sargasssum spp dan Turbinaria spp. 7) Biota perairan lainnya yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut di atas. Komodits akuakultur yang sekarang sedang giat diusahakan adalah koral. Biota ini selain untuk tujuan perdagangan, juga untuk konservasi terumbu karang. 101 Pemilihan spesies untuk akuakultur didasarkan kepada pertimbangan karakteristik biologi, dan pasar serta sosial ekonomi. a) Pertimbangan biologi Meliputi reproduksi, fisiologi, tingkah laku, morfologi, ekologi dan distibusi biota yang akan dikembangkan sebagai komoditas akuakultur. Beberapa pertimbangan biologi tersebut adalah : (1) Kemampuan memijah dalam lingkungan bubidaya dan memijah secara buatan. (2) Ukuran dan umur pertama kali matang gonad. (3) Fekunditas. (4) Laju pertumbuhan dan produksi. (5) Tingkat trofik. (6) Toleransi terhadap kualitas air dan daya adaptasi. (7) Ketahanan terhadap stres dan penyakit. (8) Kemampuan mengonsumsi pakan buatan. (9) Konversi pakan. (10) Toleransi terhadap penanganan. (11) Dampak terhadap lingkungan. b) Pertimbangan ekonomi dan pasar Pertimbangan konomi dan pasar lebih penting daripada pertimbangan biologi dalam memilih spesies untuk dikulturkan. Pertimbangan ekonomi dan pasar dalam memilih spesies mencakup beberapa hal, antara lain : (1) Permintaan pasar. (2) Harga dan keuntungan. (3) Sitem pemasaran (marketing). (4) Ketersediaan sarana dan prasarana produksi dan. (5) Pendapatan masyarakat. 102 Mengeksplorasi/Eksperimen Lakukan observasi dan identifikasi jenis-jenis komoditas dan karakteristik komoditas perairan yang memiliki nilai ekonomis tinggi baik untuk tingkat lokal, regional, maupun internasional disekitar lingkungan sekolah anda. Obyek observasi yang dilakukan adalah: a) Jenis – jenis biota air yang ada di sekitar sekolah b) Habitat hidup jenis – jenis biota air tersebut c) Jenis – jenis biota air yang telah dibudidayakan sesuai tingkat domestikasinya. d) Jenis – jenis produk hasil perikanan Alat-alat atau bahan yang harus disediakan : 1. Sumber belajar (buku, internet, sungai/danau/perairan lainnya, lokasi/tempat budidaya perairan, pasar/swalayan dll). 2. Kamera. 3. Alat tulis menulis. Langkah-langkah yang harus anda kerjakan adalah : 1. Lakukan kegiatan identifikasi terhadap jenis biota air yang ditemukan dari lokasi observasi ! 2. Lakukan pendataan biota air yang ditemukan dan dipisahkan sesuai tingkat domestikasinya ! 3. Lakukan pengelompokkan komoditas perikanan tersebut berdasarkan pertimbangan biologi, ekonomi dan pasar ! 4. Lakukan klasifikasi taksonomi biota air tersebut sehingga diperoleh jenis-jenis komoditas dalam satu kelas yang sama sesuai karakteristiknya ! Next >