< Previous 113 Indikator Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Butir Soal/Instrumen Cara mengidentifikasi permasalahan dalam pengembangan budidaya perairan Cara mengelompokkan jenis – jenis komoditas ekonomis penting Cara mengidentifikasi jenis – jenis biota air yang dapat menjadi komoditas ekonomis budidaya perairan. Cara mengidentifikasi jenis-jenis biota air yang telah terdomestikasi 114 Kegiatan Pembelajaran 2 : Menganalisis sistem fisiologi biota air (ikan, kekerangan, krustasea dan rumput laut) A. Deskripsi Setiap individu memerlukan lingkungan tertentu untuk hidup dan berkembang biak. Setiap faktor lingkungan akan menjadi rangsangan bagi hewan air yang akan ditanggapi dengan cara tertentu yang bersifat khusus. Kemampuan hewan air menanggapi rangsangan dari lingkungannya merupakan kajian inti dalam fisiologi hewan air. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dengan berbagai gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem tersebut. Fisiologi biota air merupakan ilmu yang mempelajari fungsi tubuh biota (hewan) air dalam menyelenggarakan kehidupan, yakni untuk menciptakan kondisi homeostasis. Pengkajian fungsi tubuh dapat dilakukan pada tingkat sel, jaringan, organ, atau individu. Fisiologi biota air membahas tentang kemampuan hewan untuk dapat hidup di suatu lingkungan dengan cara mengatur atau menghindari pemasukan air yang terlalu banyak ke dalam tubuh, menghindarkan diri dari keadaan yang membahayakan, seperti suhu yang sangat dingin atau sangat panas, salinitas yang tinggi atau rendah, hewan berpindah tempat untuk menemukan lingkungan yang sesuai agar dapat memperoleh makanan atau kawin, memperoleh informasi tentang keadaan lingkungannya dan lain-lain. Proses-proses yang terjadi di dalam tubuh biota ini (proses fisiologis) perlu diketahui karena dalam pembudidayaan biota perairan semua faktor yang akan berpengaruh terhadap biota harus diarahkan kepada proses –proses yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat kesehatan, pertumbuhan dan efisiensi pakan. Dengan demikian pemahaman tentang prinsip dan konsep fisiologis biota air sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi budidaya perairan. 115 B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1. Morfologi dan Anatomi Biota Air 1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini peserta didik dapat : a. Menjelaskan morfologi biota air. b. Mengidentifikasi anatomi biota air. c. Membedakan bentuk tubuh, bentuk mulut dan bentuk sirip ikan. d. Membedakan ciri meristik dan ciri morfometrik bioata air. 2. Uraian Materi a. Morfologi biota air Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme. Bentuk luar dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari organisme. Adapun yang dimaksud dengan bentuk luar organisme ini adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang kelihatan dari luar. Pada dasarnya bentuk luar dari ikan dan berbagai jenis hewan air lainnya mulai dari lahir hingga ikan tersebut tua dapat berubah-ubah, terutama pada ikan dan hewan air lainnya yang mengalami metamorfosis dan mengalami proses adaptasi terhadap lingkungan (habitat). Namun demikian pada sebagian besar ikan bentuk tubuhnya relatif tetap, sehingga kalaupun terjadi perubahan, perubahan bentuk tubuhnya relatif sangat sedikit. Bentuk tubuh pada mahluk hidup, termasuk pada hewan air juga erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu kita melihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) hewan air tersebut. Pada dasarnya morfologi dari setiap jenis hewan air yang masih dekat kekerabatanya mempunyai kemiripan-kemiripan, seperti anatomi dan morfologi udang, kepiting dan lobster hampir mirip. Hal yang sama juga akan kita dapati pada berbagai jenis ikan serta pada berbagai jenis hewan 116 lainya. Pada dasarnya kita mengenal berbagai jenis hewan air, diantaranya yang paling umum kita kenal adalah ikan, udang, moluska, amfibi, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah dingin, hidup diair, bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip; dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan “paru-paru”. Setelah anda mendapatkan informasi, lakukan diskusi antar kelompok dengan cara setiap kelompok bertukar informasi atau bertanya tentang morfologi dan anatomi biota air ! Mengamati Bentuklah kelompok peserta didik dalam jumlah 4 – 5 orang Lakukan kegiatan mencari informasi dari buku atau bahan ajar, internet, video dan lain-lain sehingga anda bisa memahami morfologi dan anatomi biota air. Adapun informasi yang harus anda cari adalah : a. Bagian-bagian tubuh luar (morfologi) biota air b. Bagian-bagian tubuh dalam (anatomi) biota air c. Klasifikasi biota air berdasarkan bentuh tubuh, bentuk mulut, linea lateralis, ciri meristik dan ciri morfometrik dan lain-lain, 117 Menanya 1) Bandingkan informasi yang anda peroleh dengan informasi kelompok lain, dapat dimulai dengan proses pertanyaan sebagai berikut : a. Apa yang dimaksud dengan morfologi biota air ? b. Apa yang dimaksud dengan anatomi biota air ? c. Bagian-bagian tubuh luar biota air dan fungsinya masing-masing ? d. Bagian-bagian tubuh dalam biota air dan fungsinya masing-masing ? e. Bagaimana cara mengidentifikasi ciri Meristik dan ciri Morfometrik biota air? 2) Adakah perbedaan informasi dari yang anda peroleh ? Jika ada, sebutkan ! 3) Tuliskan kesimpulan anda tentang morfologi dan anatomi biota air dan diserahkan pada guru ! 118 Pada ikan dan pada hewan air lainnya pada umumnya bagian tubuh dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian kepala, badan dan ekor, namun pada setiap jenis ikan ukuran bagian-bagian tubuh tersebut berbeda-beda tergantung jenis ikannya (perhatikan morfologi ikan pada Gambar 15) . Gambar 15. Bagian tubuh ikan Adapun organ-organ yang terdapat pada setiap bagian tersebut adalah : Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga hingga ujung operkulum (tutup insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala ini antara lain adalah mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang, operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa ikan terdapat alat pernapasan tambahan, dan sebagainya. Bagian badan yakni dari ujung operkulum (tutup insang) paling belakang sampai pangkal awal sirip belang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini antara lain adalah sirip punggung, sirip dada, sirip perut, hati, limpa, empedu, lambung, usus, ginjal, gonad, gelembung renang, dan sebagainya. Bagian ekor, yakni bagian yang berada diantara pangkal awal sirip belakang/dubur sampai dengan ujung terbelakang sirip ekor. Adapun 119 yang ada pada bagian ini antara lain adalah anus, sirip dubur, sirip ekor, dan pada ikan-ikan tertentu terdapat scute dan finlet, dan sebagainya. Gambar 16. Morfologi Ikan Bentuk tubuh atau morfologi ikan erat kaitannya dengan anatomi, sehingga ada baiknya sebelum melihat anatominya; terlebih dahulu kita lihat bentuk tubuh atau penampilan (morfologi) ikan tersebut. Dengan melihat morfologi ikan maka kita akan dapat mengelompokan ikan/hewan air, dimana sistem atau caranya mengelompokan ikan ini dikenal dengan istilah sistematika atau taksonomi ikan. Dengan demikian, maka sistematika atau taksonomi ini merupakan ilmu yang digunakan untuk mengklasifikasikan ikan/hewan air atau hewan lainnya. Pada sistematika/taksonomi, ada tiga pekerjaan yang umum dilakukan, yakni identifikasi, klasifikasi dan pengamatan evolusi. Pada tahap identifikasi yaitu usaha pengenalan, deskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis/spesies untuk selanjutnya memberi nama ilmiahnya sehingga dapat diakui oleh para ahli di seluruh dunia. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa pada saat kita melakukan identifikasi sama halnya dengan 120 kita melakukan analisis. Setelah melakukan identifikasi selanjutnya melakukan klasifikasi, pada tahap ini dilakukan penyusunan kategori-kategori yang lebih tinggi dan menetapkan ciri-cirinya sehingga pada akhirnya akan diketemukan klasifikasinya. Dengan melihat hal ini, maka dapat dikatakan bahwa klasifikasi merupakan taraf untuk melakukan sintesis. Adapun pada penelitian terjadinya spesies dan pengamatan terhadap faktor-faktor evolusi, bertujuan untuk mengetahui pembentukan spesies lain yang sudah ada dan menelaah kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan di kemudian hari. Untuk mencapai tujuan ini maka dilakukan penelaahan kemungkinan terjadinya perubahan pada saat terjadi perubahan kondisi dan menelaah faktor pendorong dan penghambat perubahan tersebut. Adapun morfologi ikan yang terlihat dengan jelas dari luar antara lain adalah bentuk badan, mulut, cekung hidung, mata, tutup insang, sisik, gurat sisi (linea lateralis/LL), sirip dada, sirip perut, sirip punggung, sirip belakang, dan sirip ekor, bentuk dari sirip-sirip tersebut serta warna badan dan atau bagian-bagian badan tersebut. 1) Bentuk tubuh ikan Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Adapun bentuk-bentuk tubuh ikan tersebut dibagi dua yakni ikan yang bersifat : a) Simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang sama persis antara bagian kiri dan bagian kanannya b) Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang berbeda antara bagian kiri dan bagian kanannya. 121 (1) Simetri bilateral Dilihat dari bentuk tubuh terutama dari penampang melintangnya ada beberapa macam bentuk tubuh ikan simetri bilateral, bentuk-bentuk tersebut adalah: (a) Pipih/kompres yakni ikan yang bertubuh pipih atau dengan kata lain lebar tubuh jauh lebih kecil dibanding tinggi tubuh dan panjang tubuh seperti yang tertera pada Gambar 5. (b) Picak/depres yakni ikan yang lebar tubuhnya jauh lebih besar dari tinggi tubuhnya (Gambar 6). (c) Cerutu/fusiform yakni ikan dengan tinggi tubuh yang hampir sama dengan lebar dan panjang tubuhnya beberapa kali ukuran tingginya (Gambar 7). (d) Ular/sidat yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupaibelut atau ular (Gambar 8). (e) Tali/filiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai tali (Gambar 9). (f) Pita/taeniform/flattedform yakni ikan yang bentuk tubuhnya memanjang dan tipis menyerupai pita (Gambar 10). (g) Panah/sagittiform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai anak panah (Gambar 11). (h) Bola/globiform yakni ikan yang bentuk tubuhnyamenyerupai bola (Gambar 12). (i) Kotak/ostraciform yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai kotak (Gambar 13). (2) Non simetri bilateral Ikan yang non simetri bilateral diantaranya adalah ikan sebelah dan ikan lidah. 122 2) Bentuk Mulut Ikan Posisi mulut pada ikan sangatlah bervariasi di setiap jenis ikan. Hal ini sangat tergantung dari kebiasaan ikan makan, jenis pakan yang dimakan serta ukuran pakan yang sesuai dengan bukaan mulut ikan. Jadi fungsi dari mulut selain itu bentuk, ukuran dan letak mulut ikan dapat menggambarkan habitat hidup ikan tersebut. Ikan-ikan yang berada di bagian dasar mempunyai bentuk mulut yang subterminal sedangkan ikan-ikan pelagik dan ikan pada umumnya mempunyai bentuk mulut yang terminal. Ikan pemakan plankton I mempunyai mulut yang kecil dan umumnya tidak dapat ditonjolkan ke luar. Pada rongga mulut bagian dalam biasanya dilengkapi dengan jari-jari tapis insang yang panjang dan lemas untuk menyaring plankton. Umumnya mulut ikan pemakan plankton tidak mempunyai gigi. Ukuran mulut ikan berhubungan langsung dengan ukuran makanannya. Ikan-ikan yang memakan invertebrata kecil mempunyai mulut yang dilengkapi dengan moncong atau bibir yang panjang. Ikan dengan mangsa berukuran besar mempunyai lingkaran mulut yang fleksibel. Gambar 17. Tipe-tipe utama letak mulut (a) terminal, (b) sub-terminal, (c) inferior, dan (d) superior (Sumber: Kotellat, et all., 1993) Next >