< Previous 133 Gambar 23. Anatomi ikan Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan : 1) Sistem penutup tubuh. 2) Sistem otot. 3) Sistem rangka (tulang). 4) Sistem pernapasan (respirasi). 5) Sistem peredaran darah (sirkulasi). 6) Sistem pencernaan. 7) Sistem saraf. 8) Sistem hormone. 9) Sistem ekskresi dan osmoregulasi. 10) Sistem reproduksi dan embriologi. Sistem pernapasan (respirasi), sistem peredaran darah (sirkulasi), sistem pencernaan, sistem saraf, sistem hormon, sistem ekskresi dan osmoregulasi dan sistem reproduksi akan dibahas lebih mendalam pada materi berikutnya. 134 1) Gelembung Berenang Pada beberapa ikan tertentu ditemukan gelembung berenang (vesica natatoria = pneumatocyst). Gelembung berenang berfungsi sebagai alat hidrostatik, untuk menentukan tekanan air sehubungan dengan kedalaman perairan. Pneumatocyst terdapat di bagian dorsal rongga badan, yaitu di sebelah ventral dari ren, aorta abdominalis, dan columna vertebralis. Umumnya berbentuk oval dengan warna keputih-putihan, terdiri atas dua bagian yang tidak sama besar. Dari bagian anterior, tepat di perbatasan antara bagian anterior dan bagian posterior, keluar sebuah saluran yang menghubungkan pneumatocyst dengan esophagus. Saluran ini disebut ductus pneumaticus dan berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara ke dalam pneumatocyst. Berdasarkan ada tidaknya ductus pneumaticus, ikan-ikan dapat dibedakan atas dua golongan yaitu: a) Physostomi, adalah ikan-ikan yang memiliki ductus pneumaticus, misalnya ikan karper (Cyprinus carpio carpio). b) Physoclysti, adalah ikan-ikan yang tidak memiliki ductus pneumaticus, misalnya ikan mujair (Oreochromis mossambicus). 2) Sistem Penutup Tubuh (Integumentary) a) Kulit Kulit merupakan sistem penutup tubuh yang dimiliki hampir semua jenis ikan. Bagi beberapa ikan juga merupakan tempat menempelnya sisik. Fungsi kulit secara umum adalah : (1) Pertahanan dari pathogen. (2) Membantu pernafasan pada ikan tertentu. (3) Memproduksi racun sebagai pertahanan dari predator. (4) Memproduksi lender. (5) Memproduksi warna untuk memudahkan menentukan spesies. (6) Segabai eksresi dan osmoregulasi. 135 Bagian bagian kulit ikan antara lain: (1) Epidermis ; Di bagian epidermis terdapat berbagai organ antara lain : Mucous gland (kelenjar lendir). Kelenjar lender berfungsi sebagai penghasil lendir bagi ikan. Fungsi lendir sendiri adalah : (a) Mengurangi gesekan pada saat berenang. (b) Melindungi dari arus yang deras. (c) Melindungi tubuh dari bakteri. (d) Menutup luka. (e) Mencegah keluar-masuk air melalui kulit. (f) Mencegah infeksi pada saat luka. (g) Mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru). (h) Membuat sarang (pada spesies ikan tertentu seperti African fish, sepat jawa). (2) Alarm Cells Sebagai penghasil Pheromones yaitu semacam bau yang dapat membuat predator menghindar dan tidak mau memakannya. Alarm cells berfungsi sebagai bentuk pertahanan pada ikan. (3) Kutikula Kutikula merupakan mantel kulit pada ikan. Terdiri dari mucin, immunoglobulins dan lain lain. Ini bersifat anti pathogen. b) Dermis ; Lapisan dermis merupakan lapisan tempat menempelnya sisik. Sisik merupakan sistem penutup tubuh ikan berupa tulang lunak yang tipis yang tersusun dari mineral kapur. Fungsi sisik antara lain : (1) Pelindung tubuh ikan. (2) Sebagai penentu umur ikan pada sisik sikloid dan ctenoid. (3) Juga sebagai sistem eksresi. 136 Sisik ada bermacam macam antara lain: a. Sycloid Sycloid (sisik lingkaran), umumnya terdapat pada ikan yang berjari-jari lemah dan berenang lambat (Malacopterygii), misalnya pada ikan mas, tawes, gurami. b. Ctenoid Sisik ctenoid (sisik sisir), mempunyai kteni (duri) pada bagian posterior, umumnya terdapat pada ikan-ikan berjari-jari keras (Acanthopterygii), misalnya terdapat pada ikan nila, tambakan, sepat, belanak. c. Ganoid Ganoid berlapis-lapis (garam-garam organik), merupaklan sisik yang padat dan ukurannya besar. Sisik ini tersusun rapi dengan pola miring. Biasanya ditemukan pada Actinopterigji. polypterus, lepisostidae, poliodontidae, acipenceridae. d. Plakoid Sisik plakoid merupakan sisik yang berbentuk seperti duri, terdapat pada ikan golongan Chondrichtyes (bertulang rawan), misalnya pada ikan pari. 137 e. Cosmoid Sisik kosmoid merupakan sisik yang dimiliki oleh ikan ikan pada zaman purba dan sekarang telah menjadi fosil. 3) Anatomi Kerang (Moluska) Anggota dari filum mollusca mempunyai bentuk tubuh yang sangat beraneka ragam, dari yang berbentuk silindris seperti cacing dan tidak mempunyai kaki maupun cangkang, sampai bentuk hampir bulat tanpa kepala dan tertutup dua keping cangkang besar. Oleh sebab itu, berdasarkan bentuk tubuh, bentuk dan jumlah cangkang, serta beberapa sifat lainnya, filum mollusca dibagi 8 kelas: 1) Chaetodermomorpha; 2) Neomeniomorpha; 3) Monoplacophora; 4) polyplacophora; 5) Gastropoda; 6) Pelecypoda; 7) Scaphoda; 8) Cephalopoda. Tubuh molusca simetri bilateral, tertutup mantel yang menghasilkan cangkang, dan mempunyai kaki ventral. Saluran pencernaan lengkap, dan didalam rongga mulut terdapat radula, kecuali pada pelecypoda. Radula terdiri atas tulang muda yang di sebut odontophore. Diatas odontophore terdapat pita radula yang berisi beberapa baris gigi khitin kecil kecil dengan ujung mengarah ke belakang. Otot protaktor mengatur penjuluran odontophore keluar mulut dan gigi radula. Tergantung jenisnya, radula molusca merupakan organ untuk mengerok lumut merumput. Mengebor atau mengalami modifikasi untuk menangkap mangsa pada jenis predator. Gigi radula diujung anterior menjadi aus dan rusak oleh pemakaian terus menerus, gigi baru selalu tumbuh diujung posterior dalam kantung radula. Secara perlahan gigi radula bergerak ke anterior. 138 Mulut berhubungan dengan esofagus, perut dan usus yang melingkar. Anus yang terletak pada tepi dorsal rongga mantel dan insang tidak tercemar oleh buangan tersebut. Jantung molusca terdiri dari dua serambi (auricle), terdapat pada rongga perikardium. Bilik memompa darah keaorta, beberapa arteri dan menuju sinus dalam rongga atau jarigan. Peredaran darah terbuka, artinya darah tidak melalui pembuluh darah, tetapi melalui sinus darah yaitu rongga diantara sel sel dalam organ. Dari sinus darah dalam organ, darah mengalir keginjal untuk membuang sisa metabolisme, kemudian keinsang untuk membuang CO2 dan mengambil O2. Darah yang mengandung oksigen akan mengalir dari insang ke serambi dalam jantung. Tergantung jenisnya terdapat beberapa modifikasi susunan peredaran darah seperti tersebut diatas. Alat pernapasan pada kebanyakan molusca adalah sepasang insang atau lebih yang dinamakan ctenidia, beberapa jenis mempunyai “paru paru “ atau kedua duanya. Tiap insang terdiri atas sebuah sumbu pipih yang memanjang dibagian tengah, dan pada sisi sisinya terdapat filamen filamen pipih berbentuk segi tiga. Tiap filamen ditunjang sepasang rangka khitin. Cilia lateral menghasilkan aliran air, dan cilia frontal dan cilia abfrontal untuk menyingkirkan partikel partikel supaya cilia tetap bersih. Pembuluh darah afferent mengalirkan darah kefilamen dan secara difusi mengalir kepembuluh darah efferent. Aliran darah berlawanan arah dengan aliran air antara filamen, dengan demikian air dengan kandungan oksigen rendah berhubungan dengan darah yang kandungan oksigennya lebih kecil, hal ini berarti efisiensi pertukaran O2 dengan CO2 adalah maksimum. Darah dari pembuluh efferent menuju serambi jantung. Aliran indrera molusca terletak dalam rongga mantel yang disebut osphradium, yang berfungsi sebagai chemoreceptor dan juga mendeteksi jumlah sedimen yang terbawa aliran air masuk. Selain osphradia, alat indera pada molusca ialah mata dan statocyst. Kebanyakan molusca mempunyai 139 kaki yang besar dan datar untuk hidup sebagai hewan benthik. Kaki berotot dan bagian telapak kaki mengandung banyak kelenjar lendir dan cilia. Gerakan kaki dilakukan oleh otot kaki atau perpaduan cilia dengan lendir seperti halnya pada turbelaria. Sistem syaraf terdiri atas cincin saraf melingkari esofagus dangan beberapa pasang ganglion dan dua pasang benang syaraf, yang sepasang berhubungan dengan kaki dan sepasang lagi berhubungan dengan mantel serta organ organ dalam. Gambar 24. Anatomi kerang (Molluska) 4) Prosedur Pembedahan Untuk melakukan pembedahan yang baik haruslah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a) Ikan yang akan diamati, diletakkan di atas papan bedah atau baki bedah dengan kepala menghadap ke sebelah kiri dan bagian punggung terletak dibagian atas. b) Dengan menggunakan pisau atau gunting yang tajam dibuat sayatan membujur, dimulai dari pertengahan mulut kemudian terus ke arah bagian atas kepala sehingga otak akan tampak. 140 c) Jika sayatan telah melewati daerah tengkuk (kuduk) maka penyayatan harus dilakukan dengan hati-hati agar ujung pisau tidak melewati dasar tulang punggung. Hal ini dimaksudkan agar organ yang berada di bawah tulang punggung tidak terganggu. d) Penyayatan atau pembedahan harus diarahkan ke bagian bawah pada saat pisau bedah telah mendekati bagian ekor. Ujung sayatan kemudian berakhir di daerah belakang anus. e) Dengan menggunakan gunting bedah, bagian dasar tubuh (dasar perut) kemudian digunting mengarah ke bagian depan sehingga otot-otot yang membungkus organ-organ dalam dapat dibuka secara keseluruhan. f) Bagian yang dikelupas (telah dibuka) hanya bagian sebelah depan saja sehingga dengan demikian letak organ dalam, mulai dari organ-organ yang terletak di bagian kepala sampai ke organ-organ yang terletak di bagian belakang, akan nampak jelas terlihat. g) Organ-organ yang tidak nampak dalam preparat dapat dicari dengan cara menelusuri dan membandingkannya dengan pustaka. Contoh tahapan pengamatan anatomi ikan : Letakkan ikan pada nampan yang disediakan, Persiapkan peralatan bedah berupa pisau, gunting dan lain-lain Amati dan gambar ikan yang akan dibedah 141 Pembedahan dimulai dari anus atau juga disebut vent Anus terletak di bagian anterior sirip anal pada sisi ventral ikan Letak anus pada umumnya sama untuk sebahagian besar ikan, tetapi ada beberpa species yang tidak demikian, misalnya dekat dengan kerongkongan Pembedahan dilakukan dengan arah memanjang ke arah anterior hingga mencapai dasar sirip perut (pelvic/ventral fin) Hentikan pembedahan dengan pisau karena dasar sirip perut cukup keras, alat bedah yang cocok adalah gunting Renggangkan kedua dinding tubuh pada bagian rongga perut yang sudah dibedah untuk melihat organ di dalam rongga perut Dengan selesainya langkah ke-6 ini kita sudah mendapatkan irisan bedah dari mulai anus ke bagian isthmus Beberapa organ tubuh yang terletak pada bagian ventral akan terlihat, yaitu: 1. Jantung 2. Hati 3. pyloric caecae 4. Jaringan adipose (lemak) 142 Selanjutnya jaringan adipose (1) dan isi perut (2) diangkat dan akan terlihat gelembung renang (3), gonad, kalau ada (4) dan ginjal (5). Ikan karnivora memiliki usus yang lebih pendek, sedangkan ikan herbivora memiliki usus terpanjang. Gonad dan ginjal adalah organ berpasangan. Masing-masing satu bagian pada setiap sisi gelembung renang Saluran pencernaan ikan terikat pada ujung posterior dari rongga perut di dekat anus. Saluran pencernaan ikan dan organ lainnya yang menempel padanya diangkat ke arah depan dan potong seluruhnya. Dengan mengangkat saluran pencernaan maka akan terlihat gelembung renang (1), gonad (2) dan ginjal (3) pada bagian dorsal rongga perut dan tampak pula hati ikan yang berukuran besar (4). Next >